Anda di halaman 1dari 5

Contoh Kasus (Aplikasi Teknik Kimia) D 2D D

Jika i = 2, maka: A3 k A2 A 0
Profil atau Distribusi Konsentrasi Suatu Zat di Dalam Tube Akibat x 2 2
x2 1
x
Peristiwa Difusi (yang Disertai dengan Reaksi Kimia)
(Diadaptasi dari: Chapra and Canale, 2009, Numerical Methods for Engineers, D 2D D
Jika i = 3, maka: A4 k A3 A 0
6th Edition, New York: McGraw-Hill Co, Inc) x 2 x
2
x 2 2
Demikian seterusnya untuk i = 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Gambaran Masalah: D 2D D
Jika i = 9, maka: A10 k A9 A 0
Di dalam sebuah tube (dengan panjang 4 cm) senyawa A terdifusi (yang disertai dengan x 2 x
2
x2 8
reaksi). Profil konsentrasi A (A) di sepanjang tube (x) dapat dinyatakan dalam persamaan dengan: A10 = 0 (sesuai dengan BC-2)
d2A
diferensial: D 2 k A 0 Dengan demikian, nilai-nilai A1, A2, A3, A9 dapat ditentukan secara simultan (serempak)
dx ber dasarkan sistem persamaan aljabar linier sebagai berikut:
Salah satu ujung tube terhubung dengan tangki yang berisi A dengan konsentrasi sangat
besar (yang dianggap tetap, yaitu 0,1 M). Salah satu ujung lainnya terhubung dengan 2D D
2
k 0 0 0 0 0 0 0
wadah berisi adsorben yang mengabsorpsi A dengan sangat cepat (sehingga x x2
D
mengakibatkan konsentrasinya menjadi 0 M). Jika: D = 1,5 x 10-6 cm2/detik dan
D 2D


k
D
0 0 0 0 0 0 A1 x 2 A0
k = 5 x 10 -6 detik- 1, berapakah konsentrasi A di sepanjang tu be? x 2 x x 2
2
A
0
D 2D D 2
0 k 0 0 0 0 0 A3 0
x2 x
2
x 2 A
0

... 4
Analisis dan Penyelesaian Masalah: A5 0
...
Kategori masalah: Penyelesaian Persamaan Diferensial Biasa/ Ordiner (PDB) dengan ... A6 0
A7 0
Persoalan Nilai/ Kondisi Batas (Boundary Value/ Condition, BC) ...
D 2D D A8 0
2 D
d A 0 0 0 0 0 0 k
Persamaan diferensial: D k A 0 (1) x 2 x
2
x 2 A9
x
2
A10

dx 2 D 2D
0 0 0 0 0 0 0 k
Kondisi batas (BC): A(x = 0) = 0,1 M (BC-1) x2 x
2

A(x = L) = 0 (BC-2) (4)
Data: L = 4 cm; D = 1,5 x 10 -6 cm2/detik; k = 5 x 10 -6 detik-1 Berdasarkan nilai D, k, dan x tersebut di atas, maka:
L 4 cm
Misal, tube sepanjang L dibagi menjadi 10 bagian/ segmen, sehingga: x 0,4 cm D 1,5 x 10 6
10 10 2
9,375 x 10 6
x 0,42
Turunan pada persamaan (1) dapat dinyatakan melalui pendekatan terpusat (centered difference)
2D 2 x 1,5 x 10 6
sebagai berikut: 2
k 5 x 10 6 2,375 x 10 5
d 2 A Ai 1 2 Ai Ai1 x 0,42
(2)
dx 2 x 2 Atau, persamaan (4) akan berubah menjadi:
Substitusikan (2) ke (1) sehingga diperoleh profil konsentrasi A sepanjang tube (Ai) sebagai
2,375 x 10 5 9,375 x 10 6 0 0 0 0 0 0 0 A1 9,375 x 10 7
berikut: 6 A
9,375 x 10 2,375 x 10 5 9,375 x 10 6 0 0 0 0 0 0 2 0
A 2 Ai Ai 1
D i 1 k Ai 0 0 9,375 x 10 6 2,375 x 10 5 9,375 x 10 6 0 0 0 0 0 A3 0
x 2
...



