Anda di halaman 1dari 12

ALIH FUNGSI LAHAN DAN PERUBAHAN

SOSIAL PETANI DI GORONTALO 1980-1990


Rauf A. Hatu
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo
rarizak@gmail.com

ABSTRACT ABSTRAK

This research describes in depth about farmers Penelitian ini mendeskripsikan secara mendalam
social change after their farmland turned into tentang perubahan sosial petani setelah lahan
sugar cane plantations which had an impact on pertaniannya beralih menjadi lahan perkebunan
the economic condition, social roles, social strati- tebu yang berdampak pada kondisi ekonomi,
fication, employment, and business opportunities peran sosial, stratifikasi sosial, dan kesempatan
among farmers of Gorontalo. The change was kerja serta kesempatan berusaha di kalangan
reflected in the increase in the labor force that petani Gorontalo. Perubahan tercermin pada
moved out of agricultural sector. It also occurred terjadinya peningkatan tenaga kerja yang berge-
in the status component in society between those rak di luar sektor pertanian. Perubahan terjadi
who owned the land and the landless people. pula pada komponen status dalam masyarakat
Landowners still had a social stratification posi- antara orang yang memiliki lahan dengan orang
tion higher when compared to farmers who did yang tidak memiliki lahan. Pemilik lahan tetap
not own any land, even those who had no land memiliki posisi stratifikasi sosial yang lebih ting-
increasingly had narrower opportunities to im- gi bila dibandingkan dengan petani yang tidak
prove their lot because they only remained be- memiliki lahan, bahkan orang yang tidak mem-
coming the farm-workers. Alternatively the gov- iliki lahan semakin memiliki peluang yang se-
ernment needs to implement regulations on makin sempit dalam memperbaiki nasibnya kare-
function conversion of agricultural land which is na hanya tetap bertahan pada buruh tani. Se-
fertile and productive because the phenomena bagai alternatifnya adalah pemerintah perlu
that happen nowadays are the problems of agri- menerapkan regulasi terhadap alih fungsi lahan-
cultural land which start being narrowed or re- lahan pertanian yang subur dan produktif sebab
duced every year. fenomena yang terjadi sekarang ini adalah masa-
lah lahan pertanian setiap tahun mulai menyem-
Keywords: function change, social change, farm- pit atau berkurang.
ers
Kata Kunci: perubahan fungsi, perubahan sosial,
petani

PENDAHULUAN luas areal lahan sawah. Berdasarkan da-


ta Provinsi Gorontalo dalam angka ta-
Secara keseluruhan Provinsi hun 2010, secara rinci keadaan luas areal
Gorontalo tercatat memiliki wilayah pertanian baik luas lahan sawah dan
seluas 12.215,44 km2. Bila dibandingkan bukan areal persawahan sebesar
dengan wilayah Indonesia dengan luas 1.168.678 ha. Areal tersebut tersebar pa-
Provinsi Gorontalo hanya sebesar 0,06%. da 05 (lima) daerah Kabupaten dan 01
Luas Provinsi Gorontalo tersebut masih (satu) daerah kota sebagai ibu kota
disebarkan ke dalam beberapa luas areal Provinsi Gorontalo, masing-masing: (1)
seperti areal lahan sawah dan bukan Kabupaten Boalemo seluas 211.765 ha

Paramita Vol. 23 No. 1 - Januari 2013 [ISSN: 0854-0039] 55


Hlm. 5566
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

atau 18,12%, (2) Kabupaten Bone Bo- menurun dan hanya sebagian kecil
lango seluas 161,937 ha atau 13,86%, (3) petani yang dapat memanfaatkan kes-
Kabupaten Gorontalo seluas 233.892 empatan untuk berkembang dan beru-
atau 20,01%, (4) Kabupaten Gorontalo bah.
Utara seluas 190.166 ha atau 16,31%, (5) Dalam kehidupan masyarakat
Kabupaten Pohuwato seluas 368.431 ha Gorontalo khususnya masyarakat
atau 31,53% dan (6) Kota Gorontalo petani, terdapat alih fungsi lahan per-
seluas 6.479 ha atau 0,55% dari areal tanian menjadi lahan perkebunan tebu,
lahan baik areal persawahan maupun banyak mempengaruhi dinamika peru-
bukan areal lahan persawahan di bahan masyarakat. Perubahan yang ter-
Provinsi Gorontalo. jadi diakibatkan oleh pembangunan in-
Dari data tentang keadaan luas dustri pabrik di kawasan areal pertanian
areal lahan baik lahan sawah maupun penduduk, sehingga mengakibatkan
lahan bukan sawah di wilayah Provinsi petani kehilangan areal maupun lahan
Gorontalo terlihat bahwa kondisi luas pertaniannya menjadi lahan perkebunan
areal lahan sangat mendukung tebu. Salah satu realitas sosial yang
masyarakat khususnya masyarakat berubah sebagai implikasi dari beralih-
petani dalam melakukan usaha-usaha nya lahan pertanian menjadi lahan
dalam bidang pertanian. Akan tetapi perkebunan adalah hubungan antar
dengan adanya perkembangan dan keluarga dalam masyarakat yang sebe-
kemajuan yang terjadi dalam kehidupan lumnya sangat erat dan memilki sifat
masyarakat dewasa ini sangat berdam- gotong royong (kerjasama). Abdussa-
pak dalam berbagai dinamika ke- mad dkk (1999) menyebutkan masyara-
hidupan masyarakat termasuk masyara- kat Gorontalo mengenal sistem gotong
kat petani misalnya telah terjadi alih royong atau kerja sama dalam tatanan
fungsi lahan pertaniannya menjadi la- kehidupan masyarakat yang lebih
han non pertanian. dikenal dengan istilah huyula (bentuk
Pusat Penelitian dan Pengem- kerjasama antara sesama warga
bangan Sosial Ekonomi Pertanian (2004) masyarakat Gorontalo).
melihat bahwa lahan pertanian subur Pada awalnya kegiatan tersebut
makin terbatas karena tidak terkontrol- dilakukan secara turun-temurun dan
nya alih fungsi lahan pertanian ke non dipelihara oleh masyarakat khususnya
pertanian. Sementara itu pewarisan da- masyarakat petani. Namun seiring
lam masyarakat cenderung ke arah frag- dengan perkembangan yang terjadi da-
mentasi lahan, sehingga lahan yang lam kehidupan masyarakat terutama
sempit dan terbatas itu dibagi-bagi da- setelah terjadi alih fungsi lahan per-
lam luasan yang sempit. Kondisi ini me- tanian menjadi lahan perkebunan tebu
nyebabkan ketimpangan penguasaan pabrik gula, sifat-sifat kegotong
lahan masyarakat makin besar dan royongan (huyula) tersebut lambat laun
melebar, karena lahan-lahan yang lu- mulai mengalami perubahan maupun
asnya kecil cenderung terakumulasi pa- pergeseran khususnya dalam tatatan
da beberapa petani kaya, sehingga ter- kehidupan masyarakat petani yang ber-
jadi polarisasi dalam kehidupan mukim di sekitar pabrik Gula di Keca-
masyarkat. Secara umum, alih fungsi matan Tolangohula (Ibrahim, 2002).
lahan berdampak terhadap masyarakat Kondisi masyarakat petani khu-
petani yang menggantungkan hidupnya susnya di Kecamatan Tolangohula Ka-
dalam wilayah pertanian yang diindi- bupaten Gorontalo, setelah lahan per-
kasikan oleh luas pemilikan lahan yang taniannya beralih menjadi lahan perke-

