Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PERENCANAAN PELAT LANTAI


4.1. Data perencanaan
 Data pelat lantai jembatan

Gambar 4.1 Penampang Jembatan

Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m


Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.1 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Jarak antara balok prategang s = 1.502 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 = 8.705 m
Lebar pembatas pinggir b2 = 0.544 m
Lebar pembatas tengah b3 = 0.87 m
Lebar total jembatan b = 19.368 m
Panjang bentang jembatan L = 40.8 m

 Bahan Struktur
Mutu beton plat lantai jembatan K-150
Kuat tekan beton fc' = 0.83*K/10
= 0.83 * 150/10
= 12.45 Mpa
Modulus elastik beton Ec = 4700*√(f'c) = 4700*√12,45
= 16584 Mpa
angka poisson υ = 0.15
modulus geser G = Ec /[2*(1+υ)]
= 16584/[2*(1+0.15)]
= 7210.322625 Mpa
Koefisien muai panjang untuk beton α = 1.0E-05 / oC

 Mutu Baja :
Untuk baja tulangan Deform D < 13 mm = U – 24 Kuat leleh baja
Untuk baja tulangan polos Ø > 13 mm = U – 40 Kuat leleh baja
fy = U*10 = 240 Mpa
fy = U*10 = 400 Mpa
 Spesific Gravity
Berat
Jenis Bahan Notasi 3
(kN/m )
Beton Prategang Wc 25,5
Beton Bertulang Wc' 24
Beton Wc" 22
Aspal Wa 22
Air Hujan Ww 9,8
Baja Ws 77

4.2. Analisa beban pelat lantai jembatan


4.2.1. Berat sendiri (MS)
Faktor beban ultimit : KMS = 1.3
Ditinjau slab lantai jembatan selebar, b =1m
Tebal slab lantai jembatan, h = ts = 0.25 m
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3
Berat sendiri, QMS = b * h * Wc
QMS = 1*0.25*24 = 6 kN/m
4.2.2. Beban mati tambahan (MA)
Faktor beban ultimit : KMA = 2.0
Perhitungan Luas TopWall
LI = 1,275 x 0,393 = 0.50
LII = 0,151 x 0,113 = 0,02
1 LIII = ½ x 0,276 x 0,151 = 0,02
+ +
= 0,54
2
3

Gambar 4.2 Profil Topwall


Luas Berat Beban
NO Jenis 2 3
(m ) (kN/m ) (kN/m)

1 Lapisan aspal + overlay 0,5 22 11


2 Top wall 0,54 24 13,0
Beban mati tambahan : QMA = 24,0 kN/m

4.2.3. Beban truk “T” (TT)


Faktor beban ultimit : KTT = 1,8
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T = 112,5 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.4
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = (1+0,4)*112,5
= 157,5 kN

Gambar 4.3 Beban “T”

4.2.4. Beban angin (EW)


Faktor beban ultimit : KEW = 1.3
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(VB) 2 kN/m
dengan,
Cw = koefisien seret = 1,3
VB = Kecepatan angin rencana = 126 km/jam
= 35 m/det
TEW = 0.0012*Cw*(VB) 2 = 0,0012*1,3*352
= 1,911 kN/m

Gambar 4.4 Beban Angin

Catatan : Gambar tidak sekalatis

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
1,80 m di atas lantai jembatan , h = 1,8 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1,75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, PEW =[ 1/2*h / x * TEW ]
PEW = [1/2*2*1,80*1,911]
PEW =0,983 kN
4.2.5. Pengaruh temperature (ET)
Faktor beban ultimit : KEW = 1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat
pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari
selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai
jembatan.
- Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 0C
- Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 0C
∆T = ( Tmax - Tmin ) / 2
- Perbedaan temperatur pada slab, ∆T = 12.5 0C
- Koefisien muai panjang untuk beton, α = 1.0E-05 / 0C
- Modulus elastis beton, Ec =16583742 kPa
4.2.6. Momen pada pelat lantai jembatan
Formasi pembebanan slab untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang
menerus dilakukan seperti pd gambar. Momen maksimum pd slab dihitung berdasarkan
metode oneway slab dengan beban sebagai berikut:
QMS =6 kN/m
QMA = 24 kN/m
PTT = 157,5 kN
PEW = 0,983 kN
∆T = 12,5 0C

Gambar 4.5 Profil penampang


Beban Sendiri

Beban Mati Tambahan

Beban Truk “T”

Beban Angin

Pengaruh Temperatur

Gambar 4.6 Pembebanan

Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban
merata, terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut.
Beban Sendiri

Gambar 4.7 Momen Beban Sendiri

Beban Mati Tambahan

Gambar 4.8 Momen Beban Mati Tambahan

Beban Truk “T”

Gambar 4.9 Momen Beban Truk


Beban Angin

Gambar 4.10 Momen Beban Angin

Pengaruh Temperatur

Gambar 4.11 Momen Pengaruh Temperatur

 Momen akibat beban sendiri (MS):


Momen tumpuan, MMS = 2,649 kNm
Momen lapangan, MMS = 0,900 kNm
 Momen akibat beban mati (MA)
Momen tumpuan, MMA = 5,579 kNm
Momen lapangan, MMA = 1,557 kNm
 Momen akibat beban truck (TT)
Momen tumpuan, MTT = 33,078 kNm
Momen lapangan, MTT = 49,487 kNm
 Momen akibat beban angin (EW)
Momen tumpuan, MEW = 0,191 kNm
Momen lapangan, MEW = 0,333 kNm
 Momen akibat Temperatur (ET)
Momen tumpuan, MET = 0,137 kNm
Momen lapangan, MET = 0,047 kNm

a. Rekap Momen
Faktor M tumpuan
No. Jenis Beban Daya layan Keadaan Ultimit M lapangan (kNm)
Beban (kNm)
1 Berat sendiri KMS 1 1,3 2,649 0,9
2 Beban mati tambahan K MA 1 2,0 5,579 1,557
3 Beban Truk "T" KT T 1 1,8 33,078 49,487
4 Beban angin K EW 1 1,3 0,191 0,333
5 Pengaruh temperatur KET 1 1,2 0,137 0,047

b. Kombinasi KUAT – 1
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 2,649 0,9 3,4437 1,17
2 Beban mati tambahan 2,0 5,579 1,557 11,158 3,114
3 Beban Truk "T" 1,8 33,078 49,487 59,540 89,077
4 Beban angin
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 74,2791 93,4076

c. Kombinasi KUAT – 2

No. Jenis Beban Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan


Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 2,649 0,9 3,4437 1,17
2 Beban mati tambahan 2,0 5,579 1,557 11,158 3,114
3 Beban Truk "T" 1,4 33,078 49,487 46,309 69,282
4 Beban angin
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 61,0479 73,6128

d. Kombinasi KUAT – 3
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 2,649 0,9 3,4437 1,17
2 Beban mati tambahan 2,0 5,579 1,557 11,158 3,114
3 Beban Truk "T"
4 Beban angin 1 0,191 0,333 0,191 0,333
5 Pengaruh temperatur 1,4 0,137 0,047 0,1918 0,0658
Tabel Momen ultimit slab, MU = 14,9845 4,6828

e. Kombinasi KUAT – 4
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 2,649 0,9 3,4437 1,17
2 Beban mati tambahan 2,0 5,579 1,557 11,158 3,114
3 Beban Truk "T"
4 Beban angin
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 14,7387 4,331

f. Kombinasi KUAT – 5
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1,3 2,649 0,9 3,4437 1,17
2 Beban mati tambahan 2,0 5,579 1,557 11,158 3,114
3 Beban Truk "T"
4 Beban angin 0,4 0,191 0,333 0,0764 0,1332
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 14,8151 4,4642

g. Kombinasi LAYAN – 1
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1 2,649 0,9 2,649 0,9
2 Beban mati tambahan 1 5,579 1,557 5,579 1,557
3 Beban Truk "T" 1 33,078 49,487 33,078 49,487
4 Beban angin 0,3 0,191 0,333 0,0573 0,0999
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 41,5003 52,0909

h. Kombinasi LAYAN – 2
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1 2,649 0,9 2,649 0,9
2 Beban mati tambahan 1 5,579 1,557 5,579 1,557
3 Beban Truk "T" 1,30 33,078 49,487 43,0014 64,3331
4 Beban angin
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 51,3664 66,8371

i. Kombinasi LAYAN – 3
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1 2,649 0,9 2,649 0,9
2 Beban mati tambahan 1 5,579 1,557 5,579 1,557
3 Beban Truk "T" 0,8 33,078 49,487 26,4624 39,5896
4 Beban angin
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 34,8274 42,0936

j. Kombinasi LAYAN – 4
Faktor M tumpuan MU tumpuan MU lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) M lapangan (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1 2,649 0,9 2,649 0,9
2 Beban mati tambahan 1 5,579 1,557 5,579 1,557
3 Beban Truk "T"
4 Beban angin 0,7 0,191 0,333 0,1337 0,2331
5 Pengaruh temperatur 1 0,137 0,047 0,137 0,047
Tabel Momen ultimit slab, MU = 8,4987 2,7371

