memprediksi peluang keberhasilan belajar di perguruan tinggi, karena itulah tes seperti ini
biasanya dinamai Tes Potensi Akademik. Gagasan dasar dalam konstruksi Tes Potensi
(GRE) yang terdiri atas seksi Verbal Reasoning (V). Quantitative Reasoning (Q), dan
Analytical Writing (AW) (GRE Bulletin, 2008), dengan beberapa perubahan. Pada umumnya.
Tes Potensi Akadernik di Indonesia terdiri atas tiga subtes yaitu subtes Verbal, subtes
Berbeda dari isi tes prestasi yang disusun berdasar silabus mata pelajaran pada suatu jenjang
pendidikan atau pelatihan yang lebih merupakan pengungkapan hasil pembelajaran, Tes
Potensi Akademik tidak disusun berdasar silabus mata pelajaran dan karenanya keberhasilan
menjawab soal dalarn tes ini adalah minimal kaitannya dengan penguasaan isi pelajaran
tertentu. Hal itu disebabkan konten soal-soal dalam tes potensi dikembangkan sedemikian
rupa sehingga peluang keberhasilan untuk menjawab dengan benar lebih tergantung pada
penggunaan daya penalaran (reasoning) baik logis (logical) maupun analitis (analytical)
(Saifuddin Azwar, 2008). Maksimalnya penalaran dan analitis seseorang tentu tak lepas dari
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya daya serap siswa adalah konsentrasi.
tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap
sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang
studi (Sahid, 2012). Konsentrasi juga merupakan modal utama bagi siswa dalam menerima
Ketidakseriusan itulah awal terbentuknya rasa malas dan bosan sehingga berpengaruh pada
prestasi belajar siswa. Asumsi tersebut didukung oleh telaah para ahli pendidikan yang
menyatakan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa sebagian besar disebabkan oleh
lemahnya kemampun anak untuk melakukan konsentrasi (Surya, 2003). Banyak hal yang
dapat mempengaruhi daya konsentrasi seseorang, salah satunya yakni dengan pemberian
aroma terapi. zat aromatis yang terdapat dalam tanaman ternyata memeiliki respons yang
baik terhadap kondisi pikiran, perasaan, dan kesehatan tubuh (Jaelani, 2009).
Seorang ahli pengobatan terkenal di India bernama Ayurveda, juga telah mencoba dengan
menggunakan berbagai macam minyak esensial dalam praktek pengobatannya. Hal ini
diakui oleh Hippokrates, tokoh kedokteran dari yunani yang menyatakan bahwa mandi dan
melakukan pemijatan dengan menggunakan bahan bahan wewangian (Minyak esensial) bisa
menjadikan tubuh selalu segar dan tetap sehat . Pendapat senada juga dikemukakan pula
oleh Theophrastus, bahwa kandungan zat aromatis yang terdapat dalam tanaman ternyata
memeiliki respons yang baik terhadap kondisi pikiran, perasaan, dan kesehatan tubuh
(Jaelani, 2009).
kesehatan fisik dan emosi. Minyak atsiri adalah minyak alami yang di ambil dari tanaman
aromatik (Koensoemardiyah, 2009). Berbagai efek minyak atsiri yaitu sebagai antiseptic,
antimicroba, antivirus, dan anti jamur, zat analgesik, antiradang, antitoksin, zat balacing,
atsiri yang bersifat analgesik (menghilangkan rasa sakit) adalah chamomile frankincense,
perawatan aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis,
yaitu sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi
kondisi psikis, daya ingat dan emosi seseorang. Bau merupakan suatu molekul yang mudah
menguap ke udara dan akan masuk ke rongga hidung melalui penghirupan seingga akan
direkam oleh otak sebagai proses penciuman (Yunita, 2010). Aromatherapi digunakan untuk
menyembuhkan masalah pernafasan, rasa nyeri, gangguan pada saluran kencing, gangguan
pada alat kelamin, dan juga masalah mental dan emosional. Hal ini terjadi karena
aromatherapi mampu memberikan sensasi yang menenangkan diri dan otak, serta stress
yang dirasakan (Laila, 2011). Bunga yang digunakan untuk aromatherapi adalah lavendula
atau biasa disebut lavender. Lavender adalah tumbuhan berbunga dalam suku lamiaceae
yang memiliki 25-30 spesies. Lavender berasal dari wilayah selatan laut tengah Afrika
tropis dan ke timur sampai India. Saat ini lavender telah ditanam dan dikembangkan di
seluruh dunia. Tanaman cantik dan berbunga kecil berwarna ungu ini memiliki khasiat yang
sangat bermanfaat bagi manusia. Minyak aromaterapi lavender dikenal sebagai minyak
racunnya yang relatif sangat rendah, jarang menimbulkan alergi (Yunita, 2010). Aromaterapi
ekonomis, mudah diperoleh, aman dipergunakan, tidak memerlukan waktu lama dan praktis
karena tidak memerlukan peralatan yang rumit. Kombinasi terapi lavender dengan
pengobatan medis akan meningkatkan kondisi klien (Zelner, 2005). Minyak lavender berbau
manis, floral, sangat herbal dan mempunyai tambahan bau seperti balsam. Minyak lavender
merupakan salah satu minyak yang paling aman. Karenanya sering digunakan untuk
mengobati infeksi paru-paru, sinus, vagina, dan kulit, juga meringankan sakit kepala, nyeri