56
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu

bunan tebu, mengalami perubahan dan informan penelitian. Adapun yang


maupun pergeseran, sebab lahan per- menjadi informan penelitian adalah pa-
tanian sudah berkurang sehingga kes- ra tokoh masyarakat dan para petani di
empatan untuk mengembangkan usaha Kecamatan Tolangohula Kabupaten
dalam bidang pertanian semakin Gorontalo yang banyak memahami
terbatas. Keterbatasan pengembangan secara lebih mendalam tentang proses
usaha dalam bidang pertanian sangat alih fungsi lahan pertanian menjadi la-
mempengaruhi penurunan pendapatan han perkebunan tebu. Dalam rangka
petani serta hal-hal yang sangat bersen- memperoleh data yang cukup akurat,
tuhan dengan pola kehidupan masyara- maka peneliti menggunakan teknik
kat petani pedesaan sehari-hari. pengumpulan data melalui, dokumen,
Dari latar belakang yang telah di- wawancara mendalam. Teknik wa-
paparkan, terlihat bahwa dinamika ke- wancara mendalam digunakan untuk
hidupan masyarakat petani Gorontalo menyelami, memahami kompleksitas,
sangat ditentukan oleh lahan pertanian pandangan yang dianut masyarakat
yang dimiliki. Namun karena alih petani tentang proses alih fungsi lahan
fungsi lahan pertanian menjadi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan
perkebunan tebu, banyak tebu dan beragam dampak perubahan
m e m pe n ga r uh i pe ru b a h a n da la m sosialnya.
tatanan kehidupan petani. Kondisi
petani setelah lahan pertaniannya
beralih menjadi lahan perkebunan tebu, HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga berbagai tatatanan kehidupan
petani mengalami perubahan. Perubahan Kondisi Ekonomi Petani
Fenomena yang selama ini terjadi
menunjukan bahwa pada dasarnya D i t i n ja u d a r i p e r k e m b a n ga n
proses pembangunan pedesaan salah ekonomi, masyarakat dibedakan atas
satunya ditandai oleh perkembangan masyarakat tradisional, masyarakat
dan perubahan dalam tatanan ke- transisi dan masyarakat maju. Menurut
hidupan masyarakat misalnya beru- Bintoro (1980), baik masyarakat tradi-
bahnya sektor pertanian ke sektor non sional maupun masyarakat maju adalah
pertanian. (Nasoetion, 1994). Perubahan masyarakat yang ekonominya berada
tersebut meliputi komponen maupun dalam keseimbangan (equilibrium), se-
kondisi seperti (1) perubahan kondisi dang masyarakat yang berada dalam
ekonomi petani (2) perubahan kondisi transisi adalah masyarakat yang sedang
status dan peran sosial pertani (3) peru- mengalami gejolak perubahan. Logika
bahan kondisi stratifikasi sosial petani ekonomi mengarahkan kita kepada ke-
dan (4) perubahan kondisi penciptaan simpulan bahwa arah dari perubahan
kesempatan kerja dan kesempatan be- dalam fase peralihan itu adalah dari
rusaha petani. masyarakat tradisional menuju
masyarakat ma ju (dan bukan se -
baliknya) karena manusia membutuh-
METODE PENELITIAN kan tingkat produktivitas yang tinggi
dari masyarakat maju dan bukan
Penelitian ini menggunakan produktivitas rendah atau hilangnya
metode sejarah lisan untuk mengatahui suatu pekerjaan dari masyarakat tradi-
pandangan para kepala keluarga dan sional. Masyarakat dalam fase peru-
tokoh masyarakat sebagai informan kunci bahan adalah masyarakat yang sedang

