Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNIK LALU LINTAS


PENGENDALIAN PERATURAN ARUS LALU LINTAS

Disusun Oleh :

ANDIRIANSYAH
91411410141033

UNIVERSTAS SINTUWU MAROSO


FAKULTAS TEKNIK SIPIL
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad Shallallahualaihi wa sallam. Manusia istimewa yang
seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah
kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas kelompol ini tepat pada waktunya.

Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : KONSEP PEMAHAMAN


TERHADAP PERATURAN DAN PERUNDANG UNDANGAN KETERAMPILAN
MENGENDALIKAN KENDARAAN.

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas
mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari
berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh
karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri
ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
BAB I
Pendahuluan
... 4
1.A. Latar Belakang . 4
BAB II
ISI . 5
2.A. Pemahaman Terhadap Peraturan dan Perundang Undangan .....
5
a. Komponen Terjadinya Lal Lintas . 5
b. Tata Tertib Lalu Lintas . 6
2.B. Keterampilan MengendalikanKendaraan . 8
BAB III
PENUTUP .10
3.A. Kesimpulan .10
3.B. Saran .10
3.C. Daftar Pustaka .11
BAB I

Pendahuluan
1.A. Latar Belakang

Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui kendaraan baik itu
kendaraan bermotor ataupun sejenisnya yang melalui suatu jalan tersebut sehingga
jalan raya merupakan sarana yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala
aspek kehidupan. Dari segi manapun jalan raya merupakan penggerak suatu ekonomi
dan kemajuan dari suatu Negara. Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas
yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam
pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh
pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang
memenuhi persyaratan geometrik.
Seringkalinya kita melihat permasalahan lalu lintas yang ada disekitar kita mungkin
jalan banyak yang berlubang, arus kendaraan yang terlalu banyak sehingga terjadi
macet atau tidak adanya alat lalu lintas yang memadai. Permasalahan yang sering
terjadi di sekitar kita mungkin salah satunya ada yang tadi disebut. Sehingga kita
merasa kurang nyaman memakai atau melalui jalan tersebut.
Untuk mengatasi kemacetan dan kesembrautan lalu-lintas tersebut diperlukan
suatu sistem penentuan fase dan pengaturan lalu-lintas yang baik dan sangat
berpengaruh pada kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan bagi kendaraan yang
melewati jalan tersebut. Sistem penentuan fase dan pengaturan lalu-lintas biasanya
lebih ditekankan pada lokasi-lokasi dimana terjadi pertemuan-pertemuan jalan atau
persimpangan jalan. Karena pada pertemuan dua jalan atau lebih ini mengakibatkan
adanya titik konflik yang akhirnya terjadi kemacetan lalu-lintas.
BAB II
ISI

2.A. Pemahaman Terhadap Peraturan dan Perundang Undangan

Peraturan lalu lintas di Indonesia di atur dalam undang undang lalu lintas
pertama UU Nomor 14 Tahun 1992 yang kemudian disempurnakan pada UU Nomor 22
Tahun 2009 yang lebih rinci terhadap setiap pelanggaran-pelanggaran yang mungkin
terjadi. UU lalu lintas dibuat untuk mengatur tingkah laku para pengguna lalu lintas,
demi terwujudnya ketertiban dan keselamatan berlalu lintas.

Di dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 di definisikan sebagai gerak kendaraan dan


orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas
Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang,
dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.

Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui
management lalu lintas dan fasilitas pendukung. Tata cara berlalu lintas di jalan diatur
dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas perioritas menggunakan
jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

a. Komponen Terjadinya Lalu Lintas

Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai


pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang
memenuhi persyaratan kelayakan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan
angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
Manusia sebagai pengguna

Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang
dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu
reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan
phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca,
penerangan/lampu jalan dantata ruang.

Kendaraan

Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan


kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang
lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.

Jalan

Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun
kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk
mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan
sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.

b. Tata Tertib Lalu Lintas

STNK

Pengendara kendaraan bermotor harus membawa STNK dan untuk kendaraan baru,
diharuskan membawa surat tanda coba kendaraan bermotor, misalnya saat belajar
mengendarai mobilyang ditetapkan Polri. Sanksi terhadap pelanggaran ini di atur
pada Pasal 288 Ayat (1) dengan hukuman, sanksi kurungan paling lama dua bulan
atau denda paling banyak Rp 500.000.

SIM

Pada UU Lalu Lintas tertulis jelas bagi pengendara tanpa SIM lebih berat dapat
dikenakana pelanggaran Pasal 281, dengan pidana kurungan empat bulan atau denda
paling banyak Rp 1 juta. Jika diketahui menggunakan SIM yang tidak sah pelanggaran
terhadap pasal 288 Ayat (2) yang mengaturnya, akan dikenai pidana dengan pidana
kurungan paling lama satu bulan dan/atau denda paling banyak Rp 250.000.

Peraturan ini berlaku untuk pengguna dengan ketentuan berdasarkan jenis


kendaraan. Beberapa peraturan lalu lintas berikut berlaku bagi pengendara kendaraan
roda dua, ini diatur pada uu lalu lintas seperti berikut :

Penggunaan HELM dengan lisensi SNI

Pada pasal 57 Ayat (2) dan Pasal 106 Ayat (8) mengatur tentang penggunaan akan
Helm SNI bukan jenis helm lain, bagi pengendara dan juga yang penumpang yang di
bonceng diwajibkan. Sanksi bagi pelanggar ini, pidana kurungan paling lama satu bulan
atau Denda paling banyak Rp 250.000 (Pasal 291).

Kelengkapan kendaraan

Hal ini termasuk dalam persyaratan teknis, untuk kendaraan layak jalan meliputi kaca
spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pengukur
kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban atau modifikasi motor yang tidak sesuai
ketentuan. Hal ini diatur dalam Pasal 106 Ayat (3) dengan sanksi terhadap pelanggaran
tersebut, pada Pasal 285 Ayat (1). Ancaman hukuman pidana kurungan paling lama
satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Sedangkan beberapa undang undang lalu lintas terhadap kendaraan roda empat dan
lebih yaitu :

Penggunaan sabuk pengaman

Sabuk pengaman adalah hal yang harus jadi perhatian bagi pengemudi mobil dan
penumpangnya karena merupakan hal penting untukp keselamatan berkendara.
Pelanggaran terhadap penggunaan sabuk pengaman ini telah di atur dalam Pasal 289,
dengan hukuman sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling
banyak Rp 250.000.

Kelengkapan teknis

Para pengendara roda empat harus memenuhi persyaratan teknis dalam berkendara
yaitu, kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi
badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul
cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper,
penempelan, dan penghapus kaca atau modifikasi mobil yang melanggar ketentuan.

Pasal 285 Ayat (2) mengatur, bagi pengendara yang tidak memenuhinya dengan sanksi
pidana paling lama dua bulan kurungan atau denda paling banyak Rp 500.000.

2.B. Keterampilan Mengendalikan Kendaraan

Selalu gunakan Safety Gear

Safety gear adalah perlengkapan keselamatan seperti helm, kacamata (eye protection),
sarung tangan, jaket, celana panjang, dan segalanya yang bisa sedikit banyak
melindungi Anda dari cidera parah saat terjadi kecelakaan.

Asuransikan motor dan diri Anda

Pastikan bahwa motor memiliki kelengkapan lisensi dan juga sudah diansuransikan
dengan cara-cara yang benar. Selain motor, Anda juga perlu mendapatkan asuransi
yang sama untuk diri Anda sehingga keduanya dilindungi secara memadai.

Berkendara dengan cara yang pintar

Gunakan lampu depan Anda ketika mengendarai motor di malam hari, hindari
pengendara lain dari potensi blind spot, jangan memotong jalur pengguna jalan
lain sembarangan, dan selalu siap gunakan klakson motor Anda agar orang lain
mengetahui keberadaan Anda.

