Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN

Ditetapkan oleh:
NO.DOKUMEN : 184/SOP/PKM-GNT/I/2017 KEPALA UPT PUSKESM
GANTI
NO. REVISI :-

TANGGAL TERBIT : 3 Januari 2017


UPT SOP HALAMAN : 2 Halaman
PUSKESMAS L. DEDY SOPIAN H.,S.Kep
GANTI
NIP. 19790319 200003 1 0

PENGERTIAN Sistem Rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksan
pelimpahan wewenang atau tanggung jawab secara timbal balik terhadap suatu
penyakit atau masalah kesehatan. Sistem rujukan dapat berjalan secara ve
maupun horizontal
TUJUAN Sebagai pedoman segala aspek-aspek sistem rujukan yang mencakup sarana prs
dan pelaksanaan rujukan yang ada di Puskesma untuk kemudian dielaboras
diintegrasikan sejalan dengan pelaksanaan sistem rujukan yang sesuai dengan S
Kesehatan Nasional.
KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas No. 001/Kep/PKM-GNTI/2017 tentang Jenis
Layanan
REFRENSI 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Ijin dan Penyelengg
Praktik Perawat
ALAT DAN BAHAN 1. Alat dignosa dan rekam medis
2. Form rujukan

LANGKAH-LANGKAH 1. Fasilitas pelayanan tingkat pertama


Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan puskesmas dan unit fungs
dibawahnya, yaitu praktek dokter swasta, bidan swasta, dokter keluarga dan
lain.
2. Fasilitas pelayanan tingkat kedua
Upaya kesehatan tingkat kedua (rujukan spesialis) oeh Balai Pengobatan Pen
Paru (BP4), Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKOM), Sentra Pengemba
dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T), Rumah Sakit Kabupaten atau
dan lain-lain.
3. Fasilitas pelayanan tingkat ketiga
Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis atau konsultan) oleh rumah
provinsi atau pusat atau pendidikan, dinas kesehatan provinsi dan depart
kesehatan.
Prosedur Standar Menerima Rujukan Pasien
a. Prosedur Klinis
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang m
untuk menetukan diagnosa utama dan diagnosa banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas medis/param
yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling
ambulans, agar bertugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di
tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan
kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan.
b. Prosedur Administratif
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan
2. Membuat catatan rekam medis pasien
3. Memberikan informed consent (persetujuan/penolakan rujukan)
4. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2.
Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien
bersangkutan.
Lembar kedua disimpan sebagai arsip. Mencata identitas pasien pada
register rujukan pasien.
5. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komun
dengan tempat tujuan rujukan.
6. Pengiriman pasien sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan admini
yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT Poli rawat jalan dan UGD

Anda mungkin juga menyukai