Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN PERKAWINAN

Tri Andari Dahlan, SH.,MKn.


Perjanjian Perkawinan

Adalah perjanjian yang dibuat calon


suami isteri untuk mengatur akibat-
akibat perkawinannya terhadap
harta kekayaan mereka
SYARAT-SYARAT
PERJANJIAN KAWIN

Dibuat pada waktu, atau sebelum perkawinan


dilangusngkan.
Dalam bentuk tertulis yang disahkan oleh Pegawai
Pencatat.
Isi perjanjian tidak melanggar batas-batas hukum,
agama dan kesusilaan.
Mulai berlaku sejak perkawinan dilangsungkan.
Selama perkawinan berlangsung perjanjian tidak
dapat dirubah.
Perjanjian dimuat dalam akta perkawinan.
Isi perjanjian kawin

Asas/peraturan yang ditentukan dalam


BW, bahwa kedua belah pihak (suami
isteri) dapat bebas dalam menentukan
isi perjanjian kawin yang dibuatnya.
FAKTOR KETENTUAN ISI PERJANJIAN

Tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum.


Tidak menyimpang dari :
- hak yang timbul dari kekuasaan suami, misal, untuk
menetukan tenpat kediaman.
- hak yang timbul dari kekuasaan orang tua, misal, mengambil
keputusan untuk mengurus kekayaan anak-anaknya.
- hak-hak yang ditentukan oleh UU.
Tidak membuat janji yang mengandung pelepasan hak atas
harta peninggalan orang yang menurunkannya.
Tidak dibuat janji, jika pihak lain akan memikul hutang lebih dari
pada bagiannya (Psl. 142 BW).

Anda mungkin juga menyukai