Selalu utamakan keselamatan


Tiga perempat pengguna roda dua mengalami kecelakaan dengan mobil. Hal itu
terjadi karena pengendara mobil tidak melihatmenyadari keberadaan motor
tersebut. Oleh sebab itu, penting buat Anda memahami situasi jalanan atau
memperkirakan pergerakan yang akan diambil oleh kendaraan lain di depan
maupun di belakang Anda.

Jaga jarak dengan kendaraan lain

Mengendarai motor memang sering bikin kita lupa diri, apalagi ketika kita sedang
berada di atas motor yang punya kecepatan tinggi. Hal ini juga kerap kali
membuat kita tidak sadar bahwa kita terlalu dekat dengan kendaraan lain baik di
depan maupun di samping kita. Hal itu sangatlah berbahaya, terutama ketika
pengendara lain tersebut melakukan manuver tiba-tiba atau mengerem tiba-tiba.
Kalau sudah begitu, potensi tabrakan pun semakin besar. Untuk itu, selalu
upayakan jarak dengan kendaraan lain di depan Anda sekitar 3-5 meter.
Perkirakan jarak yang ideal buat Anda sendiri, yang dapat memberikan waktu
buat Anda menghindar ketika pengendara lain tersebut melakukan gerakan
mendadak.

Jauhi minuman beralkohol ketika mengendarai motor

Ini sangatlah jelas bagaimana alkohol sangat mempengaruhi ketajaman


konsentrasi Anda ketika mengendari motor. Bukan tidak mungkin, masih banyak
pengendara motor di Tanah Air yang masih belum menyadari bagaimana
pengaruh alkohol terhadap keselamatan berkendara. Ingat, mengendarai sebuah
kendaraan, baik motor maupun mobil, membutuhkan tingkat konsentrasi yang
tinggi.

Selalu cek kondisi motor

Coba Anda ingat kembali kapan terakhir kali kondisi motor Anda di cek secara
menyeluruh? Upayakan untuk selalu mematuhi jadwal servis yang sudah
direkomendasikan oleh dealer. Cek segala hal mendasar seperti tekanan aingin
pada ban, performa sistem pengereman, dan sebagainya sebelum Anda
berpergian.

Belajar untuk berbagi

Membonceng seseorang di atas motor merupakan tanggung jawab yang cukup


besar. Selain itu, pengaruh berat badan juga merupakan hal yang signifikan
terhadap handling/penanganan motor. Untuk itu, jika Anda hendak memberikan
tumpangan kepada rekan/keluarga, ada baiknya Anda juga memberikan sedikit
pengetahuan kepada mereka soal teknik berkendara yang baik. Pastikan juga
mereka memiliki alat pelindung (safety gear) yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

3.A. Kesimpulan
Dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas dengan melakukan tindakan dalam
usaha untuk menambah kapasitas ruang jalan ataupun memaksimalkan lebar efektif
yang sesuai dengan kapasitas arus lalu lintas dengan melakukan pelebaran jalan serta
pengaturan simpang agar tingkat kecelakaan dan tundaan bisa di minimumkan secara
maksimal dan efektif. Terkadang hal itu tidak bisa dilakukan melihat keadaan
lingkungan yang tidak memungkinkan ataupun bila dipaksakan akan sangat mahal
biaya dan tingginya dampak social yang akan timbul. Selain itu, kesadaran sesama
pengguna jalan juga harus di perhatikan karena dalam masalah ini bukan hanya karena
faktor jalan saja melainkan manusia sebagai pelaku pengguna jalan.
3.B. Saran
Pemerintah harus lebih giat lagi mensosialisasikan tentang peraturan-peraturan
maupun Undang undang lalu lintas agar pelanggaran terhadap peraturan atau UU lalu
lintas berkurang. Dengan berkurangnya pelanggaran peraturan maupun UU lalu lintas
maka berkurang juga angka kecelakaan di jalan yang di akibatkan oleh kelalaian
pengguna jalan.
3.C. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintas
http://artikel.okeschool.com/artikel/lainnya/462/penjelasan-tata-tertib-lalu-lintas.html

https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Pendahuluan#Pelanggaran_kete
ntuan_lalu_lintas
http://ophanophian.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai