ANATOMI
Duodenum atau yang disebut usus 12 jari yang merupakan satu dari tiga bagian dari
usus halus (intestinum tenue). Duodenum ini adalah organ peritonealis sedangkan jejunum
dan ileum adalah organ intraperitoneal
Duodenum mulai dari pylorus sampai fleksura duodenojejunalis dan beralih menjadi
jejunum
Pnjangnya kurang lebih 25 cm
Berbentuk seperti C mengelilingi kaput pancreas
Dibagi menjadi 4 bagian yaitu pars superioir, pars descenden, pars inferior, dan pars
ascenden
Sepanjang 2-3 cm pertama pars superior masih diliputi peritoneum viseralis yang ke atas
merupakan tempat lekat dari ligamentum hepatoduodenalis, bagian dari omentum minus
dan ke bawah dari omentum majus, serta merupakan batas bawah dari foramen omentalis
(epiploicum)
Bagian lain dari duodenum kecuali 1-2 cm dari bagian akhir pars ascenden mempunyai
letak retroperitoneum
Vaskuralisasi
Innervasi
Persarafan GI tract diinervasi oleh sistem saraf otonom, yang dapat dibedakan
menjadi ekstrinsik dan intrinsik (sistem saraf enterik ). Inervasi ekstrinsik dari duodenum
adalah parasimpatis yang berasal dari nervus Vagus ( anterior dan cabang celiac ) dan
simpatis yang berasal dari nervus splanikus pada ganglion celiac. Inervasi intrinsik dari
plexus myenterikus Aurbachs dan dan plexus submucosal Meissner. Sel-sel saraf ini
menginervasi terget sel seperti sel-sel otot polos, sel-sel sekretorik dan sel- sel absorptive,
dan juga sel-sel saraf tersebut berhubungan dengan reseptor-reseptor sensoris dan
interdigitatif yang juga menerima inervasi dari sel-sel saraf lain yang terletak baik didalam
maupun di luar plexus. Sehingga pathway dari sistim saraf enterik bisa saja multisinaptik, dan
integrasi aktifitasnya dapat berlangsung menyeluruh bersamaan dengan sistim saraf enterik.
HISTOLOGI
Dinding duodenum terdiri atas 4 lapisan : mukosa dengan epitel, lamina propia dan
muskularis mukosa; jaringan ikat mukosa di bawahnya, dengan kelenjar duodenal
(Brunner); dua lapisan otot polos muskularis eksterna; dan peritoneum visceral serosa.
Lapisan-lapisan ini menyatu dengan lapisan yang serupa di lambung, usus halus, dan usus
besar
Usus halus ditandai oleh banyak tonjolan mirip jari yang disebut vili (tunggal=vilus);
epitel sel koumnar dengan mikrovili yang membentuk limbus striatus; sel goblet yang
terpulas pucat; dan kelenjar intestinal (kriptus Liberkuhn) tubular pendek di lamina
propia. Kelenjar duodenal di submukosa merupakan cirri khas duodenum. Kelenjar ini tidak
terdapat di bagian lain usus halus (jejnum dan ileum) dan usus besar
Kelenjar intestinal terletak di lamina propia dan bermuara ke dalam ruang intervilus.
Pada irisan duodenum tertentu, kelenjar submukosa duodenal meluas ke dalam lamina propia.
Lamina propia juga mengandung serat jaringan ikat halus dengan sel reticular, jaringan
limfoid difus dan nodulus limfoid.
Submukosa di duodenum hamper terisi penuh oleh kelenjar duodenal tubular yang
bercabang, Muskularis mukosa terputus jika kelenjar duodenal menembus ke dalam lamina
propia. Sekresi dari kelenjar duodenal masuk di dasar kelenjar intestinal.
