Anda di halaman 1dari 9

Sosiologi Pertanian

Definisi Sosiologi Pertanian

SOSIOLOGI
SOCIUS = LOGOS =

Teman, bersama omongan, diskusi

SOCIOLOGY

Lahir ketika Auguste Comte (Bapak Sosiologi) menerbitkan buku Positive Philosophy (1838) dan
Herbert Spencer menerbitkan buku Principles of Sociology (1876)

SOSIOLOGI PERTANIAN
Sosiologi Pertanian menurut para ahli:
1. Menurut Planck (1993) adalah sosiologi ekonomi seperti halnya sosiologi industri, yang membahas
fenomena sosial dalam bidang ekonomi pertanian.

2. Sosiologi pertanian adalah suatu pengetahuan sistematis dari suatu hasil penerapan
metode ilmu dalam mempelajari masyarakat pedesaan, struktur sosial dan
organisasi sosial, dan juga sistem perubahan dasar masyarakat dan proses perubahan
sosial yang terjadi. (Nasution, 1983).
3. 1970 Lynn Smith & Paul Zopf = studi masyarakat perdesaan: organisasi & strukturnya, proses-
prosesnya, sistem sosial, dan perubahan-perubahannya.

4. 1942 Dwight Sanderson = studi tentang kehidupan dalam lingkungan perdesaan


5. 1942 NL Sims = studi asosiasi antara orang-orang yang hidupnya banyak tergantung pada pertanian
6. 1922 John Gillete = mempelajari komunitaskomunitas perdesaan untuk mengungkapkan kondisi-
kondisi serta kecenderungan- kecenderungannya dan merumuskan prinsip-prinsip kemajuan

Kesimpulan : sosiologi pertanian adalah suatu Ilmu yang mempelajari kehidupan sosial
ekonomi masyarakat terutama dibidang ekonomi pertanian.
Ilmu sosiologi sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Adapun hal-hal yang
berkaitan dengan sosiologi khususnya sosilogi pertanian, antara lain
:
1. Struktur sosial
Menurut hasil riset dari Universitas Padajdjaran Bandung, struktur sosial di bidang
pertanian mencangkup Keluarag , kelompok sosial, organisasi masyarakat, kelompok
etnis, kelompok bisnis dan lain-lain. Fungsi dari struktur sosial ini sendiri adalah
sebagai pelaku sekaligus penerima manfaat atau kerugian dari fungsi semua
komponen sosial , disebut juga sebagai pemangku kepentingan.

2. Interaksi sosial
Definisi: Hubungan sosial masyarakat yang bersifat dinamis, dimana syarat utama didalam
masyarakat tersebut terjadi aktivitas sosial.

Syarat terjadinya interaksi :


1. Adanya kontak sosialbaik menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok,
maupun antara individu dengan kelompok, bersifat positif, negatif, primer, dan sekunder.
2. Adanya komunikasiantar anggota masyarakat, yakni seseorang memberi arti pada
perilaku/perasaan orang lain, dan komunikasi menjadi bahan reaksi yang dilakukan.

Faktor mempengaruhi Interaksi Sosial:


1. Imitasi : meniru perilaku dan tindakan orang lain
2. Sugesti : penerimaan pandangan, tingkah laku orang lain
3. Identifikasi : kecenderungan atau keinginan untuk menjadi sama dengan pihak lain
4. Simpati : perasaan memperhatikan dan memahami pihak lain

Interaksi sosial ini sendiri terjadi karena pertanian bersifat kewilayahan , tidak bisa ditangani
individu.

3. Proses sosial
Proses sosial dalam masyarakat merupakan suatu integrasi yang harmonis antara individu
dengan individu dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Individu mencoba
menyesuaikan diri dengan bermacam-macam hubungan sosial.
Dalam sosiologi pengetahuan akan proses-proses sosial sangat penting, karena
pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dalam
mengenai segi dinamis masyarakat atau gerak masyarakat.
Proses-proses sosial berakar pada interaksi sosial. Seperti diketahui, interaksi sosial
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan
ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan proses dasar dan pokok dalam setiap
masyarakat, dan sifat-sifat masyarakat sangat dipengaruhi oleh tipe-tipe utama interaksi
yang berlangsung di dalamnya. Tipe-tipe interaksi yang banyak muncul itu sangat
ditentukan oleh norma-norma dalam masyarakat itu dan ini berkaitan dengan peran-peran
sosial, status dan nilai.

AKSI + REAKSI = PRODUK INTERAKSI

4. Kelembagaan
Teori Kelembagaan

Salah satu makna lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: "pola perilaku
manusia mapan. terdiri atas interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka nilai yang
relevant Sedangkan kelembagaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan lembaga.
Uphoff (1992b) dan Fowler (1992): "an institution is a complex of norms and behaviours
that persists over time by serving some socially valued purpose, while an organization is
a structure or recognized and accepted roles". Tiga kata kunci: sosial, nilai {norms), dan
perilaku {behaviours). Suatu institusi atau kelembagaan dapat berbentuk organisasi atau
sebaliknya.Menurut Chitambar Lembaga sosial merupakan seperangkat pola-pola
perilaku yang diterima dalam pola ajar (socialization), termasuk peranan dan tata-cara
(prosedur) yang diwajibkan. Lembaga-lembaga sosial mempunyai struktur masing-
masing dan berfungsi sebagai satuan-satuan yang dapat dibedakan satu sama lain
meskipun tidak jelas. Tiap-tiap lembaga sosial sarat dengan nilai-nilai, peranan-peranan
tertentu dan tatacara bertingkah laku, ada yang berupa aturan tertulis, tetapi umumnya
tidak tertulis dan tanpa disadari orang nyata memberi dorongan sosial pada warga
masyarakat.

Pada dasarnya kelembagaan dapat dibedakan menjadi kelembagaan komunitas,


pemerintah, dan pasar. Dari ketiga bentuk sifat dasar kelembagaan itu sesungguhnya
suatu masyarakat menjurus pada dua bentuk yaitu masyarakat komunitas yang dicirikan
oleh kelembagaan komunitasnya yang kuat dengan masyarakat pasar yang rohnya
didominasi kelembagaan pasar.

Pada kelembagaan masyarakat komunitas, karakteristik hubungan sosial berdasarkan


atas status, dimana posisi dan peran terbentuk secara otomatis melalui mekanisme yang
baku. Fungsi pasar melekat dalam sistem kekerabatan dan kurang menerapkan prinsip
ekonomi. Kelembagaan masyarakat komunitas memiliki multifungsi dan selalu berusaha
mencapai seimbang antara hubungan horizontal dan vertikal. Masyarakat pasar memiliki
karakteritik hubungan sosial berdasarkan kontrak dan mengutamakan pencapaian hal-hal
baru.

Tabel 2. Perbedaan Karakteristik Kelembagaan antara Komunitas, Pemerintah, dan Pasar

Aspek Komunitas Pemerintah Pasar

1. Orientasi utama Pemenuhan Melayani Keuntungan


kebutuhan penguasa
hidup komunal dan
masyarakat

2. Sifat kerja sistem Demokratis Monopolis Kompetitif


sosialnya berdasarkan
kesetaraan

3. Sandaran kontrol Kultural Pemaksaan Penuh


sosial perhitungan
4. Bentuk simbol yang Mistis Pseudorealis Realis
diterapkan
5. Bentuk norma utama Komunal dan kepatuhan Modifikasi Individualis
perilaku

Sumber : Uphoff, 1986

Selain sisi internal, perlu pula dipahami sisi eksternal kelembagaan. Lingkungan
sosial dimana suatu kelembagaan hidup merupakan faktor pengaruh yang dapat menjadi
pendorong dan sekaligus pembatas seberapa jauh sesuatu kelembagaan dapat beroperasi.

Lembaga Sosial

Pengertian tentang lembaga sosial atau social institution banyak dijumpai dalam berbagai
literatur. Disamping itu banyak juga ahli-ahli yang mengajukan berbagai istilah
terjemahan atau artian dari social institutuion ini, misalnya pranata sosial, lembaga
kemasyarakatan, dan bangunan sosial. Pembatasan pengertiannya tergambar antara lain
dari definisi-definisi yang dikemukakan dalam contoh-contoh berikut :
Hurton : Lembaga sosial adalah suatu sistim hubungan- hubungan sosial yang
terorganisasi, meliputi nilai-nilai dan tatacara yang dihayati bersama dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Fitcher : suatu lembaga sosial adalah struktur pola- pola hubungan sosial dan peranan-
peranan yang relatif mantap dimana orang-orang mengenakan sanksi-sanksi dan cara-
cara tertentu untuk tujuan memuaskan kebutuhan- kebutuhan pokok masyarakat.
Landis : Lembaga-lembaga sosial adalah struktur kebudayaan formal yang dibina untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan sosial pokok.
Koentjaraningrat : pranata sosial adalah suatu sistim tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada serangkaian aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan
khusus dalam kebidupan masyarakat.
Soerjono Soekanto: Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan daripada norma-
norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan masyarakat.
Alvin L. Bertrand, menyatakan bahwa lembaga sosial merupakan tata abstraksi yang
lebih tinggi dari kelompok, organisasi maupun sistim-sistim sosial lain. Ada pendapat
bahwa wujud yang konkrit dari pada lembaga sosial adalah asosiasi (association). Jika
suatu universitas adalah lembaga sosial, maka Universitas Satya Wacana, Universitas
Diponegoro, dsb merupakan contoh-contoh asosiasi.
Dari batasan-batasan diatas, tampak bahwa pokok persoalan dalam memahami lembaga
sosial terletak pada tekanan akan kebutuhan pokok manusia dan sistem perilaku yang
terorganisasi. Tekanan akan hal tersebut menunjukkan ciri yang membedakannya dari
konsepsi-konsepsi lain, seperti kelompok dan organisasi.

Ada dua golongan pendapat dalam memahami lembaga sosial dan asosiasi, yaitu :

Yang memandang baik lembaga maupun asosiasi sebagai bentuk-bentuk organisasi


sosial, hanya lembaga bersifat lebih universal dan penting , sedangkan asosiasi bersifat
kurang penting dan bertujuan lebih spesifik. Misalnya "negara" dan "keluarga" adalah
lembaga, sedangkan perkumpulan sepak bola, ketoprak plesetan dan serikat-serikat buruh
adalah asosiasi.
Yang memandang lembaga sebagai kompleks peraturan dan peranan-peranan sosial
secara abstrak, dan memandang asosiasi-asosiasi sebagai bentuk-bentuk orgasisasi secara
konkrit.
6. Organisasi
Organisasi Sosial

Organisasi mempunyai batasan-batasan yang tegas dan jelas. Dengan merumuskan tujuan-
tujuan organisasi secara jelas, semua aktivitas dipusatkan untuk mencapai tujuan- tujuan
tersebut. Suatu organisasi mungkin menemukan tujuan-tujuan baru untuk menjadi dasar
kelanjutan hidupnya karena para anggota berusaha memenuhi tuntutan zaman yang berubah.
Beragam organisasi dapat dibina untuk berbagai tujuan di beragam bidang kehidupan
masyarakat.
Organisasi mengenal keanggotaan yang formil, status dan peranan. Ada keanggotaan atas
dasar sukarela : seseorang menjadi anggota terdorong karena kepentingan perorangan secara
khusus. Ada keanggotaan yang dibatasi oleh persyaratan-persyaratan atas dasar penilaian,
misalnya menurut jenis kelamin, kecakapan, lapangan pekerjaan, perhatian khusus dan lain-
lain. Ada pula keanggotaan yang disertai hak-hak tertentu dan membawa keuntungan-
keuntungan, tetapi sebaliknya juga membebankan kewajiban- kewajiban dan syarat kepatuhan
pada berbagai peraturan dan pedoman kerja.
Organisasi mempunyai struktur administrasi sendiri, dengan peranan-peranan dan fungsi-
fungsinya yang ditentukan secara tegas.
Organisasi menganut prinsip-prinsip dan beragam prosedur kerja dalam mencapai tujuan-
tujuan yang dijabarkan secara nyata. Umumnya organisasi mempunyai suatu Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga yang diwajibkan oleh undang-undang yang menjelaskan tujuan-
tujuan, aturan- aturan dan tata-kerja organisasi.
Organisasi membina sarana pengendalian sosial, wewenang dan cara mengambil keputusan.
Peraturan- peraturan suatu organisasi menentukan dengan tegas wewenang, prosedur
mengambil keputusan dan pedoman kerja bagi perilaku para anggotanya. Organisasi
mendukung pula beberapa fungsi tambahan lainnya : Ia saluran bagi usaha orang dalam
memenuhi kepentingan-kepentingan individu. Sekelompok orang dengan kepentingan
bersama mendapat peluang kerjasama untuk mewujudkan kepentingan itu. Ia juga saluran
bagi kegiatan secara berencana. Dengan mencapai tujuan-tujuannya, suatu organisasi dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan orang banyak dan mendorong pada perubahan sosial,
(contoh : suatu organisasi petani dapat mendorong terwujudnya landreform.) Organisasi
dapat berfungsi sebagai suatu wahana (arena) bagi suatu rencana kerja (program) baru, yang
kemudian dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat secara lebih luas.