A4

0


... A5 0
D 2D D
A k A A 0 (3) ... A6 0
x 2 i 1 x 2 i x2 i 1 ... A 0
7
dengan: i = 1, 2, , 9 0 0 0 0 0 0 9,375 x 10 6 2,375 x 10 5 9,375 x 10 6 A8 0
5 A
D 2D D 0 0 0 0 0 0 0 9,375 x 10 6 2 ,375 x 10 9 0
Jika i = 1, maka: A k A A 0
x 2 2 x 2 1 x2 0 (5)
dengan: A0 = 0,1 (sesuai dengan BC-1)
Selanjutnya, nilai-nilai A1, A2, A3, , A9 dapat ditentukan secara simultan (serempak).

dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 1 dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 2
Hasil perhitungan tersebut di atas (berdasarkan persamaan (5)) dan profil konsentrasi zat A di Penerapan Metode Eksplisit dan Implisit untuk Menyelesaikan Persamaan
sepanjang tube (sepanjang L = 4 cm) disajikan pada tabel dan grafik di bawah ini (Tabel 1 dan
Gambar 1). Diferensial Parsial Dua-Dimensi (Dua-Variabel) dengan Tipe Parabolik

Tabel 1. Profil Konsentrasi A Sepanjang Tube Gambaran Masalah:


(Kasus PDB-BVP) (Diadaptasi dari: Riggs, James B., 1988, An Introduction to Numerical Methods for Chemical
x (cm) A (molar, M ) Engineers, Texas: Tech. University Press)
0 0,1 = A 0 (BC-1)
0,4 0,0489205 = A1 Y 2Y Y
Tinjaulah persamaan diferensial sebagai berikut: 2 (6)
0,8 0,0239320 = A2 t x x
1,2 0,0117073 = A3 dengan: Y (x,0) = 1 (sebagai nilai/ kondisi awal (initial condition), IC)
1,6 0,0057265 = A4 Y (0,t) = 1 (sebagai nilai/ kondisi batas (boundary condition), BC-1)
2 0,0027998 = A5 Y (1,t) = 2 (sebagai nilai/ kondisi batas (boundary condition), BC-2)
2,4 0,0013662 = A6 Tentukan nilai: Y (x; 0,1)
2,8 6,614E-04 = A7
3,2 3,093E-04 = A8
Analisis dan Penyelesaian Masalah:
3,6 1,221E-04 = A9
4 0 = A10 (BC-2) Berdasarkan persamaan (6), jarak x dan waktu t merupakan variabel bebas (independent
Gambar 1. Profil Konsentrasi A Sepanjang Tube variable) dalam kasus ini, sedangkan Y merupakan variabel tak bebas (dependent variable).
(Kasus PDB-BVP) Dimisalkan:
Indeks i untuk menyatakan variabel x dan indeks j untuk variabel t.
Tinjauan rentang nilai x (dari x = 0 hingga x = 1) dibagi menjadi 8 bagian/ segmen,
Catatan: Langkah perhitungan tersebut di atas dapat diulangi dengan mengambil jumlah 1 0
bagian/ segmen (di sepanjang tube) yang berbeda. sehingga akan diambil: x 0,125
8
[PDB-BVP persamaan diferensial biasa boundary value problem] Tinjauan re ntang nilai t (dari t = 0 hingga t = 0,1) dibagi menjadi 12 bagian/ segmen,
0,1 0
sehingga akan diambil: t 0,0083
12
Masalah ini akan coba diselesaikan dengan 2 (dua) metode, yaitu:
(1) meto de eksplisit, dan
(2) meto de implisit

1. Dengan Metode Eksplisit:

Prinsip dasar: nilai-nilai yang sudah ada/ diketahui (berdasarkan IC dan BC) digunakan
secara langsung (eksplisit) untuk menentukan nilai-nilai yang belum diketahui.
Tinjauan/ acuan: pada titik Yi,j

