Anda di halaman 1dari 31

KEKONVERGENAN MUTLAK DAN

SERAGAM DERET PANGKAT, INTEGRAL


DAN DIFERENSIAL DERET PANGKAT,
KETUNGGALAN REPRESENTASI DERET,
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DERET
PANGKAT

ANGGOTA KELOMPOK 11

TIKA NURLAELI (4101414012)


IKA TIARA KURNIATI (4101414082)
FARIATUL JANNAH (4101414135)
TEOREMA 1
Jika deret pangkat

n
a
n 0
( z z 0 ) n
... (1)

konvergen ketika z = z1 (z1 z0) maka disebut


kekonvergenan mutlak di setiap titik z di
cakram terbuka |z z0| < R1, dimana R1 = |z1
z0|.
BUKTI
TEOREMA 2
Jika z1 adalah sebuah titik di dalam lingkaran
kekonvergenan |z z0| = R dari sebuah deret

pangkat

n 0
a (z z )n
n 0

maka deret harus menjadi konvergen seragam


di cakram tertutup |z z0| R1, dimana R1 =
|z1 z0|.
BUKTI
TEOREMA
Sebuah deret pangkat

a
n 0
n ( z z0 )

Representasi pada sebuah fungsi yang kontinu


S(z) di setiap titik di dalam lingkaran
kekonvergenan.

BUKTI
TEOREMA 1
Misalkan C merupakan lintasan di dalam lingkaran
kekonvergenan dari deret pangkat
n

S ( z ) a n z z 0
n 0

dan misalkan g(z) suatu fungsi yang kontinu terhadap C. Suatu


deret dibentuk oleh perkalian setiap suku dari deret pangkat
oleh g(z) dapat menjadi integral tertutup C, seperti berikut:

g ( z )S ( z )dz n
a
n 0
g ( z )( z z 0 ) n
dz.
C C

BUKTI
TEOREMA 2

Suatu deret pangkat dapat didiferensialkan


suku demi suku. Untuk setiap titik z di dalam
lingkaran kekonvergenan pada deret.

S ' ( z ) na n ( z z 0 ) n 1
n 1
BUKTI
Misalkan z merupakan setiap titik di dalam lingkaran
kekonvergenan pada deret pangkat
n

S ( z ) a n z z 0
n 0

dan misalkan C berorientasi positif di lintasan tertutup


sederhana melingkupi z dan di dalam lingkaran. Jadi, definisi
fungsi:
1 1
g (s)
2i ( s z ) 2

Untuk setiap titik s di C. Dimana g(s) kontinu di C


Teorema 1 mengatakan bahwa


(1)
g ( s ) S ( s ) ds n
a g
n 0
( s )( s z 0 ) n
ds.
C C

Sekarang S(s) analitik di dalam dan di C, dan dapat ditulis

1 S ( s)ds
g (s)S (s)ds
C

2i C (s z ) 2
S ' ( z)

Dengan bantuan integral, untuk menghitung turunan adalah:

1 ( s z 0 ) n ds d
C
2i C ( s z ) 2

n n
g ( s )( s z 0 ) ds ( z z 0 )
dz

n = (0, 1, 2, )
Dari persamaan (1) dapat disederhanaknan menjadi:

d
S ' ( z) an ( z z0 ) n
n 1 dz
TEOREMA 1
Jika sebuah deret

a n z z 0
n

n 0

konvergen untuk f(z) pada semua titik dalam


untuk beberapa lingkaran |z z0| = R, maka
disebut ekspansi deret Taylor untuk f pangkat
dari z z0.
BUKTI
kita tulis representasi deret

f z a n z z 0
n
z z 0 R
n 0
dalam hipotesis teorema menggunakan indeks penjumlahan m:

f z a m z z 0
m
z z 0 R
m 0
Kemudian, dengan memanfaatkan teorema 1 pada pembahasan yang lalu,
kita dapat tulis

g z f z dz a m g z z z 0 dz
m
C C
m 0
dimana g(z) adalah salah satu dari fungsi

g z
1 1
.
2i z z 0 n1
dan C adalah beberapa lingkaran yang berpusat di z0 dan dengan jari-jari
kurang dari R.
Mengingat bentuk umum dari rumus Cauchy integral, kita menemukan
bahwa
f z dz f n z 0
C g z f z dz 2i C z z n1 n!
1
0

dan, karena

g z z z 0 dz
1 dz

m
C 2i z z 0
C n m 1

jelas bahwa

am g z z z0 dz an
m
C
m 0
Berdasarkan uraian di atas maka persamaannya menjadi

f n z 0
an
n!
TEOREMA 2
Jika sebuah deret

bn
c z z a z z z z
n n
n 0 n 0 n
n n 0 n 1 0

konvergen untuk f(z) pada semua titik dalam


beberapa domain annulus pada z0, maka hal
itu disebut perluasan deret Laurent untuk f
pangkat dari z z0 untuk domain tersebut.
BUKTI
Metode pembuktian di sini adalah serupa
dengan yang digunakan dalam pembuktian
teorema 1. Hipotesis dari teorema ini
memberitahukan kita bahwa ada domain
annular pada z0 sehingga

f z c z z
n
n 0
n

untuk setiap titik z di dalamnya.


Misalkan g(z) seperti yang didefinisikan oleh persamaan
sebelumnya, tetapi sekarang memungkinkan n menjadi
bilangan bulat negatif juga. Dan, misalkan C menjadi
lingkaran di sekitar anulus, berpusat di z0 dan diambil
dalam pernyataan positif. Kemudian, dengan
menggunakan indeks penjumlahan m dan beradaptasi
teorema sebelumnya untuk deret yang melibatkan
nonnegatif dan negatif pangkat dari z z0, tulis

g z f z dz cm g z z z 0 dz
m
C C
m

atau
f z dz
1
c m g z z z m
dz
2i z z 0 n 1 0
C C
m
Berdasarkan uraian di atas, maka
persamaannya menjadi
1 f z dz

2i C z z 0 n 1
cn
Andaikan masing-masing dari deret pangkat

an z z0 dan bn z z 0
n n
(1)
n 0 n 0

Konvergen di dalam beberapa lingkaran


|z-z0|=R . Jumlah f(z) dan g(z), masing-masing
fungsi analitik di cakram |z-z0|<R, dan hasil
penjumlahan dengan perluasan deret taylor
maka berlaku:

f ( z ) g ( z ) cn ( z z 0 ) n ( z z 0 R) (2)
n 0
Berdasarkan teorema sebelumnya, deret (1)
adalah deret taylor itu sendiri.
Oleh karena itu koefisien tiga yang pertama
pada deret (2) diberikan oleh persamaan
c0 f ( z 0 ) g ( z 0 ) a0 b0 ,

f ( z0 ) g ' ( z0 ) f ' ( z0 ) g ( z0 )
c1 a0 b1 a1b0
1! ,
dan
f ( z 0 ) g" ( z 0 ) 2 f ' ( z 0 ) g ' ( z 0 ) f " ( z 0 ) g ( z 0 )
c2 a0b2 a1b1 a2b0
2!
Bentuk umum untuk suatu koefisien dengan mudah
diperoleh dengan aturan Leibniz
n
n (k )
f ( z ) g ( z )
(n)
f ( z ) g ( n k ) ( z ) (3)
k 0 k
Dimana
n n! ( k = 0, 1, 2, ...., n )

k k!(n k )!
Untuk turunan ke-n dari hasil dua fungsi diferensiabel. Pada
umumnya f (0) ( z) f ( z) dan 0! = 1. Jelas,

n
f ( k ) ( z 0 ) g ( nk ) ( z 0 )
cn . n ak bnk
k 0 k! (n k )! k 0
Sehingga perluasan (2) dapat ditulis
f ( z ) g ( z ) a0 b0 (a0 b1 a1b0 )( z z 0 ) (4)

(a0b2 a1b1 a2b0 )( z z0 ) ...

