Anda di halaman 1dari 72

PENYELENGGARAAN MAKANAN

SESUAI STANDAR AKREDITASI KARS 2012

disampaikan oleh:
Ruliana, SST.,M.Mkes.,RD
INSTALASI GIZI RSSA MALANG
Curiculum Vitae
Nama : Ruliana, SST, M.Mkes, RD
Lahir : Blitar, 5 Maret 1968
Alamat : Pondok Alam Sigura gura A3-27 Mlg

Pendidikan:
* Akademi Gizi Malang (tahun 1989)
* D4 Gizi FKUB (tahun 1999)
* S2 Magister Manajemen Kesehatan (2013)

Pekerjaan:
* Th 1990 1994 : Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo Srby
* Th 1994 sekarang : Instalasi Gizi RSSA Malang
* Th 2010 sekarang : Kepala Instalasi Gizi RSSA Malang
Keorganisasian:
Pengurus DPD Persagi Jawa Timur Bidang Pemantauan Diklat
Ketua ASDI Korwil Malang ( Malang, Batu, Lawang, Blitar,
Wlingi, Pasuruan, Bangil, Lumajang, Probolinggo)

Pelatihan:
Pelatihan Master Of Training (MOT) Petugas Kes Jatim;
Pelatihan TOT & SensitivityTraining Manajemen Mutu dan Perilaku
Indonesia;
Pelatihan Nutritional Care Proses;
Pelatihan Food Service;
Pelatihan HACCP & Keamanan Pangan;
Pelatihan Dasar Edukator Diabetes Indonesia;
Pelatihan Nasional Gizi Klinik;
Pelatihan Peningkatan mutu dan ketrampilan Tenaga Gizi.
Pelatihan Cara Uji Klinik yang baik dan benar;
Pelatihan Assesor Uji Kompetensi;
Pelatihan Penanganan Gizi Buruk;
Pelat. & Workshop Standar Akreditasi KARS Versi 2012 dan JCI.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 78 Tahun 2013

Tentang

PEDOMAN PELAYANAN GIZI


RUMAH SAKIT
1. PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN
2. PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
3. PENYELENGGARAAN MAKANAN
4. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI
PENTINGNYA PELAYANAN GIZI RS :

Mempunyai berbagai fungsi terkait dengan


pelayanan di rumah sakit
Bagian dari terapi (asuhan medis, asuhan
keperawatan dan asuhan gizi)
Setiap pasien/konsumen berhak mendapat
pelayanan gizi yang baik dan benar
Memberikan citra & kepuasan pada pasien/
pelanggan / konsumen
Merupakan kegiatan yang kompleks dan terkait
berbagai aspek
Melibatkan berbagai jenis SDM
PELAYANAN GIZI BAGIAN DARI PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan
kesehatan
Medis
Masyarakat
Farmasi
Perawat

Radiologi Pasien
Gizi

Terapi fisik
Pelayanan
kesehatan RS
Sullivan, CF, 1990
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Versi82012

II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit


Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Versi92012

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
(APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Versi102012

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru
Versi112012

IV. Sasaran Milenium Development Goals


Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi
dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan
HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
AKREDITASI
Untuk menjamin ketepatan dan
keamanan Pelayanan Gizi

BERFOKUS PADA PASIEN


FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
MUTU

1. Mengawasi setiap tahapan proses.


2. Menjamin keamanan pelayanan yg
dihasilkan.
3. Menghasilkan pelayanan yang
bermutu.
4. Menjamin Kepuasan Konsumen
LANGKAH2 QC :
Penyusunan Kebijakan, pedoman,
panduan dan Standar pelayanan Gizi
Penilaian kesesuaian
Melakukan koreksi
Perencanaan Peningkatan mutu
(Indikator Mutu)
Dampak Positif

Menghentikan atau meniadakan


kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan,
hambatan dan ketidaktertiban
Mencegah terulang kembali kejadian
yg tidak diinginkan.
Mencari cara lebih baik atau membina
yg lebih baik untuk mencapai tujuan
yang berdaya guna dan berhasil guna
Meningkatkan mutu Pelayanan Gizi
PELAYANAN GIZI MENURUT STANDAR AKREDITASI
AP(AOP) .1.6
Re screening
Skrining
Not at risk
At risk/ malnutrition

PPK(PFR).4.
Asuhan Gizi

PP(COP) . 5
Nutr. Assest Nutr. Diag Intervensi Mon- Ev

PP(COP) . 4 MFK 9
PPI( PCI).7.4.
Perencanaan Persiapan Pengolahan Distribusi
Pelayanan Makanan

