Anda di halaman 1dari 3

Yohanes Pembaptis Utusan Allah, Mengapa Dibunuh?

Bagi orang kebanyakan, seorang utusan Allah itu tidak akan mengalami kematian yang
tragis. Memang ada yang meninggal tanpa dibunuh. Dan sepertinya bila ada seorang utusan
Allah seperti , Yohanes Pembaptis itu dipenggal kepalanya sangatlah mengherankan dan tidak
masuk akal. Mengapa bisa, kan ia dilindungi Allah? Ia memang dalam perlindungan Allah,
bahkan ia sangat disertaiNya dalam kesaksiannya. Sayangnya sebagai utusan Allah bukan
seperti para utusan dari dunia ini , ia datang untuk Kerajaan Allah dan menyampaikan
pertobatan.

Yohanes Pembaptis menegur Herodes , karena hubungan gelapnya dengan Herodias yang
merupakan istri Filipus, saudaranya. Yohanes Pembaptis mengatakan, Tidak halal engkau
mengambil Herodias. Dia istri saudaramu. Karena teguran itu ia pun ditangkap dan di
penjarakan oleh Herodes. Perkataan keras itu juga didengar juga oleh Herodias dan hal itu
membuatnya dendam terhadap Yohanes Pembaptis dan berencana untuk membunuhnya.

Herodes sebenarnya senang mendengarkan perkataan Yohanes Pembaptis tetapi hatinya yang
mudah terombang-ambing membuatnya ragu. Seperti benih yang jatuh di tepi jalan demikianlah
hatinya. Ketika ia akan mengambil keputusan , seharusnya sebagai raja, ia dapat mengambil
keputusan yang adil. Tetapi ketika itu ia terlanjur bersumpah di depan semua tamunya apapun
yang menjadi permintaan anak Herodias akan dipenuhi. Kesempatan bagi Herodias, disuruhnya
anak gadisnya untuk meminta dari Herodes adalah kepala Yohanes Pembaptis.

Herodes tidak bisa dia menolak permintaannya. Satu sisi Herodes ingin melindungi Yohanes
Pembaptis karena ia seorang yang benar dan suci , apalagi Yohanes Pembaptis dianggap nabi
oleh banyak orang. Satu sisi lainnya, ia menyukai Herodias dan tak bisa menolak permintaannya.
Selain itu sebagai seorang raja wilayah itu, ia merasa malu seandainya perkataannya akan
dianggap omong kosong, apalagi banyak tamu raja yang mendengar sumpahnya.

Pada akhirnya Herodes lebih memilih kehormatan manusia daripada kehormatan Allah. Ia tidak
berani untuk bertobat. Sejak teguran Yohanes Pembaptis hatinya sudah terombang-ambing
sehingga ia lebih memilih hidup dalam dosa. Ia tidak mau melepaskan kenyamanan dosa yang
telah menguasainya. Firman Allah tidak tinggal di dalamnya. Sehingga demi kepentingan dirinya
sendiri, ia memutuskan untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis.

Pantaslah bila Yesus menyebutnya sebagai Srigala, sebab hatinya tidak ada tempat lagi untuk
kebenaran bahkan sampai apa yang diucapkan oleh mulutnya. Hatinya telah dikuasai oleh
kejahatan. Ketika ia mendengar Yesus tampil dan anggapan orang Ia adalah Yohanes Pembaptis
yang telah bangkit dari kematian, ia cemas dan takut karena dibayangi oleh dosanya sendiri.

Yohanes Pembaptis telah membayar harga yang mahal untuk kebenaran Firman Allah dan
pertobatan yang telah ia sampaikan kepada semua orang yang dibaptisnya bahkan kepada
Herodes dengan nyawanya. Dan Yesus, sangat mengasihi dia dan mengatakan tidak ada nabi
yang seperti dia yang lahir dari seorang perempuan. Yohanes Pembaptis mendapat tempat yang
istimewa di dalam hatiNya.
Seperti Habel yang menuntut darahnya kepada Allah karena dibunuh Kain, dan seperti apa yang
dialami oleh Yohanes Pembaptis, harus berapa banyak lagi nyawa orang yang tidak bersalah,
darahnya ditumpahkan di bumi ciptaan Tuhan ini? Saya pun mengerti mengapa Yesus berkata
Yerusalem, Yerusalem , engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-
orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti
induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.( Mat 23 :
37 ).

Para nabi Allah yang darahnya tertumpah karena memberitakan firman Allah, para pahlawan dan
orang kudus, orang-orang biasa yang hidup taat kepada Allah tetapi telah dirampas kehidupan
mereka sepanjang usia bumi ini. Mereka pun berseru dengan suara nyaring, Berapa lama lagi,
ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah
kami kepada mereka yang diam di bumi? (Why 6 : 10 ). Kematian Yohanes Pembaptis membuat
Yesus sedih dan berduka sangat dalam sehingga Yesus menyingkir dari banyak orang untuk
menyendiri.

Gambaran kematian yang akan dialami oleh Yesus dan para rasulNya kelak, membuat hati saya
mengerti. Allah selalu dan selalu berinisiatif dan berusaha merebut manusia dari kuasa dosa dan
maut. Yesus , Anak Domba Allah yang telah disediakan Bapa seperti sewaktu Abraham akan
menyerahkan anaknya, Ishak. Allah yang dulu meminta Ishak , anak Abraham tetapi digantikan
oleh seekor anak domba. Dialah , Yesus, anak domba yang telah disediakan Allah yang darahNya
tercurah antara langit dan bumi bukan hanya menyelamatkan mereka yang menuntut keadilan
atas darah mereka, tetapi juga bagi kita semua yang telah terbelenggu oleh dosa-dosa yang
menghalangi kita menjadi anak-anak Allah.

Yesus adalah terang dunia tetapi manusia lebih senang dalam kegelapan. Padahal Ia berkata,
Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup (Yoh 12 : 1 ). Yohanes Pembaptis adalah saksi dari
terang itu dan dengan jujur serta tidak berdusta ia mengatakan bahwa ia adalah suara yang
berseru-seru di padang gurun : Luruskan jalan Tuhan! Seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.
Ia pun bersaksi bahwa Yesus datang dari surga dan memberikan kesaksian tentang apa yang
dilihatNya dan yang didengarNya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksianNya itu.

Sebab Yesus inilah yang disampaikan oleh Firman itu kepada Yohanes Pembaptis

sewaktu di padang gurun. Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di
atasNya, Dia lah itu yang akan membaptis kamu dengn Roh Kudus. (Yoh 1 : 33b ) . Dan
Yohanes Pembaptis telah melihatNya dan ia percaya sehingga ia memberikan kesaksian : Ia
sungguh Anak Allah. Yakni pada saat ketika Yesus dibaptis olehnya, ia merasa tidak layak tetapi
Yesus mengatakan Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan
seluruh kehendak Allah.( Mat 3: 15).

Walaupun sudah diberitahukan oleh Yohanes Pembaptis untuk bertobat sebab Kerajaan Allah
sudah dekat, tetapi berapa banyak yang percaya padanya? Malahan mereka membunuhnya.
Ketika Yesus, Anak Allah datang memberitakan tentang Kerajaan Allah , mereka juga
membunuhNya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang
siapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya. (Yoh 3 : 36 )

Adalah suatu penghiburan bagi Yohanes Pembaptis sebelum kematiannya, jawaban atas
pertanyaan Engkaukah yang akan datang itu ataukah kami harus menunggu orang lain? dari
Yesus, seperti salam dari Maria yang ia dengar ketika ia masih di dalam kandungan ibunya,
Elisabet. Jawaban Yesus yang Yohanes Pembaptis dengar melalui para muridnya, orang buta
melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik, membuat hatinya melonjak
kegirangan lagi dan penuh dengan Roh Kudus.

Ia menjadi sadar apa yang pernah ia ucapkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Anak Domba
Allah yang menghapus dosa dunia, tidaklah salah. Jawaban dari Yesus itu telah menegaskan
hatinya dan membuatnya siap menghadapi kematian dengan mengakui Yesus sebagai Mesias.

Ya Yesus ,

Inilah hidup kami pakailah kami menjadi utusanMu yang sejati.

Pelengkapi kami dengan FirmanMu yang adalah pedang Roh.

Semoga mulut kami selalu dikarunai perkataan yang benar

sehingga ketika kami bicara, kami penuh dengan keberanian memberitakan rahasia Injil.

Anda mungkin juga menyukai