Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada saat ini kanker serviks sudah tidak asing lagi di telinga kita,hampir setiap wanita
mempunyai resiko yang sama pada penyakit ini,tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
pria juga bisa terserang kanker serviks (http://www.insomniaku.co/2015/02/macam-kanker-
pada-manusia.html).
Kanker serviks sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa dan dikenal dengan
penyakit kanker leher rahim.Saat ini kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor dua
di dunia setelah penyakit jantung koroner.Tetapi setelah satu tahun kedepan,diprediksi bahwa
kanker serviks akan mendapati predikat penyabab kematian wanita nomor satu.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan
penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat
kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata.
Waspadalah ! (https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim).

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Apa itu kanker serviks?
1.2.2. Apa penyebab kanker serviks?
1.2.3. Bagaimana cara mencegah kanker serviks?
1.2.4. Bagaimana cara pengobatan kanker serviks?
1.2.5. Apakah kanker serviks bisa terjadi pada kaum pria?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. Menjelaskan pengertian dari kanker serviks
1.3.2. Memaparkan penyebab yang ditimbulkan kanker serviks
1.3.3. Memaparkan cara-cara pencegahan kanker serviks
1.3.4. Memaparkan cara-cara pengobatan kanker serviks
1.3.5. Memaparkan kemungkinan kanker serviks bisa terjadi pada kaum pria
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan karya tulis ini,Bahaya Kanker Serviks,karya tulis ini akan bermanfaat
bagi pihak-pihak tertentu.Bagi SMA Lamaholot dampak dari kanker serviks bagi
siswa-siswinya.Sekolah akan meghimbau dampak bahaya dari kanker serviks.Hal ini
harus diperhatikan karna sangat bermanfaat untuk kedepannya dalam mencegah
kanker serviks.
Contoh: Penanggulan kanker serviks yang tepat
Bagi pembaca pada umumnya,hasil penulisan ini akan menambah wawasan mengenai
dampak dan penanggulang dari kanker serviks

1
1.5. HIPOTESIS
1.5.1. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim pada wanita.
1.5.2. Penyebab utama kanker serviks adalah virus yang disebut Human Papilloma
(HPV) yang dapat menyebabkan kanker.
1.5.3. Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning
dan pemberian vaksin HPV.
1.5.4. Pengobatan kanker serviks meliputi terapi: operasi pengangkatan,radioterapi dan
kemotrapi.
1.5.5. Pria bisa terjangkit kanker penis,karna virus yang disebabkan kanker serviks
melalui hubungan seks.
1.6. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam karya tulis ini adalah metode pustaka.
Metode pustaka adalah data yang diambil dari sumber tertulis,misalnya buku,media
massa,internet dan lain

1.7. SISTEMATIKA PENYAJIAN


Bab 1:Pendahuluan akan memuat tentang (1) Latar belakang masalah, (2) Rumusan
masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Metode penelitian, dan (5) Sistematika
penyajian.
Bab 2:Landasan teori bab ini akan menjelaskan tentang garis besar hasil pengamatan dan
hipotesisnya.
Bab 3:Meliputi tentang hasil penelitian.Bab ini memaparkan dan menjelaskan data-data
yang diperoleh beserta dengan penjelasannya
Bab 4:Penutup,yang akan mengungkapkan kesimpulan dari hasil analisis data serta
saran-saran.Daftar pustaka akan memuat sumber-sumber data yang digunakan
dalam karya tulis

BAB 2

2
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN KANKER SERVIKS
Kanker serviks atau yang biasa disebut juga kanker leher harim adalah salah
setelah kanker payudara.Bagian yang diserang oleh kanker ini adalah bagian dari leher
rahim seorang wanita.
Faktor penyebab yang utama dari kanker serviks adalah disebabkan oleh HPV
( human papiloma virus ) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Dan kebanyakan
penelitian juga menemukan bahwa infeksi HPV memang mempunyai peranan besar
untuk semua kasus kanker serviks ( leher rahim ).
(http://dloepiq.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-kanker-serviks-dan-faktor.html)

2.2. PENYEBAB KANKER SERVIKS


2.2.1 Infeksi Virus Human Papilloma (HPV)
Penyebab terbesar kanker serviks adalah infeksi HPV yang menular lewat
hubungan seksual.
2.2.2 Hubungan Seksual Sebelum Umur 20 Tahun
Pada umr 12-20 tahun, organ reproduksi wanita sedang aktif
berkembang. Idealnya, ketika sel sedang membelah secara aktif,
tidak terjadi kontak atau rangsangan apa pun dari luar.
2.2.3 Nikotin
Sel-sel mulut rahim yang teracuni oleh nikotin dalam darah juga memiliki
kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh.
2.2.4 Terlalu Sering Menggunakan Pembersih Vagina
Tidak semua bakteri merugikan. Ada juga bakteri dalam vagina yang
berfungsi membunuh bakteri yang merugikan tubuh.

Sumber: http://www.kankerservik.com/

2.3. CARA MENCEGAH KANKER SERVIKS


2.3.1 Hindari Pembersih V Bedak secara Berlebihan dan Tidak aman
Pada umumnya,wanita sering menggunakan antiseptik untuk membersihkan
daerah kewanitaan mereka.Katanya,berguna membasmi kuman pada
vagina.Tapi pada dasarnya hal itulah yang menyebabkan kanker serviks
2.3.2 Kurangnya Asupan Vitamin
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat memperbaiki dan memperkuat
mukosa, material dalam leher rahim.
2.3.3 Hindari Kebiasaan Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempermudah selaput lendir sel-
sel tubuh terangsang atau bereaksi.
2.3.4 Lakukan Diet Rendah Lemak
Apabila kita terlalu banyak konsumsi jenis makanan yang berlemak maka
estrogen pun semakin banyak, dan memicu kanker serviks

3
Sumber: http://www.widjiume.com/2013/05/ciri-ciri-gejala-penyebab-dan.html

2.4. CARA MENGOBATI KANKER SERVIKS


2.4.1 Prosedur Pengangkatan Sel-sel Prakanker
Hasil pap smear mungkin tidak menunjukkan adanya kanker
serviks, tapi bisa dilihat jika terjadi perubahan biologis yang
berpotensi menjadi kanker di masa mendatang.
2.4.2 Operasi Pengangkatan Kanker Serviks
Ada tiga jenis operasi pengangkatan kanker serviks;
Operasi Radical Trachelectomy
Histerektomi
Pelvic exenteration
2.4.3 Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi
Untuk penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa
dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan
untuk kanker serviks stadium akhir, radioterapi digabung dengan
kemoterapi. Kombinasi ini bertujuan untuk mengendalikan
pendarahan dan rasa nyeri.
2.4.4 Mengobati Kanker Serviks dengan Kemotrapi
Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan
radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan
untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang
muncul. Pengobatan ini sering disebut sebagai kemoterapi paliatif.
2.4.5 Pengobatan Pada Masa Kehamilan
Pengobatan kanker serviks pada masa kehamilan tergantung pada
stadium kanker dan juga umur kehamilan Anda. Misalnya Anda
menderita kanker serviks stadium awal dan berada pada usia
kehamilan sembilan bulan.
2.4.6 Tindakan Lanjutan Pasca Pengobatan
Setelah pengobatan kanker serviks, sangat penting untuk
menerima pemeriksaan lanjutan, terutama pada vagina dan leher
rahim diperlukan jika kanker belum diangkat. Pemeriksaan ini
bertujuan mencari pertanda karena adanya risiko kanker bisa
kembali.
Sumber: http://www.alodokter.com/kanker-serviks/pengobatan/

2.5. KEMUNGKINAN KANKER SERVIKS TERJADI PADA KAUM PRIA


Kanker serviks memang diderita wanita, tetapi karena penularannya
paling banyak melalui hubungan seksual maka pria juga berperan dalam
penyebaran kanker serviks," jelas Prof Dr dr M.Farid Aziz, Ketua Umum
IPKASI (Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia), dalam acara
Peluncuran IPKASI di Kembang Goela Restaurant, Jakarta, Kamis
(21/10/2010).

Sumber: http://health.detik.com/read/2010/10/21/173255/1471580/763/risiko-pria-
berhubungan-seks-dengan-penderita-kanker-serviks.
4
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. PENGERTIAN KANKER SERVIKS

KANKER SERVIKS atau yang biasa disebut dengan Kanker serviks Leher
Rahim adalah salah satu kanker ganas yang menyerang kaum wanita setelah kanker
payudara. Bagian yang diserang oleh kanker ini adalah bagian dari leher rahim seorang
wanita.
Kanker serviks juga menjadi salah satu penyebab kematian terbesar perempuan di
Indonesia,bahkan badan PBB yang khusus menangani kesehatan yaitu WHO juga
mengatakan bahwa penyakit kanker serviks ini menduduki peringkat pertama yang
menjadi penyebab kematian kaum wanita didunia.

5
Kanker serviks merupakan penyakit kanker yang sulit dideteksi sejak dini,
karena kanker serviks stadium awal memang tidak memiliki gejala yang khas, bahkan
nyaris tanpa gejala sama sekali.Dan biasanya gejala tersebut terdeteksi apabila penderita
sudah mengalami kanker serviks pada stadium lanjut.Sebenarnya kanker serviks bisa
dideteksi sejak dini jika seorang wanita rutin melakukan Pap Smear,tetapi sayangnya
banyak wanita yang tidak mau melakukan Pap Smear karena berbagai alasan yang ada.
Sumber: http://dloepiq.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-kanker-serviks-
dan-faktor.html

3.2. PENYEBAB KANKER SERVIKS


3.2.1. Infeksi Virus Human Papilloma (HPV)
Penyebab terbesar kanker leher rahim atau disebut kanker servik adalah
infeksi HPV yang menular lewat hubungan seksual. Seorang wanita bisa
terinfeksi virus ini pada usia belasan tahun dan baru diketahui mengidap
kanker 20 atau 30 tahun kemudian setelah infeksi kanker menyebar.
3.2.2. Hubungan Seksual Sebelum Umur 20 Tahun
Pada umr 12-20 tahun,organ reproduksi wanita sedang aktif
berkembang.Idealnya, ketika sel sedang membelah secara aktif, tidak
terjadi kontak atau rangsangan apa pun dari luar. Kontak atau rangsangan
dari luar,seperti penis atau sperma,dapat memicu perubahan sifat sel
menjadi tidak normal. Sel yang tidak normal ini kemungkinan besar
bertambah banyak kalau ada luka saat terjadi hubungan seksual.Sel
abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker mulut rahim.
3.2.3. Nikotin
Sel-sel mulut rahim yang teracuni oleh nikotin dalam darah juga memiliki
kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput
lendir mulut rahim yang dapat memicu abnormalitas sel pada mulut rahim.
Resiko kanker mulut rahim lebih tinggi pada wanita perokok.
3.2.4. Terlalu Sering Menggunakan Pembersih Vagina
Tidak semua bakteri merugikan.Ada juga bakteri dalam vagina yang
berfungsi membunuh bakteri yang merugikan tubuh. Jika terlalu sering
menggunakan sabun pembersih vagina,bakteri baik pun akan mati. Selain
itu sabun vagina juga dapat menyebabkan iritasi.Kulit pada mulut rahim
sangat tipis sehingga iritasi yang timbul dapat memicu abnormalitas
sel.Kondisi ini rentan memicu kanker mulut rahim.

Sumber: http://www.kankerservik.com/

3.3. CARA MENCEGAH KANKER SERVIKS


3.3.1. Hindari Pembersih V Bedak secara Berlebihan dan Tidak aman
Pada umumnya,wanita sering menggunakan antiseptik untuk
membersihkan daerah kewanitaan mereka.Katanya,berguna membasmi
kuman pada vagina,termasuk juga menabur bedak dan menggunakan

6
prodak pembersih v.Berlebihan berarti tidak terlalu sering,dan aman
adalah produk itu sudah mendapatkan rekomendasi dari BPOM.Untuk
yang satu ini anda bisa menggunakan natural crystal x sebagai
rekomendasi kami. dan untuk menjaga kehegienisan V anda, silahkan
gunakan pembalut cuci ulang yang bebas dari bahan kimia.
3.3.2. Kurangnya Asupan Vitamin
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat memperbaiki dan
memperkuat mukosa,material dalam leher rahim.Jika kita kekurang
vitamin tersebut tidak menutup kemungkinan kita akan terjangkit
kanker rahim.Oleh karena dianjur untuk memperbanyak makan
sayuran dan mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang
mengandung vitamin C.
3.3.3. Hindari Kebiasaan Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempermudah selaput
lendir sel-sel tubuh terangsang atau bereaksi.Dan biasanya terjadi pada
tenggorokan,paru-paru dan leher rahim.Apabila nikotin yang diserap
oleh tenggorakan terlalu banyak maka akibatnya semakin besar
kemungkinan tiga organ itu terkontaminasi.
3.3.4. Lakukan Diet Rendah Lemak
Apabila kita terlalu banyak konsumsi jenis makanan yang berlemak maka
estrogen pun semakin banyak,karena lemak yang potensial memproduksi
hormon estrogen.Dan apabila badan rahim/endometrium terpapar oleh
hormon ini maka kemungkinan terjadi perubahan yang sangat cepat
menjadi kanker.

Sumber: http://www.widjiume.com/2013/05/ciri-ciri-gejala-penyebab-dan.html

3.4. CARA MENGOBATI KANKER SERVIKS


3.4.1. Prosedur Pengangkatan Sel-sel Prakanker
Hasil pap smear mungkin tidak menunjukkan adanya kanker
serviks, tapi bisa dilihat jika terjadi perubahan biologis yang
berpotensi menjadi kanker di masa mendatang. Berikut ini
adalah beberapa penanganan yang tersedia:
Biopsi kerucut:
yaitu pengangkatan wilayah tempat jaringan yang
abnormal melalui prosedur operasi.
Terapi laser:
pemakaian laser untuk membakar sel-sel abnormal.
LLETZ atau large loop excision of transformation zone:
sel-sel abnormal dipotong memakai kawat tipis dan arus listrik.
3.4.2. Operasi Pengangkatan Kanker Serviks
Ada tiga jenis operasi pengangkatan kanker serviks;
Operasi radical trachelectomy
Prosedur ini lebih cocok untuk kanker serviks yang terdeteksi pada
stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin

7
memiliki anak. Operasi ini bertujuan mengangkat leher rahim,
jaringan sekitarnya, dan bagian atas dari vagina, tanpa mengangkat
rahim.Anda masih berpeluang memiliki anak karena rahim tidak
diangkat. Pasca operasi, rahim dan vagina membutuhkan waktu
untuk pulih Akan disarankan menunggu enam bulan hingga
setahun setelah operasi sebelum memutuskan untuk hamil.
Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim (Histerekotomi)
Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim wanita.
Histerektomi dilakukan untuk berbagai alasan, salah satunya untuk
operasi kanker serviks stadium awal. Agar kanker tidak kembali
lagi, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan.

Ada dua jenis operasi histerektomi. Pertama, histerektomi


sederhana, di mana operasi ini, leher rahim dan rahim akan
diangkat. Pada beberapa kasus, ovarium dan tuba falopi juga
diangkat. Dilakukan untuk kanker serviks stadium awal.

Yang kedua histerektomi radikal. Leher rahim, rahim, jaringan di


sekitarnya, nodus limfa, ovarium dan tuba falopi, semuanya
diangkat. Ini operasi yang cenderung dilakukan pada kanker
serviks stadium satu lanjutan dan stadium dua pada tahap awal.

Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi


histerektomi adalah:
-Pendarahan
-Infeksi
-Resiko cidera pada ureter.kandung kemih dan rektum
-Penggumpalan darah

Kemungkinan komplikasi jangka panjang dari operasi histerektomi


adalah:
-Ketidakmampuan menahan kencing
-Vagina menjadi pendek dan lebih kering,hubungan seksual
bisa terasa menyakitkan
- Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan
bekas luka.Mungkin diperlukan operasi lagi untuk
membukanya.
-Pembengkakan pada lengan dan kaki karna penumpukan
cairan atau limfedema.
Pelvic exenteration
Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan
jika kanker serviks kembali muncul setelah pernah diobati dan

8
sempat sembuh. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke
daerah panggul, tapi belum menyebar ke wilayah lain.

Setelah operasi, vagina bisa direkonstruksi ulang memakai kulit


dan jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya. Anda tetap
bisa melakukan hubungan seks beberapa bulan setelah operasi ini.

Terdapat dua tahapan pelvic exenteration yang harus


dilewati.Tahap pertama,kanker akan diangkat bersamaan dengan
kandung kemih,rektum,vagina,dan bagian bawah dari usus. Lalu
tahap yang kedua, dua lubang yang disebut stoma akan dibuat di
perut untuk mengeluarkan urin dan kotoran dari tubuh. Kotoran
yang dibuang dimasukkan ke dalam kantong penyimpanan, disebut
dengan istilah kantong colostomy.

3.4.3. Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi


Untuk penanganan kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa
dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi.Sedangkan untuk
kanker serviks stadium akhir,radioterapi digabung dengan
kemoterapi.Kombinasi ini bertujuan untuk mengendalikan pendarahan dan
rasa nyeri.

Proses radioterapi biasanya berjalan sekitar satu sampai dua bulan. Meski
begitu, radioterapi tidak hanya menghancurkan sel-sel kanker, terkadang
radioterapi juga menghancurkan jaringan yang sehat.Efek samping bisa
bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Pada beberapa
kasus, efek samping ini bisa bersifat permanen.Tapi, kebanyakan efek
samping akan hilang dalam dua bulan setelah menyelesaikan pengobatan.

Tapi keuntungan radioterapi sering kali lebih besar dari risiko dan efek
sampingnya.Bagi beberapa orang,radioterapi menawarkan harapan satu-
satunya untuk memusnahkan kanker.Efek samping dari radioterapi adalah:
Sakit saat buang air kecil.
Pendarahan dari vagina dan rektum.
Diare.
Kelelahan.
Mual.
Merusak kandung kemih dan usus sehingga kehilangan kontrol
dalam membuang air besar dan kecil.
Mempersempit vagina sehingga seks menjadi terasa sakit.
Kulit seperti terbakar di daerah panggul.

9
Kemandulan.
Merusak ovarium, berakibat pada menopause dini.

Sel telur bisa diangkat melalui operasi dari ovarium sebelum radioterapi,
jika Anda mencemaskan soal kesuburan.Sel telur ini bisa ditanamkan
kembali di rahim.Untuk mencegah menopause,ovarium bisa dipindahkan
di luar daerah panggul yang tidak terpengaruh radiasi. Proses ini lebih
dikenal dengan istilah ovarian transposition.

3.4.4. Mengobati Kanker Serviks dengan Kemotrapi


Untuk mengobati kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan
radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan untuk
memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul.
Pengobatan ini sering disebut sebagai kemoterapi paliatif.

Kemoterapi memakai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker.


Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang berdampak pada bagian
tertentu saja, kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini
mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, terutama
sel kanker. Tapi sel sehat yang berkembang biak dengan cepat juga bisa
terpengaruh.

Kemoterapi bisa memakai satu obat khusus untuk membunuh sel kanker.
Satu jenis obat ini biasanya disebut cisplatin. Tapi kombinasi obat-obatan
kemoterapi juga bisa diterapkan. Pengobatan kemoterapi diberikan melalui
infus pada pasien rawat jalan. Pasien diperbolehkan pulang setelah
menerima pengobatan sesuai dosis.

Anda harus sering melakukan tes darah ketika melakukan kemoterapi. Tes
darah bertujuan untuk memeriksa kesehatan ginjal Anda karena beberapa
obat-obatan kemoterapi bisa merusak ginjal.

Pengobatan ini juga bisa merusak jaringan yang sehat. Efek samping yang
paling sering terjadi adalah:
Mengalami sariawan.
Kehilangan selera makan.
Merasakan kelelahan.
Mual dan muntah.
Rambut rontok: rambut bisa tumbuh kembali dalam waktu tiga
sampai enam bulan setelah kemoterapi selesai.Tapi tidak semua
kemoterapi menyebabkan rambut rontok.

10
Jumlah sel darah merah berkurang: ini bisa mengakibatkan
kelelahan dan sesak napas.Anda akan rentan terhadap infeksi
karena kekurangan sel darah putih.

3.4.5. Pengobatan Pada Masa Kehamilan


Pengobatan kanker serviks pada masa kehamilan tergantung pada stadium
kanker dan juga umur kehamilan Anda. Misalnya Anda menderita kanker
serviks stadium awal dan berada pada usia kehamilan sembilan
bulan.Pengobatan yang dilakukan akan ditunda hingga Anda melahirkan
bayi.Pengobatan kanker bisa menyebabkan kelahiran prematur atau
bahkan keguguran.

3.4.6. Tindakan Lanjutan Pasca Pengobatan


Setelah pengobatan kanker serviks,sangat penting untuk menerima
pemeriksaan lanjutan,terutama pada vagina dan leher rahim diperlukan
jika kanker belum diangkat. Pemeriksaan ini bertujuan mencari pertanda
karena adanya risiko kanker bisa kembali.Biopsi akan dilakukan kembali
jika ada hal yang mencurigakan.Kemunculan kembali kanker ini biasanya
terjadi sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan.Perawatan
lanjutan dilakukan tiap empat bulan sekali, ini untuk dua tahun pertama
setelah pengobatan selesai.Lalu tiap enam bulan sampai satu tahun sekali
selama tiga tahun.

