Anda di halaman 1dari 89

Pertemuan 1

Fluida
Fisika dan Terapan
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
UPN Veteran Jawa Timur

oleh : R. Novembrianto
Sifat-sifat Fluida
Sifat-sifat Penting Fluida
Berat jenis
Rapat massa (mass density)
Volume spesifik (specific volume)
Gravitasi spesifik (specific gravity)
Kompresibilitas rata-rata
Elastisitas (elasticity)
Kekentalan (viscocity)
Berat Jenis

Berat jenis = berat per satuan volum


Gaya yang ditimbulkan oleh percepatan gravitasi g yang
bekerja pada satu satuan volum

w.v.g.g
v v
Kerapatan massa
Kerapatan massa = massa per satuan volume
m

Contoh:
v
Air = 1000 kgm-3
Air raksa = 13546 kgm-3
Udara = 1.23 kgm-3
Kerapatan massa tidak tetap tergantung suhu, tekanan, dan
jenis fluida
Kerapatan massa gas
Untuk gas (fluida yang bersifat compressible / dapat
dimampatkan), maka untuk hitungan kerapatan massa
timbul pertanyaan hubungannya dengan perubahan
volume :
jika v membesar, maka kerapatan massa bisa dihitung
jika v mengecil sehingga menjadi sangat kecil, maka
kerapatan massa jadi sangat sulit dihitung
Sehingga diambil asumsi dalam hitungan kerapatan
massa fluida adalah ditentukan volume terkecil yang
membatasi fluida sehingga masih bisa dihitung dan
didefinisikan kerapatan massa fluida pada titik tersebut
Kerapatan massa air
Kerapatan massa air murni pada tekanan 760 mm Hg,
pada beberapa suhu:

Suhu (oC) Kerapatan massa (kg/m3)


0 999,87
4 1000
10 999,73
100 958,4
Volume Spesifik

Volume spesifik = volume per satuan massa


Kebalikan dari kerapatan massa

1
vs

Gravitasi spesifik

Gravitasi spesifik = perbandingan antara kerapatan


massa fluida tertentu dengan kerapatan massa air pada
suhu 4 oC
kerapatan
massa
fluida
tert

gravitasi
spesifik o
kerapatan
massa
air
pada
suhu
4C
Kompresibilitas
Kompresibilitas rata-rata = perubahan volume mula-mula
per satuan perubahan tekanan


v / v

1 (v)
p v p

pertambahan tekanan membuat penurunan volume


sehingga persamaan diberi tanda negatif, akan tetapi nilai
tetap positif
pada saat pertambahan tekanan maka suhu dapat berubah
atau tetap
Kompresibilitas
untuk suhu tetap (isotermik) maka nilai
1 v
T
v p

T
untuk suhu berubah (isentropik) maka nilai

1 v
S
v p
S
Dalam termodinamika didefinisikan
Cp = panas jenis pada tekanan tetap
Cv = panas jenis pada volume tetap
Kompresibilitas

Untuk cairan, proses perubahan suhu yang terjadi


sangat kecil (pada proses adiabatik), sehingga dianggap
:
T = S (pada suhu tertentu)
Elastisitas

Elastisitas adalah kebalikan dari kompressibilitas


digunakan parameter E yaitu modulus elastisitas (bulk
modulus of elasticity)

( dp) 1
E
(dv) / v T
Kekentalan
Kekentalan adalah sifat fluida untuk melawan tegangan
geser
Kekentalan kinematik

v

v = kekentalan kinematik
= kekentalan absolut/dinamik
= kerapatan massa fluida
Kekentalan

Kekentalan dinamik = tegangan geser per satuan luas


yang diperlukan untuk memindahkan selapis fluida
terhadap lapisan fluida yang lain dengan satu satuan
kecepatan sejauh satu satuan jarak
Massa Jenis

Keadaan zat cair dan gas yang memiliki kemampuan untuk mengalir
disebut Fluida.

Massa jenis (density) didefinisikan sebagai massa per satuan volume


Lambang () dibaca rho dengan satuan SI = kg/m3.
m
= V
dimana m = massa benda (kg); V = volume (m3)
Massa Jenis Zat

Cara mengukur massa jenis zat


Misalnya massa jenis air :
1. Timbang massa air dengan neraca
2. Ukur volume air dengan gelas ukur
3. Bagi massa air dengan volume air yang telah di
ukur
Massa Jenis Zat

Jadi massa jenis zat adalah perbandingan


antara massa dengan volume

Secara matematis di rumuskan:


=m/V
Dengan :
m = massa
V = volume zat
Massa Jenis Zat
Contoh:
Sepotong emas yang bentuknya seperti sepeda akan di tentukan
massanya. Emas di masukkan dalam gelas ukur yang sebelumnya telah
berisi air. Ternyata , skala yang ditunjukan oleh pemukaan air dalam gelas
ukur bertambah 3,75 cm 3 . Bila massa jenis emas = 19,3 gram/cm3 ,
berapakah massa emas tersebut .
Diket :
= 19,3 gr/cm 3
V = 3, 75 cm 3

Ditanya : m
Jawab :
m = V
= 19,3 x 3,75
= 27,375 gram
Massa Jenis
Contoh 2
Sebuah logam paduan ( alloy ) dibuat dari 0,04
kg logam A dengan massa jenis 8000 kg/m3 dan
0,10 kg logam B dengan massa jenis 10000
kg/m3 . Hitung massa jenis rata rata logam
paduan itu.
Diket :
Logam A :m A = 0,04 kg dan A= 8000 kg/ m3
Logam B :m B = 0,10 kg dan B= 10000 kg /m3
Ditanya : massa jenis rata rata logam paduan
Massa Jenis
Jawab:
Massa total logam = mA + mB
= 0,04 + 0,10
= 0,14 kg
Volume total = VA + VB
=( mA / A) + (mB / B)
= (0,04/8000) + (0,10/10000)
= 0,6/40000
Maka
Massa jenis logam paduan = massa total : volume total
= 0,14 : (0,6/40000)
= 9333 kg /m3
Tekanan Pada Fluida
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas.

Tekanan = P = dimana F = gaya (N) ; A = luas (m2).

Satuan SI untuk tekanan adalah N/m2 atau Pascal (Pa).
Satuan lain dyne/cm2. lb/in2 (psi).
F=mg
Konsep tekanan berguna dalam membahas fluida.
Fluida memberikan tekanan ke semua arah.
P=gh [zat cair] berlaku utk massa jenis
konstan dan h tidak berubah (jika fluida tidak dapat
ditekan).
Umumnya tekanan pada kedalaman yg sama dalam
zat cair yg serba sama adalah sama.
Tekanan (P)
Misalnya tekanan air
Cara mengukur tekanan zat :
1. Tuangkan air ke dalam gelas ukur
2. Timbang air yang ada dalam gelas ukur dengan
neraca
3. Hitung berat air dengan pers. W = mg
4. Hitung luas permukaan gelas ukur
5. Bagi berat air dengan luas permukaan gelas
ukur
Tekanan Pada Fluida
Perubahan tekanan terhadap kedalaman fluida

Persamaan sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan


perbedaan tekanan p pada ketinggian yang berbeda dimana
adalah massa jenis rata2 :
p = g h
Contoh Soal

Tekanan Pada Kran


Permukaan air didalam tanki penyimpanan berada 30 m diatas kran
air di dapur sebuah rumah. hitung tekanan air pada kran.

Jawab.
p = g h = (1,0 x 103 kg/m3) (9,8 m/s2) (30m) = 2,9 x 105 N/m2
Tekanan Atmosfir dan Tekanan Terukur
Tekanan atmosfir bumi pada setiap fluida bergantung pada
kedalaman, massa jenis udara terhadap ketinggian.

(Satuan atmosfer) 1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 101,3 kPa

(Bar) 1 bar = 1 x 105 N/m2 = 100 kPa


Dengan demikian tekanan atmosfir standar lebih sedikit lebih besar
dari satu bar.

Tekanan terukur = tekanan tanpa memperhatikan/


memperhitungkan tekanan atmosfir
Prinsip Pascal
Prinsip Pascal (Blaise Pascal, 1623-1662) menyatakan bahwa tekanan
yang diberikan pada fluida dalam suatu tempat akan menambah
tekanan keseluruhan dengan besar yang sama.

