Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PERMOHONAN TUGAS AKHIR

DESIGN JARINGAN PEMIPAAN SUMUR INJEKSI DI


LAPANGAN ASEP

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapat Gelar Sarjana Teknik
Pada K.a Prodi Perminyakan

OLEH

ARIS PRASETYO
123210444

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016
Pekanbaru, 05 Oktober 2016

Hal : Surat Pernyataan Pembimbing Tugas Akhir


Kepada Yth,
Dosen Pengasuh Tugas Akhir
Di
Pekanbaru

AssalamualaikumWr. Wb
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Novia Rita, ST. MT
2. Tomi Erfando, ST. MT
Menyatakan bersedia menjadi Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II
untuk penyusunan Tugas Akhir dari mahasiswa berikut :
Nama : Wahyudi Mufti
NPM : 123210496
Judul : Design Jaringan Pemipaan Sumur Injeksi di Lapangan Mufti.

Demikianlah surat ini Saya buat semoga Bapak dapat menyetujui permohonan ini.
Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat Saya:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Novia Rita, ST. MT Tomi Erfando, ST. MT


Pekanbaru, 05 Oktober 2016
Hal : SK Pembimbing Tugas Akhir
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Di
Pekanbaru

Assalamualaikum Wr. Wb
Teriring salam dan doa semoga Bapak dalam keadaan sehat walafiat dan
selalu sukses dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wahyudi Mufti
NPM : 123210496
Dengan ini, ingin mengajukan Tugas Akhir dengan judul Design
Jaringan Pemipaan Sumur Injeksi di Lapangan Mufti. Sebagai bahan
pertimbangan saya lampirkan:
1. Fotokopi Transkip Nilai
2. Fotokopi KRS
3. Fotokopi Her Registrasi
4. Fotokopi Kuitansi Uang Bimbingan TugasAkhir
5. Proposal Permohonan Bimbingan Tugas Akhir
Demikianlah surat ini saya buat semoga Ibu dapat menyetujui permohonan
ini. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Menyetujui, Hormat Saya


Ka. Prodi Teknik Perminyakan

Ira Herawati, ST. MT Wahyudi Mufti


Pekanbaru, 05 Oktober 2016
Hal : SK Pembimbing Tugas Akhir
Kepada Yth,
Ka. Prodi Teknik Perminyakan
Di
Pekanbaru

Assalamualaikum Wr. Wb
Teriring salam dan doa semoga Ibu dalam keadaan sehat walafiat dan
selalu sukses dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wahyudi Mufti
NPM : 123210496
Dengan ini, ingin mengajukan Tugas Akhir dengan judul Analisis
Jaringan Pemipaan Sumur Injeksi di Lapangan Mufti. Sebagai bahan
pertimbangan saya lampirkan:
1. Fotokopi Transkip Nilai
2. Fotokopi KRS
3. Fotokopi Her Registrasi
4. Fotokopi Kuitansi Uang Bimbingan Tugas Akhir
5. Proposal Permohonan Bimbingan Tugas Akhir
Demikianlah surat ini saya buat semoga Ibu dapat menyetujui permohonan
ini. Atas perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Menyetujui, Hormat Saya


Dosen Pengasuh Tugas Akhir

Ir. H. Ali Musnal, MT Wahyudi Mufti


Pekanbaru, 05 Oktober 2016

KepadaYth,
Bapak Ir. H. Abdul Kudus Zaini, MT
Dekan Fakultas Teknik - Universitas Islam Riau
Di
Pekanbaru

AssalamualaikumWr. Wb
Teriring salam dan doa semoga Bapak dalam keadaan sehat walafiat dan
selalu sukses dalam melaksanakan aktivitas.
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Wahyudi Mufti
NPM : 123210496
Mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas
Islam Riau. Melalui surat ini saya mengajukan permohonan untuk melaksanakan
Tugas Akhir di BOB PT. BSP PERTAMINA HULU karena perusahaan ini
bergerak dibidang Industri Perminyakan yang sangat erat hubungannya dengan
studi judul yang sedang saya jalani.
Demikian surat permohonan ini saya buat. Besar harapan saya agar
permohonan ini dikabulkan. Atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Wahyudi Mufti
Pekanbaru, 05 Oktober 2016
Hal : Permohonan Pelaksanaan
Tugas Akhir