Sumber: http://www.alodokter.com/kanker-serviks/pengobatan/

3.5. KEMUNGKINAN KANKER SERVIKS TERJADI PADA KAUM PRIA

"Kanker serviks memang diderita wanita, tetapi karena penularannya paling


banyak melalui hubungan seksual maka pria juga berperan dalam penyebaran kanker
serviks," jelas Prof Dr dr M.Farid Aziz, Ketua Umum IPKASI (Inisiatif Pencegahan
Kanker Serviks Indonesia), dalam acara Peluncuran IPKASI di Kembang Goela
Restaurant, Jakarta, Kamis (21/10/2010).

Prof Farid menjelaskan, ketika seorang wanita terdiagnosa dengan kanker serviks,
biasanya sang suami juga akan diperiksa organ genitalnya oleh dokter spesialis kulit dan
kelamin.

Hal senada juga disampaikan oleh dr Sigit Purbadi, SpOG (K), dokter spesaialis
obstetri dan ginekologi FKUI/RSCM. Menurutnya, virus penyebab kanker serviks
memang bisa ada di pria, yaitu di organ genitalnya.

"Virus ini tentunya tidak menyebabkan kanker serviks pada pria karena pria kan
nggak punya rahim. Tapi dalam kasus yang sangat kecil sekitar kurang dari 5 persen,

11
HPV pada pria bisa menyebabkan kanker penis," jelas dr Sigit yang juga pendiri dan
dewan komite IPKASI.

Menurut dr Sigit, meskipun HPV bisa menempel di kulit atau organ genital pria,
tapi virus ini tidak akan menjadi berbahaya seperti ketika berada di serviks (leher rahim)
wanita. Hal ini karena leher rahim bersifat lebih peka terhadap virus HPV ketimbang
kulit tubuh atau penis pria.

"Makanya belum ada pencegahan kanker serviks yang dilakukan terhadap pria,
karena memang belum banyak kasus HPV menyebabkan kanker pada pria. Selain itu,
biaya yang dikeluarkan untuk vaksinasi kanker serviks pada pria juga tidak efektif. Jadi
sampai saat ini, baik vaksinasi maupun deteksi dini kita lakukan pada wanita," jelas dr
Sigit lebih lanjut.

(mer/ir)

Sumber: http://health.detik.com/read/2010/10/21/173255/1471580/763/risiko-pria-berhubungan-
seks-dengan-penderita-kanker-serviks.

12
BAB 4
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks. Kanker
serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks (kanalis servikalis
dan atau porsio). Serviks adalah bagian ujung depan rahim yang menjulur ke
vagina.
Perjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model
karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari
karsinogenesis yang awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga
menjadi kanker invasif.
Staging untuk kanker serviks berdasarkan pemeriksaan klinis, sehingga
pemeriksaan yang lebih teliti dan cermat dibutuhkan untuk penegakkan
diagnosis. Stadium klinik seharusnya tidak berubah setelah beberapa kali
pemeriksaan. Apabila ada keraguan pada stadiumnya maka stadium yang lebih
dini dianjurkan.
4.2. IMPLIKASI
Hasil penelitian ini sangat penting bagi kita terutama bagi kita di kalangan pelajar
yang akan beranjak dewasa nantinya.Dengan membaca karya tulis ini pembaca
dapat mengetahui apa itu kanker serviks,penyebabnya,cara mencegahnya cara
pengobatannya dan apakah kanker serviks bisa terjadi pada kaum pria ?.
4.3. SARAN

13
Berhati-hatilah dengan penyakit kanker serviks, lebih baik mencegah dari pada
mengobati.Ternyata tidak mudah menjadi seorang wanita, tapi bukan berarti sulit
untuk menjalaninya.Penyakit bisa kita hindari asal kita selalu berusaha hidup
sehat dan teratur.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.insomniaku.co/2015/02/macam-kanker-pada-manusia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim
http://dloepiq.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-kanker-serviks-dan-faktor.html
http://www.kankerservik.com/
http://www.widjiume.com/2013/05/ciri-ciri-gejala-penyebab-dan.html
http://health.detik.com/read/2010/10/21/173255/1471580/763/risiko-pria-berhubungan-
seks-dengan-penderita-kanker-serviks.

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai