NERACA BAHAN MAKANAN

(FOOD BALANCE SHEET)

NBM ADALAH SUATU BENTUK TABEL YG DAPAT MENGGAMBARKAN

SITUASI DAN KONDISI PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN
BAGI SUATU NEGARA/DERAH TERTENTU YG TERSEDIA
BAGI PENDUDUK.

MANFAAT NBM :
1. UNTUK MEMANTAPKAN KEBIJAKSANAAN PANGAN SECARA
MENYELURUH.
2. BAGI PERENCANAAN PROGRAM YG BERKAITAN DENGAN MASALAH
PANGAN DAN GIZI UMUMNYA.

NBM TERDIRI DARI KOLOM2 :

- JENIS BAHAN MAKANAN
- PRODUKSI YG TERDIRI DARI INPUT DAN OUTPUT
- PERUBAHAN STOCK
- IMPOR
- PERSEDIAAN DALAM NEGERI
- EKSPOR
- PEMAKAIAN DALAM NEGERI YG DIPERINCI MENURUT
PENGGUNAANNYA (SEPERTI UNTUK MAKANAN TERNAK, BIBIT,
BAHAN INDUSTRI/MAKANAN, TERCECER/PENYUSUTAN DAN UNTUK
DIMAKAN PENDUDUK)
- KONSUMSI PER KAPITA, YG DINYATAKAN DALAM SATUAM
KILOGRAM PER TAHUN, GRAM PER HARI, JUMLAH KALORI,
PROTEIN DAN LEMAK PER HARI.

JENIS BAHAN MAKANAN :

ADALAH SEMUA BAHAN MAKANAN YG DAPAT / LAZIM DIMAKAN
PENDUDUK, BAIK YG DIPERDAGANGKAN MAUPUN TIDAK.

PRODUKSI :
JUMLAH HASIL MENURUT JENIS BAHAN MAKANAN YG DIHASILKAN
DARI SEKTOR PERTANIAN (TANAMAN PANGAN, PETERNAKAN,
PERIKANAN DAN PERKEBUNAN) BAIK YG BELUM MENGALAMI PROSES
PENGOLAHAN MAUPUN YG TELAH MENGALAMI PROSES
PENGOLAHAN.
INPUT :
UNSUR PRODUKSI YG ATAU AKAN MENGALAMI TINGKAT
PENGOLAHAN SELANJUTNYA.
OUTPUT :
UNSUR PRODUKSI YG MERUPAKAN HASIL KESELURUHAN ATAU
SEBAGAI HASIL TURUNANNYA YG DIPEROLAH DARI KEGIATAN
BERPRODUKSI. BESARNYA OUTPUT SEBAGAI HASIL DARI INPUT
TERTENTU SANGAT TERGANTUNG OLEH (BESARNYA) DERAJAT
EKSTRAKSI DAN FAKTOR KONVERSI (EXTRACTION
RATE/CONVERSION FACTOR)
PERUBAHAN STOK
STOK ADALAH JUMLAH BAHAN MAKANAN PADA SUATU SAAT
TERTENTU PADA AWAL ATAU AKHIR TAHUN, BAIK YG DIMILIKI
PEMERINTAH MAUPUN SWASTA SEPERTI YG DIDALAM PABRIK2,
GUDANG, DEPO, LUMBUNG, DLL.
PERUBAHAN STOK ADALAH SELISIH ANTARA PERSEDIAAN AKHIR
PERIODE DENGAN PERSEDIAAN AWAL PERIODE, DENGAN DEMIKIAN
PERUBAHAN PERSEDIAAN INI DAPAT POSITIF/NEGATIF.

IMPOR :
ADALAH JUMLAH MENURUT JENIS BAHAN MAKANAN YG
DIMASUKKAN KEDALAM NEGERI YG DIPERDAGANGKAN,
DIEDARKAN , DISIMPAN, BAIK JENIS BAHAN MAKANAN YG BELUM
MENGALAMI PROSES MAUPUN YG SUDAH MENGALAMI PROSES
PENGOLAHAN.
UNTUK PERHITUNGAN NBM DAERAH :

PERSEDIAAN DALAM NEGERI :

ADALAH KELUARAN DIKURANGI PERUBAHAN STOK DITAMBAH IMPOR

EKSPOR :
JUMLAH MENURUT JENIS BAHAN MAKANAN YG DIKELUARKAN DARI
WILAYAH RI, BAIK JENIS BAHAN MAKANAN YG BELUM MENGALAMI
PROSES MAUPUN YG SUDAH MENGALAMI PROSES PENGOLAHAN.
UNTUK PERHITUNGAN NBM DAERAH :

PEMAKAIAN DALAM NEGERI :

JUMLAH BAHAN MAKANAN YG DIGUNAKAN DALAM NEGERI ATAU
DAERAH.
JENIS2 PEMAKAIAN DALAM NEGERI ADALAH : MAKANAN TERNAK;
BIBIT/BENIH, BAHAN BAKU YG DIOLAH UNTUK MAKANAN DAN
INDUSTRI, PENYUSUTAN/TERCECER DAN YG DIMAKAN.