Perkiraan Penerimaan
Anggaran Pengadaan
kebutuhan Penyimpanan
periodik
PP(COP) . 4
Jabatan Fungsional Jumlah

Nutrisionis Terampil ... orang

Nutrisionis Ahli ... orang

Semua Nutrisionis sudah memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan :


1. Memiliki sertifikat uji kompetensi profesi gizi
2. Memiliki STR dari MTKP / MTKI
3. Nutrisionis Ahli sudah mengikuti pelatihan Jabfung Nutrisionis Ahli
4. Memiliki SIK (Surat Ijin Kerja) dari Dinkes setempat.
5. Memiliki SPK (Surat Penugasan Klinik) dari Pimpinan/Direktur RS.
6. Untuk meningkatkan profesionalisme, Tenaga Gizi mengikuti
pelatihan/seminar/short course/workshop
KWALIFIKASI TENAGA Jumlah

D3 GIZI & BOGA (PENGAWAS) ... orang

SMK BOGA dll ... orang

Semua Tenaga memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan :


1. Tenaga Pengawas/Pengelola memiliki sertifikat uji kompetensi
profesi ?
2. Memiliki sertifikat pelatihan Hygiene Sanitasi bagi Penanggung
jawab Catering dan Makanan Pasien RS dari Dinkes setempat.
3. Memiliki Sertifikat Pelatihan Hygiene Sanitasi bagi Penjamah
Makanan Catering dan Makanan Pasien RS dari Dinkes Setempat.
4. Untuk meningkatkan profesionalisme, Tenaga Penjamah makanan
mengikuti pelatihan/seminar
PENYELENGGARAAN MAKANAN RS
Suatu rangkaian kegiatan perencanaan,
penerimaan bahan makanan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan
serta pendistribusian makanan ke
pelanggan guna mencapai
statuskesehatan yang optimal melaui
pemberian diet yang tepat, termasuk
pencatatan pelaporan dan monitoring
evaluasi
Focus Area Pelayanan Pasien/
Care Of Patient/PP
1. Keseragaman pemberian pelayanan
perawatan bagi semua pasien
2. Perawatan pasien yang terkoordinasi dan
terintegrasi
3. Perawatan pasien resiko tinggi
4. Makanan & terapi Gizi. Tersedianya
keseragamanpilihan menu sesuai status
gizi dan tatalaksana klinis nya
5. Makanan & terapi Gizi . Pasien beresiko
malnutrisi mendapat terapi gizi
6. Tatalaksana Nyeri
7. Pelayanan menjelang akhir kehidupan
Makanan & terapi Gizi
Standar PP.4/COP.4
Tersedianya keragaman pilihan menu/variasi makanan
sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan
tatalaksana klinis nya

Tujuan PP.4/COP4
Memberikan makanan sesuai dengan kondisi pasien.
Pasien berpartisipasi dalam pemilihan menu & keluarga
pasien dapat berpartisipasi menyediakan makanan yg
sesuai dgn diedukasi terlebih dahulu. Berdasarkan
asesmen dokter atau petugas kesehatan memesan
makanan yg sesuai bagi pasien. Bila keluarga
menyediakan makanan di edukasi, termasuk interaksi
obat dgn. makanan
Elemen Pengukuran PP.4/COP.4

