Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya hakekat peserta didik menurut ilmu filosofi adalah menuntut
pemikiran secara dalam, luas, lengkap, menyeluruh, tuntas serta mengarah pada
pemahaman tentang peserta didik. Sedangkan menurut pandangan tradisionil,
anak (peserta didik) adalah miniatur manusia dewasa (Elizabeth B.Hurlock.
1978:2).

Johan Amos Comenius (abad ke-17) mempelopori kajian tentang anak bahwa
anak harus dipelajari bukan sebagai embrio orang dewasa melainkan sosok alami
anak. Pengikut Comenius mengembangkan pendapat bahwa mengamati anak
secara langsung akan memberi manfaat ketimbang mempelajari secara filosofis.

Pandangan menurut ilmu psikolog tentang peserta didik adalah individu yang
sedang berkembang baik jasmani maupun rohani. Perubahan jasmani biasa
disebut pertumbuhan, ialah terdapatnya perubahan aspek jasmani menuju kearah
kematangan fungsi, missal kaki, tangan sudah mulai berfungsi secarea sempurna.
Sedangkan perkembangan adalah perubahan aspek psikis secara lebih jelas.

Pandangan Anthropologi tentang Peserta Didik

1
Pandangan lama mengatakan bahwa manusia adalah primat, artinya kerabat kera
besar, simpanse dan gorila yang telah mengalami evolusi. Sedang pandangan baru
mengatakan bahwa peserta didik adalah homosapien, artinya makhluk hidup yang
telah mengalami evolusi paling sempurna.

Dari tinjauan Anthopologi hakekat peserta didik dapat ditafsirkan sebagai berikut:

1. Peserta didik sebagai makhluk yang bermasyarakat dan dapat


dimasyarakatkan.

2. Peserta didik sebagai organism yang harus ditolong, sebab pada waktu
lahir dia dalam kondsi yang lemah.

Imran Manan (1989: 12-13) menjelaskan bahwa dari dimensi Anthropologi


peserta didik dapat dijelaskan dari tiga dimensi:

Pertama, peserta didik adalah makhluk social yang hidup bersama-sama.

Kedua, peserta didik dipandang sebagai individualistis, yakni mampu


menampilkan kepribadian yang khas yang berbeda dengan individu yang lain.

Ketiga, peserta didik dipandang memiliki moralitas.

Pandangan Islam tentang Peserta Didik

Islam menjelaskan bahwa manusia (peserta didik) adalah makhluk Allah


subhanah wa taala sesuai firman-Nya dalam Al-Quran surat At-Tin : 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-


baiknya.

Manusia dibekali potensi berupa fitrah kecenderungan jahat dan kecenderungan


baik sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Asy-Syams : 8

2
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.

Agar dapat menjalankan fungsinya selain dibekali dengan kodrat tersebut juga
dibekali akal, pikiran, nafsu. Dalam banyak ayat peserta didik berpotensi untuk
diperlakukan sebagai subjek didik yang harus dididik, hal tersebut dijelaskan
dalam surat Al-Anbiya : 12-17

Maka tatkala mereka merasakan azab kami, tiba-tiba mereka melarikan diri
dari negerinya. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada
nikmat yang Telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu
(yang baik), supaya kamu ditanya[953]. Mereka berkata: "Aduhai, celaka
kami, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim". Maka tetaplah
demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman
yang Telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. Dan tidaklah kami ciptakan
Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-
main[954]. Sekiranya kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan
anak), tentulah kami membuatnya dari sisi Kami[955]. jika kami menghendaki
berbuat demikian, (tentulah kami Telah melakukannya).

Maksudnya: orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan
diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan
secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati
kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka. Maksudnya: Allah
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah
dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat. Maksud: dari sisi Kami
ialah yang sesuai dengan sifat-sifat kami.

dan juga surat Al-Araf : 179.

Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-

3
ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah
orang-orang yang lalai.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pengertian Secara Etimologis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuh
yang berarti tambah besar atau sempurna.
Pengertian Secara Termitologis
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat dalam perjalanan waktu tertentu.

Menurut para Ahli

1. Karl E. Garrison: Pertumbuhan adalah perubahan individu dalam bentuk


ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar.
2. Atan Long: Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diukur dari satu
peringkat ke satu peringkat yang lain dari masa ke masa.
3. D.S Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan adalah pertambahan dalam berbagai
sifat luaran seseorang (sifat jasmani , seperti: ukuran tubuh, tinggi, berat
badan dan lain-lain).

B. PENGERTIAN PERKEMBANGAN

4
Pengertian Secara Etimologis
Perkembangan berasal dari kata kembang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kembang berarti maju, menjadi lebih baik.
Pengertian Secara Termitologis
Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan
fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung sepanjang
hidup manusia.
Menurut para ahli
1. Crow: Perkembangan adalah perubahan secara kualitatif serta cenderung
kearah yang lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral, dan sosial.
2. Karl E. Garrison: Perkembangan adalah hasil dari pada tindakan yang saling
berkaitan antara perkembangan jasmani dan pembelajaran.
3. Atan Long: Perkembangan adalah adanya timbul sifat baru yang berlainan
dari sifat awal dan terus berlaku hingga akhir hayat.

C. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN DENGAN


PERKEMBANGAN
a. Persamaan:
Keduanya merupakan proses perubahan progresif. Maksudnya berjalan
secara bersamaan. Dan bersifat maju, meningkat dan menjadi lebih baik.
b. Perbedaannya:
Sifat perubahan: Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif
sedangkan pada perkembangan perubahan bersifat kualitatif
fungsional.
Aspek yang berubah: Pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek
fisik saja, sedangkan pada perkembangan aspek yang berubah adalah
aspek fisik dan psikis.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain :

a. Faktor turunan (warisan)

Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.


Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua

5
Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut
yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi,
bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.

Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar
berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya
dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel
yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).

b. Ilmu watak (karakterologi)

Karakterologi adalah istilah Belanda, berasal dari kata karakter, yang berarti
watak dan logos, yang berarti ilmu. Jadi karkaterologi dapat kita terjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia menjadi ilmu watak.

Kata Belanda karakter, itu berasal dari kata Yunani charassein, yang berarti (mula-
mula) coretan, atau gorasan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang
ditinggalkan oleh stempel itu. Jadi di sini kita menganggap bahwa tingkah laku
manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya. Ini telah lama sekali dikenal
oleh manusia.

c. Inteligensi (kecerdasan)

Andaikata pikiran kita umpamakan sebagai senjata, bagaimanakah kualitas dari


senjata itu, tajam atau tidakkah? Membicarakan tentang tajam atau tidaknya
kemampuan berpikir tidak lain kita membicarakan inteligensi (kecerdasan).
Sehubungan dengan ini perlu diketahui lebih dahulu apakah intelek dan apakah
inteligensi itu.

Intelek adalah (pikiran) dengan intelek ornag dapat menimbang, menguraikan,


menghubung-hubungkan pengertian satu dengan yang lain dan menarik
kesimpulan.
Inteligensi adalah (kecerdasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat

6
digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk
memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi
kecerdasan berpikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (inteligen).

E. ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Aspek Pertumbuhan
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik merupakan pertumbuhan struktur tubuh manusia
yang terjadi sejak masih dalam kandungan hingga dewasa.
Pertumbuhan Otak
Pertumbuhan otak berkaitan dengan perkembangan anak itu sendiri.
Karena otak berkaitan dengan perkembangan kognitif.

2. Aspek Perkembangan
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotor atau disingkat sebagai perkembangan motor
adalah perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh melalui
kegiatan-kegiatan yang terkoordinasikan anatar susunan syaraf pusat,
syaraf, dan otot.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif atau bisa dikatakan perkembangan mental
merupakan perkembangan perkembangan yang mencangkup
pemahaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan
perbandingan, berpikir, dan mengerti.
Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial mengandung makna pencapaian suatu
kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan sosial yang ada.
Perkembangan Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau
perilaku fisik seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara
keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya, yaitu gembira
yang akan melonjakkan kegirangan.

Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas,
baik secara kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis). Contoh : perubahan

7
proporsi dan ukuran fisik (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi
besar); perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada
yang kompleks (mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan membaca
buku). Berkesinambungan artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi
organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan. Contoh : untuk dapat
berdiri, seorang anak terlebih dahulu harus menguasai tahapan perkembangan
sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

F. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Jean Piaget (Perkembangan Kognitif)
2. Tahap sensori motor (0 2 tahun) Perilaku anak banyak melibatkan
motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat simbolis (berpikir).
Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations, awal
kemampuan berfikir.
3. Tahap pra operasional (2 7 tahun)
4. Tahap Pra Konseptual (2 4 tahun) Pada tahap ini anak melihat dunia hanya
dalam hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris.
5. Tahap Intuitif (4 7 tahun).Pola pikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku,
terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata mata didasarkan
atas penampakan objek.
6. Tahap Operasional Konkrit (7 12 tahun) Pada tahap ini anak mampu
mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya seperti : tinggi,
besar, kecil, warna, bentuk, dst.
7. Tahap Operasional Formal (mulai usia 12 tahun) Anak dapat melakukan
representasi simbolis tanpa menghadapi objek objek yang ia pikirkan. Pola
pikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai sudut yang
berbeda.

G. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan
tersebut meliputi:
Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan

8
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat progresif
yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya
Perkembangan merupakan proses continue, dimana perkembangan
sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena
itu kesalahan taupun gangguan pada perkembangan awal akan terus
mempengaruhi perkembangan-perkembangan berikutnya.
Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar
Kematangan merupakan hasil perkembangan melalui tahapan-tahapan
yang kompleks dan saling terkait dari tahapan-tahapan awal ke tahapan-
tahapan selanjutnya. Perkembangan merupakan hasil belajar mengartikan
bahwa perkembangan diperoleh melalui usaha sadar dan latihan.
Adapun Prinsip- prinsip perkembangan individu, yaitu :
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
2. Semua aspek perkembangan saling berhubungan.
3. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
4. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
5. Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan.
6. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.
7. Bagaimana pola atau arah perkembangan inidividu

H. PENGERTIAN HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Selama hayatnya, manusia sebagai individu mengalami perkembangan yang
berlangsung secara berangsur-angsur, perlahan tapi pasti, menjalani berbagai fase.
Proses perkembangan yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan
turun, yang berjalan dengan kelajuan cepat maupun lambat, semuanya itu
menunjukkan betapa perkembangan mengikuti patokan-patokan atau tunduk pada
hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan hukum perkembangan (Lintang,
2013).
Makna hukum dalam hal ini tidak sama dengan makna hukum yang dipelajari
dalam bab undang-undang peradilan seperti hukum pidana atau hukum perdata.
Hukum pertumbuhan dan perkembangan menerangkan bagaimana sebuah
perubahan secara fisik dan mental berlangsung secara terus menerus dialami dari
masa-masa. Hukum perkembangan merupakan sebuah kaidah fundamental

9
tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati
kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama (Ridho,
2013). Lebih lanjut, hukum pertumbuhan dan perkembangan juga dapat
dinyatakan sebagai suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif dan
menunjukkan adanya hubungan yang ajeg (continue) serta dapat diramalkan
sebelumnya antara variabel-variabel yang empirik (Tejaputri, 2013). Contohnya,
anak bisa tumbuh dan berkembang jika ia dalam kondisi hidup. Syarat ini sudah
jelas. Tidak ada yang mungkin bisa membantah pernyataan tersebut. Oleh karena
itu, syarat hidup menjadi suatu hal yang bersifat mutlak bagi keberlangsungan
proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena sudah pasti dan mutlak
kebenarannya, susunan kalimat pernyataan seperti itu disebut hukum dalam ilmu
perkembangan peserta didik. Seluruh proses pertumbuhan dan perkembangan
tersebut berlangsung menurut hukum-hukum tertentu.

I. MACAM-MACAM HUKUM PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN
a. Hukum pertumbuhan.
Menurut Satoto,1993. Terdapat dua hukum pertumbuhan fisik yang berlaku
umum dan menyeluruh yaitu Hukum Chepa Lacaudal Dan Hukum
Proximodistal.
1. Hukum Chepa Lacaudal, pertumbuhan dimulai dari arah kepala menuju
ke kaki. Dalam hukum ini bagian kepala tumbuh lebih dahulu daripada
daerah-daerah lain. Kematangan pertumbuhan juga berlangsung lebih
dahulu di bagian kepala, kemudian berlanjut ke bagian-bagian lain dari
tubuh.(Siti Hartinah,2011:33). Menurut hukum chepa lacaudal,
pertumbuhan fisik seseorang di mulai dari arah kepala baru menuju
kearah lain bagian tubuh.
2. Hukum proximodistal, pertumbuhan berpusat dari daerah sumbu
(proximo) ke arah tepi(distal). (Siti Hartinah,2011:33)
Menurut hokum proximodistal pertumbuhan dimulai dari sumbu yang
terdiri dari jantung,alat pernapasan dan alat pencernaan yang akan tumbuh
terlebih dahulu dan lebih pesat apabila dibandingkan dengan didaerah tepi,
miosalnya anggota tubuh lain (anggota gerak badan).

10
b. Hukum perkembangan
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari
perkembangan fisik maupun psikis individu. Macam macam hukum
perkembangan tersebut terdiri dari:
1. Hukum Tempo Perkembangan
Istilah tempo berarti waktu atau masa. Hokum tempo perkembangan
bermakna berlangsungnya perkembangan individu yang satu tidak sama
cepat atau lambatnya dengan individu yang lain. (Siti hartinah, 2011: 62).
Ada individu yang dalam perkembangannya serba cepat misalnya dalam hal
pemahaman suatu pelajaran, tetapi ada pula individu yang membutuhkan
waktu yang lama untuk menyamai individu yang lain. Tidak lain semuanya
ini menyangkut tempo perkembangan dan ini telah menjadi hukum yang
pasti bahwa setiap individu mempunyai kecepatan(tempo) perkembangan
yang berbeda-beda menurut indivudunya sendiri.
2. Hukum Irama Perkembangan.
Yakni variasi atau fluktuasi naik turunnya perkembangan individu
berlangsung dengan irama perkembangan yang tidak selalu dengan irama
perkembangan yang konstan, tetapi kadang dengan irama yang cepat,lambat
bahkan kadang-kadang berhenti kemudian dengan cepat berpacu.( Siti
hartinah, 2011: 62)
Dalam Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya
perkembangan itu tidak selalu tetap konsisten dan merata pada setiap waktu.
Hukum irama perkembangan mengungkapkan bukan lagi cepat atau
lambatnya perkembangan individu, akan tetapi tentang irama atau rythme
perkembangan. Jadi perkembangan individu ini mengalami gelombang
Pasang Surut, mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut
mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu.
3. Hukum Rekapitulasi.
Dikatakan bahwa perkembangan psikis individu akan pengulangan urutan
tingkah laku dari perkembangan nenek moyang suatu bangsa.( Siti hartinah,
2011: 63)
Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara
singkat perkembangan umat manusia. Dari Seluruh perkembangan umat

11
manusia terulang dalam waktu beberapa tahun secara singkat dalam
perkembangan individu yang bersangkutan.

4. Hukum Masa Peka.


Menurut M. Montessori Dalam perkembangan anak terdapat suatu saat
yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk dapat berkembangan dengan baik
sekali atau sangat sensitive dan sangat dengan mudah untuk merespon
stimulus yang dating kepada dirinya. (Siti Hartinah, 2011: 63)
Pada masa ini anak mempunyai kesiapan terbaik untuk melaksanakan tugas
perkembangan dalam fungsi tertentu. Oleh karena itu harus dilayani dan
diberi kesempatan sebaik-baiknya untuk menjalankan fungsi tersebut.

5. Hukum Truzalter( Masa Menentang).


Pelaksanaan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan teratur
tetapi pada masa tertentu terjadi guncangan yang membawa perubahan
secara radikal.( Siti Hartinah, 2011: 65)
Hukum ini menyatakan perkembangan individu itu tidak selalu mulus sesuai
dengan keinginan dari individu tersebut. Tetapi selalu ada macam-macam
rintangan yang dapat mengganggu jalannya perkembangan tersebut. Dalam
proses tersebut selalu ada hambatan yang dapat membawa perubahan yang
baik terhadap individu tersebut.
6. Hukum Masa Eksploratif.
Menurut langeveld, perkembangan individu merupakan suatu proses yang
berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan pada individu yang
bersangkutan. (Siti Hartinah, 2011: 65)
Dalam hokum ini msngandung arti bahwa perkembangan individu
diperlukan adanya suatu proses penjelajahan yang aman individu yang
bersangkutan ikut serta dalam mencapai suatu tujuan perkembangan.

7. Hukum Pertahanan Diri.


Yakni suatu respon dalam bentuk sikap atau perilaku individu dimunculkan
ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai atau tidak
menyanangkan. ( Siti Hartinah, 2011: 66)

12
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya dorongan seseorang
dalam mencapai suatu tujuan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Dari
usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk
mengembangkan diri. Hukum mengembangkan diri mengandung arti bahwa
setiap individu memiliki dorongan ilmiah untuk mengembangkan potensi
yang dimilikinya tetapi keberhasilan hal tersebut memerlukan usaha yang
aktif dan kreatif.

BAB III
PENUTUP
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau
fisik. Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan atau penambahan secara kuantitas,
yaitu penambahan dalam ukuran besar atau tinggi.
1. Perkembangan berhubungan dengan aspek-aspek pasikis atau rohaniah.
Perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan
penyempurnaan fungsi.
2. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan
penyempurnaan struktur sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan
fungsi.
Menurut kami:
1. Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis,
progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan perubahan yang
dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
2. Pertumbuhan merupakan perubahan pada jasmani(fisik) secara kuantitatif.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://oyikyu.blogspot.com/2013/04/jurnal-belajar.html

http://linguasphereus.blogspot.com/2013/06/makalah-hukum-pertumbuhan-
dan_5586.html

http://hamidummajid.wordpress.com/2011/04/18/makalah-perkembangan-peserta-
didik/

14

Anda mungkin juga menyukai