Subjek pajak adalah orang, badan atau kesatuan lainnya yang telah memenuhi
syarat-syarat subjektif, yaitu bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia. Subjek
pajak baru menjadi wajib pajak bila telah memenuhi syarat-syarat obyektif.
Subjek pajak tidak identik dengan subjek hukum, oleh karena itu untuk menjadi subjek
pajak tidak perlu menjadi subjek hukum. Sehingga firma, perkumpulan, warisan yang
belum terbagi sebagai satu kesatuan dapat menjadi subjek pajak. Demikian juga orang
gila, anak yang masih di bawah umur dapat menjadi subjek atau wajib pajak, tetapi
untuk mereka perlu ditunjuk orang atau wali yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Objek PPh adalah penghasilan itu sendiri. Penghasilan sebagai objek pajak PPh
diartikan secara luas yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak
dengan nama dan dalam bentuk apapun.
http://www.kembar.pro/2015/10/menghitung-pajak-penghasilan-tarif-pph-21-terbaru-
2015.html
http://ahmadjaenudin4793.blogspot.co.id/2012/12/subjek-dan-objek-pajak-serta-tarif-
dan.html