Turunan pada persamaan (6) didekati melalui bentuk sebagai berikut:


Y Yi, j1 Yi , j
(7)
t i,j t
Y Yi1, j Yi 1, j
(8, centered difference)
x i,j 2 x
2Y Yi 1, j 2 Yi , j Yi 1, j
(9, centered difference)
x 2 i, j
(x) 2
Substitusikan (7), (8), dan (9) ke dalam persamaan diferensial semula (persamaan (6)):

dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 3 dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 4
Yi, j1 Yi , j Yi1, j 2 Yi, j Yi1, j Yi1, j Yi 1, j Contoh Perhitungan:
2

t ( x) 2 x Berdasarkan persamaan (11), maka nilai:
t
Yi , j 1 Yi , j
(x) 2
Yi 1, j 2 Yi, j Yi 1, j 2tx Yi1, j Yi 1, j Y1,1 0,5667 Y2, 0 0,0667 Y1, 0 0,5 Y0, 0 0,5667 (1) 0,0667 (1) 0,5 (1) 1
Y2,1 0,5667 Y3 , 0 0, 0667 Y2, 0 0,5 Y1, 0 0,5667 (1) 0,0667 (1) 0,5 (1) 1
t t 2 t t t
Yi , j 1 Yi1, j 1 Y
2 i,j
Yi1, j (10) Demikian seterusnya (untuk Y3,1, Y4,1, Y5,1, dan Y6,1), hingga diperoleh Y7,1 sebesar:
( x ) 2
2 x ( x ) ( x ) 2
2 x
Y7 ,1 0,5667 Y8, 0 0,0667 Y7, 0 0,4667 Y6, 0 0,5667 (2) 0,0667 (1) 0,4667 (1) 1,5667
Persamaan (10) merupakan formula eksplisit hasil penjabaran untuk kasus ini.
Dengan demikian, semua nilai Y pada t = 0,0083 (dan berbagai jarak x) telah terhitung.
Perhatikan bahwa: Perhitungan nilai-nilai Y pada t berikutnya dapat ditempuh dengan cara yang sama.
Yi+1,j, Yi,j, dan Yi- 1,j (yang dituliskan pada ruas kanan persamaan (10)) merupakan nilai- Hasil perhitungan nilai Y selengkapnya disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 2.
nilai yang sudah diketahui (berdasarkan IC dan BC).
Yi,j+1 (yang dituliskan pada ruas kiri persamaan (10)) merupakan nilai-nilai yang belum Tabel 3. Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Berbagai Waktu t (dengan: x = 0,125 dan
diketahui (dan akan ditentukan/ dihitung). t = 0,0083) yang Terhitung Secara Eksplisit
i-1 i i+1 x=0 x=0,125 x=0,25 x=0,375 x=0,5 x=0,625 x=0,75 x=0,875 x=1
Nilai-nilai yang diketahui t=0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 IC
j t=0,0083 1 1 1 1 1 1 1 1,5667 2
Nilai-nilai yang akan ditentukan
t=0,0167 1 1 1 1 1 1 1,3211 1,5289 2
j+1 t=0,025 1 1 1 1 1 1,1820 1,2783 1,6920 2
t=0,0333 1 1 1 1 1,1031 1,1456 1,4645 1,6597 2
t=0,0417 1 1 1 1,0584 1,0756 1,3051 1,4156 1,7550 2
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai x dan t yang telah dipilih (seperti tersebut di atas), maka t=0,05 1 1 1,0331 1,0390 1,1971 1,2530 1,5526 1,7242 2
persamaan (10) dapat dituliskan menjadi: t=0,0583 1 1,0188 1,0199 1,1256 1,1497 1,3948 1,5000 1,7947 2
t=0,0667 1 1,0100 1,0792 1,0864 1,2766 1,3319 1,6144 1,7637 2
0,0083 0,0083 (2) (0,0083) 0,0083 0,0083 t=0,075 1 1,0442 1,0487 1,1906 1,2128 1,4643 1,5577 1,8230 2
Yi, j1 Yi1, j 1 (0,125)2 Yi , j (0,125) 2 (2) (0,125) Yi1, j
( 0,125) 2
( 2 ) ( 0,125) t=0,0833 1 1,0246 1,1269 1,1322 1,3442 1,3915 1,6613 1,7907 2

