Anda di halaman 1dari 3

Penetuan SiO2,MnO2, Mn dalam sample tanah (bijih

mangan )
Alat:
1. Neraca analitik
2. Kaca arloji
3. Sendok besi
4. Gelas kimia
5. Labu ukur
6. Corong gelas
7. Cawan platina
8. Furnance
9. Hotplate
10. Desikator
11. Penjepit
Bahan:
1. Sampel tanah (bijih mangan) 0.5 gram
2. HCL pekat 10 ml
3. HNO3 5 ml
4. Aquades
5. Potasium disulfaat
6. HCL encer 5 ml
7. HF

Prosedur kerja :
1. Ditimbanh 0.5 gram saample tanah (bijih mangan)
2. Dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 ml
3. Ditambahkan 10 ml HCL pekat +5 ml HNO3 pekat
4. Ditutup dengan kaca arloji
5. Di panaskan di atas hotplate hingga kering
6. Didinginkan di dalam desikator
7. Di tambahkan 10 ml HCL + H2O
8. Disaring dengan kertas sarin 40
9. Filtra (labu ukur 250 ml)
10. Endapan (kertas saring)
11. Endapan dalam kertas saring di masukkan kedalam cawan platina
12. Di arangkan di dalam furnance (abu putih bebas karbon)
13. Didinginkan dalam desikator
14. Ditimbang (berat sample a)
15. Di tambahkan HF sebanyak 3 ml 3 di dalam lemari asam
16. Dimasukkan ke dalam furnance
17. Didinginkan dalam desikator
18. Di timbang (berat sample B)
19. Ditambahkan potasium disufaat
20. Dilebur (terbbentuk uap terbang )
21. Ditambahkan aquades +larutan Hcl encer 5 ml di dalam lemari asam sambil
di panaskan di atas hotplate
22. Di masukkan ke dalam labu ukur 250 ml (yang berisi filtrat hasil penyaringan
tadi )
Perhitungan :% SiO2 = berat sample A-berat sample B / 0,5 100%

Penentuan MnO2 Dalam sample tanah ( Bijih mangan )


Alat:
1. Erlenmeyer
2. Pipet volumetri
3. Hotplate
4. Buret
5. Klem & statif
6. Gelas kimia

Bahan :
7. Sample tanah (bijih mangan )
8. Larutan KMnO4 0,1N
9. H2SO4 5ml 1:1
10. Asam oksalat 25 ml

Prosedur kerja :
1. Ditimbang sample sebanyak 0,1
2. Dimasukkan kedaalam erlenmeyer
3. Ditambahkan larutan 5 ml H2SO4 1:1 + 25 ml asam oksaalat(H2C2O6)
4. Ditutup dengan kaca arloji
5. Disiapkan larutan blanko ( 5 ml H2SO4 1:1 + 25 asam oksalat )
6. Dipanaskan pada suhu 60 c hingga larut (bening)
7. Dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N (duplo)

Penentuan Mn Dengan AAS


1. Dipipet larutan sampel sebanyak 5 ml dari larutan induk 250 ml dalam labu takar 100
ml di encerkan hingga tanda batas ( duplo)
2. Di analisis dengan AAS (varian 220FS )
Penentuan Mn dengan metode titrasi
1. Di pipet sebanyak 25 ml sampel induk
2. Dimasukkan kedalam erlenmeyer 1000 ml
3. Di tambahkan pasta ZnO sampai jenuh (berwarna putih )
4. Di pipet 10 ml asam oksalat 0,1N dan 5 ml H2SO4 1:1 kedalam erlenmeyer 250 ml
untuk menentukan normalitas KMnO4
5. Dipanaskan di atas hotplate
6. Dititrasi secara duplo sampai terjadi perubahan warna dari coklat menjadi merah
(terdapat endapan silikat)
7. Di tentukan volume akhir titrasi
8. Di hitung normalitad KMnO4
Peleburan LiBO2 anhidrat pada sample tanah (batuan
lempung)
Prosedutr kerja :

Di timbang sample 0,2 gram( sample tanah batuan lempung)


Dimasukkan sample ke dalam cawan platina (2 sample)
Dilebur di dalam furnance dengan suhu 100-900c selama 5 menit
Di tambahkan CRM(certifikat reference material) pada salah satu sample.
Di dinginkan di dalam desikator
Dimasukkan cawan platina yang berisi sample kedalam teflon .
Dimasukkan HNO3
Ditutup dengan kaca arloji
Distirer selama 2 jam lebih
Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
Diencerkan sampai tanda batas
Dipipet sebanyak 50 ml
Dimasukkan kedalam gelas kimia 300 ml
Ditambahkan H2SO4 1:1
Dipanaskan di atas Hot Plate sampai kering kerontang selama seminggu
Di lebur sampai hilang asap nya (SiO2)
Pemeriksaan TiO2 dari klei mineral
Ditambahkan aquades 100 ml
Di didihkan di atas hot plate -+selama 1 jam sampai mineralnya larut semua
Disaring dengan kertas saring 40
Filtratnya di tampung di dalam labu 250 ml
Sedangkan, endapan dalam kertas saring dilanjutkan pemeriksaan SiO2
Dimasukkan endapan+ kertas saring kedalam cawan platina
Difurnance sampai kering
Didinginkan di dalam desikator
Ditimbang ( berat A gam)
Ditambahkan Hf 3ml3
Difurnance
Didingunkan didalam desikator
Ditimbang (berat B gram)

Anda mungkin juga menyukai