n
ak bnk z z 0 ...
n
z z 0 R
k 0

Deret (4) sama dengan deret yang diperoleh


dari bentuk perkalian dua deret (1) suku demi
suku dan mengumpulkan hasil suku-suku
pangkat dari z-z0, ini disebut hasil Cauchy dari
dua deret yang diberikan.
CONTOH 1
Fungsi e / 1 z mempunyai titik singular di
z

z = -1, dan representasi deret Maclaurin berlaku di cakram


terbuka . Tiga suku pertama yang bukan nol dengan mudah
ditemukan dengan menulis
ez
1 z
e z 1
1 ( z )
1 2 1 3

1 z z z ... 1 z z 2 z 2 ...
2 6

dan mengalikan dua deret suku demi suku. Agar teliti, kita
boleh mengalikan tiap suku di deret pertama dengan 1, lalu
tiap suku di deret itu dengan z, dst. Selanjutnya, pendekatan
yang sistematis disarankan, dimana pangkat dari z
dikumpulkan secara vertikal sehingga koefisien-koefisiennya
menjadi lebih mudah ditambah;
1 2 1
1 z z z 3 ...
2 6

1 3 1
z z2 z z 4 ...
2 6

1 4 1
z2 z3 z z 5 ...
2 6
1 5 1
z3 z4 z z 6 ...
2 6

Hasilnya menjadi
ez 1 1
1 z 2 z 3 ... z 1. (5)
1 z 2 3
Selanjutnya pilih f(z) dan g(z) merupakan penjumlahan dari
deret (1), andaikan g(z)0 dimana |z-z0|<R. Karena hasil bagi
f(z)/g(z) analitik di seluruh cakram , representasi deret
taylornya digambarkan
f ( z)
d n (z z0 ) n z z 0 R (6)
g ( z ) n 0

Dimana koefisien dapat ditemukan dengan


mendeferensialkan f(z)/g(z) berturut-turut dan menilai
turunan di z=z0 . Hasilnya sama dengan penyelesaian yang
didapat dari pembagian dari deret pertama (1) dengan yang
kedua. Sejak itu, hanya beberapa suku pertama yang
dibutuhkan dalam latihan.
CONTOH 2
As pointed out in sec . 34, zeros dari semua
fungsi sinh z adalah bilangan z ni ( n = 0, 1,
2, ... ). Jadi hasil bagi
1 1
2
2
z sinh z ( z z 3 3! z 5 5!...)

Dapat ditulis
1 1 1
3 (7)
z sinh z z 1 z 3! z 5!...
2 2 4
Mempunyai representasi deret Laurent di
cakram berlubang 0<|z|< . Penyebut
pecahan yang ada di dalam kurung di sebelah
kanan persamaan (7) adalah deret pangkat
yang konvergen ke (sinh z)/z dimana z0 dan
ke 1 dimana z=0. Maka jumlah dari deret
adalah bukan nol dimana mana di dalam
cakram , dan deret pangkat ditunjukkan dari
pecahan yang dapat ditemukan dengan
membagi deret menjadi suatu kesatuan
sebagai berikut:
1 2 1 1 4
1 z 2
z ...
3! (3!) 5!
1 2 1 4
1 z z ... 1
3! 5
1 2 1 4
1 z z ...
3! 5!

1 1 4
z2 z ...
3! 5!
1 4
1
z2 z ...
3! 3! 2

1 1 4
2 z ...
3! 5!
1 1 4
2 z ...
3! 5!
Sehingga,
1 1 2 1 1 4
1 z z ...
1 z 3! z 5!...
2 4
3! (3!)
2
5!
atau
1 1 2 7 4
1 z z ... (|z|<) (8)
1 z 3! z 5!...
2 4
6 360
Jadi
1 1 1 1 7
2
3 . z ... (0<|z|<)
z sinh z z 6 z 360
Walaupun kita hanya diberi suku pertama yang bukan nol
pada deret Laurint, bilangan dari suku-suku dapat ditemukan
dengan melanjutkan pembagian.

Anda mungkin juga menyukai