UNIVERSITAS HASANUDDIN
Pertemuan Ke-1
PENDAHULUAN
Oleh :
TAHUN 2016
PERTEMUAN PERTAMA
I. Pendahuluan
penangkapan ikan
1.4. Manfaat
Indonesia
Baca dengan baik bahan ajar ini dan amati beberapa jenis alat tangkap
yang saudara kenal. Selain itu akan dipelihatkan audio visual untuk lebih
2
II. Penyajian
BAB I. PENDAHULUAN
Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan
oleh manusia, menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu Manusia
Sahrhange and Lundbeck 1991) dengan menggunakan tangan kemudian profisi ini
masih sangat tradisional yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu,
tulang dan tanduk Seiring dengan perkembangan kebudayaan, manusia mulai bisa
membuat perahu yang sangat sederhana seperti sampan perahu yang tertua di
Eropa dibuat sekitar 8300 tahun yang lalu dengan panjang 3 meter berada di
Netherland.
Setelah ditemukannya mesin uap (Steam Engine) oleh James Watt pada
mesin tersebut tidak hanya digunakan untuk menggerakkan kapal tetapi pada tahu
1860 mesin-mesin tersebut digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat
contoh negara yang telah maju dalam bidang penangkapan ikan. Di Asia Jepang
merupakan negara yang sangat maju teknologi penangkapan ikannya di mana pada
tahun 1988 menurut FAO total hasil tangkapan negara ini mencapai 12 juta ton
atau 13% dari total tangtkapan ikan di dunia. Armada penangkapnnya tidak hanya
3
beroperasi di Perairan Jepang tetapi sampai di lautan Fasifik, Samudera Indonesia
dan perairan lainnya. Untuk mencapai hal tersebut Jepang telah menggunakan
Indonesia.
pendapat ini ada benarnya tetapi juga ada ketidakbenarannya. Jika ditinjau dari segi
prinsip metode penagkapan yang digunakan oleh nelayan di tanah air akan terlihat
bahwa telah banyak pemanfaatan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan
sebagai berikut:
merupakan leading net yang berfungsi menghadang ikan dalam renang ruayanya.
Yang diinginkan adalah bukan saja ikan -ikan tersebut dihadang secara paksa yang
mungkin akan menyebabkan ia panik dan terpencar, tetapi jika ikan melihat penaju
dari ikan-ikan, disamping itu bagaimana dengan garis isodepth dan keadaan dasar
perairan.
Bunuhan terletak pada bagian perairan yang lebih dalam yang berarti nelayan
4
menjumpai sesuatu penghadang yang memberi rangsangan menakutkan atau
menarik ikan-ikan, sehingga ikan terkumpul diatas jaring. Cahaya yang digunakan
diatur supaya tepat mengumpul hanya pada areal jaring, sehingga ika-ikan
rumpon. Panjang tali rumpon pada umumnya sekitar 1,5 kali kedalaman perairan
yang berarti nelayan telah mengetahui bahwa sinus sudut maksimum yang dibentuk
antara tali dengan dasar perairan akan bergerak sekitar 0,6 dimana diharapkan tali
akan mengalami kemungkinan putus atau hanyut sedikit, demikian pula pada
keadaan tersebut gaya penahan dari pemberat akan mencapai nilai terbesar.
Selain itu nelayan juga telah mengetahui bahwa ada sifat ikan besar
memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil di rumpon ikan besar akan
dihasilkan semakin tinggi, ini terjadi pada alat tangkap bagan. Sekarang ini nelayan
telah menggunakan bagan rambo dengan intensitas cahaya sampai puluhan ribu
watt. Begitu pula pemanfaatan warna cahaya. Beberapa nelayan purse seine di
perhatian ikan, tetapi pada saat pelingkaran jaring akan dilakukan lampu strongkin
ditutup dengan baskom yang berwarna merah, artinya secara tidak langsung
nelayan telah mengetahui bahwa cahaya warna merah menarik ikan ke perrmukaan.
5
Apa yang ingin dikemukakan disini adalah bahwa secara naluri alamiah para
beberapa fishing methods sangatlah lambat. Sebagai misal dapat di lihat pada
prinsip pancing. Dari sejak zaman dahulu prinsipnya tidak berubah, yaitu dengan
meletakkan umpan pada kail, dan mata kail ini dihubungkan dengan tali ke nelayan
pengail; ikan memakan umpan, lalu terkait pada mata kail, dan nelayan menarik
pancing ke arahnya. Tetapi tidaklah benar jika kita katakan tidak ada perkembangan
penangkapan dalam jumlah yang banyak. Catch ini tidak hanya diperuntukkan
untuk waktu itu, tetapi diharapkan dapat dipergunakan pula untuk sesuatu jangka
waktu, menyesuaikan diri dengan situasi harga pasaran. Hal ini menyebabkan alat
yang dipergunakan haruslah lebih besar dan efektif. Sebagai contoh dapat
dikemukakan bahwa pancing biasa (hand line) hanya mampu menangkap ikan
dalam jumlah yang sangat terbatas, dengan perkembangan alat tangkap pancing
2. Perubahan dari fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai, yang
sehubungan dengan itu akan terjadi pula perubahan dari depth perairan; dengan
perkataan lain dari perairan dangkal ke arah perairan yang lebih dalam. Dikatakan
6
daerah kontinental shelf (depth sampai sekitar 200 m) adalah merupakan fishing
ground yang banyak dipakai, tetapi dengan kapal yang lebih besar telah mungkin
melakukan penangkapan ikan-ikan dasar pada depth yang lebih dalam dari 350 m.
telah mampu menggantikan manusia yang menjaga alat yang digunakannya dengan
mesin yang serba otomatis, yang dengan pengurangan tenaga buruh keuntungan
akan lebih besar. Sebagai misal pemancing skipjack telah dapat dilakukan dengan
hanya menekan knop. Contoh lain misalnya pada squid fishing yang
fishing)
pula dalam naskah ini. Sementara belum ada terjemahan resmi, istilah-istilah
sering telah termasuk juga pengertian aquatic resources ikan, yang juga menjadi
tujuan fishing.
jenis-jenis aquatic resources lainnya, dengan dasar pemikiran bahwa ikan dan
- Fishing day adalah jumlah hari yang dipakai pada sesuatu operasi
penangkapan.
7
- Fishing operation adalah operasi penangkapan ikan
- Trip duration adalah lama waktu (hari) sejak saat load sampai unload,
- Actual fishing day adalah jumlah hari dimanan usaha penangkapan betul-
- Fishing trip adalah Jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu
dengan mana ikan akan dapat tertangkap (ada juga yang menulis lebih
tujuan fishing.
- Fishing boat adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk tujuan fishing .Ada
juga istilah fishing vessel, fishing craft, selanjutnya dalam nashkah ini
- Bulk fishing adalah alat tangkap yang mampu menangkap ikan dalam
ikan.
8
- Fishing port adalah pelabuhan tempat berangkat atau merapatnya kapal
penangkapan ika.
- Catchable Area adalah area pada suatu perairan di mana ikan dapat di
tangkap.
pembatasan antara fishing method dengan fishing gears, demikian juga dari kedua
hal ini yang manakah lebih dahulu ada atau lebih dahulu dikenal oleh manusia
usaha selanjutnya manakah yang lebih dahulu ditentukan, apakah fishing method
yang mendalam tentang fish behaviour, baik sebagai individu ikan maupun sebagai
suatu shoal, dalam saat tertentu ataupun dalam suatu periode musim, dalam
biasa disebut dengan penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Dengan demikian
perikanan lebih dikedepankan. Hal ini sesuai dengan instrument internasional yang
dikeluarkan oleh FAO tahun 1995, yang dikenal dengan Code of Conduct for
9
seperti mesh size jaring (ukuran mata jaring) atau mengatur ukuran mata pancing
untuk menghindari ikan-ikan kecil tertangkap. Disamping itu suatu jenis alat tangkap
rumah ikan yang dikembangkan oleh Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI),
perhatian. Sudah diketahui bahwa usaha untuk mengumpulkan ikan melalui alat
bantu cahaya telah lama dimanfaatkan oleh nelayan pada berbagai jenis alat
penangkapan ikan. Ahli-ahli penangkapan ikan sudah meneliti pergerakan visual sel
pada retina mata ikan untuk mengetahu berapa lama pencahayaan diberikan untuk
jenis ikan tertentu agar ikan senang berada disekitar alat tangkap. Warna lampu apa
yang sesuai digunakan untuk jenis ikan tertentu dan berapa intensitas cahaya yang
telah merambah ke berbagai bidang ilmu, seperti fisika, biologi dan ilmu teknik .
10
2.2. Lingkup penghiliran/penerapan
2.3. Latihan
lakukanlah analisis unit penangkapan ikan yang ada (nelayan, kapal dan alat
beserta distribusi pendidikannya. Jenis alat tangkap apa saja yang ada, serta,
Minggu depan kita akan pelajari klasifikasi alat dan metode penangkapan
ikan. Oleh sebab itu pelajari klasifikasi alat dan metode penangkapan ikan.
III. Penutup
3.1. Rangkuman
11
ke arah yang lebih jauh dari pantai, Penggantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin
Bogor. 97 hal.
Brandt, A.V. 1984. Fish Catching Methods of the World. Fishing News Books
Cipta Jakarta
12
13