TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Glikolisis
Proses glikolisis terjadi pada semua organisme. Proses ini berfungsi untuk
menukarkan glukosa menjadi piruvat dan akan menghasilkan ATP tanpa
menggunakan oksigen. Glikolisis dimulai dengan satu molekul glukosa yang
memiliki 6 atom karbon pada rantainya (C6H12O6) dan akan dipecahkan menjadi
dua molekul piruvat yang masing-masing memiliki 3 atom karbon (C3H3O3) yang
merupakan hasil akhir bagi proses ini (Irawan, 2007). Sepanjang proses glikolisis
ini akan terbentuk beberapa senyawa, seperti Glukosa 6-fosfat, Fruktosa 6-fosfat,
Fruktosa 1,6-bisfosfat, Dihidroksi aseton fosfat, Gliseraldehid 3-fosfat, 1,3-
Bisfosfogliserat, 3-Fosfogliserat, 2-Fosfogliserat, Fosfoenol piruvat dan piruvat.
Selain itu, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP dan NADH
(di mana 1 NADH menghasilkan 3 ATP). Sejumlah 4 molekul ATP dan 2
molekul NADH (6 molekul ATP) akan dihasilkan dan pada tahap awal proses ini
memerlukan 2 molekul ATP. Sebagai hasil akhir, 8 molekul ATP akan terbentuk
(Marks et al., 2005).
2.3. MENSTRUASI
Pada setiap wanita, siklus menstruasi adalah berbeda-beda yaitu sekitar 25
hingga 35 hari. Namun, terdapat beberapa wanita yang tidak memiliki siklus haid
teratur dan hal ini bisa terjadi karena adanya masalah kesuburan. Siklus menstruasi
bisa dihitung dari hari perdarahan bermula yang disebut sebagai hari pertama hingga
satu hari sebelum perdarahan menstruasi pada bulan berikunya yang disebut dengan
hari terakhir (Biohealth Indonesia, 2007).
Pada awal masa pubertas, kadar hormone luteinizing hormone (LH) dan follicle-
stimulating hormone (FSH) akan meningkat, sehingga merangsang pembentukan
hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon tersebut menyebabkan
pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus
menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya
POMC
CRH
-Endorphin LC/NE
AVP
-MSH
NE ()
GnRH
ACTH
LH, FSH
Glucocorticoids E2 Catecholamines
Target Tissue