KONSUMSI PER KAPITA :

JUMLAH JENIS BAHAN MAKANAN YG TERSEDIA UNTUK DIKONSUMSI
PADA PERIODE DAN NEGARA / DAERAH TERTENTU DIBAGI DENGAN
JUMLAH PENDUDUKNYA.
Pertama timbul pada masa Perang Dunia II -------- krisis pangan

1942 ------ Inter Allied Committee On Postwar Requirement menggunakan metode FBS
1943 ----- Tim Expert Gabungan (Amerika Serikat, Inggris, Canada) menerbitkan suatu laporan
Food Consumption Level in The United State and The United Kingdom.
1946 ----- FAO (PBB) mulai menggunakan FBS diantara 70 negara anggota.
1948 ----- Sidang keempatFAO membuat rekomendasi agar semua negara anggota membuat neraca
Bahan Makanan menurut model yang uniform serta dikirimkan ke FAO setiap tahun.
1949 dan 1950--FAO mempublikasikan NBM berbentuk loose-leaf booklet pertama untuk 77 negara.
Mencakup tahun 1947/1948 dan 1948/1949
Loose-leaf booklet kedua dipublikasikan tahun 1950/1951, 1951/1952, 1952/1953,
1953/1955 untuk 92 negara.

Berdasarkan teknis penyajian , 1957 diputuskan penerbuatan NBM dalam periode 3 tahun.
Periode 3 tahun ini, set pertama diterbitkan tahun 1958 untuk 30 negara mencakup 1954-1956,
Set kedua tahun 1963 untuk 43 negara mencakup 1957-1959,
Set ketiga tahun 1966 untuk 63 negara mencakup 1960-1962,
Set keempat tahun 1964-1966 yg dipublikasikan tahun 1971 mencakup 132 negara.

BPS menyajikan NBM secara Nasional tahun 1971 dan 1972 dengan bantuan Expert dari FAO.
Untuk keperluan intern disusun pula NBM tahun 1963-1965, 1964-1966 dan 1970.

Mengingat banyak permintaan dari berbagai instansi BPS menyajikan NBM secara Nasional tahun
1968-1974.

Berdasarkan instruksi Menteri Pertanian, tgl 19 Juni 1975 No.12/INS/UM/6/1975 dibentuk tim yang
terdiri dari Staf Departemen Pertanian dan BPS, untuk bersama-sama menyusun buku Pedoman
Penyusunan NBM dan menyajikannya mulai Pelita I.

Selanjutnya 1976 BPS bekerja sama dengan Deptan (cq. UPMMR) melanjutkan perhitungan NBM
tingkat Nasional dari tahun 1973 hingga sekarang.

Pada tahun 1979 dikeluarkan

1. Instruksi Sekjen Deptan No.92/B/1979 tanggan 18 Januari 1979 untuk penyusunan NBM secara
regional/propinsi.
2. Inpres No.20 tahun 1979 tanggal 8 Oktober tentang PMMR termasuk didalamnya penyajian
NBM sebagai kelanjutan dari INPRES No.14 tahun 1974.

Dalam penyusunan NBM tingkat regional dibeberapa daerah --- hasilnya belum memuaskan.
Penyebabnya : Kesulitan mendapatkan data perdagangan antara daerah untuk setiap jenis bm.

Kelemahan penyajian NBM tingkat Nasional adalah : belum ada peneliatan mengenai beberapa
konversi bentuk produk tertentu ke bentuk lain dan extraction rate berbagai jenis bahan makanan yang
dimuat dalam NBM. Sehingga banyak dipakai konversi dari negara lain.

Klasifikasi jenis bahan makanan untuk menyusun NBM menurut FAO, yg telah disesuaikan dengan
data jenis bahan makanan yang ada di Indonesia.
1. Padi-padian.
2. Makanan Berpati.
3. Gula
4. Kacang-kacangan, buah (biji) berminyak
5. Buah-buahan
6. Sayur-sayuran
7. Daging
8. Telur
9. Susu
10. Ikan
11. Minyak dan Lemak.