Korelasi Ganda
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, regresi ganda yang dipakai untuk
meramalkan sebuah peubah berdasarkan sejumlah peubah lain dikhusukan pada bentuk
linear
Pertanyaan yang timbul sekarang adalah Apakah hubungan yang ada antara
Y X 1 , X 2 , , X k
dan mempunyai kadar tertentu?. Untuk menjawabnya perlu
melihat dua hal yaitu ada (dalam pengertian nyata atau berarti) atau tidak ada keterkaitan
Y X 1 , X 2 , , X k
antara dan secara bersama-sama, dan jika ada berapa besarnya,
Hal ini dipelajari oleh korelasi. Karena korelasi ini dilakukan melaluiregresi linear ganda,
maka terjadilah korelasi linear ganda atau singkatnya korelasi ganda.
Berdasarkan adanya regresi linear ganda, koefisien korelasi ganda yang dapat
dihitung menggunakan rumus
III(1)
JK
R2= reg2
dengan
JK reg rumus
dihitung oleh rumus I(23) atau
y
I(27) dan y2 dihitung oleh
rumus I(10).
Xi
Sementara itu, menggunakan koefisien-koefisien korelasi sederhana antara
i, R Y
dan Y dan bobot regresi koefisien korelasi ganda antara dan
X 1 , X 2 , , X k
dapat dihitung dengan rumus
II(2)
y 1+ r y 2+ + k r y k 2
Untuk menafsirkan R 2, 2 perlu menghitung koefisien determinasi R yang
R = 1 r
kemudian diubah ke dalam persen. Akan tetapi, jelas hendaknya bahwa penafsiran ini
hanya ada artinya apabila sudah dijamin bahwa koefisien korelasi ganda bersifat nyata
atau berarti, dengan kata lain, tidak dapat diabaikan. Jaminan ini, seperti biasa, ditempuh
melalui pengujian hipotesis. Jadi, sebelum kita gunakan harga koefisien korelasi ganda
mengenai keberartiannya.
2
II(3) R
k
R F= 2 k
Dengan menyatakan ( 1R
koefisien
) korelasi ganda, menyatakan
( nk1)
banyaknya peubah bebas dan n merupakan ukuran sampel. Distribusi sampling di atas
Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa koefisien korelasi ganda tidak berarti jika F
hitung lebih besar dari F tabel dengan taraf nyata yang dipilih. Dalam hal lainnya,
hipotesis nol bahwa koefisien korelasi ganda tidak berarti, harus diterima.
Contoh:
Penelitian mengenai prestasi mahasiswa, dinyatakan dalam indeks prestasi
X
(Y ) , terhadap 15 mahasiswa telah dilakukan yang ditinjau dari IQ ( 1) dan lama
X
belajar ( 2) . Tujuan penelitian ini ingin melihat hubungan dan pertautan antara
X1 X2 Y
dan sebagai prediktor dengan sebagai respon, Apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara IQ dan lama belajar (jam/minggu) terhadap indeks
prestasi (IP) mahasiswa?
Langkah analisis statistik:
H0 H1
a. Menentukan dan .
H0: tidak ada hubungan yang signifikan antara IQ dan lama belajar terhadap
d. Kriteria pengujian
H0
Tolak apabila F hitung lebih besar dari F tabel.
e. Statistik hitung
Berdasarkan contoh pada materi regresi linear ganda diperoleh bahwa
dan y =2,19 . Sehingga:
2
JK reg =0,07
JK reg 0,07
R 2= 2
= =0,032
y 2,19
maka R=0,178
0,032
2 0,032 12
F= = =0,198
(10,032) 2 0,968
(1521)
IQ dan lama belajar sebesar 3,2 dan sisanya 96,8 dijelaskan melalui variabel
lainnya.
0,198 3,88 H0
Nilai F hitung maka diterima berarti tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara IQ dan lama belajar terhadap indeks prestasi (IP)
mahasiswa.
Sama halnya jika dilihat dari perhitungan SPSS. Angka signifikansi penelitian
0,824 0,05 , maka tidak ada hubungan yang signifikan antara IQ dan