Anda di halaman 1dari 15

DESAIN SERTA ANALISIS STABILITAS TANGGUL FASILITAS

PENAMPUNGAN TAILINGS PADA KONDISI STATIS DAN DINAMIS


STUDI KASUS : TANGGUL PENAMPUNGAN TAILINGS PT. FREEPORT
INDONESIA, TIMIKA, PAPUA

Oleh

Ranar Taraditya
NIM : 15009069
(Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil, Institut
Teknologi Bandung)

Makalah ini menyampaikan desain penambahan elevasi dari struktur tanggul


fasilitas penampungan tailings, dengan mengambil studi kasus salah satu tanggul
tipikal dari fasilitas penampungan tailings di PT Freeport Indonesia, Timika,
Papua. Tailings adalah salah satu produk dari kegiatan pertambangan yang tidak
memiliki nilai ekonomi dan terus meningkat jumlahnya seiring kegiatan
pertambangan berlangsung. Tanggul harus didesain untuk mampu berdiri pada
kondisi statis, saat gempa terjadi (Pseudo-Static) maupun pada kondisi pasca
gempa. Diketahui lokasi studi kasus memiliki kondisi geoteknik berupa tanah
pasiran dan diasumsikan memiliki moment magnitude gempa 7 dengan jarak 15
Km. Dari informasi tersebut dan analisis yang dilakukan, maka diketahui lokasi
studi kasus berpotensi mengalami likuifaksi. Salah satu dampak dari peristiwa
likuifaksi adalah penurunan kuat geser tanah (kuat geser sisa) yang berakibat pada
nilai angka keamanan stabilitas tanggul yang dihasilkan memiliki harga < 1. Oleh
sebab itu dubutuhkan usaha mitigasi terhadap peristiwa likuifaksi. Usaha mitigasi
yang dilakukan berupa perbaikan tanah dengan metode Stone Columns. Dengan
adanya Stone Columns maka terjadi perbaikan pada struktur tanah, yaitu
peningkatan nilai NSPT dan peningkatan parameter kuat geser tanah. Akibatnya,
struktur tanggul yang didesain mampu berdiri pada kondisi statis, saat gempa
terjadi maupun pada kondisi pasca gempa.

Kata Kunci: Stabilitas Statis, Stabilitas Pseudo-Static, Stabilitas Pasca Gempa,


Likuifaksi, Kuat Geser Sisa, Stone Columns.

I. PENDAHULUAN untuk menampung tailings sebelum


dikembalikan ke lingkungan karena
Kegiatan pertambangan berlangsung sifatnya yang beracun. Oleh karena
cukup lama. Salah satu produk akhir itu fasilitas penampungan tailing
dari kegiatan pertambangan adalah harus didesain dengan baik agar
Tailings. Tailings adalah salah satu selama masa layannya dapat mampu
produk dari kegiatan pertambangan memikul beban statis, yaitu tailings
yang tidak memiliki nilai ekonomi itu sendiri, serta tetap dapat berdiri
dan terus meningkat jumlahnya ketika terjadi gempa dan juga pada
seiring kegiatan pertambangan kondisi pasca gempa.
berlangsung. Terdapat kebutuhan

