Jaringan tubuh dapat menyintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara amfibolik.
Asam nukleat dan nukleotida yang dimakan bersifat non essensial secara dietetik
diurai di
saluran cerna menjadi mononukleotida sehingga dapat diserap menjadi basa purin
dan basa
pirimidin. Basa purin kemudian dioksidasi menjadi asam urat yang akan direabsorsi
maupun
selama masa pertumbuhan atau regenerasi jaringan ketika sel membelah dengan
cepat. Ada
tiga proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin. Ketiga proses
tersebut, yaitu
sintesis zat antara amfibolik (sintesis de novo), fosforibolasi purin dan fosforilasi
nukleotida
purin.
Biosintesis purin terjadi di dalam hati dengan senyawa awal Ribosa - 5- Fosfat.
merupakan asal pembentukan AMP maupun GMP. Sintesis IMP dari intermediate
amfibolik
lintasan penyelamatan purin, dalam biosintesis NAD+ serta NADP+, dan dalam
biosintesis
glisinsmida ribosal-5fosfatformiltransferase.
menjadi karbon 6 pada IMP. Reaksi tersebut dikatalisi oleh enzim aminoimadazol
ribosil 5-
fosfat karboksilase.
Katabolisme purin
Sebelum diubah menjadi asam urat, purin akan diubah menjadi adenosin
dan
guanosin. Adenosin akan diubah menjadi inosin dengan enzim adenosin deaminase.
Lalu
guanase. Xantin yang berasal dari adenosin dan guanosin akan membentuk asam
urat dengan
Jalur Penyelamatan