1. Spesifikasi Jembatan
Balok T
Plat Beton
Balok Diafragma
Lapis Perkerasan Aspal
hb
ha
b b b
s s
B
2. Bahan Struktur
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk
= (1+0,3)*112,5 = 146,3kN
T = 100 kN
ts
ta
b b
s
dengan rumus :
dimana :
TEW
h
1
2h
ts
ta
PEW PEW
x
b b
s
PEW = 1,008 kN
T = ( Tmax - Tmin ) / 2
PTT = 146,3 kN
PEW = 1,008 kN
T = 12,5 C
berikut:
k = koefisien momen
s = 2,00 m
M = k * QMS * s2
M = k * QMA * s2
M = k * PTT * s
M = k * PEW * s
M = k * * T* Ec * s3
= 0,012 kNm
= 0,060 kNm
Dari kedua kombinasi diperoleh harga ultimit momen lentur negative dan
= 0,024236
= 5,772127
s = / 4 * D2 * b / As perlu = 94,369 mm
= 1065 mm2
s = 188,738 mm
Mu = 84,856 kNm
= 0,024236
= 5,772127
= 0,01115
= 0,00088
s = / 4 * D2 * b / As perlu = 109,289 mm
As ada = / 4 * D2 * b / s
= 2011mm2
= 920 mm2
ijin = 8,3333 mm
n * As = 18782,48 mm2
yt = h / 2 = 100 mm
= 7,69E+07 Nmm
= As / b * d = 0,012186
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun),
nilai : = 2,0
= / ( 1 + 50 * ) = 1,2428
tot = e + g = 3,180 mm
u = a + 2 * ta + h = 0,7 m = 700 mm
v = b + 2 * ta + h = 0,9 m = 900 mm
* Pn = 432927,8 N
Beban ultimit roda truk pada plat lantai (Pu) = KTT * PTT = 292500 N
Pu < * Pn .....................................OK
Tebal pelat beton mampu menahan gaya geser pons akibat beban roda
kendaraan.
D 16-180
D 16-180
D 16-180
D 16-200
D 16-180
D 16-180
0.75 2.00 2.00 0.75
5.50
16
64 9
8
15
8
3
50 65
7 5
25
6 4 18
2 1
20 10 7
9 3
10
7
83
108
Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang
H 1= 0.75kN/m
P1= 20kN
q= 5kPa
110
H 2= 1.5kN/m
28
82
Mu = 32,625 kNm
= 0,024236
= 5,772127
= 321,264 mm
= 670 mm2
= 312,92 mm2
= 424,168 mm
a. Tulangan Lentur
= 1,006 mm
a. Tulangan Geser
B1
B2 B2
Balok T 50/125
Plat Beton t = 20 cm
Balok Diafragma 30/50 0.50
Lapis Perkerasan Aspal
0.50
0.20 2.25
1.05
2. Bahan Struktur
Untuk baja tulangan dengan > 12 mm, U-40, fy = U*10 = 400 Mpa
3. Analisis Beban
Berat sendiri (self weight) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang
dipikulnya dan bersifat tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada
Beban berat sendiri pada gelagar utama dihitung pada table berikut:
Gaya geser dan momen pada T-Gelagar utama akibat berat sendiri (MS):
Beban mati tambahan (superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan
Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik.
Gaya geser dan momen pada gelagar utama akibat beban tambahan (MA):
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata
(Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL
Gambar 4.11. Beban Merata dan Beban Garis dari Beban Lajur D
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai
berikut:
Gaya geser dan momen pada T-Gelagar utama akibat beban lajur "D":
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk
a = 5,00 m
b = 5,00 m
Gaya geser dan momen pada T-Gelagar utama akibat beban truk "T" :
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil
VTT = 189,60 kN
arah memanjang, dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai
Gaya rem, HTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) untul 80 < Lt < 180 m
Gaya rem juga dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa faktor
beban dinamis.
Gaya rem, TTB = 5 % beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
PTD = p * s = 88,00 kN
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem:
akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung
dengan rumus:
dengan, Cw = 1,2
Gaya geser dan momen pada Gelagar utama akibat beban angin (EW):
Gaya geser dan momen pada Gelagar utama akibat pengaruh temperatur,
DT = 20 C
Eksentrisitas, e = h / 2 = 0.625
Gaya geser dan momen pada Gelagar utama akibat pengaruh temperatur
(ET):
gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal statik ekivalen.
T = 2 * * [ Wt / ( g * KP ) ]
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan:
Wt = QMS + QMA
= 23452953 kPa
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang,
F = faktor perangkaan,
Gaya geser dan momen pada Gelagar utama akibat gempa vertikal (EQ):
4. Kombinasi Beban
a. Tulangan Lentur
L/4 = 4000 mm
s = 2000 mm
12 * ts = 2400 mm
Rn < Rmax.....................................................................OK
Digunakan tulangan, 14 D 32
Untuk menjamin agar Gelagar utama bersifat daktail, maka tulangan tekan
Untuk garis netral berada di dalam sayap T-Gelagar utama, maka : Cc > Ts
Ts = As * fy = 4503787,228 N
b. Tulangan Geser
* Vc = 343,062 kN
* Vs = Vu - * Vc = 389,788 kN
S = Av * fy * d / Vs = 219,127 mm
Pada badan gelagar utama dipasang tulangan susut minimal dengan rasio
tulangan, sh = 0,001
6. Lendutan Balok
n * As = 0,105 m2
yt = h/2 = 0,63 m
Beban akibat transfer beban angin pada kendaraan, QEW =1,008 kN/m
1.25
a b
0.40 2.00 2.00 2.00 2.00
8.00 m
5 D 32 5 D 32
0.20 0.20
1.25 1.25
2 D 12 6 D 32 2 D 12 6 D 32
2 D 32 2 D 32
6 D 32 6 D 32
0.50 0.50
Potongan -a Potongan -b
Tinggi, hd = 0,50 m
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk
Rn < Rmax......................................................................OK
* Vc = 76,869 kN
S = Av * fy * d / Vs = 342,417 mm