1
Kondisi eksisting tanggul yang Dari evaluasi potensi likuifaksi
digunakan sebagai bahan studi kasus mengggunakan metode berbasis data
memiliki elevasi +10 m dan akan NSPT, diketahui lapisan tanah yang
ditingkatkan menjadi +15 m. (lihat terlikuifaksi adalah lapis 4, lapis 5
gambar 1.1) dan lapis 7. Sedangkan dengan
menggunakan metode evaluasi
II. KONDISI LOKASI STUDI berbasis data kecepatan gelombang
KASUS geser (Vs), diketahui lapisan yang
terlikuifaksi adalah lapis 3, lapis 4,
Lokasi studi kasus memiliki kondisi lapis 5, lapis 7 dan lapis 8.
geoteknik berupa tanah pasiran (lihat Rekapitulasi hasil evaluasi dengan
tabel 2.1) dan diasumsikan memiliki kedua metode ditampilkan pada tabel
moment magnitude gempa sebesar 7 3.1.
dengan jarak 15 Km. Lokasi muka
air tanah berada di elevasi -0,5 m Oleh sebab itu dibutuhkan evaluasi
dari permukaan tanah. Selain itu likuifaksi dengan metode sebaran
merujuk pada Tata Cara butiran, yaitu dengan metode sebaran
Perencanaan Ketahanan Gempa ukuran partikel (lihat gambar 3.1).
Untuk Struktur Bangunan Gedung Diketahui dari analisis tersebut
dan Non-Gedung, SNI-03-1726- lapisan yang terlikuifaksi adalah
2013, 2013, diketahui lokasi studi lapis 3, 4 dan 5. Sedangkan lapis 7
kasus memiliki nilai percepatan di dan 8 tidak terlikuifaksi karena lapis
batuan dasar pada t = 0 sebesar 1,2 g. 7 merupakan tanah lempung dan
Dengan kondisi kegeoteknikan yang lapis 8 berupa tanah berjenis lanau.
ada maka lokasi studi kasus memiliki
kelas situs SE (lihat tabel 2.2) , Konsekuensi dari hasil evaluasi ini
sehingga mengakibatkan lokasi studi adalah pada kondisi pasca gempa,
kasus memiliki percepatan gempa lapisan tanah yang terlikuifaksi
dipermukaan sebesar 1,08 g. mengalami penurunan kuat geser,
sehingga pada analisis stabilitas
III. EVALUASI POTENSI dalam kondisi ini parameter kuat
LIKUIFAKSI LOKASI STUDI geser tanah yang digunakan adalah
KASUS kuat geser sisa atau residual
Evaluasi potensi likuifaksi dilakukan undrained shear strength.
dengan 3 metode, yaitu dengan
menggunakan Metode sebaran IV. PERHITUNGAN KUAT
butiran Tsuchida (1970), Metode GESER SISA
berbasis data NSPT Seed & Idriss (1)
dan Metode berbasis data kecepatan Perhitungan kuat geser tanah sisa
gelombang geser (Vs) (2). pada lapisan tanah yang terlikuifaksi
menggunakan 4 metode, yaitu Idriss
(1998), Idriss-Boulanger (2007) ,
Kramer-Wang (2007)(3) dan Olson-
1
Seed, H. B., dan Idriss, I. M . (1971) : Simplified
Procedure for Evaluating Soil Liquefaction
Potential, Journal of the Soil M echanics and Geoenvironmental Engineering, ASCE, Vol. 126,
Foundations Division, ASCE, Vol. 97, No. SM 9, No. 11, November, 2000.
pp. 12491273. 3
Kramer, Steven L (2008) : Evaluation of
2
Andrus, R. D., dan Stokoe, K., H. (2000) : Liquefaction Hazards in Washington State,
Liquefaction Resistance of Soils From Shear Washington State Transportation Center
Wave Velocity, Journal of Geotechnical and (TRAC),December 2008.

2
Stark (2002)(4). Dari keempat metode konstruksinya, terdapat tahap
tersebut selanjutnya akan dipilih nilai penggetaran, yang artinya tahap
yang terkecil diantara keempat tersebut juga memadatkan tanah asli
metode perhitungan tersebut untuk disekitarnya.
digunakan sebagai parameter kuat
geser tanah dalam analisis stabilitas Spesifikasi Stone Columns yang
tanggul pasca gempa. Rekapitulasi ditentukan adalah diameter, jarak,
dan kuat geser sisa yang digunakan pola, kedalaman dan lebar
ditampilkan pada tabel 4.1. pemasangan. Diameter, jarak dan
pola pemasangan Stone Columns
ditentukan dengan Metode Priebe 6 .