t=0,0917 1 1,0703 1,0788 1,2497 1,2650 1,5208 1,5997 1,8446 2
Yi , j 1 0,5667 Yi1, j 0,0667 Yi , j 0,5 Yi1, j (11) t=0,1 1 1,0400 1,1714 1,1729 1,4023 1,4376 1,6990 1,8102 2
BC-1 BC-2
Skema penyajian nilai-nilai Y yang akan ditentukan (berdasarkan nilai x dan t yang telah
dipilih) disajikan pada tabel berikut ini (Tabel 2). Nilai-nilai Y yang telah dihitung/ ditentukan secara eksplisit

Tabel 2. Skema Penyajian Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Berbagai Waktu t
(dengan: x = 0,125 dan t = 0,0083)
x=0 x=0,125 x=0,25 x=0,375 x=0,5 x=0,625 x=0,75 x=0,875 x=1
t=0 Y 0,0=1 Y1,0=1 Y2,0=1 Y3,0=1 Y 4,0=1 Y 5,0=1 Y 6,0=1 Y7,0=1 Y8,0=2 IC
t=0,0083 Y 0,1=1 Y 1,1 Y 2,1 Y 3,1 Y4,1 Y5,1 Y6,1 Y7,1 Y8,1=2
t=0,0167 Y 0,2=1 Y 1,2 Y 2,2 Y 3,2 Y4,2 Y5,2 Y6,2 Y7,2 Y8,2=2
t=0,025 Y 0,3=1 Y 1,3 Y 2,3 Y 3,3 Y4,3 Y5,3 Y6,3 Y7,3 Y8,3=2
t=0,0333 Y 0,4=1 Y 1,4 Y 2,4 Y 3,4 Y4,4 Y5,4 Y6,4 Y7,4 Y8,4=2
t=0,0417 Y 0,5=1 Y 1,5 Y 2,5 Y 3,5 Y4,5 Y5,5 Y6,5 Y7,5 Y8,5=2
t=0,05 Y 0,6=1 Y 1,6 Y 2,6 Y 3,6 Y4,6 Y5,6 Y6,6 Y7,6 Y8,6=2
t=0,0583 Y 0,7=1 Y 1,7 Y 2,7 Y 3,7 Y4,7 Y5,7 Y6,7 Y7,7 Y8,7=2
t=0,0667 Y 0,8=1 Y 1,8 Y 2,8 Y 3,8 Y4,8 Y5,8 Y6,8 Y7,8 Y8,8=2
t=0,075 Y 0,9=1 Y 1,9 Y 2,9 Y 3,9 Y4,9 Y5,9 Y6,9 Y7,9 Y8,9=2
t=0,0833 Y0,10=1 Y1,10 Y 2,10 Y3,10 Y4,10 Y5,10 Y6,10 Y7,10 Y8,10=2
t=0,0917 Y0,11=1 Y1,11 Y 2,11 Y3,11 Y4,11 Y5,11 Y6,11 Y7,11 Y8,11=2
t=0,1 Y0,12=1 Y1,12 Y 2,12 Y3,12 Y4,12 Y5,12 Y6,12 Y7,12 Y8,12=2
BC-1 BC-2 Gambar 2. Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Ber bagai Waktu t
Nilai-nilai Y yang akan ditentukan (yang Terhitung Secara Eksplisit)

dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 5 dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 6
Catatan: Metode eksplisit mempunyai kelemahan/ kekurangan dalam hal kestabilan. Untuk 0,0083 0,0083 (2) (0,0083) 0,0083 0,0083
menghasilkan penyelesaian yang stabil, perlu dilakukan pemilihan nilai x dan t Yi1, j 1 1 Yi , j 1 Yi1, j1 Yi , j
( 0,125) 2
( 2)( 0,125) ( 0,125) 2
( 0,125) 2
( 2)(0,125)
yang tepat.
atau: 0,5667 Yi1, j 1 2,0667 Yi, j1 0,5 Yi 1, j1 Yi, j (16)
2. Dengan Metode Implisit:
Skema penyajian nilai-nilai Y yang akan ditentukan (berdasarkan nilai x dan t yang telah
Prinsip dasar: nilai-nilai yang sudah ada/ diketahui (berdasarkan IC dan BC) dipilih) disajikan pada Tabel 2.
digunakan secara tidak langsung (implisit) untuk menentukan nilai-nilai yang bel um
diketahui. Penentuan nilai-nilai yang belum diketahui ini dilakukan secara simultan Tabel 2. Skema Penyajian Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Berbagai Waktu t
(serempak/ bersamaan). (dengan: x = 0,125 dan t = 0,0083)
Tinjauan/ acuan: pada titik Yi,j+1
x=0 x=0,125 x=0,25 x=0,375 x=0,5 x=0,625 x=0,75 x=0,875 x=1
Turunan pada persamaan (6) didekati melalui bentuk sebagai berikut: t=0 Y0,0=1 Y1,0=1 Y2,0=1 Y3,0=1 Y 4,0=1 Y 5,0=1 Y 6,0=1 Y7,0=1 Y8,0=2 IC
t=0,0083 Y0,1=1 Y 1,1 Y 2,1 Y 3,1 Y4,1 Y5,1 Y6,1 Y7,1 Y8,1=2
Y Yi, j1 Yi , j t=0,0167 Y0,2=1 Y 1,2 Y 2,2 Y 3,2 Y4,2 Y5,2 Y6,2 Y7,2 Y8,2=2
(12) t=0,025 Y0,3=1 Y 1,3 Y 2,3 Y 3,3 Y4,3 Y5,3 Y6,3 Y7,3 Y8,3=2
t i , j 1 t
t=0,0333 Y0,4=1 Y 1,4 Y 2,4 Y 3,4 Y4,4 Y5,4 Y6,4 Y7,4 Y8,4=2
Y Yi1, j 1 Yi1, j 1 t=0,0417 Y0,5=1 Y 1,5 Y 2,5 Y 3,5 Y4,5 Y5,5 Y6,5 Y7,5 Y8,5=2
(13, centered difference)
x 2 x t=0,05 Y0,6=1 Y 1,6 Y 2,6 Y 3,6 Y4,6 Y5,6 Y6,6 Y7,6 Y8,6=2
i, j1
t=0,0583 Y0,7=1 Y 1,7 Y 2,7 Y 3,7 Y4,7 Y5,7 Y6,7 Y7,7 Y8,7=2
2Y Yi 1, j1 2 Yi , j 1 Yi1, j 1 t=0,0667 Y0,8=1 Y 1,8 Y 2,8 Y 3,8 Y4,8 Y5,8 Y6,8 Y7,8 Y8,8=2
(14, centered difference)
x 2 i , j 1
( x) 2 t=0,075 Y0,9=1 Y 1,9 Y 2,9 Y 3,9 Y4,9 Y5,9 Y6,9 Y7,9 Y8,9=2
t=0,0833 Y0,10=1 Y 1,10 Y2,10 Y 3,10 Y4,10 Y5,10 Y6,10 Y7,10 Y8,10=2
Substitusikan (12), (13), dan (14) ke dalam persamaan diferensial semula (persamaan (6)): t=0,0917 Y0,11=1 Y 1,11 Y2,11 Y 3,11 Y4,11 Y5,11 Y6,11 Y7,11 Y8,11=2
t=0,1 Y0,12=1 Y 1,12 Y2,12 Y 3,12 Y4,12 Y5,12 Y6,12 Y7,12 Y8,12=2
Yi, j1 Yi, j Yi1, j 1 2 Yi , j1 Yi1, j1 Yi1, j 1 Yi 1, j 1 BC-1 BC-2
2