Contoh : tekanan dibawah permukaan air seperti di danau adalah


P = g h. bila didalam permukaan 100 m, maka 1000
kg/m3)(9,8m/s2)(100 m) = 9,8 x 105 N/m2 atau 9,7 atm. Bila tekanan
total atau ditambahkan dengan tekanan di udara 1 atm, maka
menjadi 9,7 atm + 1 atm = 10,7 atm.
Prinsip Pascal

P keluar = P masuk

Fkeluar Fmasuk
Akeluar
= Amasuk

Fkeluar Akeluar
Fmasuk
= Amasuk
Pengukuran Tekanan: Alat ukur dan barometer
Tekanan dibawah permuakaan suatu cairan (air
raksa) yg terbuka

P = P0 + g h

P0 = tekanan atmosfir
= massa jenis zat cair
g h = tekanan terukur
= (13,6 x 103 kg/m3)(9,8 m/s2) (1 x 10-3 m)
= 1,33 x 102 N/m2
*biasanya yang ditentukan hanya h saja.
Pengukuran Tekanan: Alat ukur dan barometer
Tabel Konversi antara satuan tekanan yang berbeda

Tekanan atmosfir sering diukur dengan manometer


air raksa yg dimodifikasi dengan ujung tertutup
biasa disebut Barometer
Pengapungan dan Prinsip Archimedes
Gaya Apung (FB) = F2 F1
= F g A (h2-h1)
= F g A h
= F g V

Hukum Archimedes
Gaya apung yg bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Hukum Archimedes
Memahami hukum Archimedes dengan kajian
eksperimen sederhana:
1. Siapkan sebuah beban, neraca pegas, gelas ukur dan air
secukupnya.
2. Masukan air dalam gelas ukur dan catat volumenya (Vo)
3. Timbang beban dengan neraca pegas dan catat beratnya
(w1).
4. Beban yang masih tergantung pd neraca pegas, masukan
dalam gelas ukur yang berisi air, catat volume air (V1) dan
berat beban dalam air (w2).
5. Hitung perbedaan volume air dan berat beban.
6. Bagaimana kesimpulannya
Gaya ke atas :
Maka di rumuskan :
Wbf = w Fa
Fa = w wbf
atau
F2 Fa = F2 F1
Fa = P2 A P1 A
= (P2 P1)A
= f ghA
= (f g) (hbf A)
= (f g) Vbf
W = mg
F1 maka gaya ke atas di rumuskan :

Fa = (f g) Vbf
Fa = (f g) Vbf
Dengan:
f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf = volume benda dalam fluida (m3)
Fa = gaya ke atas (N)
Jadi dapat di simpulkan :

Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya atau


sebagian ke dalam fluida mengalami gaya ke atas
yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan
Contoh soal :

Sebatang almunium digantung pada seutas kawat.


Kemudian seluruh almunium di celupkan ke dalam
sebuah bejana berisi air. Massa almunium 1 kg dan
massa jenisnya 2,7 x 103 kg/m3. Hitung tegangan kawat
sebelum dan sesudah almunium di celupkan ke air.
Penyelesaian:

Sebelum di celupkan air:


Fy = 0
T1 mg = 0 T1

T1 = mg
T1 = 1 x10
T1 = 10 N
mg
Sesudah dicelupkan :

T2 Fy = 0
Fa T2 + Fa mg = 0
T2 = mg Fa
T2 = 1 x 10 Fa
T2 = 10 - Fa

mg
Volume Al :

VAl = m /
= 1 / (2,7 x 103)
Maka Fa = Val f g
= 3,7 N
Sehingga :
T2 = 10 3,7
= 6,3 N
Mengapung

Karena bendanya seimbang,


maka :
Fa Fy = 0
Fa w = 0
hb
Fa = w
hbf
Fa = mb g
Fa = (b Vb) g
w (f Vbf ) g = (b Vb) g

b b = (Vbf/Vb) f
f
Atau
b = (Vbf/Vb) f
= (A hbf / A hb) f
b = ( hbf / hb ) f
Dengan :
b = massa jenis benda (kg / m3)
f = masa jenis fluida (kg / m3)
hb = tinggi benda (m)
hbf = tinggi benda dalam fluida (m)
Kesimpulan :

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan mengapung,


bila massa jenis rata rata benda lebih kecil daripada
massa jenis fluida.
Syarat benda mengapung :
b < f
Contoh :
Sebuah benda di celupkan ke dalam
alkohol ( massa jenis = 0,9 gr/cm3).
Hanya 1/3 bagian benda yang muncul hbf
di permukaan alkohol. Tentukan
b f
hb
massa jenis benda!
Diket : 2
f = 0,9 gr/cm3 hb
Bagian yang muncul =( 1/3 )hb,
sehingga : b 3 0,9
hbf = hb (1/3)hb = (2/3)hb hb
Ditanya : Massa jenis benda (b)
Jawab : b 0,6 g cm 3
Melayang

