Menurut . Ada 10 indikator sekolah sehat, antara lain :
1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m /anak
Ruang kelas yang terdapat di SMA Negeri 2 Tambun Selatan sebanyak 35 kelas yang 1 kelas Cerdas Istimewa (CI) dan 34 kelas regular dan 1.433. Ruang kelas CI dapat menampung siswa sebanyak 32 siswa dan untuk kelas regular dapat menampung 40-41 siswa di setiap kelas.
2. Tingkat kebisingan 45db
Tidak ditemukan tanda-tanda kebisingan pada lingkungan sekolah karena lingkungan sekolah berada di sekitar pemukiman yang bukan merupakan jalanan umum untuk mobil besar berlalu lalang. 3. Memiliki lapangan/halaman/aula untuk pendidikan jasmani SMA Negeri 2 Tambun Selatan memiliki 1 lapangan dan 1 ruang fitness untuk digunakan saat pendidikan jasmani
4. Memiliki sumber lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman
SMA Negeri 2 Tambun Selatan memiliki lingkungan yang bersih dan nyaman. Di setiap titik kelas, kantin, musholla terdapat setidaknya 1 tempat sampah. Namun, lingkungan sekolah sedikit gersang karena lahan untuk penanaman pohon tidak banyak tersedia dan hanya ada di beberapa titik saja.
5. Memiliki sumber air bersih yang memadai (jarak sumber air bersih dan septic tank minimal 10m) Ketersediaan sumber air bersih di kamar mandi dan musholla SMA Negeri 2 Tambun Selatan sudah memadai dan jarak septic tank 10m dari kamar mandi
6. Ventilasi kelas yang memadai
Setiap kelas memiliki ventilasi yang memadai
7. Pencahayaan kelas yang memadai (terang)
Pencahayaan kelas cukup memadai hanya saja beberapa kelas yang terdapat di sudut gedung kurang mendapat pencahayaan cahaya matahari dan hanya memakai sumber penerangan dari lampu saja
8. Kantin sekolah yang memenuhi syarat
Menurut Kepmenkes Tahun 2003, kantin yang memenuhi syarat adalah : Bangunan kokoh, kuat dan permanen. Ruangan ditata sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus bahan makanan dan makanan jadi serta barangbarang lainnya yang dapat mencemari makanan. Konstruksi lantai dan dinding dibuat kedap air, rata dan tidak licin serta kering dan bersih. Ventilasi dan pencahayaan juga dibuat cukup untuk menghilangkan uap,gas,asap atau debu agar tidak mencemari makanan. Atap dan lengit-langit dibuat cukup landai dan tidak bocor serta berpermukaan rata. Terdapat fasilitas dan sanitasi air bersih untuk digunakan setiap kegiatan dan harus terdapat pula pembuangan untuk air limbah. Terdapat pula tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat mencuci bahan makanan dan penyimpanan air bersih. Terdapat dapur, ruang makan dan penyajian yang bersih dan bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya. Kantin SMA Negeri 2 Tambun Selatan pada poin 1 sudah memadai dan ditata sesuai dengan fungsinya. Setiap tempat di kantin diberi sekat agar memudahkan arus. Pada poin 2, ventilasi dan pencahayaan pada kantin terbilang kurang karena keadaan kantin yang gelap. Kontruksi dinding cukup kuat namun beberapa lantai mengalami kerusakan karena tetesan air dari atap yang bocor. Poin 3, fasilitas sanitasi air bersih, air limbah dan tempat sampah sudah memadai. Poin 4 ketersediaan dapur di setiap tempat makan sudah memadai hanya ketersediaan tempat makan kurang sehingga membuat beberapa siswa memilih untuk makan di dalam ruangan kelas. Penyajian makanan cukup bersih.
9. Memiliki kamar mandi / WC yang cukup jumlahnya (Laki-laki 1:40 dan
Perempuan 1:25) Ketersediaan kamar mandi laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 4 bilik.
10. Terdapat kawasan tanpa rokok
Seluruh lingkungan SMA Negeri 2 Tambun Selatan merupakan kawasan tanpa rokok hanya saja 1 atau 2 orang dari warga sekolah yang terkadang melanggar peraturan tersebut.
11. Pojok UKS
Terdapat UKS atau Unit Kesehatan Sekolah yang memadai. Kelengkapan obat di UKS terbilang cukup namun tidak semua obat tersedia dan terdapat 2 matras. Namun, UKS yang berada di bawah tangga sekolah ini memiliki ruangan yang sempit dan terkadang tidak cukup untuk menampung siswa yang sakit dalam jumlah banyak. Tenaga kesehatan di UKS terdiri dari siswa yang mengikuti ekstrakulikuler PMR dan guru pembimbing ekstrakulikuler.
Handover Yang Tidak Memadai Dan Tidak Efektif Sering Sekali Sebagai Kegagalan Pertama Serta Memiliki Risiko Tinggi Dalam Upaya Menjaga Keselamatan Pasien