t (x) 2 x
Nilai-nilai Y yang akan ditentukan
t
Yi , j 1 Yi , j Yi1, j 1 2 Yi, j1 Yi1, j 1 t Yi1, j 1 Yi 1, j 1
(x) 2 2 x Contoh Perhitungan:
t t 2 t t t Berdasarkan persamaan (16), akan dihitung semua nilai Y pada t = 0,0083 (yaitu Y1,1, Y2,1, Y3,1,
Yi 1, j1 1 Y
2 i, j1
Yi 1, j1 Yi, j (15)
( x ) 2
2 x ( x ) ( x ) 2
2 x Y4,1, Y5,1, Y6,1, dan Y7,1) yang dilakukan secara serempak.

i=1; j=1: 0,5667 Y2,1 2,0667 Y1,1 0,5 Y0,1 Y1,0


Persamaan (15) merupakan formula implisit hasil penjabaran untuk kasus ini.
Perhatikan bahwa: atau: 0,5667 Y2,1 2, 0667 Y1,1 1,5 (a)
Yi,j (yang dituliskan pada ruas kanan persamaan (15)) merupakan nilai-nilai yang sudah
diketahui (berdasarkan IC dan BC). i=2; j=1: 0 ,5667 Y3 ,1 2,0667 Y2 ,1 0,5 Y1, 1 Y2, 0 1 (b)
Yi+1,j+1, Yi, j+1, dan Yi-1,j+1 (yang dituliskan pada ruas kiri persamaan (15)) merupakan i=3; j=1: 0,5667 Y4,1 2, 0667 Y3 ,1 0,5 Y2,1 Y3, 0 1 (c)
nilai-nilai yang belum diketahui (dan akan ditentukan/ dihitung). Oleh karenanya, dalam
hal ini, Yi+1,j+1, Yi,j+1, dan Yi-1,j+1 hanya dapat ditentukan melalui perhitungan secara i=4; j=1: 0,5667 Y5 ,1 2,0667 Y4 ,1 0,5 Y3,1 Y4, 0 1 (d)
simultan (serempak/ bersamaan).
i=5; j=1: 0,5667 Y6,1 2,0667 Y5 ,1 0,5 Y4,1 Y5, 0 1 (e)
Nilai-nilai yang diketahui
j i=6; j=1: 0,5667 Y7,1 2, 0667 Y6,1 0,5 Y5,1 Y6 ,0 1 (f)
Nilai-nilai yang akan ditentukan
i=7; j=1: 0,5667 Y8,1 2,0667 Y7,1 0,5 Y6, 1 Y7, 0
j+1
atau: 2,0667 Y7,1 0,5 Y6 ,1 2,1333 (g)
i-1 i i+1
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai x dan t yang telah dipilih (seperti tersebut di atas), maka Persamaan (a), (b), (c), (d), (e), (f), dan (g) dapat dinyatakan dalam bentuk sistem persamaan
persamaan (15) dapat dituliskan menjadi: aljabar linier sebagai berikut:

dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 7 dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 8
2, 0667 0,5667 0 0 0 0 0 Y1,1 1,5
0,5 2, 0667 0,5667 0 0 0 0 Y 1
2,1
0 ... ... ... 0 0 0 Y3,1 1

0 0 ... ... ... 0 0 Y4,1 1
0 0 0 ... ... ... 0 Y5,1 1

0 0 0 0 0,5 2,0667 0,5667 Y6,1 1

0 0 0 0 0 0,5 2,0667 Y7,1 2,1333
(17)
yang selanjutnya diselesaikan secara simultan.
Penyelesaian sistem persamaan (17) secara simultan menghasilkan nilai-nilai:
Y1,1 = 1,0002
Y2,1 = 1,0007
Y3,1 = 1,0022
Y4,1 = 1,0076
Gambar 3. Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Ber bagai Waktu t
Y5,1 = 1,0257
(yang Terhitung Secara Implisit)
Y6,1 = 1,0872
Y7,1 = 1,2953
Catatan: Meto de implisit memberikan hasil penyelesaian yang stabil. Persoalan kestabilan
yang merupakan nilai-nilai Y pada (berbagai jarak x dan) t = 0,0083.
yang dijumpai pada penggunaan metode eksplisit dapat diatasi dengan metode
Langkah-langkah perhitungan yang sama dapat diulangi untuk menentukan nilai-nilai Y pada t implisit (melalui penggunaan x dan t yang sama). Bandingkan dengan hasil (tabel
berikutnya. Nilai-nilai Y1,2, Y2,2, Y3,2, Y4,2, Y5,2, Y6,2, dan Y7,2 selanjutnya juga dapat ditentukan dan grafik) yang diperoleh melalui metode eksplisit sebelumnya, dan silakan lakukan
secara simultan. Demikian seterusnya. analisis (berikan komentar) Anda.