KepadaYth,
Human Resource Department
BOB PT. BSP PERTAMINA HULU
Di-
Tempat

DenganHormat,
Bersama surat ini saya doakan semoga Bapak/Ibu berada dalam lindungan
Allah SWT, dan selalu sukses dalam melaksanakan aktivitasnya.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Wahyudi Mufti
NPM : 123210496
Melalui surat ini saya mengajukan permohonan untuk melaksanakan
Tugas Akhir di BOB PT. BSP PERTAMINA HULU, dengan judul Analisis
Jaringan Pemipaan Sumur Injeksi di Lapangan Mufti. Besar harapan saya
agar dapat diterima untuk menyusun Tugas Akhir di Perusahaan ini dengan judul
tersebut diatas. Demikian surat permohonan Tugas Akhir ini saya ajukan. Atas
perhatian Bapak/ Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Wahyudi Mufti
ANALISIS JARINGAN PEMIPAAN SUMUR INJEKSI DI
LAPANGAN ASEP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses pengurasan hidrokarbon pada saat ini pada umumnya telah
memasuki tahap secondary recovery dan tertiary recovery. Produksi minyak
dengan aplikasi injeksi air paling banyak dilakukan di Indonesia, hal ini bertujuan
untuk meningkatkan produksi minyak dengan prinsip pressure maintenance. Air
sebagai fluida injeksi diharapkan dapat mendesak minyak kepermukaan sehingga
faktor perolehan juga mengalami peningkatan.
Dalam aplikasi injeksi air, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
diantaranya penentuan sumur injeksi, pola injeksi, rate injeksi yang tidak tepat
dan berbagai parameter lain yang tidak sesuai, menimbulkan berbagai
permasalahan seperti: kenaikan water cut, tekanan kepala sumur (Pwh) injeksi
yang sudah terlalu tinggi, rate surface pompa injeksi yang terlalu kecil, problem
kepasiran dan lainnya, yang mengakibatkan berkurangnya recovery minyak,
naiknya produksi air, problem lingkungan dan problem lainnya sehingga
menambah cost / biaya dan mengurangi profit / keuntungan.
Penyaluran injeksi air ke reservoir melalui sumur-sumur injeksi tidak
lepas dari sistem fasilitas permukaan yang ada, diantaranya sistem pipeline,
besarnya fasilitas proses, tangki pengumpul dan kapasitas pompa. Pressure loss
yang besar pada sistem pipa dapat mengakibatkan kenaikan tekanan pada sumur
yang satu tetapi juga dapat menurunkan tekanan pada sumur yang lain. Dalam
meningkatkan laju injeksi air dari water injection plan (WIP) ke sumur injeksi,
perlu diperhatikan ukuran diameter pipa yang digunakan, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya gesekan ataupun erosi. Rencana ini harus disesuaikan
dengan program reservoir yang akan datang, sehingga tidak akan terjadi bottle
neck (hambatan). Selain itu, kapasitas pompa dan perencanaan penambahan
pompa harus dilakukan studi secara terintegrasi.
Lapangan Asep memiliki sumur injeksi 49 sumur dan sumur disposal 4
sumur, yang terdiri dari 43 sumur yang masih aktif dan 6 sumur injeksi yang tidak
aktif lagi. Lapangan Asep mempunyai sistem jaringan pempipaan yang kompleks
dan dapat teridentifikasi adanya beberapa masalah terhadap jaringan pemipaan
sumur injeksi berdasarkan hasil design, sehingga perlu dilakukan analisa terhadap
design sistem jaringan pemipaan. Untuk menganalisa hal tersebut digunakan
simulator Pipesim.