V. ANALISIS STABILITAS Dari proses iterasi yang dilakukan,


PASCA GEMPA didapatkan diameter pemasangan
Stone Columns sebesar 60 cm, spasi
Analisis stabilitas pasca gempa pusat ke pusat 1,5 m dengan pola
dilakukan dengan bantuan Software pemasangan segitiga. Dengan
GEOSLOPE 2007. Asumsi yang kombinasi tersebut didapatkan nilai
digunakan dalam analisis ini adalah area replacement of soil sebesar
lokasi bidang runtuh berupa block 0,145.
failure dan perhitungan angka
keamanan menggunakan metode Selanjutnya dengan proses trial and
Morgenstern and Price5 . error didapatkan lebar pemasangan
Stone Columns 45 m dari kaki
Dihasilkan angka keamanan kurang tanggul, dengan kedalaman
sdari 1, yaitu 0,726. Oleh sebab itu pemasangan sedalam 11 m. Proses
dibutuhkan usaha mitigasi likuifaksi trial and error dilakukan dengan
yang tepat agar didapatkan angka melihat bidang runtuh dari tanggul.
keamanan > 1 pada kondisi pasca Artinya, dilakukan perhitungan
gempa. stabilitas untuk setiap kondisi lokasi
tanah yang diperbaiki. Diasumsikan
VI. USAHA MITIGASI tanah yang terperbaiki akibat adanya
LIKUIFAKSI: PERBAIKAN Stone Columns adalah tanah seluruh
TANAH DENGAN METODE tanah selebar 45 m dari kaki tanggul
STONE COLUMNS. dengan kedalaman 11 m.
Perbaikan tanah dilakukan dengan Dampak pertama dari pemasangan
metode Stone Columns. Metode ini Stone Columns adalah peningkatan
dipilih mengingat lokasi studi kasus kuat geser tanah disekitarnya.
yang memiliki kondisi geoteknik Terdapat kuat geser ekuivalen akibat
berupa tanah pasiran. Metode ini interaksi struktur Stone Columns
dikatakan tepat sebab pada proses dengan struktur tanah disekitarnya.
Metode perhitungan kuat geser tanah
4
Olson, S.M . dan Stark, T.D. (2002) : Liquefied ekuivalen menggunakan Metode
strength ratio from liquefaction flow failure case 6
case histories, Canadian Geotechnical Journal, Priebe . Hasil rekapitulasi
39(5), 629- 647. histories, Canadian Geotechnical
Journal, 39(5), 629- 647.
5 6
M orgenstern, N. R., and Price, V. E. (1965). Priebe, H. J. (1998) : Vibro Replacement to
The analysis of the stability of general slip Prevent Earthquake Induced Liquefaction,
surfaces, Geotechnique, 15(1), 7993 Ground Engineering, September 1998.

3
perhitungan kuat geser tanah dengan Hasil yang didapatkan membuktikan
metode tersebut ditampilkan pada bahwa akibat adanya Stone Columns
tabel 6.1. maka lapisan pondasi tidak
mengalami likuifkasi. Terjadi
Dampak kedua dari pemasangan peningkatan nilai angka keamanan
Stone Column adalah adanya terhadap bahaya likufaksi, baik dari
peningkatan nilai NSPT dari tanah metode berbasis data NSPT maupun
yang diperbaiki. Peningkatan nilai metode evaluasi berbasis data Vs.
NSPT merupakan fungsi dari area
replacement of soil 7 . Rekapitulasi VIII. ANALISIS STABILITAS
peningkatan nilai NSPT ditampilkan TANGGUL KONDISI STATIS
pada tabel 6.2. SESUDAH DAN SEBELUM
PEMASANGAN STONE
Peningkatan nilai NSPT yang terjadi COLUMN
mengakibatkan perubahan kelas situs
lokasi studi, dari kelas situs SE Tanggul didesain pada kondisi
menjadi kelas situs SD. Hal ini dimana Stone Columns belum
mengakibatkan perubahan nilai dipasang. Hal ini dilakukan agar
percepatan gempa di permukaan desain yang dihasilkan bersifat
yang digunakan dalam analisis. konservatif. Tanggul didesain
Faktor gempa meningkat dari 0,9 dengan 5 tahap konstruksi, dimana
menjadi 1,0 sehingga percepatan tiap tahap konstruksi mengahasilkan
gempa di permukaan yang digunakan peningkatan kuat geser untuk lapisan
berubah dari 1,08 g menjadi 1,2 g. tanah lempung. Peningkatan kuat
geser pada tanah lempung
VII. EVALUASI POTENSI diasumsikan menggunakan metode
LIKUIFAKSI LOKASI STUDI 2:1.
KASUS PASCA PEMASANGAN
STONE COLUMNS Angka keamanan yang dihasilkan
pada kondisi sebelum dan sesudah
Akibat perubahan nilai NSPT dan pemasangan Stone Columns untuk
nilai percepatan gempa di permukaan setiap tahap selanjutnya
maka evaluasi potensi likuifaksi dibandingkan. Hasil perbandingan
harus dilakukan kembali. Nilai angka keamanan stabilitas statis
NSPT baru yang didapatkan ditampilkan pada tabel 8.1 di bawah
dikorelasikan untuk mendapatkan ini.
nilai kecepatan gelombang geser.
Persamaan8 yang digunakan untuk Tabel 8.1 Perbandingan Angka
mengkorelasikan nilai NSPT Keamanan Stabilitas Statis
kedalam nilai kecepatan gelombang
geser adalah: No Tahap FS FS'
1 Tahap 1 3.572 3.698
2 Tahap 2 2.341 2.564
3 Tahap 3 2.019 2.249
4 Tahap 4 2.729 2.876
7 5 Tahap 5 2.727 2.87
Kitazume, M asaki (2005) : The Sand
Compaction Pile M ethod, Francis & Taylor
8
Seismic Cross-Hole Testing At Levee Area: Keterangan: FS adalah FS setelah
Tailings Retention M anagement Project, PT. pemasangan Stone Columns.
PFM , 2011

4
Terdapat peningkatan rata-rata 0,265 sedangkan pada kondisi
sebesar 6,5 % akibat adanya setelah pemasangan Stone Columns
pemasangan Stone Columns. didapatkan nilai ky sebesar 0,285.
Artinya akibat adanya Stone
IX. ANALISIS STABILITAS Columns, tanggul lebih tahan saat
PSEUDO-STATIC menerima gempa, karena nilai ky
yang lebih besar.
Tahapan utama dalam analisis
stabilitas Pseudo-Static adalah Perpindahan yang didapatkan pada
9
menentukan nilai k h . Selanjutnya kondisi sebelum pemasangan Stone
setelah nilai k h didapatkan maka nilai Columns adalah 51,8 cm sedangkan
tersebut dimasukkan kedalam input pada kondisi pasca pemasangan
seismic factor pada Software didapatkan perpindahan sebesar 56,7
GEOSLOPE 2007. Setelah dilakukan cm. Hal ini terjadi lagi-lagi akibat
perhitungan dengan Software adanya Stone Columns maka
tersebut, apabila didapatkan nilai percepatan gempa di permukaan
angka keamanan < 1 maka yang didapatkan menjadi lebih besar.
selanjutnya dilakukan analisis Namun hal utama yang dapat ditarik
9
perpindahan Newmark . dari analisis ini adalah adanya Stone
Columns menyebabkan tanggul lebih
Pada makalah ini, dari perhitungan kuat saat menerima gempa, dapat
didapatkan nilai kh setelah dilihat dari peningkatan nilai ky.
pemasangan Stone Columns sebesar
0,42156. Terjadi peningkatan dari X. SIMPULAN
kondisi sebelum pemasangan Stone
Columns, yaitu 0,3827. Hal ini Simpulan yang dapat ditarik adalah
terjadi karena pemasangan Stone dibutuhkan usaha mitigasi likuifaksi
Columns juga mengakibatkan pada lokasi studi kasus. Usaha
peningkatan nilai percepatan gempa mitigasi yang dilakukan pada lokasi
di permukaan. Dengan kedua nilai k h studi kasus ini adalah dengan Stone
ini, angka keamanan yang Columns. Spesifikasi diameter
didapatkan sama-sama < 1. Oleh pemasangan Stone Columns sebesar
sebab itu analisis dilanjutkan dengan 60 cm, spasi pusat ke pusat 1,5 m
metode perpindahan Newmark. dengan pola pemasangan segitiga.
Lebar pemasangan Stone Columns
Pada analisis perpindahan Newmark, 45 m dari kaki tanggul, dengan
salah satu variabel utama yang harus kedalaman pemasangan sedalam 11
ditentukan adalah faktor leleh m. Akibat pemasangan Stone
seismik (ky). Faktor tersebut adalah Column tersebut maka dampak yang
faktor seismik yang mengasilkan terjadi pada struktur tanah adalah
nilai angka keamanan 1. Penentuan adanya kuat geser tanah ekuivalen
nilai ky ditentukan dengan dan peningkatan nilai NSPT. Kedua
menggunakan cara trial and error. dampak tersebut mengakibatkan
Pada kondisi sebelum pemasangan tanah tidak mengalami likuifaksi,
Stone Columns didapatkan nilai ky peningkatan angka keamanan
stabilitas pasca gempa, peningkatan
9
Stewart, J. P., Blake, T. F., dan Hollingsworth angka keamanan stabilitas pada
R., A. (2002) : Development of A Screen
Analysis Procedure of Seismic Slope Stability,
kondisi statis dan peningkatan
submitted for publication in Earthquake Spectra.

