ANALISIS KRITERIA KESESUAIAN LAHAN TERHADAP PRODUKSI
KAKAO PADA TIGA KLASTER PENGEMBANGAN DI KABUPATEN PIDIE
Kesesuain lahan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena di
pengaruhi oleh unsur unsur yang mempengaruhinya. Tingkat kesesuaian suatu lahan untuk tanaman kakao berpengaruh terhadap produktifitas kakao, dan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesesuaian lahan di Kabupaten Pidie untuk tanaman kakao perlu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan. Evaluasi kesesuaian lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk penggunaan tertentu, dalam hal ini yaitu untuk pengembangan perkebunan kakao. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kakao digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan dan meningkatkan produktifitas kakao kabupaten pidie. Untuk penelitian tersebut sudah sesuai karena di lakukan perlakuan antara kesesuaian kelas lahan aktual dengan Kelas kesesuaian lahan potensial sesuai marginal dengan 3 klaster yaitu klaster Padang Tiji, Klaster Keumala, klaster Tangse yang berbeda karakteristik wilayahnya. Karakteristik lahan penentu tinggi rendahnya produksi adalah ketinggian tempat, lereng, fraksi pasir, fraksi liat, pH H2O, pH KCl, C-organik, N total, P tersedia, Na, kejenuhan Al, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa dan salinitas, sedangkan karakteristik lahan penentu tinggi rendahnya kadar lemak adalah ketinggian tempat, C organik, N total, P tersedia, Ca dan Mg. Dari hasil yang didapat, produksi yang tertinggi terdapat di Klaster Tangse karena sesuai dengan karakterisik lahan penentu tinggi rendahnya produksi dan karakteristik lahan penentu tinggi rendahanya kadar lemak untuk pertumbuhan tanaman kakao. Penelitian tersebut ada dampak positif yang memberikan informasi dan saran untuk pemanfaatan lahan di Kabupaten Pidie khususnya untuk produksi kakao antara lain 1. Melakukan penanganan terhadap karakteristik lahan yang menjadi faktor penghambat bagi pertumbuhan tanaman kakao. 2. Dapat memanfaatkan lahan untuk produksi tanaman kakao dengan tetap memperhatikan pengelolaan lahan yang sesuai dengan kesesuaian lahan. Masyarakat, sebelum melakukan budidaya tanaman kakao hendaknya memperhatikan karakteristik lahan yang sesuai untuk tanaman kakao serta cara pembudidayaan yang tepat. 3. Pemerintah daerah supaya dapat mendukung kegiatan budidaya tanaman kakao dengan cara memberikan bantuan modal, menyediakan bibit unggul, serta melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan daerah.