ABSTRACT ABSTRAK
This research describes in depth about farmers Penelitian ini mendeskripsikan secara mendalam
social change after their farmland turned into tentang perubahan sosial petani setelah lahan
sugar cane plantations which had an impact on pertaniannya beralih menjadi lahan perkebunan
the economic condition, social roles, social strati- tebu yang berdampak pada kondisi ekonomi,
fication, employment, and business opportunities peran sosial, stratifikasi sosial, dan kesempatan
among farmers of Gorontalo. The change was kerja serta kesempatan berusaha di kalangan
reflected in the increase in the labor force that petani Gorontalo. Perubahan tercermin pada
moved out of agricultural sector. It also occurred terjadinya peningkatan tenaga kerja yang berge-
in the status component in society between those rak di luar sektor pertanian. Perubahan terjadi
who owned the land and the landless people. pula pada komponen status dalam masyarakat
Landowners still had a social stratification posi- antara orang yang memiliki lahan dengan orang
tion higher when compared to farmers who did yang tidak memiliki lahan. Pemilik lahan tetap
not own any land, even those who had no land memiliki posisi stratifikasi sosial yang lebih ting-
increasingly had narrower opportunities to im- gi bila dibandingkan dengan petani yang tidak
prove their lot because they only remained be- memiliki lahan, bahkan orang yang tidak mem-
coming the farm-workers. Alternatively the gov- iliki lahan semakin memiliki peluang yang se-
ernment needs to implement regulations on makin sempit dalam memperbaiki nasibnya kare-
function conversion of agricultural land which is na hanya tetap bertahan pada buruh tani. Se-
fertile and productive because the phenomena bagai alternatifnya adalah pemerintah perlu
that happen nowadays are the problems of agri- menerapkan regulasi terhadap alih fungsi lahan-
cultural land which start being narrowed or re- lahan pertanian yang subur dan produktif sebab
duced every year. fenomena yang terjadi sekarang ini adalah masa-
lah lahan pertanian setiap tahun mulai menyem-
Keywords: function change, social change, farm- pit atau berkurang.
ers
Kata Kunci: perubahan fungsi, perubahan sosial,
petani
atau 18,12%, (2) Kabupaten Bone Bo- menurun dan hanya sebagian kecil
lango seluas 161,937 ha atau 13,86%, (3) petani yang dapat memanfaatkan kes-
Kabupaten Gorontalo seluas 233.892 empatan untuk berkembang dan beru-
atau 20,01%, (4) Kabupaten Gorontalo bah.
Utara seluas 190.166 ha atau 16,31%, (5) Dalam kehidupan masyarakat
Kabupaten Pohuwato seluas 368.431 ha Gorontalo khususnya masyarakat
atau 31,53% dan (6) Kota Gorontalo petani, terdapat alih fungsi lahan per-
seluas 6.479 ha atau 0,55% dari areal tanian menjadi lahan perkebunan tebu,
lahan baik areal persawahan maupun banyak mempengaruhi dinamika peru-
bukan areal lahan persawahan di bahan masyarakat. Perubahan yang ter-
Provinsi Gorontalo. jadi diakibatkan oleh pembangunan in-
Dari data tentang keadaan luas dustri pabrik di kawasan areal pertanian
areal lahan baik lahan sawah maupun penduduk, sehingga mengakibatkan
lahan bukan sawah di wilayah Provinsi petani kehilangan areal maupun lahan
Gorontalo terlihat bahwa kondisi luas pertaniannya menjadi lahan perkebunan
areal lahan sangat mendukung tebu. Salah satu realitas sosial yang
masyarakat khususnya masyarakat berubah sebagai implikasi dari beralih-
petani dalam melakukan usaha-usaha nya lahan pertanian menjadi lahan
dalam bidang pertanian. Akan tetapi perkebunan adalah hubungan antar
dengan adanya perkembangan dan keluarga dalam masyarakat yang sebe-
kemajuan yang terjadi dalam kehidupan lumnya sangat erat dan memilki sifat
masyarakat dewasa ini sangat berdam- gotong royong (kerjasama). Abdussa-
pak dalam berbagai dinamika ke- mad dkk (1999) menyebutkan masyara-
hidupan masyarakat termasuk masyara- kat Gorontalo mengenal sistem gotong
kat petani misalnya telah terjadi alih royong atau kerja sama dalam tatanan
fungsi lahan pertaniannya menjadi la- kehidupan masyarakat yang lebih
han non pertanian. dikenal dengan istilah huyula (bentuk
Pusat Penelitian dan Pengem- kerjasama antara sesama warga
bangan Sosial Ekonomi Pertanian (2004) masyarakat Gorontalo).