Diambil nilai momen terbesar


Mu Tumpuan = 83,565 kNm
Mu lapangan = 104,348 kNm

4.3. Pembesian Slab


4.3.1. Tulangan lentur negatif
Momen Rencana tumpuan: MU = 74,279 kNm
Mutu beton : K- 150 Kuat tekan beton, fc' = 12,45 MPa
Mutu Baja : U- 40 Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal Slab Beton, h = 250 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja, Es Es = 2,E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85
ρb = β1 * 0,85 * fc ’/ fy * 600 / ( 600 + fy )
= 0,85*12,45 / 400 * 600 / (600+400) = 0,013
Rmax = 0,75 * ρb * fy * [1 – ½*0,75* ρb * fy / ( 0,85 * fc ’ ) ]
= 0,75 * 0,013 * 400 [1-1/2*0,75*0,013*400/(0,85*12,45)]
= 3,274

Faktor reduksi kekuatan lentur, φ = 0,8


Momen rencana ultimit, MU = 74,279 kNm
Tebal efektif slab beton. d = h - d' = 215 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m , b = 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / φ = 74,279/0,8 = 92,849 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / ( b * d2 )
= 92,849 *106 / (1000*2152) = 2,009
Rn < R max OK!

Rasio tulangan yang diperlukan:


ρ = 0.85 * fc ’ / fy *[ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc ’ ) ]
= 0,85 * 12,45/400*[1-√ *[1-2*2,009/(0,85*12,45)]
= 0,00562
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25%*( 1.4 / fy ) = 0,00088
Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00562
Luas tulangan yang diperlukan, Asperlu = ρ ∗ b * d
= 0,00562 * 1000*215
= 1207,888 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D-16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As
= 3,14/4*162*1000 / 1207,888
= 166,373 mm
Digunakan tulangan,D 16 - 100
As = π / 4 * D2 * b / s =3.14/4*162*1000/100 = 2009,6 mm2
As pakai > As perlu OK!

Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok.


As ' perlu = 50% * As = 603,944 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D-13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As
= 3,14/4*132*1000 / 603,944
= 219,664 mm
Digunakan tulangan,D13-150
As' = π / 4 * D2 * b / s = 3,14/4*132*1000 / 150 = 884,443 mm2
As' pakai > As' perlu OK!
4.3.2. Tulangan lentur positif
Momen Rencana lapangan: MU = 93,408 kNm
Mutu beton : K- 150 Kuat tekan beton, fc' = 12,45 MPa
Mutu Baja :U- 40 Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal Slab Beton, h = 250 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja, Es Es = 2,E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85
ρb = β1 * 0.85 * fc ’/ fy * 600 / ( 600 + fy )
= 0,85*12,45 / 400 * 600 / (600+400) = 0,013
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc ’ ) ]
= 0,75 * 0,013 * 400 [1-1/2*0,75*0,013*400/(0,85*12,45)]
= 3,274
Faktor reduksi kekuatan lentur, φ= 0,8
Momen rencana ultimit, MU = 93,408 kNm
Tebal efektif slab beton. d = h - d' = 250-35 = 215 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m , b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / φ = 93,408/0,8 = 116,760 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / ( b * d2 )
= 116,760 * 106 /(1000*2152) = 2,526
Rn < R max OK!

Rasio tulangan yang diperlukan:


ρ = 0.85 * fc ’ / fy *[ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc ’ ) ]
= 0,85 * 12,45/400*[1-√ *[1-2*2,526 / (0,85*12,45)]
= 0,00733

Rasio tulangan minimum, ρ min = 25%*( 1.4 / fy )


= 25%*(1,4/400) = 0,00088
Rasio tulangan yang digunakan, ρ = 0,00733
Luas tulangan yang diperlukan, Asperlu = ρ ∗ b * d
= 0,00733*1000*215
= 1576,000 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As
= 3,14/4*162*1000/1576,000
= 127,513 mm
Digunakan tulangan,D16 - 100
As = π / 4 * D2 * b / s
= 3.14/4*162*1000/100
= 2009,600 mm2
As pakai > As perlu OK!
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok. As '
perlu = 50% * As = 788,000 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As
= 3,14/4*132*1000/788,000
= 168,357 mm
Digunakan tulangan,D13 - 100
As' = π / 4 * D2 * b / s
= 3,14/4*132*1000/100
= 1326,65 mm2
As' pakai > As' perlu OK!

4.4. Kontrol lendutan slab


Mutu beton: K-150 Kuat tekan beton, fc' = 12,45 MPa
Mutu Baja: U-40 Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Modulus elsatisitas beton, Ec = 4700*√ fc ' = 16583,74 MPa
Modulus elastisitas baja, Es = 193000 MPa
Tebal slab, h= 250 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d'= 35 mm
Tebal efektif slab d = h - d' = 215 mm
Luas tulangan slab, As = 2009,600 mm2
Panjang bentang slab, Lx = 1,502m = 1502 mm
Ditinjau slab selebar, b = 1.00 m = 1000 mm
Beban terpusat P = TTT = 157,5 kN
Beban merata, Q = PMS+PMA= 6+24 = 30 kN/m
Lendutan total yang terjadi (δtot) harus < Lx / 240 = 1502 / 240 = 6,3 mm
Inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h3 = 1/12*1000*2503
= 1302083333 mm3
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 0,7*√ 12,45 = 2,470 Mpa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 193000/16583,74
= 11,64
n * As = 11,64 * 2009,6 = 23387,5 mm2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b
= 11,64 * 2009,6 / 1000
= 23,388 mm
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb:
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2
= 1/3*1000*23,3883+11,64*2009,6*(215-23,388)2
= 862945288,6 mm4
yt = h / 2 = 125 mm
Momen retak: Mcr = fr * Ig / yt = 2,470*1302083333/125 = 25728323,2 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban):
Ma = 1/8 * Q * Lx 2 + 1/4 * P *Lx
= 1/8*30*1,5022 + ¼*157,5*1,502 = 64,654 kNm
Ma = 67589984,98 Nmm

Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,


Ie = (Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - (Mcr / Ma )3] * Icr
= (25728323,2 / 67589984,98 ) 3 * 1302083333 + [1 - (25728323,2 / 67589984,98 ) 3]
*862945288,6
= 887166087 mm4
Q = 30 N/mm
P = 157500 N
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup:
δe = 5/384*Q*Lx 4 / ( Ec *Ie ) +1/48*P*Lx 3 / ( Ec *Ie )
= 5/384 * 30 * 1,5024 / (16583,74*890617338) + 1/48*157500*1,5023 /
(16583,74*890617338)
= 0,891 mm
Rasio tulangan slab lantai jembatan :
ρ = As / ( b * d ) = 2009.6/(1000*215)
= 0,0093
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai : ζ = 2

λ = ζ / ( 1 + 50*ρ ) = 1,363
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut : δg = λ
* 5 / 384 * Q * Lx 4 / ( Ec * Ie )
= 1,363 * 5 / 384 * 30 * 1,5024 / ( 16583,74 * 887166087 )
= 0,12 mm
Lendutan total pada plat lantai jembatan : Lx /
240 = 6,3 mm
δtot = δe + δg = 1,075 mm
δtot < Lx/240 (aman) OK!

4.5. Control lendutan geser pons

Gambar 4.12 Lendutan Pons

Mutu Beton : K-150 fc' = 12,45 MPa


Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0.3 * √ fc ' = 1,059 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, Ø = 0,65
Beban roda truk pada slab, PTT = 157.500 kN = 157500 N
h= 0,25 m
a= 0,3 m
ta = 0,1 m
b= 0,5 m
u = a + 2 * ta + h = 0,3 + 2 * 0,1 + 0,25 = 0,75 m =750 mm
v = b + 2 * ta + h = 0,5 + 2 * 0,1 + 0,25 = 0,95 m = 950 mm

Tebal efektif plat, d= 215 mm


Luas bidang geser : Av = 2 * ( u + h ) * d
= 2 * (750 + 950) *215
= 731000 mm2
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 731000*1,059 = 773790,3 N
φ * Pn = 0,65*773790,3 = 502963,7 N
Faktor beban ultimit, KTT = 1,8
Beban ultimit roda truk pada slab, Pu = KTT * PTT = 1,8*157500 = 283500 N
Pu < φ * Pn (aman) OK!
Gambar 4.13 Penulangan Pelat

Gambar 4.14 Penulangan Pelat Pot A - A

Anda mungkin juga menyukai