1.2 Batasan Masalah


Agar penulisan ini tidak keluar dari tujuan yang diharapkan, maka
tulisan ini hanya membahas Analisis Jaringan Pemipaan Sumur Injeksi di
Lapangan ASEP.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Membuat design jaringan pipa injeksi air dan melakukan history
matching laju injeksi air (flow rate) menggunakan software pipesim.
2. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang terjadi pada jaringan
pemipaan pada Lapangan ASEP.

1.4 Metodologi Penelitian


Dalam penyusunan Tugas Akhir ini , penulis melakukan penelitian
dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk analisa yang
berhubungan dengan Teknik Produksi, buku pegangan pelajaran teknik
perminyakan, jurnal yang relevan dan diskusi dengan dosen pembimbing.
Setelah itu dilakukan analisa data yang membawa kepada kesimpulan yang
merupakan tujuan dari penelitian.

1.5 Sistematika Penulisan


Supaya lebih mudah dipahami penulis hasil penelitian ini menggunakan
sistem pembagian per-bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Terdiri dari penduhulan yang berisikan penjelasan secara umum


mengenai latar belakang penelitian, maksud dan tujuan,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Terdiri dari tinjauan umum lapangan yang berisikan letak


geografis lapangan sejarah pengembangan lapangan, kondisi
geologi lapangan, sejarah produksi lapangan, dan karakteristik
reservoir.

BAB III Terdiri dari teori dasar tentang waterflood, pipesim, injectivity,
dan surface facility.

BAB IV Terdiri dari survey dan proses pengolahan data lapangan

BAB V Terdiri dari Pembahasan dan analisis dari pengolahan data


running pipesim

BAB VI Terdiri Penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran


yang didapatkan dari analisis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

FLOW CHART TUGAS AKHIR


Start

Pengumpulan Data

Tidak
Lengkap

Ya
Tahap Pengerjaan

Tidak
Hasil

Ya

Pembahasan

Kesimpulan

Finish

BAB III
TEORI DASAR

3.1 Injeksi Air (Waterflooding)

Waterflooding merupakan metode perolehan tahap kedua dengan


menginjeksikan air ke dalam reservoir untuk mendapatkan tambahan perolehan
minyak yang bergerak dari reservoir menuju ke sumur produksi setelah reservoir
tersebut mendekati batas ekonomis produktif melalui perolehan tahap pertama.
Keuntungan dari pelaksanaan waterflooding dibandingkan dengan metode
perolehan tahap kedua yang lainnya (gas flooding), antara lain adalah :

tersedia dalam jumlah yang melimpah,


relatif mudah diinjeksikan dan mampu menyebar melalui formasi
bearing minyak, dan
lebih efisien dalam mendesak minyak.

3.1.1. Perencanaan Waterflood

Sebelum membuat perencanaan operasi waterflooding diperlukan studi


pendahuluan. Data-data yang dibutuhkan dalam studi pendahuluan antara lain
adalah sebagai berikut :

Sifat fisik batuan reservoir.


Permeabilitas rata-rata dalam berbagai luasan reservoir.
Data porositas dalam berbagai luasan reservoir.
Heterogenitas reservoir.
Sifat fluida reservoir. Distribusi saturasi air, baik sebelum injeksi
maupun sesudah injeksi.
Model geologi, yang meliputi stratigrafi dan struktur.
Sejarah produksi dan tekanan.
Data tersebut diatas, digunakan dalam studi pendahuluan mengenai
pelaksanaan waterflood, yang meliputi :
a) Perencanaan Air Injeksi.
Air untuk injeksi harus mempunyai syarat-syarat :

o Tersedia dalam jumlah yang cukup sepanjang masa injeksi


o Tidak mengandung padatan-padatan yang tidak dapat larut.
o Secara kimiawi stabil dan tidak mudah bereaksi dengan elemen-
elemen yang terdapat dalam sistem injeksi dan reservoir.
b) Simulasi Reservoir.
Sebelum waterflooding diterapkan terlebih dahulu dibuat simulasinya
berdasarkan data-data diatas. Simulasi dapat dibuat dalam sistem 1
dimensi, 2 dimensi, dan 2 dimensi dengan teknik numerik.

c) Studi Laboratorium.
Penelitian laboratorium dimaksudkan untuk mencari kecocokan antara
proses waterflooding dengan sifat batuan dan fluidanya.

d) Pelaksanaan Pilot Project.