melihat bahwa lahan pertanian subur Pada awalnya kegiatan tersebut
makin terbatas karena tidak terkontrol- dilakukan secara turun-temurun dan
nya alih fungsi lahan pertanian ke non dipelihara oleh masyarakat khususnya
pertanian. Sementara itu pewarisan da- masyarakat petani. Namun seiring
lam masyarakat cenderung ke arah frag- dengan perkembangan yang terjadi da-
mentasi lahan, sehingga lahan yang lam kehidupan masyarakat terutama
sempit dan terbatas itu dibagi-bagi da- setelah terjadi alih fungsi lahan per-
lam luasan yang sempit. Kondisi ini me- tanian menjadi lahan perkebunan tebu
nyebabkan ketimpangan penguasaan pabrik gula, sifat-sifat kegotong
lahan masyarakat makin besar dan royongan (huyula) tersebut lambat laun
melebar, karena lahan-lahan yang lu- mulai mengalami perubahan maupun
asnya kecil cenderung terakumulasi pa- pergeseran khususnya dalam tatatan
da beberapa petani kaya, sehingga ter- kehidupan masyarakat petani yang ber-
jadi polarisasi dalam kehidupan mukim di sekitar pabrik Gula di Keca-
masyarkat. Secara umum, alih fungsi matan Tolangohula (Ibrahim, 2002).
lahan berdampak terhadap masyarakat Kondisi masyarakat petani khu-
petani yang menggantungkan hidupnya susnya di Kecamatan Tolangohula Ka-
dalam wilayah pertanian yang diindi- bupaten Gorontalo, setelah lahan per-
kasikan oleh luas pemilikan lahan yang taniannya beralih menjadi lahan perke-
56
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu
57
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013
membangun yang secara berangsur- but, sebagai modal utama dalam proses
angsur meningkatkan produktivitas pemenuhan kebutuhan keluarganya
ekonominya agar dapat meningkat pen- sehari-hari, akan tetapi begitu lahan
dapatan dan kesejahteraan warganya. pertanian beralih menjadi lahan perke-
Setelah terjadi alih fungsi lahan bunan tebu, maka lambat laun penda-
pertanian menjadi lahan perkebunan patannya mulai menurun yang pada
tebu, maka mata pencaharian petani akhirnya sangat berimplikasi pada pros-
lambat laun mulai bergeser, hal ini diak- es pemenuhan kebutuhan terutama
bibatkan oleh karena menyempitnya kebutuhan pokok akan makanan.
lahan pertanian bahkan tidak memiliki Fenomena alih fungsi lahan per-
lagi lahan garapan untuk kepentingan tanian menjadi lahan perkebunan tebu
pertanian. Sebagian besar petani teruta- mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
ma tenaga kerja usia muda beralih akan makanan bagi kehidupan petani.
bekerja di sektor informal di perkotaan Ini karena lahan pertanian mulai berku-
seperti jadi kuli bangunan, penjaga toko, rang, sehingga para petani tidak leluasa
serta menjadi tukang bentor (becak mo- lagi dalam mengembangkan usaha
tor) di perkotaan. Hal ini sebagaimana tanaman yang dapat membantu
diungkapkan SB (Tokoh Masyarakat) pemenuhan kebutuhan keluarganya,
sebagai berikut: misalnya bercocok tanam ubi-ubian
maupun pisang. Untuk menanggulangi
Kecamatan ini merupakan kawasan kekurangan bahan makanan tersebut,
pertanian yang paling terluas di dae- maka sebagian petani memilih peker-
rah Gorontalo, banyak orang-orang jaan sampingan seperti penambang
dari luar ikut membuka lahan per- pasir di sungai untuk memperoleh
tanian, akan tetapi dengan menyem- penghasilan dan digunakan untuk
pitnya bahkan hilangnya lahan per-
membeli kebutuhan sehari-hari.
tanian menjadi lahan perkebunan te-
bu untuk kepentingan pabrik, maka
sebagian besar penduduk mulai me-
ngalami perubahan pekerjaan, ter- Perubahan Kondisi Peranan Sosial
lebih-lebih generasi mudanya yang Petani
sebelum bekerja disektor pertanian
beralih ke sektor informal di kota, se- Ayah sebagai kepala keluarga
hingga ada yang menjadi buruh yang menjadi tumpuan utama atau tu-
bangunan dan ada sebagian menjadi lang punggung utama dalam mencari
buruh tebang tebu di perusahaan nafkah untuk pemenuhan kebutuhan
pabrik gula. keluarga. Dalam konteks ini, lahan per-
tanian memiliki posisi penting dalam
Sebelum alih fungsi lahan, banyak hal pemenuhan kebutuhan keluarga.
