Anda di halaman 1dari 8

Soal

1. Contoh Spesies dari ordo yang terdapat pada Classis Amphibia


2. Karakteristik morfologi dari setiap spesies
3. Habitat umum dari setiap spesies

Jawaban:

1) Ordo Anura
Istilah Anura berarti tidak memiliki ekor, yang menunjukkan bahwa amfibi
jenis ini tidak memiliki ekor. Terdapat sekitar 4500 spesies yang menjadi anggotanya,
membuat Anura menjadi ordo dengan anggota terbanyak. Mereka ditemukan di
seluruh dunia dengan ukuran mulai dari beberapa milimeter hingga 60 cm. Anura
berbeda dari dua ordo lainnya karena spesies anggotanya memiliki empat kaki dengan
kaki belakang lebih panjang yang digunakan untuk memanjat dan melompat.Spesies
ordo Anura umumnya melakukan fertilisasi eksternal (penyatuan sel kelamin jantan
dan betina terjadi di luar tubuh betina). Katak dan kodok merupakan contoh anggota
Anura. Meskipun keduanya nampak serupa dalam banyak hal, namun terdapat pula
karakteristik yang berbeda. Katak memiliki kulit halus dan lembab. Meskipun
memiliki paru-paru, katak bisa pula menggunakan kulit untuk bernapas. Kedua mata
katak menonjol dan bisa ditarik ke dalam. Katak memiliki kaki belakang berselaput
yang membantu mereka saat berenang, melompat dan memanjat, serta menghabiskan
banyak waktu di dalam air. Disisi lain, kodok adalah jenis khusus dari katak yang
memiliki kulit kasar, berkutil, serta kering sehingga mampu hidup di daerah kering.
Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang
berjongkok, leher tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2)
badan (3) anggota gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki
lidah yang panjang dan lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa , pangkal
lidah terdapat di depan dan ujung lidah di belakang mulut. Giginya terdapat pada
langit-langit mulut yang disebut gigi vormer, matanya yang besar menonjol di sisi
kepala, terdapat du kelopak yaitu atas dan bawah tetapi sulit digerakkan, sebagai
gantinya katak memiliki selaput bening tipis yang disebut selaput niktitans , pada
ujung depan atas mulut erdapat lubang hidung yang dapat menutup saat menyelam di
air. Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut
membran tympani. Badan katak juga lebar memiliki dua pasang anggota gerak
(kaki) , bagian depan lebih kecil dan pendek dari kaki bagian belakang. Jari kaki
depan ada empat sedangkan jari kaki belakang ada lima, untuk memudahkan
berenang pada bagian diantara jari-jarinya terdapat slaput renang. Kulit katak selalu
di basahi oleh kelenjar kulit yang menghasilkan lendir. Ordo Anura dibagi menjadi
27 famili, yaitu: Ascaphidae, Leiopelmatidae, Bombinatoridae, Discoglossidae,
Pipidae, Rhinophrynidae,Megophryidae, Pelodytidae, Pelobatidae, Allophrynidae,
Bufonidae, Branchycephalidae,Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae,
Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae, Rhinodermatidae, Sooglossidae,
Arthroleptidae, Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae, Microhylidae, Ranidae,
Rachoporidae,( Pough et. al.,1998). Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu
Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae

Karakteristik Morfologi Rana cancrivora

Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang
basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau, warna varian lainnya
kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Kulitnya
dilapisi mucous atau lendir. Pada dasarnya tubuh katak dibagi menjadi tiga bagian,
yakni kepala (caput), badan ( truncus), dan anggota gerak (extremitas). Pada bagian
caput terdapat celah mulut (rima oris) yang dibangun oleh maxilla dan mandibula.
Lubang hidung luar (nares externa) yang berjumlah sepasang dan menembus sampai
ke rongga mulut. Mata (organon visus) yang besar. Pada mata terdapat selaput mata
khas pada katak, yakni membrana nictitans. Seain itu juga terdapat pupil, iris dan
sepasang kelopak mata pada masing-masing mata (atas dan bawah).
Pada bagian truncus katak, ditutupi kulit yang selalu basah, halus, berlendir, dan
terdapat kelenjar-kelenjar seperti kelenjar yang menghasilkan pigmen warna kulit
katak dan kelenjar yang menghasilkan mucous. Daerah truncus yang dilapisi kulit,
memiliki tekstur kulit yang berlipat-lipat yang terbentuk dari penebalan kulit. Ada
lipatan yang menjulur sepanjang punggung yang disebut juga plicae dermales
dorsolateralis dan ada juga lipatan kulit yang tidak teratur di bagian-bagian samping-
punggung katak yang disebut juga plicae dermales longitudinale. Anus/lubang
pengeluaran sisa pencernaan dan peneluaran zat-zat eksresi, terdapat pada ujung
posterior tubuh. Pada bagian extremitas terdiri dari anggota gerak depan (e. Anterior)
dan anggota gerak belakang (e. Posterior). Anggota gerak depan berjumlah sepasang,
masing masing mempunyai bagian, yakni lengan atas brachium (disokong oleh os
humerus), lengan bawah antebrachium (disokong oleh os radio-ulna), dan telapak
manus ( disokong oleh os carpus dan os metacarpus). Pada bagian extremitas
anterior memiliki 4 buah jari-jari (digiti) tidak ditemukan selaput renang (membrana
digiti). Anggota gerak belakang juga berjumlah sepasang, masing masing mempunyai
bagian, yakni paha femur (disokong oleh os femur), kaki bawah-betis crus
(disokong oleh os tibia-fibula), dan telapak kaki pes (disokong oleh os tarsus dan os
metatarsus). Pada bagian extremitas posterior memiliki 5 buah jari-jari (digiti) dan
memiliki selaput renang (membrane digiti).

Pada morfologi katak, terlihat tubuh yang lebih ramping, tubuhnya licin tidak
berbintil, dan kaki belakang lebih panjang. Sedangkan pada morfologi kodok, terlihat
tubuh yang lebih besar dari katak, Dimana kodok memiliki kulit yang lebih kasar dan
berbintil sehingga kodok mampu bertahan hidup di tempat-tempat yang ekstrim
seperti kering sedangkan katak hidup ditempat yang lembab kodok juga mengandung
racun pada kulitnya serta kakinya lebih pendek dari katak.

Habitat dari Rana cancrivora adala di persawahan, rawa-rawa sampai pada


tempat-tampat yang lembap, sedangkan Bufo calamita berhabitat pada tempat yang
lembap sampai pada daerah kering dan hutan.

2) Ordo Caudata
Istilah caudata berasal dari kata Latin Cauda yang berarti ekor. Ini
menyiratkan bahwa spesies di bawah kategori ini memiliki ekor. Ekor Caudata
hampir sama dengan panjang tubuh, dan pada beberapa spesies seperti Oedipina,
memiliki ekor yang sangat panjang. Ekor yang berkembang baik memungkinkan
Caudata berenang dengan baik pula. Caudata juga memiliki empat kaki yang
digunakan untuk berjalan dengan pengecualian sirene yang tidak memiliki kaki
belakang. Berbeda dengan Anura, spesies ini tidak dapat melompat melainkan hanya
dapat berjalan. Caudata bervariasi dalam ukuran. Andrias davidanius merupakan
Caudata dengan ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan amfibi terbesar.
Salamander, kadal air, waterdogs, mudpuppies, sirene, dan amphiuma adalah contoh
spesies dalam ordo Caudata. Cotoh spesies dari ordo ini adalah salamander. Berikut
ini adalah morfologi dari salamander
Salamander dewasa umumnya memiliki bentuk tubuh ramping, ekor yang
panjang dan berkaki empat. Sebagian besar spesies salamander memiliki 4 jari pada
bagian depan dan 5 jari pada bagian belakang. Panjang tubuh salamander bervariasi,
mulai dari 2,7 cm dan ada salamander raksasa yang berasal dari Cina dengan panjang
tubuh mencapai 1,8 m dan berat hingga 65 kg. Warna kulit salamander juga sangat
bervariasi, memiliki corak atau motif yang khas, bahkan ada spesies salamander
yang tidak mempunyai pigmen warna pada kulitnya (contoh: Axolotl, Ambystoma
mexicanum). Berikut ini contoh beberapa spesies dari alamander.

(Hynobius abe)
Deskripsi: Habitat alaminya adalah hutan, rawa-rawa dan sumber air. Salamander
Abe kini berstatus kritis akibat dari hilangnya habitat salamander ini.

3) Ordo Apoda
Sesilia dicirikan denga bentuk tubuh panjang mirip cacing dan kebanyakan
ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Selatan. Alih-alih menyerupai bentuk
amfibi pada umumnya, sesilia memiliki bentuk tubuh mirip belut atau cacing tanah.
Sesilia hidup di bawah tanah dan di air serta memiliki tengkorak kuat yang
memungkinkan mereka menggali jauh ke dalam tanah. Hidup di dalam tanah
membuat sesilia jarang terlihat. Sesilia memiliki mata yang hampir tidak berfungsi,
hanya seperti titik pada kepala. Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya
adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing
(gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit
yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa
spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di bagian anterior terdapat tentakel yang
fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur
hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase
dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al,
1981). Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae,
Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3
subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981).
Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-
ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi
dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang
bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air
sebelum metamorphosis. Familia Ichthyopidae , Familia Caecilidae, Familia
Rhinatrematidae, Familia Scoleocomorphidae, Familia Uracotyphlidae, Familia
Typhlonectidae
Sesilia sama sekali tidak mempunyai kaki, sehingga jenis kecil mirip cacing
dan yang besar sepanjang 1,5 m mirip ular. Ekornya pendek atau tidak ada, dan
kloakanya dekat ujung badan. Kulitnya lembut dan berwarna gelap tidak mengkilap,
namun beberapa jenis berwarna-warni. Di dalam kulit ada sisik dari kalsit. Karena
sisik inilah, sesilia pernah dianggap berkerabat dengan Stegocephalia fosil, namun
sekarang hal itu dipercaya karena perkembangan sekunder dan kedua kelompok itu
tidak mungkin berkerabat. Kulitnya juga memiliki banyak lipatan berbentuk cincin,
yang sebagian menutupi tubuhnya sehingga mereka nampak beruas-ruas. Seperti
amfibia lain, di kulitnya ada kelenjar yang mensekresikan racun untuk mengusir
pemangsa. Sekresi kulit Siphonops paulensis telah ditunjukkan memiliki sifat
hemolisis. Di air atau lumpur sangat cair, sesilia berenang mirip belut. Sesilia famili
Typhlonectidae hidup di air dan juga sesili terbesar. Wakil famili ini punya sirip
berdaging di sepanjang bagian belakang tubuhnya, yang menambah kemampuan
mendorong di air. Karena kehidupan bawah tanahnya, mata sesilia berukuran kecil
dan ditutupi kulit yang melindunginya dimana hal ini membuat salah pengertian
bahwa sesilia buta. Hal ini tidak mesti benar, meskipun penglihatannya terbatas pada
persepsi gelap-terang sederhana. Semua sesilia memiliki sepasang tentakel yang
berada di anatra mata dan lubang hidung. tentakel ini mungkin digunakan untuk
kemampuan penciuman kedua, selain indera penciuman normal di hidungnya.
Habitatnya hanya ditemukan di daerah hutan-hutan yang masih baik, sesilia
hidup di dalam tanah yang gembur, di dekat sungai atau rawa-rawa; sehingga jarang
sekali didapati oleh manusia.
Ichthyophis monochrous merupakan ordo dari Gymnophiona (Apoda)

yang memiliki warna tubuh coklat atau biru keunguan. Tidak semua

Gymnophiona memiliki garis lateral berwarna kuning. Garis lateral ada yang lurus

penuh sampai terputus-putus. Garis lateral ada yang berwarna kuning atau putih.

Tentakelnya relatif kecil dan berada diantara mata dan lubang hidung.. Walaupun

tubuh Ichthyophis monochrous memanjang seperti cacing tetapi ekornya sangat

pendek, yang berada di belakang anus. Ichthyophis monochrous memiliki gigi

berjumlah dua pasang, yaitu sepasang di bagian atas mulut yang disebut

Premaxillary-maxillary teeth dan Vomeropalatine teeth, dan sepasang lagi di

bagian bawah mulut yang dinamai Splenial teeth dan Dentary teeth.

Spesies dari family Ichthyophiidae memiliki ekor yang nyata. Tengkoraknya

memiliki atap yang lebih padat (stegokrotaphic). Posisi mulut bisa terminal atau

subterminal. Sisik dapat ditemukan pada annuli tubuh. Tentakel terletak di antara

mata dan nostril akan tetapi letaknya lebih dekat ke mata. Panjang tubuh bisa

mencapai 50 cm.. Sisik dapat ditemukan pada annular groove kecualipada

bagian alur yang paling depan. Pada bagian ujung tubuh terdapat ekor yang

sangat pendek tetapi ekor ini merupakan ekor sejati/nyata. Anggota family ini

memiliki mata yang terlihat dari luar dan terletak di bawah kulit dan pada telinga

tengah terdapat kolumela. Spesies betina hewan ini bereproduksi secara ovipar.

Telur diletakkan di dalam liang yang dekat dengan air, kemudian ketika telur

menetas larvanya akan merangkak menuju sumber air terdekat (perkembangan

tidak langsung).

Habitat dari spesies Ichthyophis monochrous menyukai tempat-tempat

yang basah atau lembab seperti pada tepi-tepi sungai atau parit, di bawah
tumpukan batu, kayu atau serasah yang bertimbun dan di dekat kolam atau

rawa.

Anda mungkin juga menyukai