Pada potongan melintang duodenum, muskularis eksterna terdiri atas lapisan sirkular
dalam dan lapisan longitudinal luar otot polos. Namun dalam gambar di bawah, duodenum
terpotong memanjang, dan arah serat kedua lapisan otot polos ini berkebalikan. Sel ganglion
parasimpatis pleksus saraf mienterikus (Auerbach), ditemukan di usus halus dan usus
besar, terlihat di jaringan ikat di antara kedua lapisan otot muskularis eksterna. Pleksus sel
ganglion serupa, namum lebih kecil, juga ditemukan di submukosa di usus halus dan usus
besar.
Serosa (peritoneum visceral) mengandung sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel
adipose. Serosa membentuk lapisan terluar bagian pertama duodenum.
FISIOLOGI
Motilitas
Pengatur pemacu potensial berasal dari dalam duodenum, mengawali kontraksi, dan
mendorong makanan sepanjang usus kecil melalui segmentasi (kontraksi segmen pendek
dengan gerakan mencampur ke depan dan belakang) dan peristaltik(migrasi aboral dari
gelombang kontraksi dan bolus makanan). Kolinergik vagal bersifateksitasi. Peptidergik
vagal bersifat inhibisi. Gastrin, kolesistokinin, motilin merangsang aktivitas muskular;
sedangkan sekretin dan dihambat oleh glukagon.
Pencernaan,Absorbsi
Lemak Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida. Komponen yang bergabung dengan
garam empedu membentuk micelle. Micelle melewati membran sel secara pasif dengan
difusi, lalu mengalami disagregasi, melepaskan garam empedu kembali ke dalam lumen dan
asam lemak serta monogliserida ke dalam sel. Sel kemudian membentuk kembali trigliserida
dan menggabungkannya dengan kolesterol, fosfolipid, dan apoprotein membentuk
kilomikron. Asam lemak kecil memasuki kapiler menuju ke vena porta. Garam empedu
diresorbsi ke dalam sirkulasi enterohepatik diileum distal. Dari 5 gr garam empedu, 0,5 gr
hilang setiap hari, dan kumpulan ini bersirkulasi ulang enam kali dalam 24 jam.
Protein didenaturasi oleh asam lambung, pepsin memulai proteolisis. Protease pankreas
(tripsinogen, diaktivasi oleh enterokinase menjadi tripsin, dan endopeptidase, eksopeptidase),
lebih lanjut mencerna protein. Menghasilkan asam amino dan 2-6 residu peptida. Transpor
aktif membawa dipeptida dan tripeptida ke dalam sel-sel absorptif.
Karbohidrat. Amilase pankreas dengan cepat mencerna karbohidrat dalam duodenum.
Air dan Elektrolit. Air, cairan empedu, lambung, saliva, cairan usus adalah 8-10 L/hari,
kebanyakan diabsorpsi. Air secara osmotik dan secara hidrostatik diabsorpsi atau secara pasif
berdifusi. Natrium dan klorida diabsorpsi berpasangan dengan zat terlarut organik atau
dengan transpor aktif.
Bikarbonat diabsorpsi dengan pertukaran natrium/hidrogen.
Kalsium diabsorpsi melalui transpor aktif dalam duodenum, jejunum, dipercepat oleh PTH
dan vitamin D. Kalium di absorpsi secara pasif.
Endokrin
Mukosa usus kecil melepaskan sejumlah hormon ke dalam darah (endokrin ) melalui
pelepasan lokal (parakrin) atau sebagai neurotransmiter.
Sekretin. Suatu asam amino 27 peptida dilepaskan oleh mukosa usus kecil melalui asidifikasi
atau lemak. Merangsang pelepasan bikarbonat yang menetralkan asam lambung, rangsang
aliran empedu dan hambat pelepasan gastrin, asam lambung dan motilitas.
Kolesistokinin. Dilepaskan oleh mukosa sebagai respons terhadap asam amino dan asam
lemakkontraksi kandung empedu dengan relaksasi sfingter Oddi dan sekresi enzim
pankreas. Bersifat trofik bagi mukosa usus dan pankreas, merangsang motilitas, melepaskan
insulin.