Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raisa Namira

Kelompok :8
Jurusan : Ilmu Gizi 2016
LAPORAN SILMI

Rohis adalah organisasi yang bertujuan untuk menegakkan dakwah kampus.


Dakwah kampus dilakukan di kampus , dengan tujuan untuk membentuk alumni-
alumni yang memilik jiwa keislaman yang baik dan mampu menegakkan syariaat
Islam, sehingga pada saat memasuki dunia kerja sudah memiliki bekal ilmu agama
yang cukup. Dalam sebuah organisasi dibutuhkan seorang penggerak yang nantinya
dapat mengubah pandangan masyarakat tentang Islam yang sesungguhnya. Maka dari
itu sebuah organisasi membutuhkan kader yang dapat bertindak sebagai penggerak
demi keberlangsungan organisasi. Sedangkan pengurus dalam sebuah organisasi
adalah orang yang digerakkan, agar tercipatnya tujuan dari organisasi ini, sehingga
diadakannya jalur kaderisasi. Dengan adanya organisasi ROHIS ini dapat
menciptakan masa depan para alumni yang lebih Islami.

Salah satu jalur kaderisasi ROHIS adalah diadakannya Training Rohis (TR) yang
dibagi ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut :

1. TR1 : Bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang kemusliman


2. TR2 : Bertujuan untuk mencetak kader-kader yang mempunyai ketertarikan
dalam dunia dakwah kampus
3. TR3 : Bertujuan untuk menggerakan dakwah kampus atau sebagai penggerak
dakwah kampus

Namun terdapat beberapa problematika yang dihadapi dalam dakwah kampus antara
lain kurangnya penokohan dari kaum muslimin, Dakwah fardiyah yaitu dakwah yang
dilakukan secara personal yang masih kurang serta masih kurangnya kemauan untuk
belajar dan membaca. Hal ini dapat diatasi dengan mengamalkan 10 muwashafat
kader dakwah beriktu ini:

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)


2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
3. .Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemandirian usaha)
10. Nafiun Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

Yang paling utama dari kesepuluh muwashafat diatas adalah akidah, apabila
akidahnya kuat maka yang lain pun akan tetap berdiri kokoh. Niatakan segala
sesuatu semata-mata hanya untuk meraih ridho Allah SWT.

Adapun tingkatan amal yang harus damalkan oleh seorang kader dakwah adalah
sebagai berikut :
1. Perbaikan diri sendiri, sehingga ia menjadi orang yang kuat fisiknya,
kokoh akhlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat
aqidahnya, benar ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian
akan waktunya, rapi urusannya, dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga
agar menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktivitas
kehidupan rumah tangganya, memilih istri yang baik dan menjelaskan
kepadanya hak dan kewajibannya, mendidik anak-anak dan pembantunya
dengan didikan yang baik, serta membimbing mereka dengan prinsip-prinsip
Islam.
3. Bimbingan masyarakat, yakni dengan menyebarkan dakwah, memerangi
perilaku yang kotor dan munkar, mendukung perilaku utama, amar ma'ruf,
bersegera mengerjakan kebaikan, menggiring opini umum untuk memahami
fikrah islamiyah dan mencelup praktek kehidupan dengannya terus-menerus.
4. Pembebasan tanah air dari setiap penguasa asing -non-Islam- baik secara
politik, ekonomi, maupun moral.
5. Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam
yang baik. Dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan
umat dan pekerja yang bekerja demi kemaslahatan mereka. pemerintah Islam
adalah pemerintah yang anggotanya terdiri dari kaum muslimin yang
menunaikan kewajiban-kewajiban Islam, tidak berterang-terangan dengan
kemaksiatan, dan konsisten menerapkan hokum-hukum serta ajaran Islam.
6. Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk
kemaslahatan umat Islam. Hal demikian itu dilakukan dengan cara
membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya, mendekatkan
peradabannya, dan menyatukan kata-katanya, sehingga dapat mengembalikan
tegaknya kekuasan khilafah yang telah hilang dan terwujudnya persatuan
yang di impi-impikan bersama.
7. Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di
seantero negeri. Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk
Allah belaka. (AlBaqarah: 193). Dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahaya-Nya. (At-Taubah: 32).

Anda mungkin juga menyukai