Anda di halaman 1dari 7

KOMUNITAS SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Kelompok 4:
Desti Ajeng Astuti (I24150002), Hana Fauziah (I24150084), Lailatur Rizkiyah (I34150026), Novia Surya
Rahmawati (I34150087), Rizky Aditya Darmawan (I34150120).

Dosen praktikum:
Zessy Ardinal Barlan, S KPm, M Si

Asisten praktikum:
Widya Amaliah S KPm

ABSTRAK

Keywords: Pengembangan masyarakat sangat erat kaitannya


komunitas, masyarakat dengan pembangunan masyarakat. Akan tetapi
keberagaman masyarakat, baik dari segi budaya
Dikirim:
maupun letak geografis sering kali menjadi
17 Februari 2017
penghambat pada program pengembangan
Disamaikan pada Praktikum Matakuliah masyarakat sendiri. Komunitas sebagai salah satu
Pengembangan Masyarakat, Departemen bahan kajian sosiologi berkembang sangat pesat
Sains Komunikasi dan Pengembangan pada akhir abad ini dianggap menjadi paradigma
Masyarakat FEMA IPB dalam keberlangsungan program pengembangan
masyarakat. Komunitas dibentuk sesuai budaya dan
letak geografis anggota masyarakat setempat.
Dalam makalah ini kami akan membahas
Masyarakat Mertasinga dengan Komunitas Nelayan
dan Masyarakat Nanggawer dengan Komunitas
Kampung Nanggewer.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester


Ganjil 2016/2017 1
PENDAHULUAN komunitas karena kurangnya pemahaman
terhadap konsep komunitas. Maka kami
Masyarakat indonesia memiliki menyusun makalah ini untuk dapat
keragaman etnik, suku, dan budaya yang mepresentasikan konsep komunitas yang benar
beragam. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal melalui studi dari bacaan Sasaran Perluasan
maupun eksternal (lingkungan). Setiap daerah di Program Karang Gizi: kasus Nanggewer Oleh:
Indonesia memiliki perbedaan yang khas antar Lala M. Kolopaking dan Peningkatan
satu dengan yang lain dan semakin jauh jarak Produktivitas Penangkapan Ikan Masyarakat
suatu daerah dengan daerah lainnya semakin Nelayan: Kasus Martasinga Oleh: Ono Sutarno.
berbeda pula. Ada lebih dari 200 suku yang
tersebar di wilayah seluas 5.193.250 km persegi.
Berdasarkan latar belakang diatas,
Luas wilayah tersebut terdapat batas-batas tak
dirumuskan beberapa pertanyaan yang
terlihat namun dapat dirasakan dari perubahan
digunakan untuk menganalisis komunitas di
tingkah laku masyarakatnya. Para ahli menyebut
Desa Nanggewer dan Mertasinga. Secara
wilayah dalam batas-batas ini sebagai
umum, rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :
komunitas.
1. Bagaimana ciri-ciri komunitas dalam bacaan
Komunitas sebagai salah satu bahan
menurut Perspektif Sosiologi ?
kajian sosiologi berkembang sangat pesat pada
akhir abad ini. Berbagai permasalahan sosial 2. Bagaimana perbandingan antara Masyarakat
yang terjadi masyarakat dianggap dapat Nanggewer dan Mertasinga perihal ciri-ciri
diselesaikan dengan pendekatan komunitas komunitas?
sehingga muncul suatu konsep pengembangan
masyarakat yang dalam bahasa inggris 3. Apakah proses pembangunan pada bacaan
diterjemahkan menjadi Comunity Development. pertama dan bacaan kedua merujuk pada
Salah satu dari bentuk Comunity development paradigma pembangunan Production-centered
adalah pembangunan yang ditujukan untuk development atau people-centered
masyarakat, namun sering terjadi ketidak development?
sesuaian pembangunan terhadap suatu

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil 2016/2017


Pembangunan dalam paradigma
ketergantungan (dependence paradigm)
PENDEKATAN TEORITIS menjelaskan bagaimana sebuah bantuan yang
telah diberikan tidak membuahkan hasil bagi
Komunitas dalam perspektif sosiologi terwujudnya pembangun masyarakat. Meskipun
adalah warga setempat yang dapat dibedakan demekian banyak pula muncul kritikan terhadap
dari masyarakat lebih luas (society) melalui teori ini. Para pengritik menyatakan bahwa
kedalaman perhatian bersama (a community of banyak masalah ataupun gejala yang tidak bisa
interest) atau oleh tingkat interaksi yang tinggi. dipecahkan oleh teori tersebut.
Para anggota komunitas memiliki kebutuhan
bersama (common needs). Jika tidak ada Pada pendekataan kebutuhan pokok
kebutuhan bersama itu bukan suatu komunitas (the basic needs approach), Soedjatmoko dalam
(Jim Ife, 1995). bukunya policy implication of the basic needs
approach, menyarankan agar pendekatan ini
Dalam suatu aktivitas komunitas diterapkan secara komprehensif dan melibatkan
aktivitas anggotanya dicirikan dengan partisipasi masyarakat itu sendiri untuk mengorganisir diri
dan keterlebitan langsung anggota komunitas serta membangun sesuai dengan tujuan yang
dalam kegiatan tersebut, dimana semua usaha dikehendaki. Hal yang menarik dari pendekatan
swadaya masyarakat diintegrasikan dengan ini adalah perhatiannya terhadap masyarakat
usaha-usaha pemerintah setempat untuk yang berada digaris kemiskinan, dan
meningkatkan taraf hidup, dengan sebesar penghargaan terhadap gerakan mereka yang
mungkin ketergantungan pada inisiatif penduduk berada di lapisan bawah (Grassroots).
sendiri, serta pembentukan pelayanan teknis dan
bentuk-bentuk pelayanan yang dapat mendorong Dalam konsep pendekatan kemandirian
timbulnya inisiatif, sifat berswadaya, dan (The self-relience approach) menekankan dalam
kegotongroyongan, sehingga proses dua perspektif yitu penekanan lebih diutamakan
pembangunan berjalan efektif. pada hubungan timbal balik dan saling
menguntungkan dalam perdagangan dan kerja
Berdasarkan ciri-ciri masyarakat agraris sama pembangunan, dan lebih mengandalkan
terdapat tipologi komunitas agraris, yag secara pada kemampuan dan sumber daya sendiri untuk
garis besar dapat dibedakan atas komunitas kemudian dipertemukan dengan pendekataan
nelayan (pantai dan pesisir), komunitas petani internasional tentang pembangunan.
sawah (dataran rendah), dan komunitas petani
peladang atau lahan kering (dataran tinggi). Logika yang dominan dari pendekatan
Masyarakat akan terus tumbuh dan berkembang pembangunan di atas adalah logika produksi dan
seiring dengan bertambahnya waktu. Menurut sasaran-sasaran dominannya berpusat pada
teori pertumbuhan oleh kelompok ekonom produksi, yang dikenal sebagai paradigma
ortodoks menjelaskan bahwa pembangunan production centered development (Korten &
sebagai pertumbuhan ekonomi yang pada Klauss, 1984). Nilai-nilai, sistem, dan metode-
akhirnya diasumsikan akan meningkatkan metodenya disesuaikan dengan eksploitasi dan
standar kehidupan (Clark, 1991). manipulasi sumber daya alam untuk
menghasilkan produksi bagi masyarakat
Menurut Hadad (1980), istilah konsumen massal.
pembangunan pada intinya tidaklah berbeda
dengan istilah perubahan. Kedua istilah tersebut Bertahannya paradigma dalam konsep
masing-masing memiliki sisi positif dan negatif, pembangunan ekonomi merupakan suatu
tergantung kepada apa dan siapa yang akan cerminan mengenai eratnya jalinan yang tidak
diubah, dan juga bagaimana perubahan itu akan hanya antara sistem nilai individu dan struktur-
dilakukan. Menurut Troeller (1978) ada enam struktur kelembagaan, tetapi lebih dari itu
pendekatan pembangunan, yaitu pendekatan kerangka kerja teoritis dan metodelogi yang
pertumbuhan, pertumbuhan dan pemerataan, selalu mendominasi dalam hal identifikasi
ketergantungan, tata ekonomi baru, kebutuhan masalah dan pemecahnnya pada tingkat indvidu
pokok, dan pendekatan kemandirian. maupun kelembagaan.

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil 2016/2017 3


Logika yang dominan dan perlu memegang prinsip memenuhi kebutuhan sendiri
dikembangkan dari paradigma baru tersebut melalui usaha sendiri dan digagas oleh salah
adalah logika ekologi manusia yang seimbang seorang tokoh masyarakat di Kampung tersebut.
dengan sumber daya utama berupa sumber daya Banyak warga di beberapa RT yang merubah
informasi dan prakarsa kreatif dengan memberi halaman rumah maupun pekaranangan mereka
peran kepada masyarakat bukan sebagai subjek, menjadi WH dan AH yang dilanjutkan dengan
tetapi lebih dari itu aktor yang menetapkan menyebarluasnya konsep Karang Gizi di
tujuan, mengendalikan sumber daya, dan kalangan anggota komunitas. Ciri komunitas
mengarahkan pada proses yang mempengaruhi yang ketiga adalah lokalitas atau wilayah tempat
kehidupannya. Paradigma ini dikenal sebagai tinggal bersama. Kampung Nanggewer adalah
people centered development atau pembangun komunitas dalam perspektif sosiologi. Kampung
yang berpusat pada rakyat. Logika yang dominan Nanggewer adalah tempat tinggal permanen dari
dari pendekatan pembangunan tersebut adalah anggota msyarakatnya. Masyarakat kampung ini
logika produksi, yang dikenal sebagai pradigm memiliki ikatan solidaritas yang kuat sebagai
sebagai production. pengaruh kesatuan tempat tinggal mereka.
Terdapat hubungan hubungan sosial antar warga
PEMBAHASAN masyarakat dalam wilayah Kampung Nanggewer
tersebut.
Menjawab Pertanyaan Pertama
Pada bacaan Peningkatan Produktivitas
Komunitas dalam perspektif sosiologi Penangkapan Ikan Masyarakat Nelayan : Kasus
adalah warga setempat yang dapat dibedakan Mertasinga, ciri ciri komunitas dalam perspektif
dari masyarakat lebih luas (society) melalui sosiologi antara lain para anggota komunitas
kedalaman perhatian bersama (a community of memiliki kebutuhan bersama, partisipasi dan
interest) atau oleh tingkat interaksi yang tinggi keterlibatan langsung anggota komunitas,
(Nasdian 2014). Citi utama komunitas menurut lokalitas atau tempat tinggal (wilayah), dan
Jim Ife 1995 dalam Nasdian 2014 adalah para perasaan komunitas. Pada ciri pertama, yakni
anggota komunitas mempunyai kebutuhan para anggota komunitas memiliki kebutuhan
bersama (common needs), jika tidak ada bersama. Masyarakat nelayan Mertasinga
kebutuhan bersama itu bukan komunitas. Pada mengikuti program yang diberikan pemerintah
bacaan Sasaran Perluasan Program Karang yakni Kredit Investasi Kecil (KIK) Motorisasi dan
Gizi : Kasus Nanggewer, ciri ciri komunitas Pembinaan Usaha di Luar Penangkapan Ikan.
dalam perspektif sosiologi adalah mempunyai Masyarakat Mertasinga terbuka akan program
kebutuhan bersama (common needs), partisipasi yang digagas oleh Kepala Desa tersebut karena
dan keterlibatan langsung anggota komunitas, memiliki kebutuhan bersama yaitu meningkatkan
dan lokalitas (wilayah tempat tinggal produktivitas nelayan. Ciri komunitas yang kedua
bersama).Ciri pertama komunitas adalah adalah partisipasi dan keterlibatan langsung
mempunyai kebutuhan bersama (common anggota komunitas. Ciri kedua ini juga dapat
needs). Masyarakat Kampung Nanggewer ditemukan di Desa Mertasinga. Masyarakat
memiliki tujuan membangun dan meningkatkan berpartisipasi aktif dan terlibat langsung, baik
taraf hidup masyarakat yang dipimpin dan kalangan pria maupun wanita. Beberapa
digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat masyarakat masuk sebagai anggota TTN (Taruna
setempat. Meskipun terdapat perbedaan Tani Nelayan) yang menerima KIK Motorisasi dan
pandangan antar tokoh, namun tujuan mereka sebagian lagi masuk sebagai anggota PKK yang
masih tetap sama yakni kebutuhan bersama menjalankan usaha ekonomi.
akan pembangunan dan peningkatan taraf hidup
masyarakat Kampung Nanggewer. Ciri ketiga komunitas adalah lokalitas
atau tempat tinggal (wilayah). Masyarakat
Ciri komunitas yang kedua adalah komunitas nelayan tinggal dalam satu wilayah
partisipasi dan keterlibatan langsung anggota bersama bernama Desa Mertasinga. Mereka
komunitas. Anggota komunitas Kampung dipimpin oleh Kepala Desa dan memiliki
Nanggewer berpartisipasi dalam kegiatan hubungan sosial antar warga. Selain itu,
Warung Hidup (WH) dan Apotek Hidup (AH) yang masyarakat nelayan Mertasinga juga menjalin

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil 2016/2017 4


kerjasama dengan pemerintah maupun swasta
demi memperlancar tujuan bersama dalam
memingkatkan produktivitas nelayan. Ciri
keempat komunitas menurut pandangan
sosiologi adalah perasaan komunitas. Perasaan
yang muncul adalah seperasaan,
sepenanggungan, dan saling memerlukan.
Sebagai anggota dari KUD Mina Waluya Jati
dan PKK, warga nelayan akan saling
membutuhkan satu sama lain dan memiliki
hubungan sosial dengan tingkat interaksi tinggi.

Berdasarkan contoh kasus pada bacaan


Sasaran Perluasan Program Karang Gizi :
Kasus Nanggewer dan Peningkatan
Produktivitas Penangkapan Ikan Masyarakat
Nelayan : Kasus Mertasinga, ciri komunitas
menurut perspektif sosiologi antara lain para
anggota memiliki kebutuhan bersama (common
needs), partisipasi dan keterlibatan langsung
anggota, lokalitas atau tempat tinggal (wilayah)
tertentu, dan perasaan komunitas (community
sentiment). Jika tidak ada kebutuhan bersama itu
bukan komunitas (Jim Ife, 1995) dalam (Nasdian,
2014). Partisipasi dan keterlibatan langsung
artinya semua usaha swadaya masyarakat
diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah
setempat untuk meningkatkan taraf hidup,
dengan sebesar mungkin ketergantungan pada
inisiatif penduduk sendiri.

Menjawab Pertanyaan Kedua

Ciri-ciri komunitas Kampung Nanggawer dan


Kampung Mertasinga berdasarkan Prespektif
Sosiologi

Masyarakat yang lebih menunjukkan Ciri-ciri Komunitas Masyarakat


ciri-ciri komunitas. Komunitas dapat diartikan Komunitas Mertasinga
sebagai warga setempat atau suatu wilayah
kehidupan sosial yang memiliki solidaritas. Memiliki Desa Mertasinga
Berdasarkan bacaan yang ditulis oleh Lala M tempat tinggal
Kolopaking yang berjudul Sasaran Perluasan (wilayah)
Program Karang Gizi: Kasus Nanggawer dan
bacaan yang ditulis oleh Ono Sutarno yang tertentu
berjudul Peningkatan Produktivitas Ikan Adanya rasa Berpartisipasi aktif dalam
Masyarakat Nelayan: Kasus Mertasinga terdapat solidaritas program motorisasi nelayan
beberapa ciri komunitas di dalamnya. Namun, yang kuat untuk meningkatkan taraf
yang paling menunjukkan ciri-ciri komunitas
hidup petani
tersebut adalah kasus Mertasinga yang dapat
dibuktikan seperti berikut : Ukuran Harapan yang sama untuk
hubungan- meningkatkan produktivitas
hubungan penangkapan ikan demi
sosial mencapai kehidupan yang
lebih baik.
Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ikut
Ganjilserta
2016/2017
dalam program 5
motorisasi nelayan yang
ditawarkan pemerintah, yaitu
KreditInvestasi Kecil (KIK).
Ciri-ciri Komunitas Masyarakat
Komunitas Nanggawer
Para nelayan mengikuti program
Memiliki tempat Kampung Nanggawer Kredit Investasi Kecil (KIK) yang ditetapkan
tinggal (wilayah) oleh pemerintah di wilayah tersebut, karena
tertentu mereka merasa bahwa kredit memang
sangat diperlukan dan demi kemajuan
bersama serta mereka juga bersemangat
Adanya rasa Mengajak peran aktif mengikuti kursus agar dapat
solidaritas seluruh masyarakat mempersiapkan kemampuan untuk
mengoprasionalkan motor yang akan
yang kuat Kampung Nanggawer digunakan dan pembukuan usaha.
dalam kegiatan WH dan
AH untuk kesejahteraan Interaksi yang terjadi dalam masyarakat
nelayan dalam kasus Mertasinga ini cukup tinggi.
bersama Misalnya, para nelayan berinteraksi dengan
Ukuran Ingin membangun dan setiap pihak yang berpartisipasi dalam program
hubungan- mensejahterakan KIK baik dalam kredit dan memberikan kursus.
hubungan sosial wilayahnya.
Memiliki keyakinan bahwa Masyarakat Mertasinga memiliki rasa
semua kegiatan peduli tinggi, mereka memirkirkan kesejahteraan
bersama dibandingkan dengan masyarakat
pembangunan untuk
Nanggawer.
mensejahterakan
masyarakat Nanggawer. Menjawab Pertanyaan Ketiga
Adanya kegiatan WH dan
BACAAN 1 :
AH yang dimulai oleh
seorang tokoh Kampung Dalam bacaan satu, membahas
Nenggawer sendiri yang mengenai perluasan program karang gizi yang
kemudian diikuti oleh terdapat dalam kampung Nanggewer. Program
beberapa warganya. karang gizi pada desa tersebut memfokuskan
pada pemanfaatan pekarangan sebagai lahan
produktif. Karang gizi yang dilakukan oleh
kampung Nanggewer terinspirasi oleh kampung
Cigaru yang lebih dulu melakukan kegiatan
karang gizi. Program karang gizi tidak hanya
menyangkut masalah pemanfaatan pekarangan
saja, namun didukung oleh pembina luar yang
membina secara teknis juga membangkitkan
semangat swadaya.

Sebelum dilakukannya program karang


gizi, terdapat kegiatan pemanfaatan warung
hidup dan apotik hidup. Kegiatan tersebut
merupakan pelopor dari kegiatan karang gizi.
Dengan adanya warung hidup dan apotik hidup
masyarakat dapat memanfaatkan lingkungan
pekarangan rumahnya tidak hanya untuk tempat
bermain anak tetapi mulai memanfaatkannya
untuk menanam sayur-sayuran, buah-buahan,
dan bumbu untuk memasak. Program
pemanfaatan warung hidup dan apotik hidup
dikenalkan melalui penyuluhan yang dilakukan

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil 2016/2017 6


oleh petugas lapang keluarga berencana. Upaya-upaya yang dilakukan
Kemudian diikuti oleh masyarakat dan dapat pemerintah merupakan salah satu people
dirasakan manfaatnya seperti hasil bumi yang paradigm centered development atau
cukup melimpah dan cukup untuk menunjang pembangunan yang berpusat pada rakyat. Kredit
kehidupan mereka. investasi kecil yang diselenggarakan pemerintah
membantu masyarakat dalam hal sarana dan
Melalui program-program tersebut prasarana nelayan pada kegiatan melaut. Selain
sudah cukup jelas adanya paradigma kredit investasi kecil, pemerintahpun memberikan
pembangunan production centered development. pembinaan kepada masyarakat nelayan dapat
Paradigma pembangunan tersebut mefokuskan memaksimalkan sumber daya yang ada
pada bagaimana masyarakat dapat membangun sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
suatu perubahan demi kelangsungan hidupnya Nelayanan yang berpengalaman pun turut serta
melalui peningkatan kualitas produksi mereka. dalam memberikan pengertian makna motorisasi
Dengan adanya penyuluhan-penyuluhan dan bagi nelayan di wilayahnya.Dengan adanya
internalisasi program-program kepada kredit motorisasi diharapkan dapat membantu
masyarakat yang sebagian besar nelayan untuk melaut sebagai mata
menggantungkan hidupnya pada sektor pencahariannya.
pertanian tentu sangant membantu mereka
dalam kelangsungan hidupnya. Program
pemanfaatan warung hidup, apotik hidup dan
karang gizi, masyarakat dapat meningkatkan KESIMPULAN
produktivitas masyarakat dengan cara
memanfaatkan pekarangan mereka untuk Komunitas dapat diartikan sebagai
menghasilkan hasil bumi yang melimpah dan warga setempat atau suatu wilayah kehidupan
mencukupi kebutuhan hidup mereka. sosial yang memiliki solidaritas. Oleh karena itu,
berdasarkan analisis bacaan yang telah
BACAAN 2:
dilakukan wilayah yang lebih mendekati arti
Dalam bacaan dua, terdapat komunitas komunitas adalah wilayah Kampung Mertasinga.
masyarakat nelayan yang hidup di pesisir pantai. Sedangkan pada kategori pembangunan yang
Mereka menggantungkan hidupnya pada hasil dibedakan atas dua hal yang menjadi pusat
ikan. Jumlah pendapatan yang mereka peroleh perhatian, yaitu produksi ( production centered
bergantung pada seberapa banyak hasil ikan
development) dan masyarakat ( people centered
yang didapatkan dari hasil melaut. Kehadiran
kapal trawl akan merugikan nelayan sehingga development), kedua wilayah tersebut
akan mengurangi pendapatan para nelayan menggunakan kategori pembangunan yang
tradisional. sama, yaitu people centered development.

Berdasarkan kondisi tersebut, pada DAFTAR PUSTAKA


tahun 1979 pemerintah mengeluarkan peraturan
pelarangan pengoperasian kapal penangkapan Nasdian F T. 2014. Pengembangan Masyarakat.
ikan dengan menggunakan jaring trawl. Selain Jakarta [ID] : Yayasan Pustaka Obor
itu, pemerintah mengadakan kredit investasi kecil Indonesia.
(KIK) untuk mengoperasikan kapal-kapal dengan
menggunakan tenaga motor sebagai pengganti
tenaga angina (kapal layar).

Laporan Praktikum Matakuliah Pengembangan Masyarakat Semester Ganjil 2016/2017 7

Anda mungkin juga menyukai