1. Makanan dan zat gizi yang sesuai


kebutuhan pasien tersedia
2. Setiap pasien sdh memesan makanan
sebelum waktu makan
3. Pilihan menu berdasarkan status gizi dan
kebutuhannya
4. Pasien mendapat keragaman pilihan menu
yang konsisten sesuai dengan kondisi
5. Jika keluarga yg menyiapkan makanan,
harus diberi edukasi tentang diet pasien
Tujuan PP.4.1/COP 4.1
Menyiapkan makanan, menyimpan, dan
distribusi harus dimonitor untuk kepastian
keamanan pangan dan sesuai dengan peraturan
terkini
Persiapan bahan makanan dan penyimpanan
mengurangi risiko kontaminasi dan kerusakan
Makanan didistribusi sesuai waktu yang
ditetapkan
Makanan dan produk nutrisi termasuk enteral
tersedia
Standar PP.4.1/COP.4.1
Elemen Pengukuran:
1. Makanan disiapkan dengan carayg mengurangi
kontaminasi
2. Makanan disimpan dgn tatacara mengurangi
resiko kontaminasi
3. Nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi
pabrik
4. Distribusi makanan terjadwal, kebutuhan khusus
dipenuhi
5. Penerapan sesuai dengan regulasi & tata cara yg .
Modifikasi elemen yang diukur
Tersedianya menu dan siklus menu (Perencanaan)
Penerimaan bahan makanan (SPO penerimaan BM,
spesifikasi BM)
Persiapan mengurang resiko kontaminasi (SPO
persiapan bahan makanan)
Penyimpanan mengurangi resiko kontaminasi dan
kebocoran (SPO penyimpanan bahan makanan kering
dan basah)
Pengolahan makanan dengan teknik memasak dengan
benar (SPO Pengolahan Makanan)
Distribusi makanan terjadwal (SPO distribusi makanan
pasien dan diet khusus)
Penerapan sesuai dengan hukum, regulasi, dan tata
cara yang benar (Permenkes, dll)
Penyelenggaraan Makanan
Rumah Sakit, meliputi :
Perencanaan
Penyimpanan Bahan Makanan
Persiapan Bahan Makanan
Pengolahan Bahan Makanan
Distribusi makanan
a. Perencanaan Menu
Standar Pelayanan Pasien, PP/COP 4.4
Pasien mendapat keragaman pilihan menu
yang konsisten dengan kondisi dan
perawatannya.
Adanya siklus menu
Adanya selektif menu jika selektif/pilihan
menu tidak diperuntukkan bagi semua
pasien berdasar kelas perawatan
tuangkan dalam SPO
2. Penerimaan & Penyimpanan Bahan
a. Penerimaan Bahan Makanan :
pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan
tentang macam, kualitas, kuantitas bahan
makanan sesuai dengan spesifikasi dan
pesanan yang ditetapkan

b. Penyimpanan Bahan Makanan


Bahan Makanan Kering
Bahan Makanan Segar
2. Penerimaan & Penyimpanan Bahan
Standar , PP 4.1/COP.4.1
Penyiapan makanan, pengolahan, penyimpanan
& distribusi dilakukan dengan aman & sejalan
dengan hukum, peraturan & ilmu terapan yang
teraktual.
Standar , PP 4.1.2
Makanan disimpan dengan tatacara yang
mengurangi resiko kontaminasi.
Standard PP4.1.3:
Makanan enteral disimpan sesuai rekomendasi
pabrik
Penerimaan & Penyimpanan Bahan
Penerimaan :
Regulasi SPO-IK
di area penerimaan daging, ikan, ayam dll

Penyimpanan :
Regulasi SPO-IK
SPO penyimpanan bahan makanan kering
SPO Penyimpanan bahan makanan segar
3. Persiapan Bahan Makanan
Kegiatan pra pengolahan bahan, meliputi
membersihkan, mengupas, memotong, mengocok,
merendam, mencuci dll.
Standar , PP 4.1.1/COP 4.1.1
Makanan disiapkan dengan tata cara mengurangi
risiko kontaminasi.

Regulasi SPO-Instruksi Kerja :


4. Pengolahan Bahan Makanan
Suatu kegiatan mengubah bahan makanan mentah
menjadi makanan yang siap dikonsumsi,berkualitas
& aman

Standar, PP/COP. 4.1.1


Makanan disiapkan dengan tata cara mengurangi
risiko kontaminasi

Regulasi SPO
5. Distribusi Makanan
Kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis makanan bagi pelanggan.

Standar PP/COP.4.1.4 :
Distribusi makanan terjadwal, dan kebutuhan
khusus dipenuhi.

Regulasi : SPO
Bagaimana Mengimplementasikan??
Elemen 1.Merencanakan :
Buat SPO atau Instruksi kerja
Menu (pola menu, master menu, tersedianya
menu dan siklus menu, pedoman menu, standar
porsi, standar resep, standar bumbu)
Bahan makanan untuk VIP dan Reguler
BERBEDA - Merencanakan spesifikasi BM
(telur ayam negri segar,kulit bersih berat min 60
g/butir, 15-16 butir/kg,pengiriman menggunakan
krat plastik)
(lanjutan elemen 1)
Tersedianya menu
Siklus menu 10 hari + hari ke 31
Menu pilihan untuk VIP - Menu Oriental (A)
- Menu Continental (B)
Menu reguler untuk kls 1, 2, 3, anak, vegetarian,
cancer
Pemilihan menu oleh keluarga (keluarga di
edukasi bekerjasama dengan Ahli Gizi ruangan)
Menu dipisahkan: Makanan Biasa, Lunak, anak,
kanker, vegetarian dan Bubur Saring
Elemen 2. Penerimaan bahan makanan
Petugas menggunakan alat pelindung diri
Cuci tangan sebelum/sesudah bekerja
SPO penerimaan bahan makanan
Peralatan untuk penerimaan (timbangan dll)
Bahan makanan diterima sesuai :
Spesifikasi (tidak rusak, suhu bahan makanan,
tes keamanan pangan, expired date)
Order (jumlah, jenis)
Bahan makanan tidak diletakan dilantai
Pencucian bahan makanan
Pencatatan dan pelaporan
Elemen 3. Penyimpanan bahan makanan
mengurangi resiko kontaminasi
Bahan makanan disimpan dalam kontainer
tertutup dan ditempat yang mudah diambil, ditata
dengan rapih, buat kode area
Sebelum disimpan BM/makanan diberi label,
catat dibuku dan kartu stok
Suhu disesuaikan dengan standar yang sudah
ditentukan (buat cheklist dan lakukan monitoring
setiap hari)
Penyimpanan sayur menggunakan kantong
plastik , dilubangi diletakan dalam kontainner
tertutup
(lanjutan elemen 3)
Bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir,
tepung, ditempatkan dalam kontainer beri label.
Bahan makanan yg kadaluarsa diberi lebel dan
buat berita acara penghapusan (laporan)
Ada rotasi/giliran yang baik dan teratur antara
barang yang lama dan barang baru yaitu first in
first out (FIFO) first expired first out (FEFO)
Peningkatan suhu dan kerusakan lapor
Penanggung Jawab buat berita acara ke Bagian
Teknik
Elemen 4. Menyiapkan bahan makanan
Ruangan persiapan terpisah
Petugas memakai APD
Bahan makanan ditimbang sesuai
permintaan/kebutuhan (bon permintaan)
Cuci bahan makanan segar dengan air mengalir
Potongan bahan makanan sesuai standar porsi
(contoh: daging per porsi 50 g dan potongan
sayur cap cay menyerong)
Talenan dan pisau untuk memotong sayur, buah,
lauk hewani/nabati terpisah
Bahan makanan beku sebaiknya dithawing
didalam chiller dengan suhu 4 10C, selama 1
s/d 2 hari
Elemen 5. Mengolah bahan makanan
Petugas Menggunakan APD
Pemasakan makanan berdasarkan permintaan
makanan dari dietisien ruangan
Mengolah makanan biasa dan makanan lunak/diet
terpisah sesuai prinsip diet
Pengelompokan pemasakan makanan
berdasarkan bentuk makanan
Mengolah makanan menggunakan teknik yang
benar.
Pemasakan diet RG tidak dibedakan namun saat
pemasakan pisahkan terlebih dahulu kemudian
masukkan garam
Simpan makanan matang dalam kontainer tertutup
(lanjutan elemen 5)
Perhatikan permintaan khusus bagi pasien dengan
kondisi tertentu seperti: alergi/pantang.
Simpanlah makanan matang secara terpisah
dengan bahan makanan mentah.
Mengambil dan Membentuk adonan menggunakan
sarung tangan
Lakukan pencicipan semua makanan sebelum
didistribusikan
Ambil semua contoh makanan lalu disimpan dalam
chiller selama 1-3 hari (3x24 jam)
Elemen 6. Distribusi
Petugas distribusi menggunakan APD lengkap
Distribusi makanan sesuai SPO
Peralatan makan dan kontainer tempat
makanan dicuci bersih, di seduh air panas
sebelum digunakan
Makanan disajikan sesuai permintaan diet dan
diberi label dengan identitas lengkap
Distribusi makanan tepat diet, tepat waktu
Kebersihan food troli mobil pengangkut
makanan dilakukan setiap hari (Buat checklist
kebersihan food troli)
PEMASAKAN BAHAN MAKANAN
JENIS MAKANAN CAIR:
CAIR 1C DM, RL, RG, RP, RS, TS, PB, DH
1, N 80, TKTP, MODISCO, FORMULA
WHO
DISTRIBUSI
Kelas I MAKANAN

Kelas 2

Kelas 3
Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI.7.4)
Standar PPI 7.4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang
terkait dengan kegiatan pelayanan makanan dan
pengendalian mekanik dan permesinan.

Maksud dan Tujuan PPI 7.4.


Kontrol engineering seperti sistem ventilasi positif, bio
safety kabinet di laboratorium, thermostat pada unit
pendingin dan pemanas air yang dipergunakan sterilisasi
alat makan dan peralatan dapur. Sebagai contoh, peran
penting standar lingkungan dan pengendalian
menyumbang untuk sanitasi yang baik dan mengurangi
risiko infeksi di rumah sakit
Elemen Penilaian PPI 7.4
Sanitasi dapur dan penyiapan makanan
ditangani dengan memadai sehingga
meminimalisasi risiko infeksi.
Pengontrolan engineering dikerjakan dengan
memadai sehingga meminimalisasi risiko
infeksi di area tersebut di rumah sakit .

Penilaiaan Terkait Mengurangi risiko infeksi:


Sanitasi dapur penyiapan makanan serta
pengelolaan sudah sesuai untuk meminimalisasi
resiko infeksi
Bagaimana Mengimplementasikan??
Tenaga Pengolah
Kebersihan perseorangan (individual
hygiene)
Memiliki pengetahuan hygiene dan
sanitasi makanan
Pemeriksaan Kesehatan minimal 1 x
setahun
Bebas penyakit menular (tipus, kolera)
Bebas pembawa kuman (carrier)
Bebas penyakit pernafasan (TBC,
pertusis)
Tenaga Pengolah
Penjamah Makanan harus:
Cuci tangan, pada saat akan,
selama, setelah bekerja
Hindari batuk atau bersin di depan
makanan
Tidak bercakap-cakap pada saat
mengolah
Rambut tidak terurai
IMPLEMENTASI
60

Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Ketepatan
Identifikasi pasien
Identifikasi berkaitan dengan pelayanan gizi untuk
mencegah terjadinya kesalahan diet
Identifikasi pasien dengan cara pembuatan label
makanan yg mencakup: nama, tanggal lahir (umur),
No. RM, jenis diet
Pasien juga diminta untuk menyebutkan nama dan
tanggal lahir (yg kemudian dicocokkan dg label)
sebelum makanan diberikan.
Label Diet Makanan
Pasien
memuat identitas pasien
Pengurangan Risiko
Infeksi Nosokomial
Hygiene dan sanitasi petugas gizi meliputi:
Pemakaian APD saat bekerja

Cuci tangan (handrub dan handwash) sebelum dan


sesudah menjamah makanan
Kebersihan diri setiap petugas

Pemeriksaan kesehatan petugas secara rutin

Hygiene dan sanitasi peralatan dan area pengolahan


makanan. (Secara rutin sdh dilakukan pemeriksaan oleh
IPL)
AHLI GIZI DI RUANG RAWAT INAP BAJU KERJA DI FOOD SERVICE
ALAS KAKI
DOKUMENTASI
PENILAIAN
AKREDITASI
BEBERAPA HAL YANG DIPERSIAPKAN:

1.Dokumen yang dipersiapkan terutama pada elemen2


yang diukur/dinilai dilengkapi dengan Kebijakan,
Pedoman, SOP-SOP dan Instruksi Kerja disamping data-
data pendukung lainnya.
2. Untuk pedoman kerja Ruang Rawat Inap diperlukan
Form skrening/pengkajian awal pasien, form
terintegrasi, form Asuhan Gizi
3.Indikator mutu pelayanan gizi harus disiapkan dengan
data 4 (empat) bulan sebelumnya.
4. Cuci tangan dengan menggunakan 6 langkah harus
dipahami dan dipraktekan sehari-hari
(Lanjutan)
5.Cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) harus dikuasai seluruh pegawai
6.Fasilitas pengolahan makanan tidak
menggunakan bahan dari kayu. Pisau bahan
makanan harus dibedakan, tempat bahan
makanan harus dibedakan.
7.Kebersihan secara keseluruhan harus
diperhatikan
MACAM2 DOKUMEN
Pelayanan gizi yang aman dan berkualitas adalah Hak setiap
orang
Pemberian asuhan gizi dan pelayanan makanan yang tepat di
rumah sakit akan memberi keuntungan bagi pemulihan dan
kualitas hidup pasien
Akses memperoleh makanan dan minuman yang sehat dan
aman adalah hak asasi manusia
Meningkatkan efektifitas & efisiensi penggunaan sumber
daya serta mencapai Keselamatan Pasien dan Kepuasan
Pelanggan
Akreditasi RS : upaya peningkatan kualitas PGRS

Anda mungkin juga menyukai