DisusunOleh:
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN RESIKO
HALUSINASI DI BANGSAL BIMA RUMAH SAKIT JIWA (RSJ)
GRHASIA YOGYAKARTA
DisusunOleh:
c. Faktor predisposisi
Klien masuk ke RS Grhasia untuk yang keempat kalinya, karena klien
tidak teratur minum obat. Pasien mengalami epilepsy (kejang-kejang).
No Variabel Skor
1 Menciderai diri/orang lain 34
2 Komunikasi 0
3 Interaktif sosial 5
4 ADL :
Makan 0
Mandi 0
Berpakaian 0
5 Tidur/istirahat 3
6 Pengobatan oral/ injeksi 3
7 Aktifitasterjadwal
Makan 0
Mandi 0
Berpakaian 0
Jumlahskor total 45
b. Kategori : II
c. Tahapan penanganan : Maintenance/Pemeliharaan
fase
d. Tujuan pengobatan : Kembalinya kondisi pasien/recovery
e. Fokuspengkajian : Status fungsi pasien
f. Intervensi keperawatan : Penguatan dan sokongan pada respon
koping adaptif pasien dan advokasi
g. Hasil yang diharapkan : Meningkatnya fungsi dari pasien
3. Analisa Data
Masalah Etiologi
No Data Fokus
Keperawatan
1 DS : Gangguan persepsi Menarik diri
- Pasien mengatakan curiga dirinya di sensori ; Halusinasi
santet orang lain penglihatan
- Pasien mengatakan ada bayangan
hitam yang masuk ke dalam dirinya
- Pasien mengatakan dapat melihat peri
DO:
- Pasien cukup kooperatif.
- Pasien tampak banyak menghabiskan
waktu di tempat tidur saja
4. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori ; halusinasi penglihatan berhubungan dengan
menarik diri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. NIC NOC/SP
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama I kali SP I
pertemuan pasien mampu: 1. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
1. Mengendalikandoronganbunuhdiri. 2. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
2. Menghargaidirinyasendiridanmengungkapkanaspekpositif 3. Melakukan kontrak treatment.
yang dimilikipasien. 4. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
3. Kerugianbunuhdiri 5. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
4. Mengidentifikasidanmeraihmasadepan yang realistis.
SP II
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien
2. Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
3. Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang
berharga
SP III
1. Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
2. Menilai pola koping yang biasa dilakukan.
3. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif.
4. Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif.
5. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
SP IV
1. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien.
2. Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis.
3. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih
masa depan yang realistis.
Diagnosa Hr/tgl &Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Resikobunuhdiri Sabtu, 1. Membinahubungansalingpercaya S : Hery
14/05/2016 denganpasien. - Pasien mengatakan bosan hidup.
2. Mengidentifikasi benda-benda - Pasien mengatakan masih sayang sama
15.10 WIB yang dapat membahayakan keluarganya.
pasien. - Pasien mengatakan mengambil silet saat mencoba
3. Mengamankan benda-benda bunuh diri.
yang dapat membahayakan O:
pasien. - Pasien cukup kooperatif.
4. Melakukan kontrak treatment.
- Terlihat bekas sayatan pada lengan kiri pasien
5. Mengajarkan cara
bekas sayatan.
mengendalikan dorongan bunuh
- Pasien tampak bingung.
diri.
6. Melatih cara mengendalikan - Pasien mampu melakukan napas dalam saat
dorongan bunuh diri merasa bingung dan mencoba untuk bunuh diri.
- Pasienmampumelakukannapasdalamuntukmengen
dalikandoronganbunuhdiri.
A: Masalah resiko bunuh diri teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi SP 2
1. Mengevaluasi SP 1
2. Meanyakankondisidanperasaanpasien
3. Mengidentifikasi aspek positif pasien
4. Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap
diri
5. Mendorong pasien untuk menghargai diri
sebagai individu yang berharga.
6. Berikan reinforcement
7. Rencana tindak lanjut dan lakukan kontrak
waktu untuk pertemuan berikutnya.