Mencoba mengaplikasikan ke dalam permasalahan di lapangan. Ada
dua jenis pola injeksi yang umum digunakan, yaitu pola five-spot dan
single-injection. Kedua pola ini dapat memaksimalkan jumlah migrasi
minyak.

e) Monitoring Pelaksanaan Pilot Project.


Memonitor dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari pelaksanaan
pilot project..

f) Resimulasi.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pilot project dibandingkan
dengan simulasi reservoir yang dibuat, lalu diadakan penyesuaian antara
kondisi lapangan dengan simulasi reservoirnya.

g) Evalusi Ekonomi.
Meliputi: Perkiraan biaya yang dibutuhkan, perhitungan-perhitungan
dan presentasi.
Hasil dari studi pendahuluan untuk selanjutnya digunakan dan dijadikan
acuan dalam perencanaan operasi waterflood. Perencanaan tersebut meliputi
penentuan lokasi sumur injeksi dan sumur produksi, penentuan pola sumur
(pattern) serta penentuan debit dan tekanan injeksi.

3.1.2 Penentuan Lokasi Sumur Injeksi-Produksi

Pada umumnya dipegang prinsip bahwa sumur-sumur yang sudah ada


sebelum injeksi dipergunakan secara maksimal pada waktu berlangsungnya
injeksi nanti. Jika masih diperlukan sumur-sumur baru maka perlu ditentukan
lokasinya. Untuk memilih lokasi sebaiknya digunakan peta distribusi cadangan
minyak tersisa. Di daerah yang sisa minyaknya masih besar mungkin diperlukan
lebih banyak sumur produksi daripada daerah yang minyaknya tinggal sedikit.
Peta isopermeabilitas juga membantu dalam memilih arah aliran supaya
penembusan fluida injeksi (breakthrough) tidak terjadi terlalu dini.

3.1.3 Penentuan Pola Sumur Injeksi-Produksi

Salah satu cara untuk meningkatkan faktor perolehan minyak adalah


dengan membuat pola sumur injeksi-produksi, yang bertujuan untuk mendapatkan
pola penyapuan yang seefisien mungkin. Tetapi kita harus tetap memegang prinsip
bahwa sumur yang sudah ada sebelum injeksi harus dapat digunakan semaksimal
mungkin pada waktu berlangsungnya injeksi nanti.

Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan pola sumur injeksi produksi


tergantung pada:

a) Tingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah


lateral maupun ke arah vertikal.
b) Struktur batuan reservoir meliputi patahan, kemiringan, dan ukuran.
c) Sumur-sumur yang sudah ada (lokasi dan penyebaran).
d) Topografi.
e) Ekonomi.
Pada operasi waterflooding sumur-sumur injeksi dan produksi umumnya
dibentuk dalam suatu pola tertentu yang beraturan, misalnya pola tiga titik,lima
titik, tujuh titik, dan sebagainya. Pola sumur dimana sumur produksi dikelilingi
oleh sumur-sumur injeksi disebut dengan pola normal. Sedangkan bila sebaliknya
yaitu sumur-sumur produksi mengelilingi sumur injeksi disebut dengan pola
inverted. Masing-masing pola mempunyai sistem jaringan tersendiri yang mana
memberikan jalur arus berbeda-beda sehingga memberikan luas daerah penyapuan
yang berbeda-beda. Diantara pola-pola yang paling umum digunakan :

