SOSIOLOGI
SOCIUS = LOGOS =
SOCIOLOGY
Lahir ketika Auguste Comte (Bapak Sosiologi) menerbitkan buku Positive Philosophy (1838) dan
Herbert Spencer menerbitkan buku Principles of Sociology (1876)
SOSIOLOGI PERTANIAN
Sosiologi Pertanian menurut para ahli:
1. Menurut Planck (1993) adalah sosiologi ekonomi seperti halnya sosiologi industri, yang membahas
fenomena sosial dalam bidang ekonomi pertanian.
2. Sosiologi pertanian adalah suatu pengetahuan sistematis dari suatu hasil penerapan
metode ilmu dalam mempelajari masyarakat pedesaan, struktur sosial dan
organisasi sosial, dan juga sistem perubahan dasar masyarakat dan proses perubahan
sosial yang terjadi. (Nasution, 1983).
3. 1970 Lynn Smith & Paul Zopf = studi masyarakat perdesaan: organisasi & strukturnya, proses-
prosesnya, sistem sosial, dan perubahan-perubahannya.
Kesimpulan : sosiologi pertanian adalah suatu Ilmu yang mempelajari kehidupan sosial
ekonomi masyarakat terutama dibidang ekonomi pertanian.
Ilmu sosiologi sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Adapun hal-hal yang
berkaitan dengan sosiologi khususnya sosilogi pertanian, antara lain
:
1. Struktur sosial
Menurut hasil riset dari Universitas Padajdjaran Bandung, struktur sosial di bidang
pertanian mencangkup Keluarag , kelompok sosial, organisasi masyarakat, kelompok
etnis, kelompok bisnis dan lain-lain. Fungsi dari struktur sosial ini sendiri adalah
sebagai pelaku sekaligus penerima manfaat atau kerugian dari fungsi semua
komponen sosial , disebut juga sebagai pemangku kepentingan.
2. Interaksi sosial
Definisi: Hubungan sosial masyarakat yang bersifat dinamis, dimana syarat utama didalam
masyarakat tersebut terjadi aktivitas sosial.
Interaksi sosial ini sendiri terjadi karena pertanian bersifat kewilayahan , tidak bisa ditangani
individu.
3. Proses sosial
Proses sosial dalam masyarakat merupakan suatu integrasi yang harmonis antara individu
dengan individu dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Individu mencoba
menyesuaikan diri dengan bermacam-macam hubungan sosial.
Dalam sosiologi pengetahuan akan proses-proses sosial sangat penting, karena
pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian yang dalam
mengenai segi dinamis masyarakat atau gerak masyarakat.
Proses-proses sosial berakar pada interaksi sosial. Seperti diketahui, interaksi sosial
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan
ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan proses dasar dan pokok dalam setiap
masyarakat, dan sifat-sifat masyarakat sangat dipengaruhi oleh tipe-tipe utama interaksi
yang berlangsung di dalamnya. Tipe-tipe interaksi yang banyak muncul itu sangat
ditentukan oleh norma-norma dalam masyarakat itu dan ini berkaitan dengan peran-peran
sosial, status dan nilai.
4. Kelembagaan
Teori Kelembagaan
Salah satu makna lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: "pola perilaku
manusia mapan. terdiri atas interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka nilai yang
relevant Sedangkan kelembagaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan lembaga.
Uphoff (1992b) dan Fowler (1992): "an institution is a complex of norms and behaviours
that persists over time by serving some socially valued purpose, while an organization is
a structure or recognized and accepted roles". Tiga kata kunci: sosial, nilai {norms), dan
perilaku {behaviours). Suatu institusi atau kelembagaan dapat berbentuk organisasi atau
sebaliknya.Menurut Chitambar Lembaga sosial merupakan seperangkat pola-pola
perilaku yang diterima dalam pola ajar (socialization), termasuk peranan dan tata-cara
(prosedur) yang diwajibkan. Lembaga-lembaga sosial mempunyai struktur masing-
masing dan berfungsi sebagai satuan-satuan yang dapat dibedakan satu sama lain
meskipun tidak jelas. Tiap-tiap lembaga sosial sarat dengan nilai-nilai, peranan-peranan
tertentu dan tatacara bertingkah laku, ada yang berupa aturan tertulis, tetapi umumnya
tidak tertulis dan tanpa disadari orang nyata memberi dorongan sosial pada warga
masyarakat.
Selain sisi internal, perlu pula dipahami sisi eksternal kelembagaan. Lingkungan
sosial dimana suatu kelembagaan hidup merupakan faktor pengaruh yang dapat menjadi
pendorong dan sekaligus pembatas seberapa jauh sesuatu kelembagaan dapat beroperasi.
Lembaga Sosial
Pengertian tentang lembaga sosial atau social institution banyak dijumpai dalam berbagai
literatur. Disamping itu banyak juga ahli-ahli yang mengajukan berbagai istilah
terjemahan atau artian dari social institutuion ini, misalnya pranata sosial, lembaga
kemasyarakatan, dan bangunan sosial. Pembatasan pengertiannya tergambar antara lain
dari definisi-definisi yang dikemukakan dalam contoh-contoh berikut :
Hurton : Lembaga sosial adalah suatu sistim hubungan- hubungan sosial yang
terorganisasi, meliputi nilai-nilai dan tatacara yang dihayati bersama dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Fitcher : suatu lembaga sosial adalah struktur pola- pola hubungan sosial dan peranan-
peranan yang relatif mantap dimana orang-orang mengenakan sanksi-sanksi dan cara-
cara tertentu untuk tujuan memuaskan kebutuhan- kebutuhan pokok masyarakat.
Landis : Lembaga-lembaga sosial adalah struktur kebudayaan formal yang dibina untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan sosial pokok.
Koentjaraningrat : pranata sosial adalah suatu sistim tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada serangkaian aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan
khusus dalam kebidupan masyarakat.
Soerjono Soekanto: Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan daripada norma-
norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan masyarakat.
Alvin L. Bertrand, menyatakan bahwa lembaga sosial merupakan tata abstraksi yang
lebih tinggi dari kelompok, organisasi maupun sistim-sistim sosial lain. Ada pendapat
bahwa wujud yang konkrit dari pada lembaga sosial adalah asosiasi (association). Jika
suatu universitas adalah lembaga sosial, maka Universitas Satya Wacana, Universitas
Diponegoro, dsb merupakan contoh-contoh asosiasi.
Dari batasan-batasan diatas, tampak bahwa pokok persoalan dalam memahami lembaga
sosial terletak pada tekanan akan kebutuhan pokok manusia dan sistem perilaku yang
terorganisasi. Tekanan akan hal tersebut menunjukkan ciri yang membedakannya dari
konsepsi-konsepsi lain, seperti kelompok dan organisasi.
Ada dua golongan pendapat dalam memahami lembaga sosial dan asosiasi, yaitu :
Organisasi mempunyai batasan-batasan yang tegas dan jelas. Dengan merumuskan tujuan-
tujuan organisasi secara jelas, semua aktivitas dipusatkan untuk mencapai tujuan- tujuan
tersebut. Suatu organisasi mungkin menemukan tujuan-tujuan baru untuk menjadi dasar
kelanjutan hidupnya karena para anggota berusaha memenuhi tuntutan zaman yang berubah.
Beragam organisasi dapat dibina untuk berbagai tujuan di beragam bidang kehidupan
masyarakat.
Organisasi mengenal keanggotaan yang formil, status dan peranan. Ada keanggotaan atas
dasar sukarela : seseorang menjadi anggota terdorong karena kepentingan perorangan secara
khusus. Ada keanggotaan yang dibatasi oleh persyaratan-persyaratan atas dasar penilaian,
misalnya menurut jenis kelamin, kecakapan, lapangan pekerjaan, perhatian khusus dan lain-
lain. Ada pula keanggotaan yang disertai hak-hak tertentu dan membawa keuntungan-
keuntungan, tetapi sebaliknya juga membebankan kewajiban- kewajiban dan syarat kepatuhan
pada berbagai peraturan dan pedoman kerja.
Organisasi mempunyai struktur administrasi sendiri, dengan peranan-peranan dan fungsi-
fungsinya yang ditentukan secara tegas.
Organisasi menganut prinsip-prinsip dan beragam prosedur kerja dalam mencapai tujuan-
tujuan yang dijabarkan secara nyata. Umumnya organisasi mempunyai suatu Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga yang diwajibkan oleh undang-undang yang menjelaskan tujuan-
tujuan, aturan- aturan dan tata-kerja organisasi.
Organisasi membina sarana pengendalian sosial, wewenang dan cara mengambil keputusan.
Peraturan- peraturan suatu organisasi menentukan dengan tegas wewenang, prosedur
mengambil keputusan dan pedoman kerja bagi perilaku para anggotanya. Organisasi
mendukung pula beberapa fungsi tambahan lainnya : Ia saluran bagi usaha orang dalam
memenuhi kepentingan-kepentingan individu. Sekelompok orang dengan kepentingan
bersama mendapat peluang kerjasama untuk mewujudkan kepentingan itu. Ia juga saluran
bagi kegiatan secara berencana. Dengan mencapai tujuan-tujuannya, suatu organisasi dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan orang banyak dan mendorong pada perubahan sosial,
(contoh : suatu organisasi petani dapat mendorong terwujudnya landreform.) Organisasi
dapat berfungsi sebagai suatu wahana (arena) bagi suatu rencana kerja (program) baru, yang
kemudian dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat secara lebih luas.
Organisasi Pertanian
7. Perubahan sosial
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat social
meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan
sehari hari kita telah menyentuh perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non material,
terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan material terhadap unsur
non material
2. Mac Iver
Perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang disebabkan
karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun
adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat
5. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia
karena sebab intern dan ekstern
7. Selo Soemarjan
Segala perubahan pada lembaga lemabaga kemasyrakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai nilai, sikap sikap dan pola
pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat
Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab
perubahan sosial adalah :
1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi.
Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
- Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan
baru yang lebih berdayaguna
- Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru
sehingga membentuk sistem baru
- Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama
yang masih berlaku
- Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
- Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru
sehingga membawa perubahan yang sangat besar
a. Dampak Positif
a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi
a. Kriminalitas
b. Pergolakan daerah dan separatisme
c. Aksi protes (demonstrasi)
d. Kenakalan remaja
e. Prostitusi, dsb.
PERTANIAN
Pertanian sendiri ada 2, yaitu pertanian di daerah perkotaan maupun daerah Pedesaan.
Keduanya memiliki perbedaan, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi lahan,
cuaca, kelembaban udara, dan juga teknologi pertanian yang berbeda.
Unusur- unsur pertanian sendiri ada 3, antara lain;
1. Tanah / lahan
Luas lahan
Penguasaan :
Milik : berasal dari warisan orangtua / hadiah/ jual-beli
Sewa
Tahunan , misal : Jati
Musiman, misal : tebu
Bagi Hasil
Konservasi lahan : Pemeliharaan tahan, misal pemberian pupuk tidak
berlebihan.
2. Bibit / benih
3. Saprodi : pupuk, alsintan, pestisida, fungisida, dan lain-lain.
Sumber :
Prihtanti, Tinjung Mary.2014. Sosiologi Pertanian.Salatiga.Universitas Kristen Satya Wacana.
Anonim. 2010.http://materipertanian10.blogspot.com/.diakses pada 20 November 2013 pukul 20.00
WIB.
Anonim.2010.http://dherinz-poenya.blogspot.com/2010/11/makalah-ekonomi-pertanian.html.diakses
pada 20 November 2013 pukul 20.00 WIB.