TERAPI
CRITICAL APPRAISAL
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun oleh :
Zakirah B F A 1102012316
Dosen Pembimbing :
dr. Linda Armelia, SpPD-KGH
SKENARIO:
Seorang laki-laki 70 tahun mendadak jatuh ketika ingin bangun dari kursi meja
makannya. Bicaranya pelo dan tidak dapat menggerakan tangan dan kaki kirinya. Istrinya
langsung membawanya ke UGD Rumah Sakit terdekat dengan rumahnya. Pada
pemeriksaan CT-Scan tidak ditemukan tanda-tanda hemorrhagic. Tekanan darahnya
170/95 mmHg. Setelah dilakukan konsultasi dengan ahli neuro, laki-laki tersebut
didiagnosis strok iskemik akut. Dokter di rumah sakit tersebut melakukan tatalaksana
berupa terapi endovascular. Namun dokter tersebut ingin mengetahui lebih lanjut apakah
terapi endovascular lebih efektif bagi pasien stroke akut jika dibandingkan dengan terapi
standarnya yaitu intravenous tissue plasminogen activator (t-PA).
PERTANYAAN KLINIS:
Pada penderita strok iskemik akut dan mendapat terapi endovascular secara intravena,
apakah memiliki out come yang lebih baik jika dibandingkan dengan terapi t-PA?
KOMPONEN PICO:
Patient /Population/Problem : Seorang laki-laki dengan strok iskemik akut
Intervention/ Indicator : Terapi endovascular
Comparison/Control : Terapi t-PA secara intravena
Objective/Outcome : Pemberian terapi untuk penyembuhan strok iskemik
akut yang lebih baik
KATA KUNCI:
Acute ischemic stroke AND endovascular treatment OR intravenous tissue
plasminogen activator AND efective treatment
PEMILIHAN SITUS:
http://www.nejm.org
LIMITASI :
5 tahun terakhir
HASIL PENCARIAN :
1 to 10
1
CRITICAL APPRAISAL
I. VALIDITY
1) Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik
randomisasi yang digunakan?
Ada, dinyatakan bahwa penelitian dilakukan dalam bentuk randomisasi sederhana
secara online, dengan menggunakan hardware system yang terdapat di web
www.random.org
2
3) Menentukan ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi, dan peneliti?
Ya, semua klinisi dan pengamat dibutakan sampai analisis data selesai.
3
Assessment of patients paragraf 2 hal 906 :
4
5) Menentukan lama dan lengkapnya follow-up?
Ya penelitian ini cukup lama dan lengkap, cukup lama karena observasi dilakukan
dalam jangka panjang (90 hari) yaitu sampai timbulnya outcome berupa bebas
dari kecacatan dan juga lengkap karena tidak ada yang drop out dari follow up.
5
6) Menentukan ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi
semula?
Ya. Penelitian menggunakan basis intention to treat. Semua subjek yang ikut
serta dimasukkan ke dalam kesimpulan akhir.
II. IMPORTANCE
7) Menentukan besar efek terapi (CER, EER, RR, RRR, ARR, NNT)
Tabel primary outcome
Bebas dari kecacatan
Total
Yes No
Endovascular 55 (a) 126 (b) 181 (a+b)
treatment
Intravenous t-PA 63 (c) 118 (d) 181 (c+d)
Total 118 244 362
Rumus : +
= = 0,34 = 34%
Artinya, Pasien strok yang diberikan terapi t-PA dan bebas dari kecacatan
setelah 3 bulan adalah sebesar 34%.
6
c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara primary outcome kelompok endovascular dengan primary
outcome dalam kelompok t-PA.
Rumus :
,
= , = 0,9
Artinya, perbandingan pemberian terapi endovascular dan t-PA pada pasien
strok adalah 0,9. Berarti kelompok terapi endovascular yang menghasilkan
outcome berupa bebas dari kecacatann sebesar 0.9 kali kelompok terapi t-PA.
Menunjukan bahwa terapi endovascular tidak lebih baik dari pada terapi t-PA
CEREER
Rumus : or 1-RR
CER
= 1 RR
= 1 0,9 = 0,1
Artinya, hasil persen terapi menunjukkan perbaikan yang berbeda antara terapi
endovascular dan terapi t-PA sebesar 10%
1
Rumus : =
ARR
= 1/0.04
= 25
Berarti dari 25 pasien terdapat 1 orang yang akan memperoleh keadaan bebas
dari kecacatan atau terhindar dari kegagalan.
7
8) Menentukan presisi estimasi efek terapi (95%CI)
CI = ARR 1,96 ( + )
Diket :
p1 = EER : 0,30
p2 = CER : 0,34
p + q = 1 = q1 = 0,70
= q2 = 0,66
n1 = 181, n2= 181
0,300,70 0,340,66
95% CI ARR = ARR 1,96 +
181 181
0,21 0,22
= 0,03 1,96 181 + 181
= 0,03 1,96 0,0011 + 0,0012
= 0,03 1,96 0,0023
= 0,03 1,96 x 0,048
= 0,03 0,09
95% CI ARR = |(0,06) (0,12) |
1 1 1
95% CI NNT = 95% = 0,06 - 0,12
= (- 16) (8) = 24
Artinya, setiap mengobati 8-16 orang pada populasi dengan menggunakan terapi
endovascular, dapat menghasilkan 1 orang yang bebas dari kecacatan.
8
III. APPLICABILITY
9) Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum pasien dan
setting)
Dapat diterapkan, karena terdapat kesamaan karakteristik pasien dengan subjek
yang diteliti, dapat dilihat pada (Tabel. 1). Pasien pada skenario berusia 70 tahun
sesuai dengan subjek yang diteliti, yang mana subjek pada group endovascular
berusia 6611 tahun. Begitu juga dengan tekanan darah pasien pada skenario
170/95 mmHg sesuai dengan subjek pada endovaskular group yaitu dengan range
sistol 15526 mmHg dan diastol 8412 mmHg.
9
Kekurangan:
Terapi endovaskular lebih invasif, mahal, dan membutuhkan waktu yang lebih
lama jika dibandingkan dengan terapi t-PA
10