57
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

membangun yang secara berangsur- but, sebagai modal utama dalam proses
angsur meningkatkan produktivitas pemenuhan kebutuhan keluarganya
ekonominya agar dapat meningkat pen- sehari-hari, akan tetapi begitu lahan
dapatan dan kesejahteraan warganya. pertanian beralih menjadi lahan perke-
Setelah terjadi alih fungsi lahan bunan tebu, maka lambat laun penda-
pertanian menjadi lahan perkebunan patannya mulai menurun yang pada
tebu, maka mata pencaharian petani akhirnya sangat berimplikasi pada pros-
lambat laun mulai bergeser, hal ini diak- es pemenuhan kebutuhan terutama
bibatkan oleh karena menyempitnya kebutuhan pokok akan makanan.
lahan pertanian bahkan tidak memiliki Fenomena alih fungsi lahan per-
lagi lahan garapan untuk kepentingan tanian menjadi lahan perkebunan tebu
pertanian. Sebagian besar petani teruta- mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
ma tenaga kerja usia muda beralih akan makanan bagi kehidupan petani.
bekerja di sektor informal di perkotaan Ini karena lahan pertanian mulai berku-
seperti jadi kuli bangunan, penjaga toko, rang, sehingga para petani tidak leluasa
serta menjadi tukang bentor (becak mo- lagi dalam mengembangkan usaha
tor) di perkotaan. Hal ini sebagaimana tanaman yang dapat membantu
diungkapkan SB (Tokoh Masyarakat) pemenuhan kebutuhan keluarganya,
sebagai berikut: misalnya bercocok tanam ubi-ubian
maupun pisang. Untuk menanggulangi
Kecamatan ini merupakan kawasan kekurangan bahan makanan tersebut,
pertanian yang paling terluas di dae- maka sebagian petani memilih peker-
rah Gorontalo, banyak orang-orang jaan sampingan seperti penambang
dari luar ikut membuka lahan per- pasir di sungai untuk memperoleh
tanian, akan tetapi dengan menyem- penghasilan dan digunakan untuk
pitnya bahkan hilangnya lahan per-
membeli kebutuhan sehari-hari.
tanian menjadi lahan perkebunan te-
bu untuk kepentingan pabrik, maka
sebagian besar penduduk mulai me-
ngalami perubahan pekerjaan, ter- Perubahan Kondisi Peranan Sosial
lebih-lebih generasi mudanya yang Petani
sebelum bekerja disektor pertanian
beralih ke sektor informal di kota, se- Ayah sebagai kepala keluarga
hingga ada yang menjadi buruh yang menjadi tumpuan utama atau tu-
bangunan dan ada sebagian menjadi lang punggung utama dalam mencari
buruh tebang tebu di perusahaan nafkah untuk pemenuhan kebutuhan
pabrik gula. keluarga. Dalam konteks ini, lahan per-
tanian memiliki posisi penting dalam
Sebelum alih fungsi lahan, banyak hal pemenuhan kebutuhan keluarga.
hasil produksi pertanian yang Pemilikan lahan pertanian yang luas
dihasilkan seperti jagung, padi, cabe, sangat berpengaruh terhadap peme-
bawang merah, ubi kayu dan kacang- nuhan kebutuhan keluarga sehari-hari.
kacangan. Tanaman jagung merupakan Namun setelah terjadi alih fungsi lahan
tanaman unggulan para petani pada petanian menjadi lahan perkebunan te-
umumnya di Gorontalo. Jagung yang bu, kondisi keluarga mulai mengalami
ditanam dijual dan sebagian untuk di- perubahan. Hal tersebut selaras dengan
makan, dan tanaman musiman seperti kesimpulan yang diambil dari pan-
cabe dan bawang merah di jual ke pasar dangan ADJ sebagai berikut.
desa dan atau kepada tengkulak. Hasil- .. sebelum tanah pertanian petani
hasil produksi pertanian petani terse- menjadi lahan perkebunan tebu, bila
58
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu

Tiyamo (ayah) dalam hal ini sebagai ibu sekedar membantu suami di
kepala keluarga bertanggung jawab ladang bila ada waktu lowong. Akan
mencari nafkah untuk memenuhi tetapi begitu masuknya perusahaan
kebutuhan keluarga, suami hanya dan menjadikan lahan pertanian men-
menekuni pekerjaannya sebagai jadi perkebunan, maka dengan
petani sudah dapat memenuhi kebu- sendirinya pendapatan mulai berku-
tuhan keluarganya, akan tetapi begitu rang, sehingga mendorong ibu-ibu
lahan sudah mulai menyempit, maka mencari nafkah sebagai buruh tani,
penghasilan tersebut mulai berku- pembersih ladang perkebunan serta
rang dan dengan terpaksa, sebagai jadi buruh tebang tebu di perusahaan.
kepala keluarga mencari pekerjaan
sampingan untuk memenuhi kebu- Dari penuturan informan tersebut
tuhan keluarganya. dapat disimpulkan bahwa fungsi repro-
duksi tetap menjadi kodrat seorang per-
Kedudukan ibu yang berperan empuan, akan tetapi yang bergeser ada-
membantu ayah dalam mencari nafkah lah fungsi produksi, bahkan fungsi ter-
untuk pemenuhan kebutuhan keluarga sebut cenderung meningkat. Alasan
sehari-hari, lebih banyak bertanggung utama bagi perempuan lebih banyak
jawab dalam hal mengurus rumah tang- memposisikan diri pada posisi yang
ga. Realitas kehidupan wanita masyara- lebih banyak berhubungan dengan
kat petani Gorontalo yang awalnya ber- fungsi produksi, disebabkan oleh ada-
tugas sebagai pendamping suami terse- nya alasan ekonomi keluarga, bila ha-
but mulai bergeser atau mengalami per- nya mengharapkan pendapatan dari
ubahan. Seorang Ibu tidak sekedar se- suami sebagai petani, maka pemenuhan
bagai ibu rumah tangga atau pendam- kebutuhan tidak mencukupi untuk
ping suami. Akan tetapi juga ikut terli- kebutuhan sehari-hari. Fenomena yang
bat mencari nafkah. Ini karena penda- demikian ini mengeser posisi perempu-
patan maupun usaha yang diperoleh an yang berfungsi ibu rumah tangga
dalam bidang pertanian tidak dan reproduksi bergeser menjadi fungsi
mencukupi dalam pemenuhan kebu- produksi.
tuhan sehari terlebih-lebih lahan per- D a la m din a m ika ke h i d u pa n
tanian yang dimiliki sudah berkurang keluarga setiap orang tua harus be-
yang berdampak pada penghasilan. rusaha untuk memberi contoh terbaik
Alasan inilah yang menyebabkan per- kepada anak dalam kehidupan sosial
empuan ikut mencari nafkah guna baik dalam lingkungan keluarga,
membantu suami dengan jalan sebagai tetangga, bahkan dengan lingkungan
buruh tani, buruh tebang tebu, dan kehidupan masyarakat secara umum.
pembersih lahan perkebunan. Hal ini Ini dilakukan untuk mencegah anak
sebagaimana dikemukakan MH (Tokoh berbuat hal-hal yang tidak terpuji atau
Masyarakat) sebagai berikut: hal yang melanggar norma-norma di
desa.
Sebelum masuknya perusahaan
Hasil wawancara yang peneliti
di wilayah ini, masyarakat banyak
lakukan pada beberapa informan
memiliki lahan maupun areal per-
tanian sebagai sumber penghasilan ditemukan bahwa orang tua atau petani
maupun pendapatan petani untuk di desa memandang bahwa orang tua
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. dalam mengendalikan perilaku anak di
Ayah yang berperan sebagai kepala rumah. Menurut mereka, pendidikan
rumah tangga lebih banyak bekerja informal atau pendidikan dari rumah
dalam bidang pertanian, sedangkan mampu mengarahkan anak untuk tidak

59
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

membuat hal-hal yang menganggu atau bagai berikut.


perilaku yang tidak baik dalam
masyarakat. Kehidupan anak-anak sekarang su-
Pada pandangan keluarga petani dah banyak terpengaruh oleh ke-
dirasakan bahwa pengawasan atau pen- hidupan dari luar, ketika desa ini be-
lum berkembang, kehidupan anak-
gendalian pola perilaku anak di rumah
anak masih berjalan dengan baik,
atau di masyarakat yakni pada periode
mereka masih bisa diatur oleh orang
usia Taman Kanak-Kanak sampai Mad- tua, tetapi sekarang sudah susah
rasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar masih mengaturnya anak-anak masusah
relatif mudah. Namun ketika anak-anak aturuwolo, anak-anak sudah pada
sudah mulai masuk Sekolah Menengah pikirannya karena sudah banyak ber-
Pertama atau sederajat, pengendalian gaul antara anak yang memiliki fasili-
pola perilaku sosial anak mulai dirasa- tas (motor) apalagi dengan adanya
kan kesulitannya. Anak-anak mulai ber- TV sekarang mereka banyak mengi-
main di luar dengan anak-anak seusia- kuti tayangan-tayangannya dan hal
ini banyak menyulitkan orang tua di
nya, bergaul dengan teman-teman dari
desa sekarang ini, walaupun
luar desa serta kadang-kadang tidak
demikian kami tetap berusaha untuk
patuh lagi pada perintah orang tua. mengarahkan anak-anak supaya tid-
Fenomena sosial yang demikian ak membuat hal-hal yang tidak baik
disebabkan oleh (1) ruang lingkup per- dalam kehidupan masyarakat.
gaulan anak sudah menjangkau ke te-
man seusia di luar desa dengan ke- Dampak perubahan alih fungsi
hidupan yang beragam; (2) pandangan lahan pada aspek status dan peran so-
orang tua yang menginginkan anaknya sial petani terlihat bahwa telah terjadi
bersikap santun baik dengan ling- perubahan kondisi status dan peran so-
kungan keluarga sudah berbeda dengan sial petani. Perubahan tersebut terlihat
pandangan anak, karena anak sudah dari komponen antara lain: (1) sebelum
banyak meniru kehidupan orang lain alih fungsi lahan pertanian menjadi la-
dari kehidupan awalnya di lingkungan han perkebunan ayah bertanggung ja-
keluarga, (3) makin majunya perkem- wab dalam mencari nafkah untuk me-
bangan desa karena terbukanya jalur menuhi kebutuhan keluarga. Untuk
informasi dan transfortasi antara pusat mencari nafkah ayah hanya mengan-
kecamatan dengan pusat desa bahkan tungkan hidupnya di sektor pertanian.
sampai ke kota kabupaten. Akan tetapi, karena lahan pertanian mu-
Bila dibandingkan dengan zaman lai menyempit menjadi lahan perke-
sebelumnya, peran orang tua dalam ke- bunan tebu, seorang ayah harus mencari
hidupan keluarga masih nampak dalam pekerjaan lain untuk mendapatkan
kehidupan sehari-hari. Saat itu, anak- penghasilan untuk memenuhi kebu-
anak masih sangat patuh kepada apa tuhan keluarga sehari-hari.
yang disampaikan oleh orang tua, Secara kodrati wanita memiliki
misalnya anak tidak boleh keluar rumah fungsi reproduksi dan produksi. Akan
pada malam hari, bila ke tempat tetapi bagi wanita pedesaan mulai me-
keramaian di kampung harus ditemani ngalami perubahan, bila secara kodrati
oleh orang tua, membantu orang tua di perempuan memiliki fungsi reproduksi,
ladang, bahkan sampai pada pemilihan fungsi tersebut lebih didominasi fungsi
jodoh pun masih ditentukan oleh orang produksi. Alasan utama bagi perempu-
tua. Hal ini selaras dengan apa yang di an lebih banyak memposisikan diri da-
tuturkan MH (Tokoh Masyarakat) se- lam fungsi produksi, karena alasan

60
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu

ekonomi. Ini disebabkan pendapatan kebebasan) untuk mengeluarkan pen-


dalam bidang pertanian tidak dapat dalam kehidupan masyarakat
mencukupi untuk kebutuhan sehari- dewasa ini membawa pengaruh pada
kehidupan. Takawasa (orang yang
hari. Orang tua memiliki tanggung ja-
berkuasa) leluasa dalam melakukan
wab yang besar terhadap pendidikan
apa saja yang diinginkan baik untuk
anak-anaknya. Namun karena keti- memproleh jabatan, status sosial
adaan biaya, maka mereka tidak dapat maupun peran serta materi dalam
menyekolahkan anak-anaknya sampai kehidupannya sehari-hari.
ke tingkat yang lebih atas. Di lain pihak
pendapatan mereka dalam bidang per- Berdasarkan kajian pada empat
tanian sering tidak mencukupi untuk desa terlihat stratifikasi yang didasar-
pemenuhan kebutuhan sehari-hari itu kan pada tingkatan hirarki masyarakat
pun petani sewaktu masih memiliki la- baik yang memiliki pendidkan tinggi
han pertanian, setelah lahan pertaniann- dan yang tidak berpendidikan, orang
ya beralih fungsi menjadi lahan perke- yang berkuasa dan tidak berkuasa,
bunan tebu. Oleh karena itu, kondisi petani dengan pegawai. Hal ini seiring
pendapatan maupun pemenuhan kebu- dengan konsep Sorokin (Soekanto 1990)
tuhan semakin terpuruk atau tidak yang mengatakan bahwa social stratifica-
sesuai dengan harapan hidup. tion adalah pembedaan masyarakat
kedalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarki) yang diwujudkan dengan
Perubahan Kondisi Stratifikasi Sosial adanya kelas-kelas sosial. Di Gorontalo
Petani terdapat stratifikasi petani yang me-
miliki lahan petanian sempit atau kecil,
Dalam masyarakat pedesaan, ada kelompok tani yang menyewa la-
kekuasaan sangat sulit di pisahkan han dan ada yang menjadi buruh tani.
dengan tuntutan kebutuhan masyara- Bagi petani di Gorontalo di empat desa
kat. Kekuasaan yang dimiliki dapat tersebut, ada sistem penyewaan tanah
membantu mewujudkan keinginannya. dalam bentuk mopohuloo huta atau
Akan tetapi, sehubungan dengan era menggadaikan lahan atau tanah. Sistem
keterbukaan, maka kekuasaan yang di- Pohuloo huta dilakukan dalam bentuk
miliki oleh beberapa orang terutama di tahun atau masa panen, misalnya tiga
desa tidak terlalu berpengaruh. Hal ini sampai empat kali panen atau bila dihi-
terjadi karena adanya perubahan dalam tung bulan sekitar 12 sampai 14 bulan.
masyarakat petani. Informan ADJ Luasnya tanah dan besarnya uang
menyatakan sebagai berikut. yang dijadikan jaminan disepakati ber-
sama antara kedua belah pihak antara
Sekarang ini, kekuasaan yang dimiliki
sesama petani. Petani yang mengga-
masyarakat untuk mencapai keingi-
daikan tanah biasanya membutuhkan
nan sesuatu, sudah mulai berkurang
terutama di Kecamatan ini uang dalam jumlah besar dalam
(Kecamatan Tolangohula), hal ini dia- keadaan mendesak. Uang tersebut
kibatkan semakin terbukanya ja- mereka gunakan untuk kepentingan
ringan informasi melalui seperti ra- orang sakit, meninggal. Namun ada pu-
dio, dan sudah semakin mudahkan la yang menggadaikan lahan per-
untuk mendatangi pihak-pihak yang taniannya hanya kerana membuat acara
dianggap berpengaruh atau ber- pesta perkawinan, atau sunatan. Ber-
kompoten untuk memperjuangkan dasarkan penuturan Ahmad Djaini, ra-
hak-hak rakyat atau hak-hak petani.
ta-rata petani di Kecamatan Tolangohu-
Masatia (dalam era keterbukaan dan

61
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

la memiliki lahan pertanian. Ada juga curahan kerja, waktu bekerja dan aktivi-
yang menyewa tanah melalui sistem tas pikiran atau kegiatan pengelolaan
pohuloo atau menggadaikan lahannya yang dapat dilihat dari kedudukan
bila petani membutuhkan uang untuk seseorang sebagai pengambil keputusan
kepentingan yang besar dan mendesak, Sukesi (2002). Secara demografis, ke-
disamping itu ada juga yang bekerja sempatan kerja adalah sejauh mana
sebagai buruh tani. tenaga kerja terserap atau terlibat dalam
Pola keh idupan petani yang suatu kegatan bekerja. Kegiatan
menekuni pekerjaan di sektor pertanian ekonomi mengasumsikan bahwa
yang sudah bertahun-tahun bahkan su- penggunaan tenaga kerja dalam suatu
dah turun temurun pada desa aktivitas kerja menunjukkan keseim-
penelitian, menunjukkan bahwa lahan bangan antara permintaan dan pena-
pertanian merupakan faktor yang pal- waran tenaga kerja dalam aktivitas ter-
ing dominan untuk keberlanjutan ke- sebut. Dengan demikian, kesempatan
hidupan petani dan keluarganya. Petani bekerja dan berusaha dalam konteks
walaupun hanya memiliki lahan kurang penelitian ini yakni sejauh mana per-
dari 0,5 ha (Yayasan perak Manado, mintaan tenaga kerja serta kesempatan
1990), tetap mereka hidup tentram dan berusaha masyarakat dalam mengelola
dapat memenuhi kebutuhan keluarga- suatu bidang usaha, sebelum dan
nya sehari-hari, demikian pula petani sesudah alih fungsi lahan pertanian
penyewa lahan maupun buruh tani. menjadi lahan perkebunan tebu.
Stratifikasi petani dapat disimpul- Fenomena kesempatan sangat
kan menjadi dua strata (1) kelompok berhubungan dengan masalah lapangan
strata yang memiliki lahan atau tanah kerja. Lapangan kerja sangat berhu-
pertanian serta yang menerima gadaian bungan dengan pendidikan maupun ke-
atau pohuloo dan (2) buruh tani. terampilan yang dimilki seseorang. Dari
Kedua strata ini saling menunjang, di hasil kajian yang dilakukan, kondisi ke-
mana petani pemiliki dapat memperker- sempatan kerja dan berusaha bagi
jakan buruh tani untuk mengolah lahan petani sebelum dan sesudah alih fungsi
pertaniannya dan buruh mendapatkan lahan pertanian menjadi lahan perke-
uang untuk pemenuhan kebutuhan bunan tebu. Apabila mencermati ke-
sehari-hari. Walaupun kedua strata ini hidupan petani sebelum alih fungsi la-
tidak memiliki ekslusifat seperti pan- han pertanian, lapangan kerja di
dangan Scott (1995), akan tetapi dalam pedesaan tidak terlalu mempengaruhi
kehidupan sehari-hari tetap tampak kehidupannya. Masyarakat lebih kon-
perbedaan maupun kesenjangan dianta- sentrasi dalam bidang pertanian, dan
ra keduanya. pekerjaan tersebut dilakukan keluarga
baik ayah, ibu maupun anak-anak. Ber-
dasarkan penuturan ADJ
Perubahan Kondisi Kesempatan Beker-
ja dan Berusaha Petani Mendapatkan pekerjaan di Kecama-
tan ini pada waktu dulu
Berusaha di bidang pertanian gambangi (sangat mudah) tidak ada
masalah, sebab Kecamatan ini mem-
berbeda dengan bekerja. Artinya,
iliki lahan sangat luas dan subur, oleh
pelaku memiliki/menguasai tanah gara-
karena itu orang berbondong-
pan sendiri dan melakukan penge- bondong bekerja di sektor pertanian
lolaan sendiri, sedangkan ciri-ciri beker- atau jadi petani. Pekerjaan ini di-
ja dan berusaha dapat diukur dengan lakukan oleh setiap anggota bersama-

62
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu

sama dengan keluarga baik ayah, ibu terampilan dan keahlian sangat perlu
maupun anak-anak, dan orang-orang dimiliki oleh masyarakat. Walaupun
disini (penduduk) tidak ada yang pekerjaan tersebut hanya dalam bidang
mengganggur atau tidak bekerja, ka- pertanian. Ini terjadi karenadalam
rena tersedianya lahan pertanian, mengelolah lahan pertanian, keteram-
bahkan pada saat-saat panen tiba ka-
pilan berpengaruh pada tingkat
rena masing-masing memiliki lahan
pertanian dan menaminya, maka
produktivitas hasil pertanian. Ket-
yang menjadi kesulitan adalah pada erampilan atau keahlian yang dimiliki
saat panen, sehingga ada tenaga- oleh petani tidak diperoleh melalui pen-
tenaga dari luar desa bekerja menjadi didikan formal, akan tetapi melalui
sebagai tenaga musiman atau pada pengalaman dalam bidang pekerjaan
saat-saat panen tiba. atau dalam bidang pertanian yang su-
dah berpuluh-puluh tahun mereka
Dalam kehidupan petani Goronta- tekuni. Bahkan ada pengalaman yang
lo terlihat bahwa sistem pembagian ker- diterima secara turun temurun dari
ja dalam keluarga petani didasari pada orang tua, misalnya bagaimana berco-
pertimbangan jenis kelamin atau per- cok tanam jagung. Dalam hal bercocok
timbangan usia. Jenis pekerjaan yang tanam jagung menurut pengalaman
berat seperti membajak dengan petani yang sudah berpuluh-puluh ta-
menggunakan hewan, mencangkul, hun menggeluti pekerjaan, sebelum me-
menebang kayu merupakan pekerjaan nanam, jagung tersebut direndam di
laki-laki. Sedangkan pekerjaan yang dalam air selama satu malam. Tujuan
ringan seperti seperti menyiapkan dan perendaman jagung agar cepat tumbuh
membawa makanan untuk pekerja di apalagi waktu tanam cuaca atau iklim
ladang, membersihkan rumput-rumput bukan musim hujan. Keesokah harinya,
di sekitar tanaman merupakan peker- benih baru ditanam.
jaan perempuan. Pekerjaan tersebut di- Keahlian dan keterampilan dalam
laksanakan tanpa melalui pembagian suatu pekerjaan merupakan hal yang
tugas yang jelas, akan tetapi pekerjaan perlu diperhatikan. Dengan keahlian
dilakukan pada kebiasaan bagi petani di dan keterampilan yang dimiliki, maka
wilayah Gorontalo. dengan sendirinya, segala pekerjaan
Sebelum alih fungsi lahan per- yang ada sudah barang tentu dapat
tanian menjadi lahan perkebunan tebu, mendatangkan hasil yang optimal. Hal
masalah kesempatan bekerja tidak men- ini akan berpengaruh terhadap
jadi masalah. Hal ini disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
adanya lahan maupun tanah yang terse- hari. Dalam pandangan petani, keahlian
dia untuk kepentingan pertanian. Akan diperlukan dalam segala pekerjaan,
tetapi, setelah beralih menjadi lahan sebab bila kehilangan pekerjaan misal-
perkebunan tebu, maka dengan lambat nya sebagai petani ketika lahan sudah
laun kesempatan atau lapangan kerja menyempit bahkan sudah tidak ada sa-
mulai mengalami perubahaan. Ini kare- ma sekali, masyarakat dapat beralih
na sudah semakin menyempitnya lahan profesi ke bidang yang lain. Profesi lain
pertanian dan beralih menjadi lahan antara lain menjadi buruh perusahaan,
perkebunan tebu. pabrik gula yang ada di sekitar mereka.
Upata perolehan pekerjaan di- Namun karena masyarakat kurang
lakukan dengan syarat perlu ketrampi- memiliki keterampilan, masih banyak
lan atau keahlian. Berdasarkan hasi wa- yang tetap berpfofesi sebagai petani,
wancara, terlihat bahwa masalah ke- walaupun sawah menjadi terbatas aki-