a) Direct line drive : sumur injeksi dan produksi membentuk garis tertentu
dan saling berlawanan. Dua hal penting untuk diperhatikan dalam sistem
ini adalah jarak antara sumur-sumur sejenis (a) dan jarak antara sumur-
sumur tak sejenis (b)
b) Staggered line drive : sumur-sumur yang membentuk garis tertentu dimana
sumur injeksi dan produksinya saling berlawanan dengan jarak yang sama
panjang, umumnya adalah a/2 yang ditarik secara lateral dengan ukuran
tertentu.
c) Four spot : terdiri dari tiga jenis sumur injeksi yang membentuk segitiga
dan sumur produksi terletak ditengah-tengahnya.

3.2 Perencanaan Pipa Penyalur


Perencanaan pipa penyalur membutuhkan beberapa sifat khusus. Pada
tekanan tinggi (terutama apabila menggunakan pompa plunger), sharp bends,
valves, reducer atau penyebab utama aliran turbulen harus dikurangi seminimal
mungkin. Pipa setelah pompa diusahakan mengalirkan air pada kecepatan 3-15
ft/sec5.
Dari laju alir injeksi yang direncanakan, maka dapat diperhitungkan
diameter pipa, supaya memenuhi kriteria kecepatan alir di pipa sebesar 3-15 ft/sec
tadi. Belokan dan sambungan pipa sebaiknya tidak ditempatkan dekat pompa,
semua pipa dekat pompa sebaiknya direncanakan untuk mempercepat aliran.
Belokan pipa sebaiknya menggunakan long radius, jika mungkin untuk pipa
berbentuk T jauh dari manifold.
Penentuan jenis dan ketebalan pipa untuk injeksi didasarkan atas
kemampuan terhadap tekanan yang digunakan.

3.3 Simulator Pipesim 2009


Simulator Pipesim adalah simulator produksi yang dikeluarkan oleh Baker
Jardine, yang sejak april 2001 menjadi bagian Schlumberger. Simulator Pipesim
terdiri dari empat (4) sub-program yaitu :
a PIPESIM, simulator yang pembuatan modelnya digunakan untuk
menghitung well performance, analisa pemipaan dan fasilitas produksi,
serta analisa jaringan.
b GOAL, simulator yang pembuatan modelnya digunakan untuk optimasi
produksi menggunakan gas lift atau ESP.
c FPT, simulator yang merupakan production network modelling dengan
time steps dan analisa produksi lapangan.
d Hosim, simulator untuk model sumur horizontal dan multilateral.

Pipesim 2009, terdiri dari single branch model dan network model. Single
branch digunakan untuk analisa per-sumur yaitu profil tekanan dan temperatur,
sistem analisis, flow correlation matching, dan analisa nodal. Sedangkan Network
model digunakan untuk analisa jaringan dan sebagai model dasar untuk
penggunaan FPT. Berikut ini adalah beberapa bagian dari Pipesim 2009,
diantaranya :
a Analisa Pipeline & Facilities.
b Analisa Well Performance.
c Analisa Jaringan (Networking).
d Production Optimization.

DAFTAR PUSTAKA
Schlumberge. PIPESIM User Guide. Schlumberger Information Solution

Antaki,A,George.2003. Piping and Pipeline Engineering Design, Construction,


Maintenance, Integrity, and Repair.USA

American Society of Mechanical Engineers (ASME).B31.4.2006.Pipeline


Transportation Systems for liquid Hydrocarbon and other liquids. USA.

Asian, Chandra ;Perencanaan Transportasi Crude Oil dengan Moda Pipa Bawah
Laut; ITS Surabaya, 2013

American Petroleum Institute, Suplement 1 to API RP 1111 (3rd


Edition).Recommended Practice for Design, Operation and Maintenance
Hydrocarbons Pipelines (Limit State Design). July 1.1991.

Dake, LP : Fundamental Reservoir Engineering, Amsterdam, Oxford,1970

Anda mungkin juga menyukai