Syarat benda melayang


:
Fa = w

Fa (f Vbf ) g = (b Vb) g
(f Vb) g = (b Vb) g

w
f = b
b = f
Kesimpulan :

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang,


bila massa jenis rata rata benda sama dengan massa
jenis fluida.
Syarat benda melayang:
b = f
Contoh :
Sebuah balok kayu yang massa jenisnya 800
kg/m3 terapung di air. Selembar aluminium yang
massanya 54 gram dan massa jenisnya 2700
kg/m3 diikatkan di atas kayu itu sehingga sistem
ini melayang. Tentukan volume kayu itu !
Diket :
aluminium

kayu

Fak wk wAl FaAl


Di tanya : volume kayu (Vk)
Jawab :
F = 0
Fak + FaAl wk wAl = 0
Fak + FaAl = wk + wAl
f g Vk + f g VAl = mkg + mAlg
f Vk + f VAl = mk + mAl
f Vk + f (mAl/ Al) = k Vk+ mAl
1 Vk + 1 (54/2,7) = 0,8 Vk + 54
Vk + 20 = 0,8 Vk + 54
Vk = 170 cm3
Tenggelam
Dengan cara yang sama di
peroleh :
b > f
Kesimpulan :
Benda yang dicelupkan
ke dalam fluida akan
tenggelam, bila massa
Fa
jenis rata rata benda
lebih besar daripada
massa jenis fluida.
w
Tantangan :

Sebuah balok mempunyai luas penampang A, tinggi l,


dan massa jenis . Balok ada pd keseimbangan di antara
dua jenis fluida dengan massa jenis 1 dan 2 dengan 1
< < 2 .Fluida fluida itu tidak bercampur.
Buktikan : Fa = [1gy + 2 g(l y)]A
Buktikan : = [1y + 2 (l y)]/l
Ini gambarnya!

1
y
2 l
Gerak Fluida; Laju Aliran dan Persamaaan Kontuinitas

Fluida bergerak = dinamika fluida atau


hidrodinamika.

Ada dua aliran hidrodinamika :


1. Laminer
2. Turbulen (aliran tak tentu/ arus eddy)
Eddy menyerap banyak energi gesekan internal
dgn besar tertentu disebut Viskositas.
Gerak Fluida; Laju Aliran dan Persamaaan Kontuinitas

Laju aliran didefinisikan sebagai massa m dari


fluida yg melewati titik tertentu per satuan waktu
t : laju aliran massa = m / t

Fluida
. yg melewati titik 1 (melalui luas A1) dalam
waktu t adalah A1 l1, dmn l1 adalah jarak yg
dilalui fluida dalam waktu t. Krn kecepatan
fluida yg melewati titik 1 adalah v1= l1/ t. Laju
alir massa m1/ t melalui luas A1 adalah
m1 V1 1A1l1
t
= t
= t
= 1 A1 v1
Gerak Fluida; Laju Aliran dan Persamaaan Kontuinitas
Dimana V1 = A1 l1 adalah volume dgn massa
m1 dan 1 adalah massa jenis fluida. Dgn cara
yg sma pada titik 2 (melalui luas A2), laju alir
2 A2 v2. krn tidak ada fluida yg masuk atau
keluar dr sisi2, laju alir melalui A1 dan A2 harus
sama
. dgn demikian
m1 m2
t
= t
Maka
1 A1 v1 = 2 A2 v2
Persamaan diatas disebut persamaan
kontuinitas
Contoh Soal 2
Gerak Fluida; Laju Aliran dan Persamaaan Kontuinitas
Saluran pemanas ke ruangan
Seberapa besar sebuah saluran pemanas harus dibuat
jika udara yang mengalir dengan laju 3 m/s didalamnya
dapat mengisi ruangan dengan volume 300 m3 setiap 15
menit? (anggap massa jenis udara tetap konstan.
Penyelesaian
. dapat menerapkan persamaan pd slide
Kita
sebelumnya, jika menganggap ruangan tersebut (sebut
saja titik 2) sebagai bagian besar dari saluran. Lakukan
penalaran dgn cara yg sama dengan mengubah t
menjadi t). Kita lihat bahwa A2V2 = A2l2t = V2/t dimana v2
adalah volume ruangan. Kemudian A1v1 = A2V2 = V2/t
2 300 3
Dan A1 = = = 0,11 m2
1 (3 /)(900)
Gerak Fluida; Laju Aliran dan Persamaaan Kontuinitas

Jika saluran tersebut berbentuk bujur


sangkar maka setiap sisi mempunyai
panjang
. l = = 0,33 m atau 33 cm.
sebuah saluran persegi panjang
dengan ukuran 20 cm x 55 cm juga
bisa dipakai.
Persamaan Bernoulli

Prinsip Bernoullli menyatakan bahwa


Dimana kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah
dan dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi.

P1 + v12 + g y1 = P2 + v22 + g y2
Contoh Soal 3 Bernoulli
Aliran dan Tekanan pada suatu sistem pemanas air.
Air mengalir di sebuah rumah pada suatu sistem pemanas air. Jika air
dipompa dengan laju 0,5 m/s melalui pipa berdiameter 4 cm di
ruang bawah tanah dengan tekanan 3 atm . Berapa laju aliran dan
tekanan pada pipa berdiameter 2,6 cm di tingkat dua dengan tinggi
5,0 m diatasnya?
Jawab.
Pertama kita hitung laju aliran lantai 2 dgn menamakan v2. dengan
memperhitungkan bahwa luas sebanding kuadrat jari2 (A=r2) kita
sebut ruang bawah tanah sebagai titik 1 didapatkan :
Contoh Soal 3 Bernoulli
Pertama kita hitung laju aliran lantai 2 dgn menamakan v2. dengan
memperhitungkan bahwa luas sebanding kuadrat jari2 (A=r2) kita
sebut ruang bawah tanah sebagai titik 1 didapatkan :
11 112 0,02 2
V2 = 2
= 22
= 0,5 m/s (0,0132 ) = 1,2 m/s
Untuk mencari tekanan, kita gunakan persamaan Bernoulli :
P2 = P1 + g (y1-y2) + (V12 - V22 )
= (3 x 105 N/m2 ) + (1 x 103 kg/m3) 9,8 m/s2 (-5 m) + (1 x 103
kg/m3) [(0,5 m/s)2 (1,2m/s)2]
= (3 x 105 N/m2 ) (4,9 x 104 N/m2) 6 x 102 N/m2
= 2,5 x 105 N/m2
Viskositas
Lempeng bergerak
Fluida yg riil memiliki gesekan internal Gradien
Fluida Kecepatan l
yang besarnya tertentu disebut
Viskositas Lempeng diam

Viskositas yg berbeda dinyatakan scr


F=A
kuantitatif koefesien viskositas ()
= N.s/m2 (Pascal.secon) SI
Perubahan kecepatan dibagi dengan dyne./cm2 (poise) cgs
jarak disebut gradien kecepatan.
Viskositas
TEGANGAN PERMUKAAN

CONTOH:
TEGANGAN PERMUKAAN
TEGANGAN PERMUKAAN
SIFAT CAIRAN :

volume tetap
Bentuk mengikuti tempatnya
memiliki fluiditas
kerapatan agak besar
kompresibilitas kecil
energi geraknya translasi, rotasi, vibrasi
difusi agak cepat
memiliki gaya tarik-menarik antar molekulnya
memiliki tegangan permukaan.
FENOMENA TEGANGAN PERMUKAAN

Nyamuk di atas permukaan air


Silet dan jarum terapung di atas permukaan air
Deterjen membasahi pakaian
Alkohol dan antiseptik membasahi permukaan luka
Butir-butir tanah yang basah saling menempel
Tetesan air berbentuk bulat

Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin meregang =>


permukaannya seolah ditutupi lapisan elastis => karena adanya
gaya tarik-menarik partikel sejenis di dalam zat cair sampai ke
permukaan.
Di dalam cairan => molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis
dengan gaya yang sama ke segala arah => akibatnya tidak
terdapat resultan gaya yang bekerja pada masing-masing
molekul.

Di permukaan cairan => molekul ditarik oleh molekul sejenis


arah hanya ke samping dan ke bawah
tidak ditarik oleh molekul di atasnya
di atas cairan fase uap.

Perbedaan gaya tarik


Ada sisa gaya yang bekerja pada lapisan atas cairan.
Gaya mengarah ke bawah

Cairan berkontraksi
Tegangan Permukaan dan Kapilaritas

Permukaan zat cair berperilaku seperti


membran yg teregang karena tegangan.
Contoh embun air. (tegangan permukaan).

= gaya per satuan panjang.