63
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

bat perubahan fungsi lahan. Motivasi petani untuk mencari


Faktor lain yang berpengaruh ter- pekerjaan di luar pertanian disebabkan
hadap minimnya petani yang beralih oleh adanya pemenuhan kebutuhan
profesi adalah karena pembatasan pega- sehari semakin meningkat. Hal ini ter-
wai oleh perusahaan. Pihak perusahaan ungkap pada hasil wawancara dengan
pabrik gula tidak mudah menerima informan di desa-desa yang menjadi
tenaga kerja karena ada aturan tertentu. obyek penelitian. Semakin berku-
Oleh sebab itu, ketika masyarakat tidak rangnya lahan pertanian menjadi lahan
memiliki lahan pertanian yang telah perkebunan tebu telah mendorong
beralih fungsi menjadi lahan perke- masyarakat untuk mencari pekerjaan di
bunan tebu, banyak terjadi penganggu- luar pertanian. Ini diakibatkan oleh
ran, terutama tenaga kerja yang berusia adanya kebutuhan sehari-hari yang
muda. makin meningkat, tetapi di satu sisi
Terdapat fenomena baru dalam pendapatan tiap bulan semakin
aspek harapan masyarakat. Setelah ter- menurun.
jadinya perubahan alih fungsi lahan, Selain dari pekerjaan di luar mata
banyak pemuda yang memiliki impian pencaharian sebagai petani, sebagian
menjadi pekerja di perusahaan. Namun masyarakat berusaha jualan kecil-
harapan tersebut sulit terealisasi karena kecilan di kios-kios desa. Namun, usaha
perusahaan memiki aturan tersendiri tersebut kurang berjalan dengan efektif,
dalam menerima tenaga kerja. Hal ini sebab banyaknya kios-kios yang
bertentangan dengan janji perusahaan menjual bahan-bahan kebuuhansehari-
sebelum melakukan proses ganti rugi hari tidak berkembang. Hal ini disebab-
tanah menjadi lahan perkebunan tebu kan oleh adanya pendapatan petani
pabrik yang akan lebih banyak yang makin menurun. Oleh sebab itu,
mempekerjakan masyarakat dan lebih petani lebih memilih pekerjaan yang
banyak menampung tenaga kerja yang sifatnya cepat memperoleh uang misal-
berasal dari masyarakat lokal (Harian nya menjadi tukang bentor, buruh te-
Fajar Ujung Pandang, 20 Desember bang tebu di perusahaan, dan menjadi
1991). kuli bangunan di kota. Dengan
Masyarakat berupaya mencari demikian, kesempatan berusaha pada
pekerjaan di luar pertanian bagi petani. petani tidak dapat diandalkan untuk
Berdasarkan hasil wawancara, di empat memenuhi kebutuhan keluaga petani
desa yang menjadi obyek penelitian ter- dalam kehidupannya sehari-hari.
ungkap bahwa keinginan masyarakat Kondisi kesempatan bekerja dan
untuk mencari pekerjaan diluar per- berusaha pada kehidupan petani sebe-
tanian didasari pada alasan (1) sudah lum alih fungsi lahan pertanian menjadi
berkurangnya lahan pertanian di desa lahan perkebunan tebu adalah sebagai
yang menjadi sumber mata pencaharian berikut. Pertama, keahlian dan kete-
mereka, disisi lain penduduk tiap tahun rampilan tidak hanya dimiliki oleh
makin bertambah dan (2) pemenuhan masyarakat yang memiliki pendidikan
kebutuhan keluarga sehari-hari yang formal, akan tetapi para petani di desa
semakin tinggi seiring dengan perkem- tersebut memiliki keahlian dalam bi-
bangan dan perubahan kehidupan dang pertanian yang diterima secara
masyarakat pedesaan. Masalah berku- turun temurun serta pengalaman sela-
rangnya lahan pertanian yang telah ma bertahun-tahun dalam menekuni
beralih fungsi menjadi lahan pekebunan perkerjaan di bidang pertanian
tebu. Kedua, upaya masyarakat menjadi