5
kekuatan tanggul dalam menahan DeAlba, P., Chan, C. K., dan Seed,
gempa. H. B. (1975) : Determination of
Soil Liquefaction Characteristics
DAFTAR PUSTAKA by Large Scale Laboratory
Tests, Report No. EERC 75-14,
Abramson, L., W., Lee, T., S., Sunil, Earthquake Engineering Research
S., dan Boyce, G., M. (2002) : Center, University of California,
Slope Stability and Stabilization Berkeley, California.
Method, John Wiley & Sons, Inc,
New York. DeAlba, P., Seed, H. B., dan Chan,
C. K. (1976) : Sand Liquefaction
Andrus, R. D., dan Stokoe, K., H. in Large- Scale Simple Shear
(2000) : Liquefaction Resistance Tests, Journal of Geotechnical
of Soils From Shear Wave Engineering Division, ASCE,
Velocity, Journal of Geotechnical Vol. 102, NO. GT9, pp. 909-927.
and Geoenvironmental
Engineering, ASCE, Vol. 126, Duncan, J. M., dan Stephen. G.
No. 11, November, 2000. Wright., (2005) : Soil Strength
and Slope Stability, John Wiley
Australian National Comission On & Sons, Inc, New Jersey.
Large Dams, (2011) : Guidelines
on Tailing Dams : Planning, Fell, R., MacGregor, P., dan
Design, Construction, Operation Stapledon, D. (1992) :
and Closure, May 2011. Geotechnical Engineering of
Embankment Dams, A. A.
Badan Standarisasi Nasional (2013) : Balkema, Rotterdam,
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Netherlands.
Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non-Gedung, Idriss, I. M dan Boulanger, R. W.,
Departemen Perencanaan Umum. (2004) : Semi-empirical
Procedures for Evaluating
Bray, J. D., Rathje, E.M., Augello, Liquefaction Potential During
A.J. dan Merry, S.M., (1998) : Earthquakes, Proceedings of the
Simplified Seismic Design 11th ICSDEE & 3rd ICEGE,
Procedure for Geosynthetic Berkeley, California, USA, 32
Lined,Solid-Waste Landfills, 56
Geosynthetics International, Vol.
5, Nos. 1-2, pp. 203-235. Idriss, I. M dan Boulanger, R. W.,
(2008) : Soil Liquefaction During
Das, Braja M. (1985) : Principles of Earthquakes, Earthquake
Geotechnical Engineering, PWS Engineering Research Institute
Publisher. USA. (EERI), Oakland, California,
USA.
Day, R. W., (2002) : Geotechnical
Earthquake Engineering Irsyam, M. dkk. (2010) : Ringkasan
Handbook, Mc-Graw Hill Hasil Studi Tim Revisi Peta
Professional, Two Penn Plaza, Gempa Indonesia 2010, Tim
New York. Revisi Peta Gempa Indonesia,
Bandung.

6
Kramer, Steven L (2008) : Stewart, J. P., Blake, T. F., dan
Evaluation of Liquefaction Hollingsworth R., A. (2002) :
Hazards in Washington State, Development of A Screen
Washington State Transportation Analysis Procedure of Seismic
Center (TRAC),December 2008. Slope Stability, submitted for
publication in Earthquake Spectra.
Kramer, Steven L. (1996) :
Geotechnical Earthquake Sunil, S., dan Melo, C. (2004) :
Engineering, Prentice Hall. New Seismic Coefficients for Pseudo-
Jersey. Static Slope Analysis, 13th World
Conference on Earthquake
Mitchell, J. K., Baxter, C. dan Engineering, Vancouver, B.C.,
Munson, T. (1995) : Performance Canada, Paper No. 369, 1-6,
of Improved Ground During August, 2004.
Earthquake, Soil Improvement for
Earthquake Hazard Mitigation: U.S. Department of Labor Mine
Geotechnical Special Publication, Safety and Health Administration
ASCE, No. 49, 136. (2009) : Engineering and Design
Manual Coal Refuse Disposal
Olson, S.M. dan Stark, T.D. (2002) : Facilities Second Edition, Mine
Liquefied strength ratio from Safety and Health Administration
liquefaction flow failure case Pittsburgh Technical Support
histories, Canadian Geotechnical Center Mine Waste and
Journal, 39(5), 629- 647. Geotechnical Engineering
Division, Pennsylvania, May
Priebe, H. J. (1998) : Vibro 2009.
Replacement to Prevent
Earthquake Induced Liquefaction, U. S. Enviromental Protection
Ground Engineering, September Agency (1994) : Technical Report
1998. : Design and Evaluation of
Tailing Dams, Office of Solid
P.T Freeport Indonesia., (2009) : Waste Special Waste Branch, 401
Controlled Riverine Tailings M Street, SW Washington, DC.
Management, 2009. 20460.
Sandermann, W., dan Wehr, J., Vick, S. G., (1990) : Planning,
(2004) : Deep Vibro Techniques, Design, and Analysis of Tailings
Ground Improvement Second Dams, BiTech Publishers Ltd.
Edition, Spon Press 2 Park
Square, Milton Park, Abingdon, Youd, T. L., Idriss, I. M., Andrus, R.
Oxon, 5792. D., Arango, I., Castro, G.,
Christian, J. T., Dobry, R.., Finn,
Seed, H. B., dan Idriss, I. M. (1971) : W. D. L., Harder, L. F., Hynes,
Simplified Procedure for M. E., Ishihara, K., Koester, J. P.,
Evaluating Soil Liquefaction Liao, S. S. C., Marcuson III, W.
Potential, Journal of the Soil F., Martin, G. R., Mitchell, J. A.,
Mechanics and Foundations Moriwaki, Y., Power,. M. S.,
Division, ASCE, Vol. 97, No. Robertson, P. K., Seed, R. B. dan
SM9, pp. 12491273. Stokoe, K. H. (2001) :

7
Liquefaction Resistance of Soils:
Summary Report from the 1996
NCEER and 1998 NCEER/NSF
Workshops on Evaluation of
Liquefaction Resistance of Soils,
Journal of Geotechnical and
Geoenvironmental Engineering,
ASCE, 127, 10 Oktober, 817833.

8
Gambar 1.1 Kondisi Eksisiting Tanggul Penampungan Tailings

9
Tabel 2.1 Material yang Digunakan Dalam Analisis

Kedalaman Notasi sat (moist) (dry) Fines


No Tebal (m) Deskripsi Lab JENIS Penamaan NSPT Vs (kN/m3) (kN/m3) (kN/m3)
(m) borlog content
1 1.6 3.2 Silty to Clayey Sand, Grey SW Sand Tanggul 40 438.5964004 20.43 17.65 16.43 11.20
2 4.95 3.5 Sandy silt with Gravel, greenish grey ML Clay N/A 29 215.8285175 19.62 17.38 15.20 58.21
3 7.35 1.3 Silty sand with Clay, Grey to brownish Grey, Medium Plasticity GP Clay Lapis 1 11 172.7143588 15.90 15.85 11.26 70.90
4 9.5 3 Silty sand with Clay, Brown, Medium Plasticity CL Sand Lapis 2 8 178.5683287 18.28 17.36 13.97 13.54
5 11.9 1.8 Silty sand with Clay, Grey, Low Plasticity CH Sand Lapis 3 8 167.9734095 15.46 14.52 11.41 24.92
6 13.9 2.2 Silty sand with Clay, Dark grey, Medium Plasticity OH Sand Lapis 4 7 168.1649489 16.93 16.58 11.74 20.92
7 16 2 Silty Sand with Clay, Grey SP Sand Lapis 5 7 177.9397885 18.26 14.82 13.69 24.64
8 17.4 0.8 Silty sand with Clay, Dark to brownish grey SM Sand Lapis 6 19 192.6756178 18.71 15.99 15.25 24.31
9 20.15 4.7 Sandy Silt with Clay, Grey, Low Plasticity CL Sand Lapis 7 6 153.0899697 18.97 18.34 15.03 79.59
17.55 16.09 12.67 24.31
10 26.25 7.5 Silty sand with Clay, Grey, medium plasticity ML Sand Lapis 8 5 151.7936957
17.23 16.95 12.11 88.61

Tabel 2.2 Perhitungan Penentuan Kelas Situs

Jenis Tanah Tebal (m) Vsi di/Vsi

GP 1.3 172.7144 0.007527


CL 3 178.5683 0.0168
CH 1.8 167.9734 0.010716
OH 2.2 168.1649 0.013082
SP 2 177.9398 0.01124
SM 0.8 192.6756 0.004152
CL 4.7 153.09 0.030701
ML 14.2 151.7937 0.093548
Total = 30 0.187766
Vs mean= 159.7731 m/s

10
Gambar 3.1 Evaluasi Potensi Likuifaksi Berdasarkan Sebaran Butiran

11
Tabel 3.1 Rekapitulasi Perhitungan Evaluasi Potensi Likuifaksi

Vs mean L/NL? L/NL?


Tebal (m) Jenis Tanah Nama NSPT

REKAPITULASI ANGKA
(m/s) (Vs) (NSPT)
17 Sand Tanggul

KEAMANAN
1.3 Clay Lapis 1 175.99 11 NL NL
3 Sand Lapis 2 189.21 8 NL NL
1.8 Sand Lapis 3 165.84 8 L NL
2.2 Sand Lapis 4 159.24 7 L L
2 Sand Lapis 5 153.85 7 L L
0.8 Sand Lapis 6 259.07 19 NL NL
4.7 Clay Lapis 7 153.09 6 L L
7.5 Sand Lapis 8 151.81 5 L NL

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Residual Strength

MODEL EVALUASI IDRISS OLSON-STARK BOULANGER KRAMER-WANG MINIMUM


Nama Jenis L/NL ? Sr pakai
Tebal (m) Sr (kPa) Sr (kPa) Sr (kPa) Sr (kPa)
Tanah Tanah (kPa)
1.8 Lapis 3 Sand 12.1 34.8 28.5 22 L 12.1
2.2 Lapis 4 Sand 9.8 32.9 29 20.1 L 9.8
2 Lapis 5 Sand 10.2 34.3 30.3 20.6 L 10.2

12
Tabel 6.1 Perhitungan Peningkatan Kuat Geser Tanah Akibat Pemasangan Stone Column

n = 1.84 m'= 0.4570704 column = 45 derajat


No Kedalaman Nama Jenis soil tan s tan c
1 0-2 meter Lapis 1 Clay - - - - -
2 2-5 meter Lapis 2 Sand 30 0.577 1 0.770341 37
3 5-7 meter Lapis 3 Sand 30 0.577 1 0.770341 37
4 7-9 meter Lapis 4 Sand 30 0.577 1 0.770341 37
5 9-11 meter Lapis 5 Sand 30 0.577 1 0.770341 37
Tabel 6.2 Perhitungan Peningkatan Nilai NSPT

No Nama Jenis NSPT NSPT sc


1 Lapis 1 Clay 11 25
2 Lapis 2 SC Sand 8 21
3 Lapis 3 SC Sand 8 21
4 Lapis 4 SC Sand 7 20
5 Lapis 5 SC Sand 7 20
6 Lapis 6 Sand 19 19
7 Lapis 7 Clay 6 6
8 Lapis 8 Sand 5 5

13
Gambar 6.1 Penentuan NSPT Setelah Pemasangan Stone Column

14
15

Anda mungkin juga menyukai