Anda di halaman 1dari 3

Ranitidin

Mekanisme kerja antagonis reseptor histamin H2 adalah menghambat sekresi asam lambung

dengan melakukan inhibisi kompetitif terhadap reseptor histamin H2 yang terdapat pada sel

parietal dan menghambat sekresi asam lambung.

Noval Aziz, 2002, Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum, Sari

Pediatri, Vol. 3, No. 4.

Alprazolam merupakan senyawa yang bekerja mempotensiasi inhibisi neuron dengan asam gama

amino butirat (GABA) sebagai mediator. GABA dan alprazolam terikat secara selektif dengan

reseptor GABAyang akan menyebabkan pembukaan kanal ion Cl-. Membran sel saraf secara

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan bahwa terapi tanpa indikasi dan

indikasi yang tidak diterapi masing-masing terdapat satu kasus (3,45%) dari 35 orang pasien

dengan 29 angka kejadian DRPs. Kategori terapi tanpa indikasi terjadi pada pasien yang

diberikan alprazolam padahal pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan tidur (insomnia).

Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan anggota gerak kanan terasa lemah sejak satu hari yang

lalu, mual (-), muntah (-), sakit kepala (-), bicara terasa berat (+) dan pasien didiagnosis

mengalami hemiparese dextra ec. susp. stroke nonhemoragik. Pada saat masuk rumah sakit

pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan tidur dan pasien juga belum pernah mendapatkan

obat sedatif sebelumnya. Pada kasus ini alprazolam diberikan selama 13 hari pemakaian dengan

dosis 0,5 mg satu kali sehari pada malam hari. Alprazolam merupakan senyawa yang bekerja

mempotensiasi inhibisi neuron dengan asam gama amino butirat (GABA) sebagai mediator.

GABA dan alprazolam terikat secara selektif dengan reseptor GABAyang akan menyebabkan

pembukaan kanal ion Cl-. Membran sel saraf secara normal tidak permeabel terhadap ion
klorida, tetapi bila kanal Cl- terbuka, memungkinkan masuknya ion klorida, meningkatkan

potensial elektrik sepanjang membran sel dan terjadi hiperpolarisasi membran sel saraf sehingga

menyebabkan depresi sistem saraf pusat.

Lacy, C. F., & Lance L. L, 2010, Drug Information Handbook (18th Edition), Ohio: Lexi-Comp

Inc.

Ondansetron

Ondansetron merupakan obat selektif terhadap reseptor antagonis 5-Hidroksi-Triptamin (5-HT3)

di otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna. Di mana selektif dan kompetitif untuk

mencegah mual dan muntah setelah operasi dan radioterapi. Ondansetron memblok reseptor di

gastrointestinal dan area postrema di CNS (Philip et al., 2002).

Philip O. Anderson, James E. Knoben, William G. Troutman, 2002. Handbook of Clinical Drug

Data. hal : 133.

Curcuma

Menurut Roth et al., (1998) kurkuminoid yang terkandung dalam Curcuma longa menunjukkan

aktivitas dalam menghambat topoisomerase I dan II topoisomerase , yang memainkan peran

penting dalam replikasi DNA. Selain itu Turmeron yang terkandung dalam minyak atsiri dari

Curcuma longa memberikan 100 % aktivitas mosquitocidal terhadap Aedes aegypti.

Roth GN, Chandra A, Nair MG., 1998, Novel bioactivities of Curcuma longa constituents,
Journal of Natural Products, 61(4): 542-545.
Parasetamol

Efek antipiretik terjadi dengan menghambat siklooksigenase di otak, yang tonus

peroksidanya rendah. (Goodman and Gilman, 2007).

Goodman and Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, Penerbit EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai