Anda di halaman 1dari 16

I.

PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien

Nama : An. A

Umur : 12 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Larangan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tanggal masuk RS : 13 November 2016

Diagnosa medis : Tifoid fever (TF)


B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :

Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah perut


P : Nyeri karena ada pembesaran hati
Q : Nyeri terasa karena tekanan
R : Abdomen kanan
S : 5 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri pada perut, dan uluh hati. Pasien sebelumnya mengalai demam, kemudian dibawa
ke puskesmas pada awal November. Kemudian muncul kembali demamnya dengan ditambah nyeri pada uluh hati pasien, badan
merasa lemas dan kondisi fisik menurun dan akirnya dirujuk ke rumah sakit dari puskesmas
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
C. Pola Kesehatan Fungsional
1. Health Perception/Health management pattern
Bila pasien merasa sakit atau mempunyai keluhan tentang kesehatannya, keluarga membawa pasien ke pelayanan keshatan terdekat
jarang mengkonsumsi obat-obatan warung.

2. Nutrition/metabolic
Sebelum sakit: pasien mengatakan makan teratur 3 kali sehari, dan minum kurang lebih 8 gelas perhari, pasien tidak mempunyai
alergi makanan
Selama sakit: pasien mengatakan dalam sehari hanya makan 2 kali, kurang lebih 3-4 sendok saja karena mual, nafsu makan pasien
menurun.
3. Elimination pattern

a. Pola defekasi
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB lancar bisa sampai 1 kali sehari tetapi setelah sakit, BAB kurang lancar 2-3 hari sekali
b. Pola eliminasi urin
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK lancar sekitar 4 kali sehari, tetapi setelah sakit pasien hanya BAK sekitar 2 kali sehari,
dan pasien tidak terpasang kateter

4. Activity pattern

Pasien mengatakan sering bermain diluar rumah bersama teman-temannya dan setiap minggu berjalan-jalan dengan keluarganya.
Namun saat sakit pasien terlihat lemas dan diam, kemampuan dalam perawatan diri saat di rumah sakit dibantu oleh Ibunya.

5. Sleep-Rest pattern
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami susah tidur, biasanya pasien tidur sekitar jam 9, namun setelah sakit pasien bisa tertidur
sekitar pukul 10 atau 11 malam, kemudian kadang-kadang terbangun dini hari karena sakit perut.
6. Cognitive-perceptual pattern
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai gangguan melihat dan mendengar, pasien bisa menyampaikan rasa sakit yang
dirasakan

7. Self-Perception pattern
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki masalah pada konsep diri
8. Roles-Relationship pattern
Ibu pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan teman-temannya baik, sering bermain bersama teman-temannya saat pulang
sekloah.

9. Sexuality-Reproductive pattern

Ibu pasien mengatakan tidak mempunyai masalah sexualitas dan reproduksinya.


10. Coping Stress Tolerance

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering meminta pendapat orang tua dalam memutuskan masalah yang sedang di alami pasien.

11. Values beliefs pattern

Ibu Pasien mengatakan sebelum sakit lancar dalam melaksanakan ibadah, setelah sakit agak terganggu dalam melaksanakan
ibadahnya.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Nilai GCS pada pasien yaitu E4M6V5 dengan total 15 berarti normal (compos mentis)
2. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
a. Tekadan Darah : 100/60 mmHg
b. Respiratory Rate : 20x/menit
c. Nadi : 82x/menit
d. Suhu : 37,2C
3. Pemeriksaan Head To Toe

c. Kepala : bentuk mesochepal


1) Rambut : rambut pasien bersih, tidak rontok.
2) Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil mengecil saat terkena cahaya.
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, secret dan tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi.
4) Mulut : mukosa lembab, mukosa bibir berwarna merah muda, lidah bersih, tidak ada stomatitis.
5) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen, bersih dan tidak ada nyeri tekan.
d. Leher : Tidak terdapat peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan reflek menelan baik.
e. Dada
1) Paru :
- Inspeksi : bentuk dada simetris
- Auskultasi : vesikuler
2) Jantung :
- Inspeksi : iktus kordis terlihat
- Auskultasi: bunyi jantung lub dub
f. Abdomen :
- Inspeksi : tidak ada luka, jejas, jaringan parut dan hernia.
- Auskultasi : peristaltik usus 7x/menit
- Palpasi : terdapat nyeri pada daerah abdomen kanan daerah hepar
- Perkusi : tympani
g. Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis.
h. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : terpasang infus Glukosa 5% 20 tpm pada ekstermitas atas dextra, pergerakan ekstremitas normal tidak ada
hambatan pergerakan, tidak ada edema ekstremitas atas, ekstremitas teraba hangat.