64
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu

pekerja di perusahaan pabrik gula me- pergeseran pola mata pencaharian uta-
merlukan keahlian tersendiri atau harus ma petani dalam sektor pertanian ke
memiliki pendidikan formal, walaupun non pertanian. Perubahan alih fungsi
masyarakat memiliki pendidikan formal lahan pertanian menjadi lahan perke-
sekalipun, akan tetapi masuk dan beker- bunan tebu mempengaruhi gerak mobil-
ja di peru-sahaan tidak mudah harus itas sosial, artinya semula penentuan
melalui seleksi yang ketat berdasarkan status sosial elite (lapisan sosial elite/
aturan-aturan perusahaan. Apabila upper class) pada petani semata-mata
masyarakat diperbolehkan atau ditentukan oleh luasnya jumlah
diterima sebagai pekerja di perusahaan kepemilikan lahan pertanian, mulai
hanya dalam bidang buruh tebang tebu bergeser yaitu penentuan lapisan elite
atau pembersih ladang tebu; seseorang juga ditentukan oleh
Ketiga, faktor pemenuhan kebu- kedudukan status sosial (pendidikan)
tuhan hidup sehari-hari menjadi pen- seseorang. Dalam hal bekerja di peru-
dorong petani untuk mencari pekerjaan sahaan pabrik gula memerlukan keahl-
di luar sektor pertanian. Ini terjadi kare- ian atau harus memiliki pendidikan for-
na kebutuhan semakin hari semakin mal, walaupun masyarakat memiliki
berkembang, disisi lain pendapatan pendidikan formal sekalipun, akan teta-
disektir pertanian semakin menurun. pi masuk dan bekerja di perusahaan tid-
Keempat, usaha berdagang di desa ak mudah harus melalui seleksi yang
tidak dapat diharapkan untuk meme- ketat berdasarkan aturan perusahaan,
nuhi kebutuhan sehari-hari. Ini karena bila masyarakat diperbolehkan atau
masyarakat desa pada umumnya hanya diterima sebagai pekerja di perusahaan
memiliki pekerjaan sebagai petani. hanya sebagai buruh tebang tebu atau
Keinginan masyarakat untuk men- pembersih ladang tebu
cari pekerjaan diluar pertanian didasari
pada alasan (1) sudah berkurangnya
lahan pertanian di desa disisi lain DAFTAR PUSTAKA
penduduk tiap tahun makin bertambah
dan (2) pemenuhan kebutuhan keluarga Abdussamad, Kadir, dkk. 1999. Empat Aspek
sehari-hari yang semakin tinggi seiring Adat Daerah Gorontalo. Jakarta:
Yayasan 23 Januari 1942 dan Aksara
dengan perkembangan atau perubahan
Indira Harapan.
masyarakat pedesaan. Masalah berku- Fauzi, Noer. 1995. Transformasi Agraria dan
rangnya lahan pertanian yang telah Kesejahteraan Kaum Tani di Dalam
beralih fungsi menjadi lahan pekebunan Tanah. Rakyat dan Demokrasi. Jurnal
tebu. Wacana No.10 September-Oktober
1995. Yogyakarta.
Harian Fajar. 1991. Rakyat Pun Diintimidasi
SIMPULAN Berbagai Oknum. Koran Harian Pagi.
Fajar. Makasar.
Perubahan kehidupan petani se- ----------. 1990. Laporan dari Rakyat dan Tanah
Paguyaman Gorontalo 1. 2 dan 3. Ujung
bagai implikasi dari alih fungsi lahan
Pandang.
pertanian menjadi lahan perkebunan
Keppi, Sukesi. 2002. Hubungan Kerja dan
tebu tidak sekedar berdampak terhadap Dinamika Hubungan Genger Dalam Sis-
permasalahan penyempitan lahan per- tem Pengusahaan Tebu Rakyat. Lem-
tanian semata, namun berdampak pula baga Penerbitan Fakultas Pertanian
terhadap akses pemilikan lahan per- Universitas Brawijaya. Malang
tanian. Hal ini berdampak pada Lauer, Robert. 1993. Perspektif tentang Peru-

65
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013

bahan Sosial. diterjemahkan oleh Ali- Tjokroamidjojo, Bintoro.1980. Teori Strategi


manda SU. Rineka Cipta. Jakarta Pembangunan Nasional. Gunung
Ridwan, Ibrahin. 2002. Pola Hubungan Un- Agung. Jakarta.
galaa dan Huyula pada Masyarakat Wahyudi. 2995. Formasi dan Struktur Gerakan
Petani di Sekitar Pabrik Gula Tolangohu- Sosial Petani. Studi Kasusus Reklaming/
la Kecamatan Tolangohula Kabupaten Penjarahan Atas Tanah PTPN XII
Gorontalo. Tesis. Program Pascasarja- (Pesero) Kalibakar Malang Selatan. Uni-
na Universitas Padjadjaran. Bandung. versitas Muhammadiyah Malang.
Scott, James.C. 1995. Moral Ekonomi Petani. Malang.
Pergolakan dan Sub-Sisten di Asia Widjanarko, Bambang S dkk. 2006. Aspek
Tenggara. Penerjemah Hasan Basri. pertanahan Dalam Pengendalian Alih
LP3ES. Jakarta. Fungsi Lahan pertanian (Sawah). Jurnal
Soerjono, Soekanto. 1990. Sosiologi suatu Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pengantar. Raja Grafindo Persada. Ja- Badan Pertanahan Nasional. Jakarta.
karta. Yayasan Perak. 1990. Kemelut Pembebasan
Soemarjan, Selo.. 1981. Perubahan Sosial di Tanah Untuk Perkebunan Tebu Pabrik
Yogyakarta. Gadjah Mada University Gula di Kecamatan Paguyaman Kabupat-
Press. Yogyakarta. en Gorontalo. Manado.

66

Anda mungkin juga menyukai