Anda di halaman 1dari 9

DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI

ENZIM

Disusun Oleh:

Kelompok 1

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
ENZIM

Setiap aktivitas yang terjadi di dalam sel hidup membutuhkan reaksi kimia.Dalam
reaksi ini,ikatan kimia pada molekul organik diputus sehingga molekul baru dapat
terbentuk.Setiap molekul memerlukan masukan energi awal dari lingkungan sehingga
reaksi dapat dimulai.Energi ini disebut sebagai energi aktivasi (EA).Pengertian energi
aktivivasi adalah energi "tumbukan" yang harus diatasi sehingga reaksi dapat
berlangsung.Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh
makhluk hidup (reaksi biokimia).Pengertian ini mencakup dua hal yaitu katabolisme
dan anabolisme.Untuk berlangsungnya dua reaksi tersebut diperlukan suatu aktivator
yaitu enzim.Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik.Molekul yang wujud pertamanya dikenal dengan nama substrat akan
dioptimalkan perubahannya menjadi molekul yang lebih sederhana dan biasanya disebut
produk.Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia berkali-kali lipat.Studi telah
menemukan bahwa enzim dapat mempercepat reaksi kimia sampai 10 milyar kali lebih
cepat.Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat,yang
mengalami perubahan kimia membentuk produk akhir.Dalam proses tersebut,enzim
mampu mempercepat lintasan metabolisme.Ia bekerja dengan melakukan reaksi
bersama dengan molekul pada substrat.

Enzim memiliki fungsi mendasar yaitu menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi
dapat berlangsung dalam suhu atau kondisi normal.Dengan kata lain enzim berfungsi
sebagai unsur katalitik atau sebagai katalisator dalam suatu reaksi. Dalam melaksanakan
katalisis ada empat langkah yang dibutuhkan enzim yaitu:

langkah dalam katalisis enzim

1. Substrat berikatan dengan enzim. Substrat atau banyak substrat berikatan pada
situs aktif (active site) untuk membentuk kompleks substrat-ezim.

2. Terinduksi hingga pas (induced fit). Enzim yang berikata ndengan substrat
menginduksi perubahan bentuk enzim sehingga substrat lebih pas pada tempat
yang lebih sempit di bagian situs aktif (induced fit). Induced fit dapat
didefinisikan sebagai perubahan enzim yang reversibel.

3. Katalisis. Saat terjadinya katalisis dalam reaksi, substrat atau banyak substrat
berubah dengan cara yang spesifik, contoh dengan modifikasi kimiawi,
pembelahan (cleavage) atau penggabungan substrat yang berlipat ganda. Pada
langkah katalisis ini, terdapat dua macam jenis yaitu turnover number atau
pergantian jumlah dan bidirectional atau dua arah. Pergantian jumlah yaitu
katalisis terjadi sangat cepat sehingga satu molekul enzim dapat mengubah lebih
dari 1000 molekul substrat per detik. Sedangkan dua arah yaitu enzim yang
sama mengatalisis reaksi tertentu dalam dua arah ke depan atau sebaliknya.

4. Langkah terakhir:Produk dilepaskan. Terjadinya pelepasan produk reaksi dari


situs aktif, dan enzim tetap dalam bentuk aslinya. Enzim selanjutnya dapat
meninggalkan situs aktif dan digunakan kembali dengan substrat yang baru.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian yang saling berpasangan. Jika pasangan enzim ini di
pisahkan maka akan berada dalam kondisi tidak aktif. Kedua bagian itu di sebut
Apoenzim dan Koenzim.

Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan
berfungsi menentukan kekhususan dari enzim.

Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan
bagian enzim yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat, serta larut dalam
air.

Untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, enzim harus berada dalam kondisi aktif
dan sempurna. Enzim yang sempurna terdiri atas Apoenzim dan Koenzim dan di sebut
holoenzim.

Komponen utama enzim adalah protein. Tapi tidak semua protein bertindak sebagai
enzim. Karena protein yang membentuk enzim sifatnya fungsional, bukan protein
struktural. Enzim dibentuk dalam protoplasma sel. Enzim yang beraktifitas di dalam sel
tempat sintesisnya disebut endoenzim. Sedangkan enzim yang beraktivitas diluar sel
tempat sintesisnya disebut eksoenzim. Sebagian besar enzim bersifat endoenzim dan
diberi nama sesuai dengan nama substrat yang di bentuknya atau reaksi yang di
katalisnya. Enzim memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan senyawa lain.

Sifat-sifat enzim

Sebagai suatu bahan yang penting dalam metabolisme,enzim memiliki sifat-sifat


sebagai berikut:

kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat
bekerja pada satu substrat.

enzim bekerja pada suhu tertentu.

enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu.


kerja enzim dapat bolak-balik,artinya selain dapat memecah substrat juga dapat
membentuk substrat dari penyusunnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim:

Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak.
Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas
meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah
tabrakan diantara molekul-molekul meningkat.

Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya
terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim.

Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh
suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju
reaksi pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi
normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim
menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35C sampai 40C. Ada juga beberapa
enzim yang dapat bekerja lebih baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.

Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman
sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama
dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan
bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang
bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa.

Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada


sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu
tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat mengalami
perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan
benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim
dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.

Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah
molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi
substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat
melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.

Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam
kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan
perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua
enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra.

Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat
pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya
selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.

Aktivator & Inhibitor


Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan
dengan substrat.

Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat


aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi
enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor
kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.

Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat,


inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan
ikatan kompleks enzim-substrat.

Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan
sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah
bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan
substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.

Pada faktanya,terdapat beragam macam-macam enzim.Masing-masing enzim ini


bereaksi pada substrat yang berbeda-beda dan menghasilkan produk yang juga berbeda.

Dalam ilmu biologi,enzim-enzim tersebut dikelompokkan ke dalam 3 golongan yakni


enzim karbohidrase,enzim Protease dan juga enzim esterase.Ketiga golongan enzim ini
terdiri atas beberapa jenis enzim.Adapun macam-macam enzim yang dimaksud sebagai
berikut:

Golongan Enzim Karbohidrase

Golongan enzim ini terdiri atas beberapa jenis enzim antara lain:

1. Enzim selulose yang berperan mengurai selulosa atau polisakarida menjadi


senyawa selabiosa atau disakarida.

2. Enzim amylase yang berperan mengurai amilum atau polisakarida menjadi


senyawa maltosa, yakni senyawa disakarida.
3. Enzim pektinase yang berfungsi mengurai petin menjadi senyawa asam pektin.

4. Enzim maltosa yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa.

5. Enzim sukrosa yakni enzim yang berperan mengubai sukrosa menjadi senyawa
glukosa dan juga fruktosa.

6. Enzim laktosa yakni enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa menjadi
senyawa glukosa dan juga galaktosa.

Golongan Enzim Protase

Adapun macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:

1. Enzim pepsin yang berperan memecah senyawa protein menjadi senyawa asam
amino.

2. Enzim tripsin yakni enzim yang berperan mengurai pepton menjadi senyawa
asam amino.

3. Enzim entrokinase yakni enzim yang berperan mengurai senyawa pepton


menjadi senywa asam amino.

4. