Anda di halaman 1dari 8

KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Inayah,Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
GUNUNG MELETUS . .. 4
BENTUK DAN TIPE LETUSAN GUNUNG BERAPI . 4
PENYEBAB LETUSAN PADA GUNUNG BERAPI 13
TANDA TANDA GUNUNG AKAN MELETUS 14
TINGKAT ISYARAT GUNUNG BERAPI DI INDONESIA 15
PERSIAPAN MENGHADAPI LETUSAN GUNUNG BERAPI ...16
AKIBAT GUNUNG MELETUS .. 16
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIV AKIBAT GUNUNG
MELETUS .. 18
DAFTAR PUSAKA 19

Gunung Meletus
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu
dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah
sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius
90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Bentuk dan Tipe Letusan Gunung Berapi


1.Tipe Gunung Api
Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan
* Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava basalan.Gunungapi tameng
dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu
tipe Hawaii dan tipe Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:
a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh leleran lava yang keluar dari
beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai skala yang lebih kecil
dari tipe Hawaii.contoh : Izu peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora
(Sumbawa)
* Gunungapi piroklastik,merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan lepasgunungapi piroklastik.Contoh
gunung Lamongan,Gunung Tambora (Sumbawa)
* Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya membentuk mar yaitu suatu
lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan
umumnya terisi air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).
2. Bentuk-bentuk Gunungapi
* Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini dapat dibangun oleh bahan
lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan membentuk kerucut batuapung.
* Bentuk kubah,biasanya dijumpai pada gunungapi lava.Kubah lava merupakan bentukan dari leleran lava kental
yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi
oleh viskositas lava.Contoh : disepanjang sesar lampung
* Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas.
* Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif menonjol pada daerah sekitarnya
yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada
juga yang dikenal dengan datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan batuapung dan abu
yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk ambrukan.Contoh : daerah disekitar
danau Toba (Sumatera Utara).
* Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tak teratur yang disebabkan
oleh erosi dan sesar
Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh partikel dan lava yang
dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen
kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone
yang oval.Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari seratus
kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai
bagian dari terrain vulkanik dunia.

* Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya saaling bersisisan,berbentuk


kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal daria aliran lava,debu vulkanik,cinder,block dan bomb yang
dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya.Contoh composite volcano adalah gunung fuji di
Jepang,Gn st Helens,Gunung Merapi,Gunung Agung.Gunung Rinjani. Pada puncak composite volcano
kebanyakan terdapat kawah yang berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang mengalir memecah dinding
kawah atau melalui sisi cone.Bagian terpenting dari composite volcano adalah sebuah sistem conduit (saluran),
dimana magma dari reservoir di bawah kerak bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi
material yang tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta yang lainnya, yang
menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano sedang tidak aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada
cone.Magma yang telah keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone,dan rekahan
(dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan oleh adanya erosi.Sampai akhirnya, dari
proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike di bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan
bagian yang hilang.

* Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava cair, aliran setelah
tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent, yang meluas,menumpahkan vent dari
daratan,domical shape, dengan profil dengan tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan akresi
ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi
dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.

Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava, konsekuensinya, timbunan lava
yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh,
permukaan luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome
berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava bersisisan (steep side).Volcanic
dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano.

3. Struktur Gunungapi
* Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini seperti pipa dimana
lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan
secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent
dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk
danau lava di dalam crater.
* Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang keluar dari vulkanik
vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna
merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang
sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar
panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan
mengalir seperti madu yang kental.

Struktur gunungapi
* Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktif
terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil,
bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi
sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
* Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk cabang.Lapisan
batuan and abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama
letusan gunung berapi.jika retakan ini membentuk garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu
bergerak ke saluran baru dan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air
mancur

* Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma berada.Ukuran magma
chamber baik yang berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh
magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat
dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak
bumi.Titik potong dua rekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat
pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya milonit.
* Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat keluar.Magma di bawah
permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral
dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan
rendah.Gas ini mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.
* Crater
Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunungapi karena kegiatan
gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang
meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan
menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan
ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang jatuh.
4. Letusan Gunungapi
Tipe-tipe letusan Gunungapi
* Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965. Material halus dari lava cair
menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb
kemudian meluncur ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi.
Sebaliknya,aktivitas letusan gunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan tipe vulcanian, dimana awan
tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah kemudian timbul hingga di atas puncak.Abu yang terdiri
dari gas tersebut membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.
* Tipe VesuvianTipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Bc,
abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang
berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunungapi tersebut.

Letusan gunung vesuvius


* Tipe Peelean
Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yang
sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah, jatuh
ke bawah, membentuk seperti lidah. Massa yang sangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni
kemiringan dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi semacam itu akan menyebabkan
kerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre
tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele

Letusan gunung peele


* Tipe Erupsi hawaii
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang linier,
seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat terjadi di tengah vent.Di
erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift gunungapi dan membentuk aliran lava
yang menuruni lereng. Sedangkan erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang
membumbung sampai beberapa ratus kaki.

* Tipe erupsi Phreatik


Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang dingin atau permukaan
air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini
hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas
phreatik secara umum lemah tetapi juga beruabh menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan
gunungapi Taal plinian.

Gunungapi Taal
* Tipe Erupsi Plinian
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava kental.Contoh erupsi Plinian
yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung St. Helens atau tahun 1991 di Pinatubo PHilipina.letusan
tersebut membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga
merupakan ciri letusan dari erupsi plinian.
,

Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat kecairan magma dan
kedalaman dapur magma :
1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah. Contoh : gunungapi
perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa
2.Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe Hawaii, tekanan gas
sedang.
3.Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol, tekanan gas sedang.
Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius.
4.Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas rendah, terdapat sumbat
lava dan kubah lava
.

5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya cukup besar,
peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau. Contoh : gunung
kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera. Contoh : gunung krakatau.

Penyebab letusan pada gunung berapi


Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas
lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat
panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur
dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan
bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan
dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di
dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma
(magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik
berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat
yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma
mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan
membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik
lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang
menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat
di dasar kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke
permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau
bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang
lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

TANDA-TANDA GUNUNG AKAN MELETUS


1.munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung

2.gempa bumi tektonik (lindu)

3.hujan abu

4.suara gemuruh dipuncak gunung

5.hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia


1.Status Awas

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang
menimbulkan bencana

Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap

Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam

Tindakan

Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan

Koordinasi dilakukan secara harian

Piket penuh

2.Status Siaga

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana

Peningkatan intensif kegiatan seismik

Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada
keadaan yang dapat menimbulkan bencana

Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu

Tindakan

Sosialisasi di wilayah terancam

Penyiapan sarana darurat

Koordinasi harian
Piket penuh

3.Status Waspada

Ada aktivitas apa pun bentuknya

Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal

Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya

Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal

Tindakan

Penyuluhan/sosialisasi

Penilaian bahaya

Pengecekan sarana

Pelaksanaan piket terbatas

4.Status Normal

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma

Level aktivitas dasar

Tindakan

Pengamatan rutin

Survei dan penyelidikan

Persiapan menghadapi Letusan gunung Berapi


* mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
* membuat perencanaan penanganan bencana
* mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
* mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
Jika terjadi Letusan gunung Berapi
* Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
* Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
* Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
* Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
* Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
* Jangan memakai lensa kontak
* Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung
* Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi
* jauhi wilayah yang terkena hujan abu
* Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan
* Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem,
persneling hingga pengapian

AKIBAT GUNUNG MELETUS


.
1 leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya.
Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh
jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di
Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya menengah sehingga pergerakannya
cukup lamban sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya.

2. Aliran piroklastik (awan panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan langsung ke
satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat
dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran
piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat
mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan
kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.

3.Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi, pada saat energinya habis,
abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan
bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil
sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat
menggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.

4.Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air alam kawah cukup
besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.

5. Gas vulkanik beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada
konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh

6.lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan
lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat
sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat
mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak
infrastruktur.

7. banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng gunungapi karena jenuh air atau
curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi
penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.

8. longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh
gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang
terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya
akibat Longsoran vulkani

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIV AKIBAT GUNUNG MELETUS


Gunung berapi merupakan gunung yang sewaktu waktu bisa meletus. Di Indonesia terutama dipulau jawa
merupakan daerah yang banyak gunung berapinya. Adanya gunung api ini member pengaruh bagi kehidupan,
baik pengaruh positif maupun negatif.

Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi

1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah


2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang,
seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata

Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api adalah

1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas yang dapat meluncur
menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk tumpuk dipuncak gunung, pada saat tertentu
akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat mengganggu
jalur penerbangan.
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.co.id/ id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus

www.google.co.id Wikipedia ensiklopedia bebas/gunung meletus

www.ihsanfirdaus.com/ News & Info/penyebab letusan gunung berapi

http://udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html

Komik Gunung Berapi, media penanggulangan Bencana yang dibuat oleh yayasan IDEP
dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID&masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai