PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia ada banyak kebudayaan yang mengatur ibu hamil. Misalnya budaya
tujuh bulanan, ketika ada gerhana bulan atau matahari ibu dianjurkan untuk bersembunyi
di bawah kolong tempat tidur, dalam bepergian kemana pun sang ibu dianjurkan untuk
membawa gunting agar terhindar dari gangguan jin dan setan.
Bagi seorang ibu hamil yang terikat dengan lingkungan yang menganut budaya
membawa gunting kemana mana pasti akan penuh tanda tanya, harus mengikuti atau
mengabaikannya saja. Ditambah lagi masih banyak ibu mempercayai akan budaya
membawa gunting tersebut. Padahal jika dilihat dari segi keshatan pendarahan
disebabkan rupturnya bagian bulbus vestibularis pada wanita. Perlu penjelasan yang
tepat mengenai budaya membawa gunting pada ibu hamil. Walaupun seorang ibu sudah
sarjana sekalipun. Karena jika hanya mengikuti budaya yang tidak ada dasar alasan yang
jelas, bisa membahayakan jiwa ibu dan anak. Karena itu makalah ini dibuat untuk
menjelaskan budaya membawa gunting kemana-mana bagi ibu hamil dan bagaimana kita
harus menanggapinya. Untuk itu penulis membuat judul Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Hamil Dengan Masalah Kepercayaan Terhadap Tradisi Budaya .
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tradisi kehamilan tentang tradisi membawa
gunting saat masa kehamilan.
2. Untuk memberi pandangan pada ibu mengenai tradisi membawa gunting disaat
kehamilan.
3. Untuk mengidentifikasi hubungan terjadinya Kecelakan ringan yang dengan tidak
dibawa gunting saat ibu.
4. Mengetahui respon pada ibu hamil terhadap
Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Makalah seminar ini termasuk dalam ruang lingkup Ilmu Keperawatan yang
berhubungan dengan kajian Kesehatan Ibu hamil, kebudayaan daerah, serta asuhan
keperawatannya
2. Lingkup Sasaran
Ibu Hamil yang mengalami pendarahan ringan karena terjatuh di kamar mandi
3. Lingkup Masalah
Ibu hamil percaya bahwa ia terjatuh karena tidak membawa gunting atas saran
ibunya. Tidak diketahui alasan ibunya menyarankan anaknya membawa gunting tersebut.
Budaya yang tidak ada sangkut pautnya dengan kesehatan si Ibu hami
ISI
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Kehamilan
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada si ibu ini semua di perngaruhi oleh perubahan hormonal.
Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik
perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak
harmonis. Berikut ini perilaku yang biasa dialami pada masa kehamilan:
Cenderung Malas
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang
sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan
menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
Sensitif
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu
hamil yang dianggap kurang menyenangngkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya
bakal hilang. Bukan apa-apa, bila suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga
mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
Perhatian
Mudah Cemburu
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal
macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila
suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya
dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci
aktivitas.
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah
yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis
dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan
mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal ini, disebabkan kerentanan psikis setiap orang
yang berbeda-beda. Nah, daya tahan psikis dipengaruhi oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan sangat mengharapkan kehamilan akan
lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap. Berbeda dari ibu yang
c. Perkembangan budaya
Kehamilan dan kelahiran bayi dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya dalam suatu masyarakat. Dalam ukuran-ukuran
tertentu, fisiologi kelahiran secara universal sama. Namun proses kelahiran sering ditanggapi dengan cara-cara yang berbeda oleh
aneka kelompok masyarakat (Jordan, 1993).
Berbagai kelompok yang memiliki penilaian terhadap aspek kultural tentang kehamilan dan kelahiran menganggap
peristiwa itu merupakan tahapan yang harus dijalani didunia. Salah satu kebudayaan masyarakat kerinci di Provinsi Jambi
misalnya, wanita hamil dilarang makan rebung karena menurut masyarakat setempat jika wanita hamil makan rebung maka
bayinya akan berbulu seperti rebung. Makan jantung pisang juga diyakini menurut keyakinan mereka akan membuat bayi lahir
dengan ukuran yang kecil.
Ibu hamil harus membawa gunting atau paku dan jeringo bangle yang dimasukkan kedalam dompet kecil kemanapun dia
pergi. Jeringo bangle adalah sejenis umbi-umbian yang memiliki bau yang khas dan dikeringkan serta dirangkai dengan
menggunakan benang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan ibu dari gangguan makhluk halus. Yang membahayakan adalah
gunting atau paku tersebut bisa melukai ibu jika ibu kurang berhati-hati.
A. Gambaran Kasus
Seorang wanita, usia 28 tahun, tengah hamil 8 bulan dengan latar belakang pendidikan S1 selalu diingatkan oleh neneknya untuk
membawa gunting kemanapun dia pergi agar dirinya dan janinnya selamat dari gangguan setan dan jin. Suatu hari wanita tersebut tidak
membawa gunting dan terpleset di kamar mandi sehingga dia harus dirawat di rumah sakit selama 2 hari karena pendarahan ringan.
Akhirnya wanita tersebut percaya bahwa kecelakaan yang dia alami terjadi karena dia lupa membawa gunting dan tidak mengindahkan
peringatan ibunya.
B. Pembahasan
1. Pengkajian
I. IDENTITAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : ny. X
B. Umur : 28th
C. Jenis kelamin : perempuan
D. Agama :
E. Alamat :
F. Pendidikan : S1
G. Pekerjaan :
H. Tgl masuk RS :
I. Tgl pengkajian :
J. Dx. Medis :
K. No. RM :
A. Analisa data
B. Identifikasi masalah
C. Perencanaan
KESIMPULAN
Pendarahan yang yang terjadi pada ibu hamil yang bersuku jawa tidak
sepenuhnya mengetahui hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai
kesehatan . Sehingga mereka merasa cemas ketika mengalami pendarahan disebabkan
tidak membawa gunting sesuai tradisi mereka. Hal ini sangat wajar, karena kentalnya
tradisi yang sudah dianut dan melekat pada ibu hamil tersebut.
SARAN
Sebagai perawat yang menangani ibu yang berlatang berlatang belakang
budaya yang masih sangat kental, maka tidak lah harus mengubah pemikiran yang ada
pada ibu hamil tersebut. Namun perawat harus bisa menghargai tradisi yang mereka
anut. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk member pkomunikasi terapeutik untuk
menjelaskan yang sebenarnya yan trjadi pada ibu tersebut.