Hasil perhitungan nilai Y selengkapnya disajikan pada Tabel 4 dan Gambar 3. ### Selamat Belajar ###

Tabel 4. Nilai-nilai Y pada Berbagai Jarak x dan Berbagai Waktu t (dengan: x = 0,125
dan t = 0,0083) yang Terhitung Secara Implisit Contoh Kasus (Aplikasi Teknik Kimia):
x=0 x=0,125 x=0,25 x=0,375 x=0,5 x=0,625 x=0,75 x=0,875 x=1 Profil Konsentrasi Zat pada Film Cairan Akibat Peristiwa Absorpsi Gas dalam Cairan
t=0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 IC (Diadaptasi dari: Riggs, James B., 1988, An Introduction to Numerical Methods for Chemical
t=0,0083 1 1,0002 1,0007 1,0022 1,0076 1,0257 1,0872 1,2953 2 Engineers, Texas: Tech. University Press)
t=0,0167 1 1,0009 1,0029 1,0086 1,0248 1,0694 1,1856 1,4620 2
t=0,025 1 1,0024 1,0074 1,0196 1,0498 1,1206 1,2736 1,5639 2 Absorpsi zat A dari fasa gas ke dalam film cairan B disertai dengan terjadinya reaksi kimia:
t=0,0333 1 1,0051 1,0144 1,0349 1,0800 1,1729 1,3473 1,6311 2 A + B 2 C. Reaksi ini mengikuti model kinetika berorde-dua, dengan laju (r): r = k CA2.
t=0,0417 1 1,0090 1,0238 1,0535 1,1127 1,2228 1,4079 1,6782 2 Penyusunan neraca mol zat A di dalam film cairan pada kondisi unsteady-state menghasilkan
t=0,05 1 1,0141 1,0354 1,0746 1,1463 1,2688 1,4580 1,7132 2 C A 2 CA 2
t=0,0583 1 1,0201 1,0486 1,0970 1,1794 1,3104 1,4996 1,7402 2 persamaan: D AB k CA
t x 2
t=0,0667 1 1,0270 1,0630 1,1201 1,2113 1,3480 1,5348 1,7617 2 dengan: C A = 0 pada t = 0 (nilai/ kondisi awal, IC)
t=0,075 1 1,0345 1,0781 1,1432 1,2415 1,3817 1,5648 1,7794 2 C A = CA0 pada x = 0 (nilai/ kondisi batas, BC-1)
t=0,0833 1 1,0423 1,0935 1,1660 1,2700 1,4120 1,5908 1,7943 2 dC A
t=0,0917 1 1,0504 1,1090 1,1880 1,2966 1,4393 1,6134 1,8069 2 0 pada x = L (nilai/ kondisi batas, BC-2)
dx
t=0,1 1 1,0584 1,1242 1,2091 1,3213 1,4639 1,6333 1,8178 2 Tentukan profil atau distribusi konsentrasi zat A (C A) di dalam film cairan pada t = 0,5 detik!
BC-1 BC-2 Data: DAB = 10-2 cm2/detik k = 1 liter/(mol.detik)
Nilai-nilai Y yang telah dihitung/ ditentukan secara implisit L = 0,3 cm C A0 = 1 mol/liter

dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 9 dy/Aplikasi Diferensiasi Numerik untuk Penyelesaian PD-BVP/Juni 2015 Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai