Anda di halaman 1dari 10

OVERLAY SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN

DALAM MATA KULIAH SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS)


GUNA MENEMUKAN INFORMASI GEOSPASIAL BARU
Heri Tjahjono
Jurusan Geografi, FIS Unnes

Abstract
The aims of this investigation were a) to make a simple lerning model about
overlay with Arc View program in order to find a new geospatial information, b) to
increase lerning activity on Geography Information System (SIG) subject, through
CTL-based approach. The subject of this research is 35 students of 6th semester at
Geography Education Program of Social Faculty of Semarang State University
(UNNES). The location of this observation is in the Geography Information System
Laboratory of Social studies of UNNES has bee done too field research outside the
laboratory. This is an action research, consibting of 2 cyolus. The result shows that, in
the first cycle a) There were 8 students still confused in using Arc View 3.3 Program,
b) 12 students were make 3 basic maps, c) and only is students who succeeded in
finishing overlay task. the second cycle show that, a) 2 students can make digitally
map, b) 6 students can make 3 basic map, c) and 27 students succeed in finishing SIG
practical overlay task in finding a new geospatial information.

Kata kunci: Overlay, SIG, informasi geospatial baru

PENDAHULUAN Unnes menunjukkan bahwa rata-rata lama


Universitas sebagai tempat studi mahasiswa Sl Program Studi
pembelajaran mahasiswa mempunyai tugas Pendidikan Geografi lebih dari 4 tahun.
untuk mengadopsi inovasi (pembaharuan) Faktor penyebab utamanya terletak pada
dalam bidang organisasi, kurikulum dan waktu penyusunan skripsi yang rata-rata
metode mengajar yang digunakan dosen. lebih dari 12 bulan (Jurusan Geografi,
Lulusan perguruan tinggi (out put) dituntut 2003). Kesulitan mahasiswa dalam
mampu menjawab kebutuhan berbagai menyusun skripsi diduga karena mereka
lapisan masyarakat sebagai pengguna (user tidak terbiasa bekerja ilmiah. Bekerja
needs). Pendidikan tinggi yang modern ilmiah adalah proses mengungkap masalah,
memerlukan perubahan sikap dan nilai-nilai merumuskan hipotesis, mendesain
yang dinamis dan inovatif. Perubahan yang eksperimen, mengumpulkan data, mengolah
dimaksud cenderung mengarah pada data, menarik kesimpulan dan
perbaikan mutu dan peningkatan etika mengkomunikasikannya (Lawson, 1995;
keilmuan yang dimiliki oleh lulusannya Trowbridge et al.,1986). Proses tersebut
(Kasmadi, 2003). Berkaitan dengan hal itu, mestinya dapat dikembangkan melalui
maka dalam sistem pembelajaran dipandang kegiatan praktikum, namun selama ini
perlu untuk menerapkan strategi inovatif penyelenggaraan praktikum cenderung
(pembaharuan) untuk belajar melalui bersifat verifikasi dengan menggunakan
pengalaman, kerja ilmiah untuk petunjuk jenis resep masak (cookbook).
menemukan sesuatu, belajar sambil berbuat Praktikum verifikatif, yaitu
(learning by doing) sehingga tidak hanya praktikum untuk membuktikan konsep atau
mengharuskan mahasiswa menghafalkan hukum yang sudah dijelaskan dalam
secara verbal belaka. pembelajaran di kelas, tampaknya kurang
Hasil evaluasi diri Jurusan Geografi dapat mengembangkan kemampuan bekerja

18
Heri Tjahjono, Overlay Sebagai Model Pembelajaran 19

ilmiah untuk memecahkan suatu dengan tehnik overlay untuk dapat


permasalahan. Dugaan tersebut diperkuat menemukan informasi geospasial baru,
oleh hasil survey terhadap 40 mahasiswa yang dalam prakteknya mengacu pada
semester lima yang sudah menempuh 90% pendekatan pembelajaran berbasis CTL
dari seluruh mata kuliah praktikum yang (Contextual Teaching and Learning).
wajib ditempuhnya. Ketika kepada mereka Informasi geospasial baru dalam hal ini
dihadapkan pada peta tematik kesesuaian adalah informasi baru yang terlahir sebagai
lahan untuk permukiman yang merupakan hasil overlay peta-peta tematik tertentu
informasi baru (temuan) sebagai hasil (data spasial) yang dapat diperoleh dari
overlay dengan menggunakan program hasil kegiatan di lapangan (Terristris
SIG, dan kemudian kepada mereka Survey) atau dari peta Rupa Bumi
dihadapkan pada pertanyaan apakah Indonesia (RBI) dan punya referensi
saudara dapat membuat peta seperti ini?, geografis (punya koordinat lintang bujur).
ternyata sebagian besar mereka (78 %) Berdasarkan latar belakang masalah
menjawab belum dapat membuatnya. seperti telah diuraikan di atas, maka dalam
Berdasarkan hasil survei tersebut penelitian ini dirumuskan masalah sebagai
diperkirakan bahwa penguasaan berikut: (1) Apakah overlay dengan
keterampilan proses yang mahasiswa miliki program ArcView dapat dijadikan sebagai
belum cukup memadai untuk digunakan model pembelajaran sederhana dalam mata
dalam memecahkan masalah melalui kuliah SIG guna menemukan informasi
bekerja ilmiah. geospasial baru?; (2) Apakah dengan
Kemampuan bekerja ilmiah, selain mengaplikasikan pendekatan pembelajaran
akan mendukung proses penelitian dalam berbasis CTL dapat meningkatkan
rangka penyusunan skripsi, juga sangat efektivitas pembelajaran dalam mata kuliah
berguna bagi mahasiswa calon guru kelak SIG?
ketika bekerja. Apalagi sesuai kurikulum Tujuan penelitian ini adalah: (a).
baru, bekerja ilmiah merupakan kompetensi Membuat model pembelajaran sederhana
yang harus dikembangkan pada berbagai pada mahasiswa tentang overlay dengan
mata pelajaran, termasuk dalam mata program ArcView guna menemukan
pelajaran geografi. Alangkah ironisnya bila informasi geospasial baru, (b). Untuk
kelak mereka dituntut untuk membelajarkan meningkatkan efektifitas pembelajaran
kompetensi dalam bekerja ilmiah di dalam mata kuliah SIG melalui aplikasi
sekolah, namun di LPTK mereka kurang pendekatan pembelajaran berbasis CTL.
memperoleh pengalaman itu. Perkembangan SIG telah ikut
Jadi, jelaslah bahwa kompetensi mengembangkan disiplin ilmu geografi,
bekerja ilmiah mendesak untuk informatika, dan komputer (Dobson, 1993
dikembangkan bagi mahasiswa calon guru. dalam Prahasta, Eddy 2002).
Salah satu wahana yang sesuai untuk Perkembangan tersebut mencakup
mengembangkannya adalah melalui mata intelektualitas, dan teknologi. Penggunaan
kuliah yang disertai dengan praktikum, SIG meningkat tajam sejak tahun 1980-an.
misalnya mata kuliah SIG yang disertai Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi di
praktikum SIG. Namun, praktikum yang kalangan pemerintah, militer, akademis,
bersifat verifikasi perlu diganti, karena atau dalam dunia bisnis di negara-negara
pendekatan tersebut kurang dapat maju. Semua sistem yang dibangun dengan
mengembangkan kemampuan berpikir dan pendekatan SIG, hampir semuanya berbasis
bekerja ilmiah (Lazarowitz & Tamir 1994). komputer. Perkembangan teknologi
Sebagai alternatif tindakan pada penelitian komputer dan teknologi digital sangat besar
ini akan digunakan aplikasi program SIG peranannya dalam perkembangan
20 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 1, JUNI 2007

penggunaan SIG. akan dapat melahirkan informasi geospasial


Menurut Bakosurtanal SIG baru.
didefinisikan sebagai kumpulan yang Berdasarkan jenis masukan, proses
terorganisir dari perangkat keras komputer, dan jenis keluaran yang ada, proses kerja
perangkat lunak, data geografi, dan /langkah operasional dalam SIG secara
personel yang didesain untuk memperoleh, umum dapat digambarkan sebagai berikut:

DATA
MANAGEMENT,
DATA INPUT OUTPUT
ANALYSIS
MANIPULATION

Tabel Peta
dengan
Laporan Storage informasi
(Data Base) geospasial
Pengukuran baru
Lapangan
Tabel
Data Digital INPUT Retrieval OUTPUT
Lain Laporan
Peta (Tematik,
Topografi, dll) Processing
(overlay)
Citra Satelit Informasi
Digital
Foto Udara, dll (Softcopy)

(Sumber: Prahasta, 2002, dengan modifikasi peneliti)

menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, Sebenarnya CTL bukan sesuatu yang


menganalisis, dan menampilkan semua baru bagi para guru di Indonesia.
bentuk informasi yang bereferensi geografi. Komponen CTL sering muncul dalam PBM
Hal itu menunjukkan bahwa basis analisis (proses belajar mengajar), namun
dalam SIG adalah data spasial dalam bentuk kemunculan komponen tersebut
digital yang diperoleh melalui survei intensitasnya masih kurang Penerapan CTL
terristris maupun dengan penginderaan secara formal berdasarkan anjuran
jauh. Dalam penelitian ini, peneliti pemerintah (Depdiknas) baru dilakukan
menggunakan program ArcView untuk beberapa tahun ini. Peningkatan intensitas
membuat model pembelajaran dengan pemunculan komponen CTL akan sangat
Overlay guna menemukan informasi membantu siswa dalam membangun
geospasial baru. pengetahuannya sendiri sekaligus
Berdasarkan pengertian di atas, SIG membantu kompetensi yang dipersyaratkan.
dirancang untuk membentuk suatu data CTL akan memberikan arti tersendiri dalam
yang terorganisasi dari berbagai data proses belajar mengajar di kelas, karena
keruangan dan atribut yang mempunyai pendekatan ini akan menggunakan
Geo Code dalam suatu basis data agar keterampilan proses yang menitik beratkan
dapat dengan mudah dimanfaatkan dan pada insight atau tilikan, bukan hanya
dianalisis. Hasil analisis dengan Overlay kemampuan mengingat jangka pendek yang
Heri Tjahjono, Overlay Sebagai Model Pembelajaran 21

sementara ini sedang gencar dilaksanakan untuk belajar apabila dia mempunyai
(Heriyanto, 2005). tantangan yang bisa dicapai, (3) Belajar
Pengajaran yang telah kita lakukan selalu bertahap, (4) setiap siswa belajar
selama ini hanya menitikberatkan pada dengan caranya sendiri, (5) belajar terjadi
aspek penguasaan pengetahuan saja, bukan karena adanya interaksi social, (6) siswa
pada aspek pemahaman yang lebih membutuhkan umpan balik, (7) belajar
mendalam. Cohen berpendapat bahwa yang berhasil menggunakan bermacam-
dalam proses belajar mengajar setidaknya macam strategi, (8) emosi positif
ada tiga aspek domain (2003: 3). Pertama, memperkuat belajar, (9) belajar dipengaruhi
pengetahuan dimana anak-anak menguasai oleh lingkungan secara keseluruhan..
serangkaian fakta-fakta yang masih Brandt (1998: 19) juga menegaskan bahwa
terpisah-pisah. Kedua, keterampilan di dalam pendekatan CTL ada beberapa
mana anak-anak mampu melakukan sesuatu komponen yang harus diperhatikan, yaitu:
dari pengetahuan yang dilakukannya. (1) konstruktivisme, (2) bertanya, (3)
Ketiga, pemahaman di mana siswa mampu menemukan, (4) kelompok belajar, (5)
mengaplikasikan ilmu dan keterampilan Pemodelan, (6) refleksi, dan (7) penilaian
yang telah dikuasainya dalam kehidupan sebenarnya.
dunia nyata. Menurut Lippmann (2003) , ada
Heriyanto (2005) menjelaskan bahwa empat hal yang harus diperhatikan dalam
kegiatan siswa yang jauh lebih aktif adalah proses penyelenggaraan kegiatan praktikum
kegiatan siswa yang menerapkan student- sebagai wahana belajar, yaitu: (1)
centered learning dalam proses belajar- praktikum harus digunakan untuk
mengajar. Namun, kenyataannya di membelajarkan beberapa keterampilan
lapangan pendekatan yang selama ini intelektual yang berguna bagi kehidupan
digunakan cenderung ke teacher- centered siswa di masa datang, (2) keterampilan
learning. Dalam student-centered learning yang dimaksud biasa dilakukan oleh
guru sedikit menjelaskan materi, sedangkan ilmuwan, namun, (3) kebanyakan siswa
siswa diberi kesempatan yang seluas- belum memiliki keterampilan itu, dan (4)
luasnya untuk membangun pengetahuannya keterampilan itu dapat dibelajarkan dalam
sendiri serta berusaha membuktikan sendiri konteks laboratorium.
dengan difasilitasi oleh guru. Penerapan kegiatan laboratorium atau
Dalam pendekatan CTL, peran praktikum sebagai tindakan untuk
guru/dosen yang banyak dikurangi, tetapi mengembangkan kompetensi dalam bekerja
aktivitas siswa yang lebih diperbanyak, ilmiah memenuhi syarat pertama yang
sehingga time on task akan meningkat diajukan Lippmann. Selain berguna bagi
secara signifikan. Guru dalam pembelajaran mahasiswa dalam penyusunan skripsi,
CTL akan lebih banyak sebagai fasilitator kompetensi bekerja ilmiah juga membekali
bukan sebagai sumber ilmu satu-satunya mahasiswa cara membelajarkan kompetensi
dalam PBM. Siswa akan belajar dengan tersebut ketika menjadi guru, serta
aktif melalui diskusi, penyelidikan, membekali mahasiswa dengan keterampilan
eksperimen, wawancara, dan lain memecahkan masalah dalam kehidupannya,
sebagainya. sedangkan pengembangan kompetensi
Brandt (1998:17), mengemukakan bekerja ilmiah melalui kegiatan praktikum
tentang aspek-aspek yang harus berbasis CTL juga memenuhi syarat kedua
diperhatikan dalam pembelajaran CTL agar yaitu membelajarkan keterampilan yang
pengajaran menjadi sukses; (1) siswa akan biasa digunakan oleh ilmuwan. Seperti akan
belajar dengan baik apabila yang dipelajari diuraikan pada bagian setelah ini
bermakna, (2) siswa akan lebih termotivasi pendekatan pembelajaran inkuiri diadopsi
22 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 1, JUNI 2007

oleh Richard Suchman dari prosedur yang dijelaskan dengan menggunakan diagram
biasa digunakan oleh ilmuwan. alir sebagai berikut:

PERMASALAHAN ALTERNATIF PELAKSANAAN


PEMECAHAN TINDAKAN

SELESAI SIKLUS 1

REFLEKSI ANALISIS DATA OBSERVASI

BELUM SELESAI ALTERNATIF PELAKSANAAN


PEMECAHAN 2 TINDAKAN 2
SELESAI SIKLUS 2

REFLEKSI ANALISIS DATA OBSERVASI

BELUM SELESAI SIKLUS BERIKUTNYA

Telah dikemukakan pada bagian Prosedur kerja dalam penelitian ini


pendahuluan, bahwa mayoritas mahasiswa merupakan siklus kegiatan yang terdiri atas
memiliki kompetensl bekerja ilmiah yang dua siklus. Tiap-tiap siklus meliputi
belum memadai. Bukti tersebut perencanaan/persiapan, implementasi,
menunjukkan bahwa upaya meningkatkan analisis dan refleksi. Hasil refleksi pada
kompetensi bekerja ilmiah melalui siklus pertama selanjutnya digunakan untuk
penerapan praktikum memenuhi syarat penyempurnaan tindakan pada siklus
ketiga yang diajukan oleh Lippmann yang berikutnya. Secara rinci prosedur kerja
terakhir, syarat keempat, juga terpenuhi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
karena kompetensi bekerja ilmiah memang (a) Persiapan / Perencanaan
dapat dikembangkan melalui kegiatan Sebelum dilakukan tindakan, terlebih
laboratorium. dahulu akan dilakukan diagnosis masalah
secara mendalam sehingga diperoleh
METODE kelengkapan data untuk mengungkap akar
Subyek penelitian tindakan ini adalah permasalahan dan penyebab utamanya.
35 orang mahasiswa semester 6 Program SI Diagnosis tersebut akan dilakukan dengan
Studi Pendidikan Geografi FIS Unnes tes dan wawancara terhadap mahasiswa
Semarang yang sedang menempuh mata yang menjadi subyek penelitian,
kuliah Praktikum Sistem Informasi selanjutnya direncanakan tindakan, yaitu
Geografi. Lokasi penelitian adalah kampus dengan menentukan rancangan operasional
FIS Unnes (laboratorium Sistem Informasi kegiatan praktikum berbasis CTL pada
geografis) dan di luar laboratorium (di pokok bahasan Overlay untuk Pemanfaatan
lapangan). Kegiatan di laboratorium berupa lahan dalam bentuk: (1) rencana acara
bekerja dengan program SIG ArcView 3.3., perkuliahan sebagai panduan untuk dosen
sedangkan kegiatan di luar laboratorium (PUD), (2) lembar kerja mahasiswa (LKM),
berupa mengambil/mencari data dari dan (3) rancangan evaluasi/asesmen otentik
Pemda, Dinas pertanahan, juga mencari untuk mengungkap keberhasilan
data sekunder. mahasiswa.
Prosedur atau langkah-langkah kerja (b) Pelaksanaan Tindakan
dalam penelitian tindakan ini dapat Perencanaan tindakan yang telah
Heri Tjahjono, Overlay Sebagai Model Pembelajaran 23

disusun kemudian diaplikasikan dalam dengan praktium SIG. Berdasarkan hasil


kegiatan praktikum di luar laboratorium wawancara terhadap 35 mahasiswa, secara
(mencari data) dan di dalam laboratorium umum ditemukan permasalahan bahwa
SIG (aplikasi program untuk overlay). mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Mahasiswa mengerjakan praktikum yang praktikum SIG relatif pasif dalam kegiatan
terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu (1) praktikum karena kurang adanya
merancang jenis praktikum berbasis CTL latihan/tugas yang menuntut latihan/kerja
(2) melaksanakan hasil rancangan secara aktif dan mandiri.
praktikum, dan (3) mengkomunikasikan Berdasarkan hasil diagnosis
hasilnya. Pelaksanaan dari ketiga kegiatan. selanjutnya direncanakan tindakan, yaitu
itu mengacu pada LKM yang disusun menentukan rancangan operasional
dalam bekerja ilmiah. kegiatan praktikum berbasis CTL pada
(c) Observasi/evaluasi pokok bahasan Overlay untuk Pemanfaatan
Evaluasi keberhasilan mahasiswa lahan dalam bentuk rencana acara
dalam merancang jenis praktikum berbasis perkuliahan sebagai panduan untuk dosen
CTL akan dilakukan dengan memeriksa (PUD), lembar kerja mahasiswa (LKM),
produk rancangan yang mereka buat. Untuk beserta rancangan evaluasi /asesmen otentik
mengukur kompetensi dalam melaksanakan untuk mengungkap keberhasilan
hasil rancangannya, akan dilakukan mahasiswa.
performance assessment melalui observasi Pada siklus I, dosen yang bertugas
menggunakan lembar observasi perilaku sebagai instruktur, menyampaikan pokok
(behavioral observation sheet). bahasan overlay untuk pemanfaatan lahan.
(d) Refleksi Pelaksanaan pembelajaran berlangsung di
Semua data observasi/evaluasi yang Laboratorium SIG Unnes selama 3 jam. 1
terkumpul dianalisis. Hasil analisis data jam pertama digunakan untuk menjelaskan
tersebut dimanfaatkan untuk refleksi tentang konsep SIG dan overlay, data-data
dengan cara memeriksa kesesuaian antara yang digunakan, dan cara melakukan
hasil tindakan dengan indikator pencapaian overlay secara teoritis. Selanjutnya 2 jam
kompetensi yang telah ditetapkan dalam berikutnya digunakan memberi contoh
tahap perencanaan. Berdasarkan refleksi ini aplikasi program SIG ArcView dalam
diharapkan dapat diidentifikasi hal yang overlay sampai ditemukannya informasi
sudah baik serta kelemahan yang perlu geospasial baru dengan menggunakan data
diperbaiki melalui perencanaan ulang yang peta dasar yang sederhana. Contoh aplikasi
dilanjutkan dengan tindakan, observasi, dan ini dimaksudkan supaya siswa punya
refleksi ulang. Begitu seterusnya dilakukan konsep yang benar dalam menggunakan
secara. bersiklus hingga indikator tehnik overlay, sekaligus supaya mahasiswa
keberhasilan/ kompetensi tercapai. Dalam dapat melakukan tugas overlay dengan
penelitian ini digunakan indikator benar. Di sisi lain 2 orang dosen tim
keberhasilan penelitian sebagai berikut: mengamati tentang proses pembelajaran
Sekurang-kurangnya 65 % dari mahaiswa yang sedang berlangsung dengan maksud
yang diteliti dapat menggunakan program untuk dapat memberikan masukan kepada
ArcView untuk melakukan overlay guna mahasiswa maupun dosen instruktur.
mendapatkan informasi geospasial baru. Pada pertemuan pembelajaran
praktikum berikutnya selama 3 x pertemuan
HASIL DAN PEMBAHASAN giliran siswa yang lebih aktif dan mandiri.
Siklus I Pada pertemuan pertama dosen
Pada langkah awal penelitian, menyampaikan tugas pada mahasiswa.
dilakukan diagnosis masalah yang berkaitan Adapun tugas yang disampaikan sebagai
24 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 1, JUNI 2007

berikut: saudara dianjurkan minimal


a. Silahkan anda membuat rencana kerja menggunakan 3 peta tematik.
untuk Praktikum SIG secara mandiri. c. Untuk lebih sistematis, Silahkan buat
Sebagai tugas awal yang harus saudara flow chart / diagram alir yang
laksanakan dalam praktek SIG ini menunjukkan tahapan pekerjaan
adalah: mencari data yang dapat saudara.
digunakan sebagai bahan masukan Pada pertemuan pembelajaran
(Data input). Data dapat saudara peroleh berikutnya (pertemuan ketiga), mahasiswa
dengan beberapa cara (1) dari lapangan diminta bekerja di Laboratorium SIG.
secara langsung berdasarkan hasil Adapun tugas pembelajaran yang diberikan
pengukuran dan pengamatan di dosen adalah sebagai berikut:
lapangan (Survey teristris), (2) dari a. Lakukan analisis terhadap hasil overlay
kantor Pemerintah Daerah (PEMDA) saudara. Peta baru yang anda peroleh,
kota anda masing-masing, misalnya di dengan informasi geospasial yang baru
BAPPEDA, di BPN dan instansi lainna. dapat digunakan untuk apa?,
atau (3) dari peta Rupa Bumi Indonesia b. Diskusikan dengan teman sekelompok
atau dari Peta Topografi yang ada di anda.
Laboratorium Geografi. c. Buatlah laporan dari hasil kerja
b. Silahkan anda membuat kelompok kecil kelompok saudara!.
maksimal 3 orang. Silahkan diskusikan Pengamatan memperlihatkan bahwa
dengan teman dalam kelompok anda, proses belajar mengajar berlangsung seperti
cara yang mana yang akan saudara apa yang ada dalam SAP. Pada prinsipnya
tempuh dalam mencari data. Data yang terlihat dosen memberikan informasi yang
saudara cari dapat berupa peta-peta bersifat konsep dasar dan contoh sederhana
tematik, seperti: Peta Tanah, Peta tentang overlay guna menemukan informasi
Hujan, peta Lereng, Peta Penggunaan geospasial baru, sehingga relatif mudah
lahan, Peta bentuk lahan dan diterima. Selanjutnya Dosen memberikan
sebagainya. Jika anda survey langsung tugas yang menuntut siswa untuk aktif dan
di lapangan, data lapangan yang anda harus mau bekerja mandiri. Dalam
peroleh buatlah petanya terlebih dulu. penelitian ini proses pembelajaran
Pada pertemuan pembelajaran praktikum SIG dosen dan instruktur hanya
berikutnya (pertemuan kedua), mahasiswa memberi arahan tugas, namun mahasiswa
diminta bekerja di Laboratorium SIG. sendiri yang menentukan secara bebas.
Adapun tugas pembelajaran yang diberikan Berdasarkan hasil pengamatan dosen
dosen adalah sebagai berikut: tim, pada proses pembelajaran di siklus I,
a. Setelah Kelompok Saudara memperoleh sikap mahasiswa dalam menerima tugas
data yang berupa peta-peta dasar. praktikum berbeda-beda. Ada yang merasa
Lanjutkan kerja kelompok saudara ke biasa saja, namun ada yang merasa
Laboratorium SIG Jurusan Geografi. kebingungan dan gelisah karena tidak
b. Hidupkan komputer anda, bukalah seperti biasanya. Biasanya tugas ditentukan
program ArcView 3.3. Selanjutnya jelas, misalnya carilah peta lereng daerah A.
masukkan data anda. Sebagai panduan Selanjutnya hasil pengamatan dalam kerja
tiap peta harus diberi koordinat atau di Laboratorium SIG sebagian mahasiswa
Geo-Code dengan lintang bujurnya, nampak aktif dan mandiri, namun sebagian
supaya lebih mudah dalam melakukan yang lain nampak masih gelisah (mungkin
Overlay pada peta yang anda buat, merasa kesulitan).
sehingga dapat menemukan informasi Hambatan yang terjadi pada proses
Geospasial baru. Untuk bahan overlay pembelajaran siklus I adalah sebagian
Heri Tjahjono, Overlay Sebagai Model Pembelajaran 25

mahasiswa ada yang belum dapat panduan untuk memberi kriteria dan skor
mengoperasionalkan Program ArcView pada peta dasar yang dipersiapkan untuk
dengan baik, sehingga mereka merasa dioverlay.
kesulitan. Walaupun dosen instruktur sudah
mendemonstrasikan atau memberi contoh Siklus II
overlay dengan program Arcview, namun Siklus ke dua merupakan proses
mahasiswa masih ada yang merasa pembelajaran perbaikan, tetap dilakukan di
kesulitan. Selain itu, ada pula mahasiswa laboratorium SIG jurusan Geografi FIS
yang kesulitan dalam memberi kriteria dan Unnes. Dosen yang bertugas sebagai
skor pada peta dasar yang mereka instruktur menyampaikan pokok bahasan
persiapkan untuk dioverlay. overlay untuk arahan fungsi lahan.
Analisis terhadap aktivitas mahasiswa Pelaksanaan pembelajaran berlangsung
dalam melaksanakan tugas overlay adalah selama 3 jam. Satu jam pertama digunakan
sebagai berikut: dari 35 mahasiswa yang untuk perbaikan, yaitu menjelaskan kembali
diteliti menunjukkan bahwa: (a) 8 tentang konsep SIG dan overlay, data-data
mahasiswa (22,8%) masih kebingungan yang digunakan, dan cara melakukan
menggunakan program ArcView 3.3, overlay secara lebih detil. Selanjutnya 2
sehingga 3 mahasiswa diantara mereka jam berikutnya digunakan untuk
hanya baru dapat membuat sebuah peta menjelaskan langkah operasional dalam
dasar secara digital. Sedangkan 5 program arcView secara rinci, dan memberi
mahasiswa dari 8 mahasiswa tersebut dapat contoh aplikasi program SIG ArcView
membuat dua buah peta dasar; (b) 12 dalam overlay sampai ditemukannya
mahasiswa (34,3%) dapat membuat 3 buah informasi geospasial baru dengan
peta dasar, namun masih kesulitan menggunakan data beberapa peta dasar.
melakukan overlay; (c) baru 15 mahasiswa Contoh aplikasi ini dimaksudkan
(42,9%) yang dapat berhasil melaksanakan supaya siswa punya konsep yang baik dan
tugas praktikum SIG dengan overlay. benar dalam praktikum SIG dengan
Dengan demikian maka, pada siklus I, menggunakan tehnik overlay sebagai model
proses pembelajaran menggunakan tehnik pembelajaran sederhana., sekaligus supaya
overlay dengan program ArcView hasilnya nanti mahasiswa dapat melakukan tugas
masih di bawah indikator keberhasilan yang overlay dengan benar dengan menggunakan
ditetapkan, yaitu sekurang kurangnya 65 % data peta yang berbeda. Selanjutnya dosen
dapat menggunakan program ArcView memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk melakukan overlay . untuk bertanya tentang hal yang mungkin
Untuk mengatasi hambatan yang belum jelas tentang apa yang disajikan
terjadi pada siklus 1 ini, maka diadakan dosen.
refleksi yang berupa kegiatan diskusi Berdasarkan pengamatan pada siklus
bersama antara tim dosen peneliti dengan ke 2, ternyata banyak mahasiswa yang
asisten yang membantu penelitian ini. Hasil bertanya. Inti pertanyaannya berkisar pada
diskusi disepakati adanya beberapa bagaimana dapat melakukan overlay
alternatif yang perlu dilakukan guna dengan baik dan benar sehingga diperoleh
memecahkan masalah yang dihadapi, antara informasi geospasial baru. Semua
lain: 1). Peninjauan kembali satuan acara pertanyaan dapat dijelaskan dengan baik
perkuliahan dosen, khususnya mengenai oleh dosen instruktur, sehingga dosen
cara pengoperasian program ArcView instruktur ganti bertanya, adakah yang
hendaklah dibuat lebih jelas, 2) perlu masih tidak jelas yang perlu ditanyakan
diberikan informasi tentang cara pemberian lagi?. Ternyata tidak ada mahasiswa yang
skor yang baik, dan informasi buku bertannya lagi.
26 LEMBARAN ILMU KEPENDIDIKAN JILID 36, NO. 1, JUNI 2007

Pada proses pembelajaran praktikum siklus I dan II, maka peneliti dapat
berikutnya, selama 3 x pertemuan giliran membuat model pembelajaran sederhana
siswa yang lebih aktif dan mandiri . Pada sebagai berikut:
pertemuan pertama dosen menyampaikan
tugas pada mahasiswa. Adapun tugas yang Masalah/Topik
disampaikan sama seperti pada tugas yang
disampaikan dosen pada siklus pertama. Persiapan /Perencanaan
Dosen instruktur hanya menyarankan jika
ada kesulitan dalam mengoperasionalkan Pelaksanaan Tindakan
program ArcView, mahasiswa dapat
melihat buku ArcView. Begitu juga jika ada Pemberian Tugas
kesulitan dalam pembuatan skor pada peta Praktikum mandiri
yang mau dioverlay, mahasiswa dapat
melihat dan membaca buku RLKT di Cari Data
perpustakaan jurusan Geografi.
Hambatan yang terjadi pada proses Proses SIG
pembelajaran siklus I sudah tidak terjadi
lagi. Sebagian mahasiswa yang semula Input Data
belum dapat mengoperasionalkan Program (Scan peta dasar, Register and Transform)
ArcView dengan baik, pada siklus kedua
nampaknya mereka sudah tidak gelisah lagi Proses Pengolahan Data
(Digitasi peta, Pemberian ID, Edit peta,
(tenang). Pada Siklus ke 2, analisis terhadap
Skoring dan Pengharkatan)
aktivitas mahasiswa dalam melaksanakan
tugas overlay dengan program SIG adalah Pemodelan
sebagai berikut: dari 35 mahasiswa yang Overlay / Tumpang Susun
diteliti menunjukkan bahwa: (a) 2
mahasiswa (5,71%) dapat membuat dua Informasi Geospasial Baru
peta dasar secara digital; (b) 6 mahasiswa
(17,1 %) dapat membuat 3 buah peta dasar,
Analisis & Evaluasi
dengan memberi kriteria dan skor namun
belum sampai dioverlay; (c) 27 mahasiswa
Pelaporan Hasil Kegiatan
(77,14 %) sudah dapat berhasil
melaksanakan tugas praktikum SIG dengan
overlay. Pada siklus II, proses pembelajaran SIMPULAN DAN SARAN
dengan menggunakan tehnik overlay Simpulan
hasilnya sudah berada di atas indikator Pada siklus pertama, 8 mahasiswa
keberhasilan penelitian yang ditetapkan, (22,8%) masih kebingungan menggunakan
yaitu sekurang kurangnya 65 % dapat program ArcView 3.3, 12 mahasiswa
menggunakan program ArcView untuk (34,3%) dapat membuat 3 buah peta dasar,
melakukan overlay . namun masih kesulitan melakukan overlay;
Berdasarkan hasil penelitian sikuls II, 15 mahasiswa (42,9%) yang dapat berhasil
maka kegiatan pembelajaran untuk siklus melaksanakan tugas praktikum SIG dengan
berikutnya sudah tidak diperlukan lagi, atau overlay untuk menemukan informasi
dengan kata lain penelitian tentang overlay geospasial baru.
sebagai model pembelajaran sederhana
yang berupa penelitian tindakan kelas dapat Saran
diakhiri pada siklus II. Siklus ke dua menunjukkan bahwa:
Berdasarkan hasil penelitian pada (a) 2 mahasiswa (5,71%) dapat membuat
Heri Tjahjono, Overlay Sebagai Model Pembelajaran 27

dua peta dasar secara digital; (b) 6 Boston: Allyn and Bacon.
mahasiswa (17,1 %) dapat membuat 3 buah Jurusan Geografi. 2003. Dokumen Evaluast
peta dasar, dengan memberi kriteria dan Diri Jurusan Geografi FIS Unnes
skor namun belum sampai dioverlay; (c) 27 Semarang (tidak dipublikasikan).
mahasiswa (77,14 %) sudah dapat berhasil Lawson, A.E. 1995. Science Teaching and
melaksanakan tugas praktikum SIG dengan the Dcvelopment of Thinking.
overlay untuk menemukan informasi California: Wadsworth Publishing
geospasial baru. Company.
Ada saran yang perlu diperhatikan Lazarowitz, R. & P. Tamir. 1994.
yaitu Overlay dapat dijadikan sebagai "Research on Using Laboratory
model pembelajaran sederhana dalam mata Instruction in Science." Handbook of
kuliah SIG namun menuntut ketrampilan Research on Science Teaching and
siswa untuk menggunakan komputer, Learning. Edited by: D. L. Gabel.
sehingga mahasiswa dituntut untuk New York: Macmillan Publishing
mengetahui dasar-dasar operasional Company.
komputer sebelumnya . Lippmann, R. F. 2003. Students'
Understanding of Measurement and
DAFTAR PUSTAKA Uncertainty in the Physics
Burrough, P.A. 1986. Principles of GIS for Laboratory: Social Construction,
Land Resourcess Assessment. Oxford, Underlying Concepts, and
Clarendon Press. Quantitative Analysis. Dissertation.
Prahasta, Eddy, 2002. Konsep-Konsep Maryland: the Faculty of the
Dasar Sistem Informasi Geografis, Graduate School of the University of
Penerbit C.V. Informatika bandung Maryland.
Kasmadi, Hartono. 2003. Memahami Suharyono. 2000. Geografi Dalam
Pendekatan Kurikulum (Pendidikan) Pendidikan Dan Pengajaran; Realita,
Berbasis Kompetensi, Makalah Tantangan dan Harapan, Makalah,
Seminar, Universitas Negeri Seminar dan Lokakarya Nasional
Semarang. dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan
Heriyanto. 2005. Contextual Teaching and Ikatan Geografi Indonesia, 21-22
Learning (Pembelajaran November 2000, Universitas negeri
Kontekstual), Makalah, Disajikan Semarang.
pada Semiloka Kurikulum Berbasis Suhandini, Purwadi, 2003. Penelitian
Kompetensi, Contextual Teaching Tindakan Kelas Geografi. Jakarta:
And Learning dan Life Skill, Tanggal Direktorat Pendidikan Lanjutan
14-15 Februari Di FIS UNNES. Pertama, Dirjendikdasmen-
Joyce, B., M. Well, B. Showers. 1992. Depdiknas.
Models qf Teaching. Fourth Edition.

Anda mungkin juga menyukai