Proses Berbahaya
Suatu proses dapat dikatakan berbahaya apabila dalam
pelaksanaannya menimbulkan indikasi terjadinya kebakaran atau
ledakan, diantaranya :
Bahan-Bahan Berbahaya
Faktor yang menjadikan lingkungan kerja menjadi cukup
riskan diakibatkan oleh memungkinkan terhirupnya berbagai
jenis zat kimia dalam uap, gas, debu, atau kontak langsung
dengan zat-zat tersebut. Penggunaan bahan kimia di dalam
industri semakin meningkat. Walaupun zat kimia yang bersifat
toxic sudah dilarang dan dibatasi jumlah pemakaiannya,
penyebaran zat kimia yang dapat membahayakan tidak dapat
dihindari dari lingkungan kerja. Oleh karena itu, proteksi
terhadap bahan-bahan kimia tersebut perlu ditingkatkan.
Untuk mengenal faktor-faktor yang terdapat pada
lingkungan kerja maka dibutuhkan pengetahuan mengenai
penanganan bahan-bahan kimia secara tepat dan aman, baik
dalam pengamanan bahan baku, penanganan bahan proses
hingga produk hasil proses. Informasi tersebut dapat diperoleh
dari label kemasan bahan tersebut atau dapat dilihat pada
MSDS (material safety data sheet) dari bahan tersebut.[2]
b. Mudah meledak
Berupa bahan yang mudah membebaskan panas
dengan cepat tanpa disertai pengimbangan kehilangan
panas, sehingga kecepatan reaksi, peningkatan
temperatur, dan tekanan meningkat pesat dan dapat
menimbulkan ledakan. Bahan mudah meledak apabila
terkena panas, gesekan atau bantingan dapat
menimbulkan ledakan, misalnya : gas chlorine, methane,
dan lain-lain.
c. Mudah menyala atau terbakar
Berupa bahan yang mudah membebaskan panas
dengan cepat disertai pengimbangan kehilangan panas
sehingga tercapai kecepatan reaksi yang menimbulkan
nyala, misanya acetone, benzene, methanol, dan lain-lain.
d. Oksidator
Berupa bahan yang mempunyai sifat aktif
mengoksidasikan sehingga terjadi reaski oksidasi,
mengakibatkan reaksi eksotermis.
e. Beracun
f. Korosif
Berupa bahan kimia yang bersifat sangat asam
sehingga dapat menimbulkan korosi pada peralatan proses
g. Karsinogenik
Berupa bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker
apabila terpapar pada tubuh.
h. Iritasi
i. Sensitisasi
j. Teratogenik
k. Mutagenic[2]
PUSTAKA
[3] Nurcaya. 2015. Pedoman Ahli Teknik Power Ahli Teknik Alat Pelindung Diri
GSI. Indramayu.