Contoh :
Silet dapat mengapung di air
Nyamuk dapat hinggap di atas air
Secara matematis tegangan permukaan di rumuskan :

F Dengan:
F : gaya (N)
l l : panjang (m)
; tegangan permukaan
(N/m)
Atau

W

Di rumuskan : A
Dengan :
W = usaha (J)
A = luas penampang (m2)
= tegangan permukaan
(J/m2)
Tegangan permukaan pd sebuah
bola
Dari gambar di
peroleh :
Fy
cos
l
Fy l cos

Karena l 2r
maka : Fy = 2 r cos
Contoh :

Seekor serangga berada di atas permukaan air.


Telapak kaki serangga tersebut dapat di anggap
sebagai bola kecil dengan jari jari 3 x 10-5 m.
Berat serangga adalah 4,5 x 10-5 N dan tubuhnya di
sangga oleh empat buah kaki. Tentukan sudut yang
dibentuk kaki serangga dengan bidang vertikal.
Diket :
r = 3 x 10-5 m
w = 4,5 x 10-5 N
n = 4
= 0,072 Nm-1
Ditanya :
Penyelesaian
Fy 2r cos
w
2r cos
n
w
cos
2rn
4,5.105
cos
2.3,14.3.105.0,072.4
cos 0,83
330
Diskusi dan interaksi

Mengapa deterjen sering digunakan


untuk mencuci pakaian agar
pakaian menjadi bersih ?
Meniskus
Adalah bentuk cembung atau cekung
permukaan zat cair akibat tegangan
permukaan.

air Raksa
Proses pembentukan meniskus
cekung dan cembung

Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel tak sejenis.

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel sejenis.


Perhatiakan gambar berikut:


Fa Fa
Air FR Fk Raksa
Fk
F R
Tegangan Permukaan dan Kapilaritas

Pada tabung dengan diameter yg


sangat kecil, zat cair tampak naik
atau turun relatif terhadap tingkat
zat cair yang mengelilinginya.
Fenomena ini disebet kapilaritas.

Tabung-tabung kecil disebut tabung


kapiler.
Kapilaritas :

Adalah peristiwa naik turunnya permukaan zat cair di


dalam pipa kapiler.
Contoh :
peristiwa naiknya minyak tanah pd sumbu kompor.
Air pd tanaman sampai ke daun
Dan lain-lain.
Perhatikan gambar berikut :

Air y Raksa



water
mercury
Secara matematis :


Fy 2r cos
w 2r cos
mg 2r cos
y

Air
r 2 yg 2r cos
2 cos
y
water
gr
Contoh :
Sebuah pipa kapiler mempunyai
diameter 0,002 cm dan di masukkan
ke dalam wadah berisi air. Jika
tegangan permukaan air adalah
0,072 N/m dan sudut kontak 00,
tentukan ketinggian air pd pipa
kapiler tersebut akibat dorongan
tegangan permukaan.
Penyelesaian :
Diket :
= 0,072 N/m , = 00, g = 10 m/s 2
= 1000 kg/m3, r = 0,001 cm= 10-5m
Ditanya : y
Jawab:
y =(2 cos )/gr
= [(2)0,072 cos 00] /[1000(10)10-5]
= 1,44 m
Terapan manfaat dari hukum Bernoulli
dan Pascal

Rumah Penduduk
Sumber
air
80 m

4m
Tandon Air Pompa Hydram

300 m
Prinsip Kerja Bagian utama dari pompa hidram adalah dua buah katup,
yaitu: katup hisap (3) dan katup buang (5). Air masuk dari
Pompa Hydram reservoir melalui pipa (1). Mula-mula katup buang terbuka
karena gravitasi sedangkan katup hisap tertutup. Air yang
masuk memenuhi badan pompa (2) mendorong ke atas
katup menutup. Tertutupnya katup buang mengakibatkan
dorongan air menekan dan membuka katup hisap lalu air
masuk mengisi ruang dalam tabung udara (4) di atas katup
hisap. Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung
udara optimal, massa air dan udara dalam tabung
kompresi akan menekan katup hisap untuk menutup
kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar
melalui pipa (7). Dengan tertutupnya kedua katup,
maka aliran air dalam badan pompa berbalik berlawanan
dengan aliran air masuk diikuti dengan turunnya katup
buang. Hal ini karena arah tekanan air tidak lagi ke
katup buang tetapi berbalik ke arah pipa input (1).
Terapan bermanfaat dari Fluida

Video 2 Video 3 Video 4


Video 1 Distribusi ke Siap Air Distribusi ke
Sumber unit UV Minum Warga
Pemasangan Pompa Hydram ke-2
Pemasangan Pompa Hydram skala laboratorium

Anda mungkin juga menyukai