Retina berbatas dengan koroid dengan sel epitel pigmen retina dan terdiri
atas lapisan (Hardy, 2000; Ilyas, 2005):
4. Lapisan nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan
batang.
6. Lapis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal, dan sel
Muller.
8. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
9. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah
saraf optic.
10. Membran limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan
badan kecil.
Retina menerima darah dari dua sumber yaitu koriokapiler yang berada
tepat di luar membran Bruch, yang mendarahi sepertiga luar retina, termasuk
lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel
pigmen retina, serta cabang-cabang dari arteri retina sentralis yang memperdarahi
dua per tiga sebelah dalam (Hardy, 2000; Ilyas, 2005).
Untuk melihat, mata harus berfungsi sebagai suatu alat optis, sebagai suatu
reseptor kompleks, dan sebagai suatu transducer yang efektif. Sel-sel batang dan
kerucut di lapisan fotoreseptor mampu mengubah rangsangan cahaya menjadi
suatu impuls saraf yang dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui saraf
optikus dan akhirnya ke korteks penglihatan. Makula bertanggung jawab untuk
ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan warna, dan sebagian
besar selnya adalah sel kerucut. Di fovea sentralis, terdapat hubungan hampir 1:1
antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, dan serat saraf yang keluar, dan hal
ini menjamin penglihatan yang paling tajam. Di retina perifer, banyak fotoreseptor
dihubungkan ke sel ganglion yang sama, dan diperlukan sistem pemancar yang
lebih kompleks. Akibat dari susunan seperti itu adalah bahwa makula terutama
digunakan untuk penglihatan sentral dan warna (penglihatan fototopik) sedangkan
bagian retina lainnya, yang sebagian besar terdiri dari fotoreseptor batang,
digunakan terutama untuk penglihatan perifer dan malam (skotopik) (Hardy,
2000; Ilyas, 2005).
Definisi
Patogenesis
Retina merupakan jaringan metabolik paling aktif pada tubuh manusia dan
memerlukan konsentrasi oksigen yang sangat tinggi. Retina sangat sensitif
terhadap kondisi hipoksia. Retina akan memproduksi sitokin serta faktor
pertumbuhan sebagai respon terhadap kondisi hipoksia tersebut. Secara fisiologis,
kapiler retina terdiri atas non-fenestrated endothelial cells. Perisit mengatur aliran
darah melalui kontraksinya pada kapiler retina. Perisit bersama dengan sel retina
yang lain (sel muller dan astrosit) membentuk inner blood retinal barrier. Struktur
ini penting untuk pemeliharaan homeostasis retina, mencegah bocornya
makromolekul ke jaringan retina (Falcao dkk, 2010).
Patofisiologi
Gambar 5. Angiogenesis.
1. Gejala Subjektif
a. Kesulitan membaca
b. Penglihatan kabur disebabkan karena edema macula
c. Penglihatan ganda
d. Penglihatan tiba-tiba menurun pada salah satu mata
e. Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika telah terjadi perdarahan vitreus
f. Melihat bintik gelap dan cahaya kelap-kelip
2. Gejala Objektif
a. Mikroaneurisma merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah
vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat
pembuluh darah terutama polus posterior. Mikroaneurisma terletak pada
lapisan nuclear dalam dan merupakan lesi awal yang dapat dideteksi secara
klinis.
b. Perubahan pembuluh darah berupa dilatasi pembuluh darah dengan lumen
ireguler dan berkelok-kelok seperti sausage-like.
c. Hard exudate merupakan infiltrasi lipid dan protein ke dalam retina.
Gambarannya khusus yaitu iregular dan kekuning-kuningan. Eksudat ini
dapat muncul dan hilang dalam beberapa minggu.
d. Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan tanda
iskemi retina. Pada pemeriksaan oftalmoskopi akan terlihat bercak
berwarna kuning bersifat difus dan berwarna putih. Biasanya terletak
dibagian tepi daerah nonirigasi.
e. Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah
makula (edema macula) sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan.
f. Pembuluh darah baru ( neovaskularisasi ) pada retina biasanya terletak
dipermukaan jaringan. Tampak sebagai pembuluh yang berkelok-kelok,
dalam, berkelompok, dan ireguler. Mulamula terletak dalam jaringan
retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal kemudian ke badan
kaca. Pecahnya neovaskularisasi pada daerah-daerah ini dapat
menimbulkan perdarahan retina, perdarahan subhialoid (preretinal),
maupun perdarahan badan kaca.
Prognosis
DAFTAR PUSTAKA