hasil produksi pertanian yang Pemilikan lahan pertanian yang luas
dihasilkan seperti jagung, padi, cabe, sangat berpengaruh terhadap peme-
bawang merah, ubi kayu dan kacang- nuhan kebutuhan keluarga sehari-hari.
kacangan. Tanaman jagung merupakan Namun setelah terjadi alih fungsi lahan
tanaman unggulan para petani pada petanian menjadi lahan perkebunan te-
umumnya di Gorontalo. Jagung yang bu, kondisi keluarga mulai mengalami
ditanam dijual dan sebagian untuk di- perubahan. Hal tersebut selaras dengan
makan, dan tanaman musiman seperti kesimpulan yang diambil dari pan-
cabe dan bawang merah di jual ke pasar dangan ADJ sebagai berikut.
desa dan atau kepada tengkulak. Hasil- .. sebelum tanah pertanian petani
hasil produksi pertanian petani terse- menjadi lahan perkebunan tebu, bila
58
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu
Tiyamo (ayah) dalam hal ini sebagai ibu sekedar membantu suami di
kepala keluarga bertanggung jawab ladang bila ada waktu lowong. Akan
mencari nafkah untuk memenuhi tetapi begitu masuknya perusahaan
kebutuhan keluarga, suami hanya dan menjadikan lahan pertanian men-
menekuni pekerjaannya sebagai jadi perkebunan, maka dengan
petani sudah dapat memenuhi kebu- sendirinya pendapatan mulai berku-
tuhan keluarganya, akan tetapi begitu rang, sehingga mendorong ibu-ibu
lahan sudah mulai menyempit, maka mencari nafkah sebagai buruh tani,
penghasilan tersebut mulai berku- pembersih ladang perkebunan serta
rang dan dengan terpaksa, sebagai jadi buruh tebang tebu di perusahaan.
kepala keluarga mencari pekerjaan
sampingan untuk memenuhi kebu- Dari penuturan informan tersebut
tuhan keluarganya. dapat disimpulkan bahwa fungsi repro-
duksi tetap menjadi kodrat seorang per-
Kedudukan ibu yang berperan empuan, akan tetapi yang bergeser ada-
membantu ayah dalam mencari nafkah lah fungsi produksi, bahkan fungsi ter-
untuk pemenuhan kebutuhan keluarga sebut cenderung meningkat. Alasan
sehari-hari, lebih banyak bertanggung utama bagi perempuan lebih banyak
jawab dalam hal mengurus rumah tang- memposisikan diri pada posisi yang
ga. Realitas kehidupan wanita masyara- lebih banyak berhubungan dengan
kat petani Gorontalo yang awalnya ber- fungsi produksi, disebabkan oleh ada-
tugas sebagai pendamping suami terse- nya alasan ekonomi keluarga, bila ha-
but mulai bergeser atau mengalami per- nya mengharapkan pendapatan dari
ubahan. Seorang Ibu tidak sekedar se- suami sebagai petani, maka pemenuhan
bagai ibu rumah tangga atau pendam- kebutuhan tidak mencukupi untuk
ping suami. Akan tetapi juga ikut terli- kebutuhan sehari-hari. Fenomena yang
bat mencari nafkah. Ini karena penda- demikian ini mengeser posisi perempu-
patan maupun usaha yang diperoleh an yang berfungsi ibu rumah tangga
dalam bidang pertanian tidak dan reproduksi bergeser menjadi fungsi
mencukupi dalam pemenuhan kebu- produksi.
tuhan sehari terlebih-lebih lahan per- D a la m din a m ika ke h i d u pa n
tanian yang dimiliki sudah berkurang keluarga setiap orang tua harus be-
yang berdampak pada penghasilan. rusaha untuk memberi contoh terbaik
Alasan inilah yang menyebabkan per- kepada anak dalam kehidupan sosial
empuan ikut mencari nafkah guna baik dalam lingkungan keluarga,
membantu suami dengan jalan sebagai tetangga, bahkan dengan lingkungan
buruh tani, buruh tebang tebu, dan kehidupan masyarakat secara umum.
pembersih lahan perkebunan. Hal ini Ini dilakukan untuk mencegah anak
sebagaimana dikemukakan MH (Tokoh berbuat hal-hal yang tidak terpuji atau
Masyarakat) sebagai berikut: hal yang melanggar norma-norma di
desa.
Sebelum masuknya perusahaan
Hasil wawancara yang peneliti
di wilayah ini, masyarakat banyak
lakukan pada beberapa informan
memiliki lahan maupun areal per-
tanian sebagai sumber penghasilan ditemukan bahwa orang tua atau petani
maupun pendapatan petani untuk di desa memandang bahwa orang tua
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. dalam mengendalikan perilaku anak di
Ayah yang berperan sebagai kepala rumah. Menurut mereka, pendidikan
rumah tangga lebih banyak bekerja informal atau pendidikan dari rumah
dalam bidang pertanian, sedangkan mampu mengarahkan anak untuk tidak
59
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013
60
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu
61
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013
la memiliki lahan pertanian. Ada juga curahan kerja, waktu bekerja dan aktivi-
yang menyewa tanah melalui sistem tas pikiran atau kegiatan pengelolaan
pohuloo atau menggadaikan lahannya yang dapat dilihat dari kedudukan
bila petani membutuhkan uang untuk seseorang sebagai pengambil keputusan
kepentingan yang besar dan mendesak, Sukesi (2002). Secara demografis, ke-
disamping itu ada juga yang bekerja sempatan kerja adalah sejauh mana
sebagai buruh tani. tenaga kerja terserap atau terlibat dalam
Pola keh idupan petani yang suatu kegatan bekerja. Kegiatan
menekuni pekerjaan di sektor pertanian ekonomi mengasumsikan bahwa
yang sudah bertahun-tahun bahkan su- penggunaan tenaga kerja dalam suatu
dah turun temurun pada desa aktivitas kerja menunjukkan keseim-
penelitian, menunjukkan bahwa lahan bangan antara permintaan dan pena-
pertanian merupakan faktor yang pal- waran tenaga kerja dalam aktivitas ter-
ing dominan untuk keberlanjutan ke- sebut. Dengan demikian, kesempatan
hidupan petani dan keluarganya. Petani bekerja dan berusaha dalam konteks
walaupun hanya memiliki lahan kurang penelitian ini yakni sejauh mana per-
dari 0,5 ha (Yayasan perak Manado, mintaan tenaga kerja serta kesempatan
1990), tetap mereka hidup tentram dan berusaha masyarakat dalam mengelola
dapat memenuhi kebutuhan keluarga- suatu bidang usaha, sebelum dan
nya sehari-hari, demikian pula petani sesudah alih fungsi lahan pertanian
penyewa lahan maupun buruh tani. menjadi lahan perkebunan tebu.
Stratifikasi petani dapat disimpul- Fenomena kesempatan sangat
kan menjadi dua strata (1) kelompok berhubungan dengan masalah lapangan
strata yang memiliki lahan atau tanah kerja. Lapangan kerja sangat berhu-
pertanian serta yang menerima gadaian bungan dengan pendidikan maupun ke-
atau pohuloo dan (2) buruh tani. terampilan yang dimilki seseorang. Dari
Kedua strata ini saling menunjang, di hasil kajian yang dilakukan, kondisi ke-
mana petani pemiliki dapat memperker- sempatan kerja dan berusaha bagi
jakan buruh tani untuk mengolah lahan petani sebelum dan sesudah alih fungsi
pertaniannya dan buruh mendapatkan lahan pertanian menjadi lahan perke-
uang untuk pemenuhan kebutuhan bunan tebu. Apabila mencermati ke-
sehari-hari. Walaupun kedua strata ini hidupan petani sebelum alih fungsi la-
tidak memiliki ekslusifat seperti pan- han pertanian, lapangan kerja di
dangan Scott (1995), akan tetapi dalam pedesaan tidak terlalu mempengaruhi
kehidupan sehari-hari tetap tampak kehidupannya. Masyarakat lebih kon-
perbedaan maupun kesenjangan dianta- sentrasi dalam bidang pertanian, dan
ra keduanya. pekerjaan tersebut dilakukan keluarga
baik ayah, ibu maupun anak-anak. Ber-
dasarkan penuturan ADJ
Perubahan Kondisi Kesempatan Beker-
ja dan Berusaha Petani Mendapatkan pekerjaan di Kecama-
tan ini pada waktu dulu
Berusaha di bidang pertanian gambangi (sangat mudah) tidak ada
masalah, sebab Kecamatan ini mem-
berbeda dengan bekerja. Artinya,
iliki lahan sangat luas dan subur, oleh
pelaku memiliki/menguasai tanah gara-
karena itu orang berbondong-
pan sendiri dan melakukan penge- bondong bekerja di sektor pertanian
lolaan sendiri, sedangkan ciri-ciri beker- atau jadi petani. Pekerjaan ini di-
ja dan berusaha dapat diukur dengan lakukan oleh setiap anggota bersama-
62
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu
sama dengan keluarga baik ayah, ibu terampilan dan keahlian sangat perlu
maupun anak-anak, dan orang-orang dimiliki oleh masyarakat. Walaupun
disini (penduduk) tidak ada yang pekerjaan tersebut hanya dalam bidang
mengganggur atau tidak bekerja, ka- pertanian. Ini terjadi karenadalam
rena tersedianya lahan pertanian, mengelolah lahan pertanian, keteram-
bahkan pada saat-saat panen tiba ka-
pilan berpengaruh pada tingkat
rena masing-masing memiliki lahan
pertanian dan menaminya, maka
produktivitas hasil pertanian. Ket-
yang menjadi kesulitan adalah pada erampilan atau keahlian yang dimiliki
saat panen, sehingga ada tenaga- oleh petani tidak diperoleh melalui pen-
tenaga dari luar desa bekerja menjadi didikan formal, akan tetapi melalui
sebagai tenaga musiman atau pada pengalaman dalam bidang pekerjaan
saat-saat panen tiba. atau dalam bidang pertanian yang su-
dah berpuluh-puluh tahun mereka
Dalam kehidupan petani Goronta- tekuni. Bahkan ada pengalaman yang
lo terlihat bahwa sistem pembagian ker- diterima secara turun temurun dari
ja dalam keluarga petani didasari pada orang tua, misalnya bagaimana berco-
pertimbangan jenis kelamin atau per- cok tanam jagung. Dalam hal bercocok
timbangan usia. Jenis pekerjaan yang tanam jagung menurut pengalaman
berat seperti membajak dengan petani yang sudah berpuluh-puluh ta-
menggunakan hewan, mencangkul, hun menggeluti pekerjaan, sebelum me-
menebang kayu merupakan pekerjaan nanam, jagung tersebut direndam di
laki-laki. Sedangkan pekerjaan yang dalam air selama satu malam. Tujuan
ringan seperti seperti menyiapkan dan perendaman jagung agar cepat tumbuh
membawa makanan untuk pekerja di apalagi waktu tanam cuaca atau iklim
ladang, membersihkan rumput-rumput bukan musim hujan. Keesokah harinya,
di sekitar tanaman merupakan peker- benih baru ditanam.
jaan perempuan. Pekerjaan tersebut di- Keahlian dan keterampilan dalam
laksanakan tanpa melalui pembagian suatu pekerjaan merupakan hal yang
tugas yang jelas, akan tetapi pekerjaan perlu diperhatikan. Dengan keahlian
dilakukan pada kebiasaan bagi petani di dan keterampilan yang dimiliki, maka
wilayah Gorontalo. dengan sendirinya, segala pekerjaan
Sebelum alih fungsi lahan per- yang ada sudah barang tentu dapat
tanian menjadi lahan perkebunan tebu, mendatangkan hasil yang optimal. Hal
masalah kesempatan bekerja tidak men- ini akan berpengaruh terhadap
jadi masalah. Hal ini disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
adanya lahan maupun tanah yang terse- hari. Dalam pandangan petani, keahlian
dia untuk kepentingan pertanian. Akan diperlukan dalam segala pekerjaan,
tetapi, setelah beralih menjadi lahan sebab bila kehilangan pekerjaan misal-
perkebunan tebu, maka dengan lambat nya sebagai petani ketika lahan sudah
laun kesempatan atau lapangan kerja menyempit bahkan sudah tidak ada sa-
mulai mengalami perubahaan. Ini kare- ma sekali, masyarakat dapat beralih
na sudah semakin menyempitnya lahan profesi ke bidang yang lain. Profesi lain
pertanian dan beralih menjadi lahan antara lain menjadi buruh perusahaan,
perkebunan tebu. pabrik gula yang ada di sekitar mereka.
Upata perolehan pekerjaan di- Namun karena masyarakat kurang
lakukan dengan syarat perlu ketrampi- memiliki keterampilan, masih banyak
lan atau keahlian. Berdasarkan hasi wa- yang tetap berpfofesi sebagai petani,
wancara, terlihat bahwa masalah ke- walaupun sawah menjadi terbatas aki-
63
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013
64
Alih Fungsi Lahan dan Perubahan Sosial ...Rauf A. Hatu
pekerja di perusahaan pabrik gula me- pergeseran pola mata pencaharian uta-
merlukan keahlian tersendiri atau harus ma petani dalam sektor pertanian ke
memiliki pendidikan formal, walaupun non pertanian. Perubahan alih fungsi
masyarakat memiliki pendidikan formal lahan pertanian menjadi lahan perke-
sekalipun, akan tetapi masuk dan beker- bunan tebu mempengaruhi gerak mobil-
ja di peru-sahaan tidak mudah harus itas sosial, artinya semula penentuan
melalui seleksi yang ketat berdasarkan status sosial elite (lapisan sosial elite/
aturan-aturan perusahaan. Apabila upper class) pada petani semata-mata
masyarakat diperbolehkan atau ditentukan oleh luasnya jumlah
diterima sebagai pekerja di perusahaan kepemilikan lahan pertanian, mulai
hanya dalam bidang buruh tebang tebu bergeser yaitu penentuan lapisan elite
atau pembersih ladang tebu; seseorang juga ditentukan oleh
Ketiga, faktor pemenuhan kebu- kedudukan status sosial (pendidikan)
tuhan hidup sehari-hari menjadi pen- seseorang. Dalam hal bekerja di peru-
dorong petani untuk mencari pekerjaan sahaan pabrik gula memerlukan keahl-
di luar sektor pertanian. Ini terjadi kare- ian atau harus memiliki pendidikan for-
na kebutuhan semakin hari semakin mal, walaupun masyarakat memiliki
berkembang, disisi lain pendapatan pendidikan formal sekalipun, akan teta-
disektir pertanian semakin menurun. pi masuk dan bekerja di perusahaan tid-
Keempat, usaha berdagang di desa ak mudah harus melalui seleksi yang
tidak dapat diharapkan untuk meme- ketat berdasarkan aturan perusahaan,
nuhi kebutuhan sehari-hari. Ini karena bila masyarakat diperbolehkan atau
masyarakat desa pada umumnya hanya diterima sebagai pekerja di perusahaan
memiliki pekerjaan sebagai petani. hanya sebagai buruh tebang tebu atau
Keinginan masyarakat untuk men- pembersih ladang tebu
cari pekerjaan diluar pertanian didasari
pada alasan (1) sudah berkurangnya
lahan pertanian di desa disisi lain DAFTAR PUSTAKA
penduduk tiap tahun makin bertambah
dan (2) pemenuhan kebutuhan keluarga Abdussamad, Kadir, dkk. 1999. Empat Aspek
sehari-hari yang semakin tinggi seiring Adat Daerah Gorontalo. Jakarta:
Yayasan 23 Januari 1942 dan Aksara
dengan perkembangan atau perubahan
Indira Harapan.
masyarakat pedesaan. Masalah berku- Fauzi, Noer. 1995. Transformasi Agraria dan
rangnya lahan pertanian yang telah Kesejahteraan Kaum Tani di Dalam
beralih fungsi menjadi lahan pekebunan Tanah. Rakyat dan Demokrasi. Jurnal
tebu. Wacana No.10 September-Oktober
1995. Yogyakarta.
Harian Fajar. 1991. Rakyat Pun Diintimidasi
SIMPULAN Berbagai Oknum. Koran Harian Pagi.
Fajar. Makasar.
Perubahan kehidupan petani se- ----------. 1990. Laporan dari Rakyat dan Tanah
Paguyaman Gorontalo 1. 2 dan 3. Ujung
bagai implikasi dari alih fungsi lahan
Pandang.
pertanian menjadi lahan perkebunan
Keppi, Sukesi. 2002. Hubungan Kerja dan
tebu tidak sekedar berdampak terhadap Dinamika Hubungan Genger Dalam Sis-
permasalahan penyempitan lahan per- tem Pengusahaan Tebu Rakyat. Lem-
tanian semata, namun berdampak pula baga Penerbitan Fakultas Pertanian
terhadap akses pemilikan lahan per- Universitas Brawijaya. Malang
tanian. Hal ini berdampak pada Lauer, Robert. 1993. Perspektif tentang Peru-
65
Paramita Vol. 23, No. 1 - Januari 2013
66