Ekstremitas bawah : tidak terdapat, oedema, varises, ekstremitas teraba hangat.

Reflek dan kekuatan motorik :

Tangan kanan Tangan kiri

(5) (5)
Kaki kanan Kaki kiri

(5) (5)

i. Kulit : Warna putih, turgor kulit baik, kembali dalam waktu < 2 detik, akral hangat, kulit tampak lembab.
j. Anus
Ibu Pasien mengatakan pasien tidak mempunyai hemoroid dan masalah pada daerah anus.

k. Genetalia
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki masalah pada gentialia

E. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal : 14 November 2016


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,9 g/dl 11,7 15,5 Normal
Leukosit 14,3 10^3/ul 3,6 11 Meningkat
Hematokrit 38 % 35 47 Normal
Eritrosit 4,4 10^6 u/l 3,8 5,2 Normal
Trombosit 292 10^3 u/l 150 - 440 Normal
MCH 30 Pg 26 34 Normal
MCHC 34 g/dl 32 36 Normal
MCV 88 fL 80 100 Normal

Dife Count
Eosinofil 1 % 1-3 Normal
Basofil 0 % 01 Normal
Netropil segmen 80 % 50 70 Meningkat
Limfosit 18 % 25 -40 Menurun
Monosit 6 % 28 Normal

Widal
S.TYPHI O Positif Negatif
1/160
S. TYPHI H Negatif
Positif
S. PARATYPHI A- 1/160 Negatif
Negatif
H

F. Terapi yang diberikan

Terapi yang diberikan


IVFD Glukosa 5% 20 tetes/menit
IV Ondansentron
IV Ketorolac
IV Ranitidin
IV Ceftriaxone
II. Analisa Data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DO: Agen cedera biologis: Nyeri akut
- Pasien nyeri saat dipalpasi pada infeksi
daerah abdomen dextra
- TTV
Tekadan Darah :100/60mmHg
Respiratory Rate : 20x/menit
Nadi : 82x/menit
Suhu : 37,2C

DS:
- Pasien mengatakan nyeri pada perut
sebelah kanan
P : Nyeri karena ada pembesaran hati
Q : Nyeri terasa karena tekanan
R : Abdomen kanan
S : 5 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
2 DO: Faktor biologis Ketidakseimbangan nutrisi:
- Pasien mengalami penurunan BB kurang dari kebutuhan tubuh
- Pasien terlihat kehilangan nafsu
makan

DS:
- Pasien mengeluh perut mual
- Ibu Pasien mengeluh bahwa pasien
makan sedikit, dan mengalami
penurunan nafsu makan

3 DO: Nyeri Gangguan pola tidur


- Pasien terlihat lesu dan kurang
bersemangat

DS:
- Ibu pasien mengatakan pasien susah
tidur dan tidurnya larut malam
- Ibu pasien mengatakan pasien
terbangun saat tidur karena nyeri
kambuh pada perut bagian kanan dan
tida bias tidur lagi
Diagnosa Keperawatan Prioritas:

1.Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis

2. Ketidakseimbangan Nurtisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan agen biologis

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

III. NCP
2 DK 2 NOC: Nutrisional status: food and fluid intake NIC: Nutritional management
- berikan informasi tentang kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,
nutrisi
No pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan
DX Tujuan dan kriteria hasil Intervensi - kaji kemampuan pasien untuk
. kriteria hasil :
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
1 DK 1 NOC : Pain control NIC : Pain management - berikan makanan yang terpilih (sudah
N
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Indikator
selama 2 x 24 jam, Awal Tujuan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Lakukan pengkajian nyeri (P Q R S T )
pasien berkurang nyerinya denganokriteria hasil sebagai - Observasi reaksi non verbal dari
berikut : 1 Mampu 3 ketidaknyamanan
5
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
mengidentifikasi - Tingkatkan istirahat
kebutuhan nutrisi - Monitor pasien tentang penerimaan
N manajemen
Indikator 2 Tidak
Awalada tandaAkhir 3 5 nyeri
o - Monitor TTV
malnutrisi

1. Mampu mengenal nyeri 3 5


Keterangan:
2. Mampu mengontrol nyeri 3 5
3. Melaporkan bahwa nyeri 1 = Parah3 3 =5 Sedang 5 = Tidak ada

berkurang dengan 2 = Substansial 4 = Ringan


manajemen nyeri
3 DK 3 NOC : Sleep: extent and patten NIC : Sleep Enhancment
4 TTV dalam batas normal Setelah dilakukan
3 5 keperawatan selama 2 x 24 jam,
tindakan
- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
Keterangan: pasien dapat mangatasi gangguan tidur, dengan kriteria - Diskusikan dengan pasien dan keluarga
hasil : tentang teknik tidur pasien
1 = Parah
- Monitor/catat kebutuhan tidur pasien
2 = Substansial setiap hari dan jam
N Indikator Awal Tujuan - Intruksikan keluarga untuk memonitor
3 = Sedang o tidur pasien
4 = Ringan 1. Jumlah jam tidur 3 5

5 = Tidak ada dalam batas


normal 6-8 jam
2. Pola tidur, dalam 3 5
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX No Jam/tangg Implementasi Respon TTD
al
1 1 10.00 Mengajarkan teknik S: Pasien mengatakan sudah bisa
wib relaksasi nafas dalam dan melakukan teknik relaksasi nafas
dalam, dan dilakukan saat nyeri
memonitor pasien tentang kambuh
penerimaan manajemen
O: pasien bisa mengulangi teknik
nyeri relaksasi nafas dalam dengan
benar dan menerimanya sebagai
manajemen nyeri

2 10.5 wib Meakukan pengkajian nyeri S: P : Nyeri karena ada


(P Q R S T ) pembesaran hati
Q : Nyeri terasa karena tekanan
R : Abdomen kanan
S : 2 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
O: pasien sudah terlihat tidak
menahan nyeri
3 10.10 wi Mengobservasi reaksi non S: Ibu pasien mengatakan sudah berkurang
b reaksi non verbal ketidakyamanan pada
verbal dari
pasien
ketidaknyamanan
O: reaksi non verbal ketidaknyamanan
pasien terlihat sedikit

4 10.15 Meningkatkan istirahat S: Ibu pasien mengatakan pasien


wib sudah bisa istirahat dengan cukup

O: pasien terlihat lebih segar


5 10.20 wib Memonitor TTV S: TTV pasien dalam keadaan
normal

O: Tekadan Darah: 110/70 mmHg


Nadi : 80x/menit
RR: 18 x/menit

Suhu : 366 C

DX No Jam/tangg Implementasi Respon TTD


al
2 1 10.20 wi Memberikan informasi S: Ibu pasien mengatakan sudah
b mengerti tentang kebutuhan nutrisi
tentang kebutuhan nutrisi
pasien

O: pasien bisa menyebutkan


kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
2 10.22 Mengkaji kemampuan S: Ibu pasien mengatakan pasien sudah
wib mulai meningkat nafsu makannya
pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan O: pasien tidak terlihat lemas, dan lebih
bersemangat
3 10.25 berikan makanan yang S: Ibu pasien mengatakan pasien sudah
wib terpilih (sudah mendapatkan makanan yang sesuai untuk
dikonsultasikan dengan meningkatkan kesehatan pasien
ahli gizi)
O: makanan diberikan oleh ahli gizi rumah
sakit

DX No Jam/tangg Implementasi Respon TTD


al
3 1 10.25 wi Menjelaskan pentingnya S: Ibu pasien mengatakan pasien
b sudah mengerti tentang
tidur yang adekuat
pentingnya tidur yang adekuat

O: pasien memahami pentingnya


tidur yang adekuat

2 10.28 wi Mendiskusikan dengan S: Ibu pasien mengatakan sudah


b menemukan teknik tidur pasien yang tepat
pasien dan keluarga
tentang teknik tidur pasien O: pasien terlihat lebih segar dan tidak pucat
3 10.30 Memonitor/catat S: ibu pasien mengatakan bahwa pasien
wib membutuhkan waktu tidur sekitar 6-7 jam
kebutuhan tidur pasien
setiap hari dan jam O: pasien sudah terlihat lebih segar
4 10.33 Mengintruksikan keluarga S: Ibu pasien mengatakan sudah
wib untuk memonitor tidur mengawasi tidur pasien dan sudah
pasien tidak terbangun pada malam hari

O: pasien sudah terlihat lebih segar


dan semangat
STASE KEPERAWATAN PENYAKIT DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A DENGAN TIFOID FEVER DI
RUANG LAVENDER RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

Oleh:
HERNANDIA NURZAMAN
G1D013003

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO

2016

Anda mungkin juga menyukai