Reaktor tangki berpengaduk merupakan reaktor yang paling sering
dijumpai dalam industri kimia. Hal ini dikarenakan kemampuan operasinya yang dapat diatur kapasitasnya. Untuk itu perlu dilakukan percobaan reaktor ideal aliran kontinyu dengan tujuan untuk menghitung harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, mengetahui pengaruh suhu terhadap konstanta reaksi penyabunan etil asetat (k) dengan NaOH, mengetahui hubungan orde reaksi dengan harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan model matematis reaksi penyabunan pada reaktor ideal aliran kontinyu. Pengoperasian reaktor alir tangki berpengaduk meliputi tiga tahap, yaitu pengisian reaktor tinggi overflow, kondisi kontinyu belum steady state, dan kondisi kontinyu steady state. Faktor faktor yang mempengaruhi yaitu Frekuensi tumbukan, Energi aktivasi, Suhu, Konsentrasi pereaksi dan Katalis. Pada percobaan ini dilakukan 2 proses, yaitu batch dan kontinyu. Variabel berubahnya yaitu konsentrasi NaOH. Tahapan percobaanya dimulai dengan proses batch dan dilanjutkan kontinyu. Pada proses batch dengan memasukkan etil asetat 0,05N dan NaOH 0,02N sampai ketinggian 8 cm, menyalakan pengadukan, mengambil sampel 5 ml pada t=0 dan tiap 3 menit, kemudian menambahkan indikator MO 3 tetes ke dalam sampel dan menitrasi dengan HCl sampai warna merah orange. Titrasi dihentikan sampai volume titran yang digunakan 3 kali konstan. Langkah tersebut diulangi dengan konsentrasi NaOH yang berbeda yakni 0,05N dan 0,08 N Sedangkan pada reactor kontinyu, NaOH dan etil asetat dimasukkan dengan cara dipompa dengan laju alir konstan selama proses berlangsung. Hasil percobaan yaitu Harga orde reaksi untuk penyabunan etil asetat dengan NaOH bernila 2. Konstanta reaksi dari variabel 1 (NaOH 0,02 N) adalah 14,093 L/mol.menit, konstanta reaksi dari variabel 2 (NaOH 0,05 N) adalah 3,1566 L/mol.menit, dan konstanta reaksi dari variabel 3 (NaOH 0,08 N) adalah -8,0467 L/mol.menit. Semakin tinggi konsentrasi reaktan yang digunakan maka konstanta reaksi akan semakin besar pula dan mempengaruhi kecepatan reaksi yang berlangsung. Pada variabel 1 didapatkan ca matematis yang lebih besar dari ca percobaannya, sedangkan pada variabel 2 dan 3 ca matematisnya lebih kecil dari ca percobaannya, hal ini dapat terjadi karena deltaca yang didapatkan pada kedua variabel tersebut bernilai negatif. Kontak yang tidak sempurna akan mempengaruhi harga Ca hasil percobaan dan Ca model matematis yang akan membuat perbedaan yang signifikan antara kedua hasil Ca. Saran kami kepada praktikan untuk memastikan debit aliran NaOH dan Etil Asetat yang masuk memiliki besar yang sama, menggunakan pengaduk tangki yang mempunyai skala rotasi yang pasti untuk mempermudah perhitungan. Laboran disarankan untuk menyediakan peralatan yang memadai agar praktikum berjalan efisien