Organisasi Pertanian

Penelitian Wardhana (2009) tentang efektifitas kinerja Gapoktan di Kecamatan Karanganyar,


didaptkan hasil bahwa fungsi-fungsi yang telah dilaksanakan dan dinilai baik oleh responden
adalah fungsi unit usahatani dan fungsi unit usaha sarana dan prasarana produksi. Fungsi yang
belum dilaksanakan dan dinilai kurang oleh responden yaitu fungsi unit usaha pengolahan,
fungsi unit usaha pemasaran dan fungsi unit usaha keuangan mikro. Dari segi pencapaian
tujuan berupa fungsi unit usahatani dan fungsi unit usaha sarana dan prasarana produksi yang
telah dilaksanakan memberikan manfaat bagi anggota Gapoktan

Syahyuti (2004) dalam penelitiannya di lahan lebak, mendapatkan bahwa pengembangan


kelompok tani menghadapi kendala lemahnya motivasi ekonomi dalam hubungan
berkelompok, sehingga perlu dilakukan transformasi kelompok tani menjadi kelembagaan
yang semakin kental nuansanya sebagai kelembagaan pasar
Santoso (2000) menyatakan penyuluh pertanian lapangan di Kecamatan Delanggu memiliki
hubungan signifikan dengan efektivitas kelompok tani hamparan.

Diniyati (2003) berdasarkan hasil penelitiannya menyarankan bahwa untuk meningkatkan


kedinamisan kelompok ke arah yang positif, diperlukan pembinan dan pengarahan supaya
anggota kelompok tani dapat meningkat kapasitas dan kapabilitasnya sehingga menyadari
kemampuan dan kekayaan yang dimilikinya, ini dapat dilakukan melalui penyuluhan dan
pelatihan sehingga diharapkan hasilnya dapat membentuk kelompok tani yang mandiri dan
profesional. Selain itu, Keberhasilan pengembangan hutan rakyat sangat tergantung kepada
kemandirian dari kelompok tani, oleh karena itu kelompok harus mandiri dan tidak tergantung
pada bantuan-bantuan proyek dari luar, caranya yaitu dengan peningkatan aktivitas kegiatan
kelompok melalui pendampingan tenaga ahli, baik dari perguruan tinggi, LSM dan lembaga
penelitian.

7. Perubahan sosial
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat social
meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan
sehari hari kita telah menyentuh perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. William F. Ogburn

Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non material,
terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan material terhadap unsur
non material

2. Mac Iver
Perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)

3. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

4. Gillin dan Gillin

Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang disebabkan
karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun
adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat

5. Samuel Koenig

Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia
karena sebab intern dan ekstern

7. Selo Soemarjan
Segala perubahan pada lembaga lemabaga kemasyrakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai nilai, sikap sikap dan pola
pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat

Penyebab Perubahan Sosial

Menurut Soerjono Soekanto factor internal penyebab perubahan sosial adalah:

1. bertambah atau berkurangnya penduduk


2. penemuan penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention, hal ini
karena:
a. kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b. kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c. perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi
5. perpecahan dari masyarakat tersebut
6. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
7. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif
8. pemimpin yang progresif

Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab
perubahan sosial adalah :

1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi.
Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
- Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan
baru yang lebih berdayaguna
- Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru
sehingga membentuk sistem baru
- Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama
yang masih berlaku
- Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
- Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru
sehingga membawa perubahan yang sangat besar

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

1. Kontak dengan kebudayaan lain


2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan merupakan delik
5. Sistem lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu
8. Oreintasi ke masa depan
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya

Faktor Penghambat Perubahan Sosial

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain


2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested
interest
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup
7. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis
8. Adat atau kebiasaan
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki

Dampak Perubahan Sosial

a. Dampak Positif

Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau


akomodasi. Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap
perkembangan sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan
sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi
yaitu proses pembentukan norma norma dan nilai-nilai baru agar serasi
dengan lembaga lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan
b. Dampak Negatif
Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:

a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi

Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah:

a. Kriminalitas
b. Pergolakan daerah dan separatisme
c. Aksi protes (demonstrasi)
d. Kenakalan remaja
e. Prostitusi, dsb.

PERTANIAN
Pertanian sendiri ada 2, yaitu pertanian di daerah perkotaan maupun daerah Pedesaan.
Keduanya memiliki perbedaan, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi lahan,
cuaca, kelembaban udara, dan juga teknologi pertanian yang berbeda.
Unusur- unsur pertanian sendiri ada 3, antara lain;
1. Tanah / lahan
Luas lahan
Penguasaan :
Milik : berasal dari warisan orangtua / hadiah/ jual-beli
Sewa
Tahunan , misal : Jati
Musiman, misal : tebu
Bagi Hasil
Konservasi lahan : Pemeliharaan tahan, misal pemberian pupuk tidak
berlebihan.
2. Bibit / benih
3. Saprodi : pupuk, alsintan, pestisida, fungisida, dan lain-lain.

Sumber :
Prihtanti, Tinjung Mary.2014. Sosiologi Pertanian.Salatiga.Universitas Kristen Satya Wacana.
Anonim. 2010.http://materipertanian10.blogspot.com/.diakses pada 20 November 2013 pukul 20.00
WIB.
Anonim.2010.http://dherinz-poenya.blogspot.com/2010/11/makalah-ekonomi-pertanian.html.diakses
pada 20 November 2013 pukul 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pawartos Ngayogyakarta
    Pawartos Ngayogyakarta
    Dokumen27 halaman
    Pawartos Ngayogyakarta
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura
    Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura
    Dokumen14 halaman
    Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Acr 6
    Perhitungan Acr 6
    Dokumen1 halaman
    Perhitungan Acr 6
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Manajemen-Peran Karantina, Budidaya PDF
    Manajemen-Peran Karantina, Budidaya PDF
    Dokumen45 halaman
    Manajemen-Peran Karantina, Budidaya PDF
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Nonverbal
    Komunikasi Nonverbal
    Dokumen17 halaman
    Komunikasi Nonverbal
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Eko Kurniawan
    Eko Kurniawan
    Dokumen129 halaman
    Eko Kurniawan
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • EJournal Immanuel Christian (04!26!16!05!40-25)
    EJournal Immanuel Christian (04!26!16!05!40-25)
    Dokumen12 halaman
    EJournal Immanuel Christian (04!26!16!05!40-25)
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Pupuk Hayati
    Pupuk Hayati
    Dokumen10 halaman
    Pupuk Hayati
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Modul Sosiologi Pertanian
    Modul Sosiologi Pertanian
    Dokumen52 halaman
    Modul Sosiologi Pertanian
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Bagan
    Bagan
    Dokumen1 halaman
    Bagan
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Modul Sosiologi Pertanian
    Modul Sosiologi Pertanian
    Dokumen52 halaman
    Modul Sosiologi Pertanian
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Sosper 6
    Sosper 6
    Dokumen2 halaman
    Sosper 6
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Sosper 2
    Sosper 2
    Dokumen6 halaman
    Sosper 2
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Sosper 7
    Sosper 7
    Dokumen2 halaman
    Sosper 7
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Makalah KWN
    Makalah KWN
    Dokumen10 halaman
    Makalah KWN
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Tipus
    Tipus
    Dokumen2 halaman
    Tipus
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Sosiologi Pertanian
    Sosiologi Pertanian
    Dokumen27 halaman
    Sosiologi Pertanian
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Sosper 3
    Sosper 3
    Dokumen8 halaman
    Sosper 3
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • PPW Padi
    PPW Padi
    Dokumen4 halaman
    PPW Padi
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • PPW Padi
    PPW Padi
    Dokumen4 halaman
    PPW Padi
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Esay KWN
    Esay KWN
    Dokumen11 halaman
    Esay KWN
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat
  • Media Tanam
     Media Tanam
    Dokumen11 halaman
    Media Tanam
    Galuh Friska Cahyani II
    Belum ada peringkat