OLEH:
NIDA FARADISA, S. Ked J 500090113
AIN FATHMI, S. Ked J 500090040
DHAYU ERPRIDAWATI J 500090017
PEMBIMBING:
dr. LIEM KIEM SAN, Sp. RM
OLEH:
NIDA FARADISA, S. Ked J 500090113
AIN FATHMI, S. Ked J 500090040
DHAYU ERPRIDAWATI J 500090017
Telah disetujui dan disyahkan oleh bagian Program Pendidikan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari tanggal 2014
Pembimbing:
dr. Liem Kiem San, Sp. RM ( )
dipresentasikan dihadapan:
dr. Liem Kiem San, Sp. RM ( )
STATUS PASIEN
I. Anamnesis
A. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. K
2. Umur : 80 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Slahung, Ponorogo
5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Tgl Pemeriksaan : 15 Juni 2014
7. No. RM : 1935xx
B. Keluhan Utama
Lemas di bagian tubuh kiri
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 15 Juli 2014
di Bangsal Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo. Pasien merupakan
konsulan dari saraf dengan diagnosis Stroke Infark. Seorang wanita
berumur 80 tahun datang ke IGD RSUD dr. Hardjono Ponorogo pada
tanggal 08 Juli 2014 dengan keluhan badan terasa lemas dibagian tubuh
kiri. Keluhan tersebut dirasakan pasien tiba-tiba saat bangun tidur pada
pagi harinya sebelum dibawa ke rumah sakit. Pasien merasakan tangan dan
kaki sebelah kiri terasa lemas jika untuk berjalan dan bergerak. Selain itu
pasien juga merasakan kepala pusing, bicara pelo, leher cengeng dan
wajah merot sebagian. Sebelum dan sesudah kaki dan tangannya lemas,
pasien tidak muntah, tidak pingsan dan tidak nyeri kepala. Pasien mengaku
ini pertama kalinya merasakan kaki tangannya lemas.
Aktivitas sehari-hari pasien seperti makan, minum, mandi, menggosok
gigi, berpindah tempat, menyisir, ke toilet dan beribadah terganggu karena
kaki dan tangan sebelah kiri lemas. Pasien memiliki riwayat darah tinggi
sejak 25 tahun yang lalu.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat trauma : diakui, terjatuh 20 tahun yang lalu
2. Riwayat alergi : disangkal
3. Riwayat hipertensi : diakui
4. Riwayat DM : disangkal
5. Riwayat asma : disangkal
6. Riwayat penyakit serupa :
disangkal
7. Riwayat pengobatan : disangkal
E. Riwayat Pribadi
1. Riwayat merokok : disangkal
2. Riwayat minum alkohol : disangkal
G. Status Fungsional
a. Mobilitas : terganggu
b. Aktifitas sehari-hari: terganggu
c. Kognitif : baik
d. Komunikasi : baik
H. Status Psikososial
a. Status keluarga : Pasien memiliki 4 orang anak yang semuanya
sudah bekerja.
b. Status lingkungan : Kamar tidur pasien terletak di bagian belakang
rumah, toilet berada di luar rumah, menggunakan
wc jongkok, dan tidak ada tangga di dalam
rumahnya.
c. Status pekerjaan dan pendidikan : Pasien sebagai ibu rumah tanga dan
tidak pernah bersekolah.
d. Status psikiatri : Tidak ada riwayat gangguan mental.
BATHEL INDEX
Score
Makan (Feeding) 1
Mandi (Bathing) 0
Perawatan diri (Grooming) 0
Berpakaian (Dressing) 1
Buang Air Kecil (Bowel) 0
Buang Air Besar (Bladder) 2
Penggunaan Toilet 0
Transfer 2
Mobilitas 2
Naik turun tangga 1
Interpretasi Hasil: Score 9 (Ketergantungan Sedang)
B. Status Interna
1. Kepala/Leher : CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-/-)
2. Jantung : BJ I-II regular, bising jantung (-/-)
3. Paru-paru : simetris, fremitus (n/n), sonor, SDV (+/+), Rh (-/-),
Wh (-/-)
4. Abdomen : simetris, peristaltik usus normal, timpani, NT ()
5. Ekstremitas : edema (-/-), akral hangat, deformitas ekstremitas
inferior (+/-)
C. Status Neurologis
1. Pemeriksaan Motorik
a. Gerakan : B BT
B BT
3. Pemeriksaan Sensorik
Rangsangan nyeri dan taktil pada dermatom L2-S1 : Normal/Normal
4. Pemeriksaan Fisiologis
BPR +3 +3 KPR +3 +3
TPR +3 +3 APR +3 +3
5. Pemeriksaan Patologis
- Babinski :(- /-)
- Chaddock :(- /-)
- Gonda :(- /-)
- Stransky :(- /-)
- Mandel B. :(- /-)
- Rosolimo :(- /-)
- Oppenheim :(- /-)
- Gordon :(- /-)
- Schaffer :(- /-)
6. Provokasi Nyeri
- Lasseque sign : (-/-)
- Patrick sign : (-/-)
- Kontra patrick : (-/-)
- FNST : (-/-)
7. Flick sign : (-/-)
8. Wrist ektension test: (-/-)
9. Phalens test : (-/-)
10. Tinels sign : (-/-)
IV. Resume
A. Pasien datang ke IGD dengan keluhan:
1. Lemas di bagian tubuh kiri sejak tanggal 08 juli 2014.
2. Keluhan tersebut dirasakan pasien tiba-tiba saat bangun tidur
3. Pasien merasakan tangan dan kaki sebelah kiri terasa lemas jika
untuk berjalan dan bergerak.
4. Pasien juga merasakan kepala pusing, bicara pelo, leher cengeng dan
wajah merot sebagian.
5. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
6. Aktivitas kehidupan sehari-hari pasien terganggu.
B. Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
1. Status generalis : TD : 150/70 mmHg, Index Barthle Score 9
(Ketergantungan Sedang)
2. Status internus : dalam batas normal
3. Status neurologis : hemiparese sinistra, lingual palsy sinistra,
disartri, facial palsy sinistra sentral.
4. Pemeriksaan klinis : dalam batas normal
V. Diagnosis Kerja
Hemiparese sinistra
VIII. Penatalaksanaan
A. Medikamentosa :
- Neuciti 2 x 500mg
- Ranitidin 2 x 1 amp
- ASA 1 x 100mg
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Captopril 3 x 25 mg
B. Program Rehabilitasi Medis :
- Fisioterapi:
Infra Red ekstremitas superior et inferior
Strengthening exercise
ROM Exercise (Range Of Motion Exercise)
Latihan berdiri dan berjalan
- Okupasional Terapi:
Latihan peningkatan lingkup gerak sendi dengan aktivitas
- Sosial Medis : evaluasi status sosial ekonomi penderita dan
mencari jalan keluar untuk biaya pengobatan karena membutuhkan
waktu yang lama dan kontrol teratur
- Ortotis-Prostatis : Tripod
- Terapi Wicara : Latihan bicara
- Psikolog : Memberi dukungan mental kepada penderita dan
keluarganya
IX. Komplikasi
Spastik
Atrofi otot
X. Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Quo ad Cosmetican : dubia ad bonam
XI. Edukasi
a. Menyarankan rutin beraktivitas menggunakan sisi yang sehat dan
mengikutsertakan sisi yang sakit.
b. Sedapat mungkin melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dilakukan
sendiri.
c. Sedapat mungkin bantu dan arahkan pasien melakukan gerak fungsional
yang normal.
d. Menyarankan pasien untuk menjaga kondisi tubuh dalam keadaan
prima.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
STROKE
A. Definisi
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak)
yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.Berkurangnya aliran
darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan
atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit
fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak
dan bukan oleh yang lain dari itu. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
stroke iskemik maupun stroke hemoragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3
jenis, yaitu :
1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian
tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan
otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang
subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan
yang menutupi otak).
B. Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi
berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku,
menurunnya fungsi sensorik Batang otak, dimana terdapat 12 saraf
kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan
melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah
terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
2. Cerebral cortex: aphasia ( kehilangan kaemampuan memakai atau
memahami kata-kata),apraxia (tidak mampu melaksanakan instruksi-
instruksi), verbal apraxia (lupa membentuk mulut , bibir dan lidah agar
dapat mengeluarkan kata secara baik dan benar), daya ingat menurun,
hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam,
dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan
serangan kecil atau serangan awal stroke.
E. Akibat Stroke
Penurunan parsial total gerakan lengan dan tungkai, 90%
bermasalah dalam berpikir dan mengingat, 70% menderita depresi, 30 %
mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri. Stroke
tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namun kini cenderung
menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi
menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh
warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan. Hal ini akan
berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat
mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena
besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke
adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya
hidup sehat, akibat kesibukan yang padat (Pinzon, 2009).
F. Pasca Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yang terbentuk akan
diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dalma waktu 3
bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan
mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau
cacat.Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti
sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke
menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke
(Pinzon, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
6. ODell MW, Lin CD, Panagos A and Fung NQ. The PhysiatricHistory and
Physical Examination. In: Braddom RL (ed). PhysicalMedicine &
Rehabilitation.3rd. Edition. Elsevier, WB SaundersCompany, 2007:1-36.
7. Granger CV, Black T and Braun SL. Quality and Outcome Measuresfor
Medical Rehabilitation. In: Braddom RL (ed). PhysicalMedicine &
Rehabilitation.3rd. Edition. Elsevier, WB SaundersCompany, 2007:151-64.
10. Tong HC, Brammer CM. Deconditioning and Bed Rest. In:Brammer CM,
Spires MC.(ed). Manual of Physical Medicine andRehabilitation.
Philadelphia, Hanley & Belfus, Inc., 2002:221-9.
11. Harvey RL, Roth EJ, Yu D. Rehabilitation in Stroke Syndromes.In: Braddom
RL (ed). Physical Medicine & Rehabilitation.3rd.Edition. Elsevier, WB
Saunders Company, 2007:1175-212.