aturan pemakaiannya. Efek obat akan sangat tergantung pada berbagai faktor yang saling
berinteraksi. Seberapa besar efeknya bagi tubuh tergantung pada jenis obat yang digunakan,
berapa banyak dan sering digunakan, bagaimana cara menggunakan obat itu, dan apakah
digunakan bersama obat lain. Efek obat terhadap tubuh manusia juga tergantung dari berbagai
faktor psikologis seperti kepribadian, harapan atau perasaan saat memakai, dan faktor
biologis seperti berat badan, kecenderungan alergi, dll. Secara fisiologis organ tubuh yang
paling banyak dipengaruhi adalah sistem syaraf pusat (SSP) , termasuk otak dan sumsum
belakang organ-organ otonom seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan pancaindera.
Kerusakan pada organ-organ tubuh itu menghilangkan dan merusak fungsi-fungsi tubuh
pemakai sebagai manusia normal, sehingga selanjutnya pemakai tidak dapat lagi hidup
normal.
NAPZA membahayakan hidup pemakai sendiri maupun orang lain. Bagi pemakai,
selain tidak dapat hidup normal, ia juga bisa menghadapi kematian karena overdosis atau
penyakit lain. Para pemakai NAPZA biasanya juga menjadi beban bagi orang-orang lain di
sekitarnya mulai dari keluarganya sendiri sampai masyarakat luas.
Orang yang menyalahgunakan NAPZA disebut pengguna obat biasanya tidak dapat hidup
normal. Penyalahgunaan obat menciptakan ketergantungan fisik maupun psikologis pada
tingkat yang berbeda-beda. Ketergantungan atau kecanduan menyebabkan pengguna tidak
dapat hidup tanpa obat. Ketergantungan dimulai ketika orang dengan sadar memilih untuk
menyalahgunakan obat. Ketergantungan bukan hanya berarti memakai obat secara berlebih.
Ketergantungan disebabkan efek obat pada kerja dan metabolisme otak yang merubah
penyalahgunaan menjadi ketergantungan akan obat dan sebuah penyakit kronis.
Ketergantungan fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit luar biasa bila ada usaha untuk
mengurangi pemakaiannya atau bila pemakaian akan dihentikan. Ketergantungan secara
psikologis menimbulkan tingkah laku yang kompulsif (berkeras, ngotot) untuk memperoleh
obat-obatan tersebut Ketergantungan ini menyebabkan perilaku orang tersebut menjadi aneh
dan kadang-kadang tak terkendali.
Keadaan ini semakin buruk manakala tubuh sang pemakai menjadi kebal, sehingga
kebutuhan tubuh akan zat yang biasa dipakainya tersebut meningkat untuk dapat sampai pada
efek yang sama tingginya (disebut toleransi). Dosis yang tinggi dan pemakaian yang sering
diperlukan untuk menenangkan keinginan yang besar. Semakin tinggi dosis dan semakin
sering pemakaian, semakin besar kemungkinan pemakai mengalami over dosis (takaran
melebihi kemampuan tubuh menerimanya) yang menyebabkan kematian.
a. Fisik : sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum tulang belakang, organ-organ
otonom (jantung, paru, hati, ginjal) dan pancaindera.
b. Psikologis atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila tidak memakai obat tersebut,
percobaan bunuh diri karena tidak dapat mendapatkan obat yang dibutuhkan, melakukan
tindak kekerasan.
d. Hukum Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri
dan bersikap sesuai dengan norma-norma umum masyarakat dan hal itu melanggar hukum
yang berlaku di negera Indonesia.