Anda di halaman 1dari 8

PROSES INDUSTRI KIMIA

SABUN, DETERGEN DAN GLISERIN

Oleh :

ALIYAH 0610 3040 0313

INDAH OKTAVIANA 0610 3040 0322

KELAS : 3 KA

DOSEN PEMBIMBING : Ir. Erlinawati , M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

TEKNIK KIMIA

BAB III
GLISERIN
1.1 PENDAHULUAN
Gliserin pertama sekali diidentifikasi oleh Scheele pada tahun 1770 yang
diperoleh dengan memanaskan minyak zaitun (olive oil). Pada tahun 1784, Scheel
melakukan penelitian yang sama terhadap beberapa sumber minyak nabati lainnya
dan lemak hewan seperti lard. Scheel menamakan hasil temuannya ini dengan
sebutan the sweet principle of fats. Nama gliserin baru dikenal setelah pada tahun
1811. Nama ini diberikan oleh Chevreul (orang yang melanjutkan penelitian
Scheele) yang diambil dari bahasa Yunani (Greek) yaitu dari kata glyceros yang
berarti manis. Pada tahun 1836, Pelouze menemukan formula dari gliserol dan pada
tahun 1883 Berthlot dan Luce mempublikasikan formula struktur gliserol. Tahun
1847, Sobrero menemukan nitoglycerine, suatu senyawa yang tidak stabil yang
mempunyai potensi besar untuk berbagai aplikasi komersial. Tahun 1836, Alfred
Nobel mendemostrasikan kemampuan daya ledak nitroglycerine. Pada tahun 1875,
Alfred Nobel menemukan suatu peledak yang disebut gelatin yaitu campuran dari
nitroglycerine dan nitrocellulose. Penemuan bahan peledak ini membuat permintaan
akan gliserin sangat meningkat terutama pada saat revolusi industri. Pada tahun
1883, Runcon mematenkan recovery gliserin dari sabun alkali hasil distilasi.
Gliserol merupakan tryhydric alcohol.
Gliserol merupakan senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil.
Gliserol memiliki nama baku 1,2,3-propanatriol. Senyawa ini berwujud cair, tidak
berwarna dengan titik didih 290oC. Titik didih tinggi yang dimiliki oleh senyawa
dengan bobot molekul 92,09 g/mol ini disebabkan adanya ikatan hidrogen yang
sangat kuat antar molekul gliserol. Gliserol merupakan bahan baku pembentuk
trigliserida, yang dapat membentuk ikatan ester dengan asam lemak.

1.2 BAHAN BAKU


1. Air
2. Gliserol
3. Asam Lemak

1.3 SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN BAKU DAN PRODUK


1. Air

Rumus Molekul : H O H
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18, 0153 g/mol
Titik Didih : 100C
Titik Beku : 0C
Temperatur Kritis : 374,15oC
Tekanan Kritis : 218,3074 atm
Densitas : 0,998 g/cm3 (cair, 20oC) 0,92 g/cm3 (padatan)
Panas Jenis : 0,9995 kal/goC
Kenampakan : Cairan jernih
Kemurnian : 100%

2. Gliserol
Rumus Molekul : CH2OH CHOH CH2OH
Rumus Kimia : C3H5(OH)3
Nama Lain : 1,2,3-Propanatriol, 1,2,3-Trihidroksipropana, Gliserin, Gliseritol,
Glisil Alkohol
Berat Molekul : 92,095 g/mol
Titik Didih : 290oC
Titik Leleh : 18oC
Temperatur Kritis : 451,85oC
Tekanan Kritis : 65,82778 atm
Specific Gravity (25oC) : 1,262
Densitas : 1,261 g/cm3
Viskositas : 1,5 Pa.s
Panas Jenis : 0,497 kal/goC
Energi : 4,32 kkal/g
Flash Point : 160oC
Kenampakan : Cairan kuning pucat
Kemurnian : 99%
Impuritas : 1% Air

3. Asam Lemak
Rumus Molekul : R C - OH
Rumus Kimia : RCOOH
Berat Molekul : 283,7667 g/mol
Titik Didih : 215oC (pada 15mmHg)
Titik Leleh : 63-64oC
Densitas : 0,853 g/cm3 (pada 62oC)
Kenampakan : Cairan kuning muda
Kelarutan : Tak larut dalam air
Kemurnian : 88%
Impuritas : CPO 3%
Air 9%

1.4 REAKSI KIMIA

Pada Hidrolizer

(CH3COO) C3H5 + 3H2O CH3COOH + C3H5 (OH)3

Reaksi Gliserin dari Propylene via Allyl Chloride

a.CH2 = CHCH3 + Cl2 CH2 = CHCH2Cl + HCl


propylene allyl chloride

b.CH2 = CHCH2Cl + HOCl CH2OH.CHCl.CH2Cl


chlorhydrin glycerol dichlorhydrin

H H H
c.CH2OH.CHCl.CH2Cl + Ca(OH)2 HCCCCl
HC
Epichlorhydrin
H H H CH2OH

d.HCCCCl + NaOH + H2O CHOH + NaCl


O H CH2OH
Glycerine (75-80%) yield

Catatan: Proses ini menghasilkan epichiorhydrin menengah, bahan dasar


pembuatan resin epoksi.
Gliserin sintetis dari Propylene melalui akrolein
CH3CH = CH2 + H2O CH3CHOH.CH3
Propylene isopropanol

1.5 DATA KUANTITATIF


(a). Basic : 1 ton glisern
Minyak dan lemak :1.1 ton
Propylene :6 kg
50% NaOH :0.4 ton
Air :0.8 ton
Steam 1.6 ton
(b). Kapasitas industri :2 20 ton/hari

1.6 KLASIFIKASI PROSES


Berdasarkan Shreve, 1986, ada 3 cara pembuatan Gliserol. Penggolongan ini
didasarkan pada perbedaan bahan baku yang digunakan. Ketiga cara itu antara
lain:
a. Allyl chloride route
b. Acrolein route

1.7 DIAGRAM ALIR

Proses Pembuatan Gliserin (produk sampingan )

1.8 URAIAN PROSES


Bahan baku berupa gliserol, asam lemak,dan air yang dimasukkan kedalam
tangki hydrolizer , dimana tangki tersebut di tambahkan air panas yang
bersuhu sekitar 230 250oC , dengan tekanan sebesar 40-45 atm. Di tangki ini
mengalami reaksi yaitu :

(CH3COO) C3H5 + 3H2O CH3COOH + C3H5 (OH)3

Pada tangki ini , produk dihasilkan ada dua , yaitu top produk, dan bottom
produk, produk pertama merupakan pembuatan sabun, dan produk kedua
merupakan produk sampingan yaitu pembuatan gliserin yang belum murni.
Pada bottom roduk ini dihasilkan gliserin yang belum murni yang
masih mengandung 15-20% impuritis. Dari tangki ini, bahan baku dialirkanke
ion exchange , dimana ion exchange ini adalah pertukaran ion antara dua elektrolit
atau antara elektrolit solusi dan kompleks . pada tangki ini terjadi proses pemurnian,
pemisahan, dan dekontaminasi berair dan lainnya yang mengandung ion-solusi
dengan padat polimer atau mineralic 'penukar ion' . setelah dari tangki ini , bahan
baku di alirkan pada tangki triple effect evaporator, di tangki ini bahan baku
mengalami penguapan , dan bahan baku mengalir lagi ke tangki still disini
bahan baku di steam kembali diasumsikan sesuai dengan titik didih gliserin itu
sendiri yaitu 290oC, saat di steam uap yang keluar di tangkap oleh udara, dan
bahan baku di vacum kan , di ambil kadar airnya , lalu bahan baku tadi di
simpan pada tangki penampungan yaitu Holding tank, di tangki ini , gliserin
yang didapat belumlah murni berwarna putih. Dan untuk proses pemurniannya
, bahan baku dialirkan ke tangki pengaduk dan di tangki ini ditambahkan
carbon active . dimana fungsi dari carbon active itu adalah untuk memurnikan
suatu zat menjadi lebih baik dan bagus. Setelah itu bahan baku di filter atau
disaring . sehingga didapatkan 99% gliserin yang telah murni .

1.9 KEGUNAAN PRODUK


Kegunaan gliserol antara lain:
1. Kosmetik
Digunakan sebagai body agent, emollient, humectant,lubricant, solven.
Biasanya dipakai untuk skin cream and lotion, shampoo and hair conditioners,
sabun dan detergen
2. Dental Cream
Digunakan sebagai humectant.
3. Peledak
Digunakan untuk membuat nitrogliserin sebagai bahan dasar peledak.
4. Industri Makanan dan Minuman
Digunakan sebagai solven, emulsifier, conditioner, freeze, preventer and
coating serta dalam industri minuman anggur.
5. Industri Logam
Digunakan untuk pickling, quenching, stripping, electroplatting, galvanizing
dan solfering.
6. Industri Kertas
Digunakan sebagai humectant, plasticizer, dan softening agent.
7. Industri Farmasi
Digunakan untuk antibiotik dan kapsul.
8. Tobacco
Digunakan sebagai humectant, softening agent dan flavor enhancer.
Berikut ini adalah persentase pemakaian gliserol untuk keperluan
industri, yaitu:
1. Alkil resin 36%
2. Cellophone 17%
3. Untuk kebutuhan obat-obatan dan pasta gigi 16%
4. Industri tembakau 13%
5. Monogliserida dan bahan makanan 3%
6. Bahan peledak 5%
7. Untuk penggunaan lain (seperti pelumas, sabun detergen, keramik, produk
fotografi, dan kosmetik) 14%.

1.10 KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
a. Gliserol merupakan senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil.
Gliserol memiliki nama baku 1,2,3-propanatriol.
b. gliserin merupakan nama dagang dari gliserol. Gliserol dapat dihasilkan dari
berbagai hasil proses, seperti : 1. Fat splitting, yaitu reaksi hidrolisa antara
air dan minyak menghasilkan gliserol dan asam lemak.
c. Ada 3 cara dalam proses pembuatan gliserin yaitu :
1. Twitchels
2. Batch Autoclave
3. Continuous

SARAN

Pada proses pembuatan gliserin yang belum murni ini, sebaiknya


menggunakan carbon aktif untuk memeurnikan bahan baku , agar hasil yang
didapatkan baik .
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Chapter E, Dryden.1963.Outline of Chemical Technology,2nd Ed

Dewi, Erwana.2009.Proses Industri Kimia.Palembang:POLSRI

www.google.com

T.M. Cook dan D.J. Cullen. 1986. Industri Operasi Kimia. PT. Gramedia;
Jakarta

Handojo Lienda,dkk. 1995. Teknologi Kimia. PT.Pradnya Paramita;


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai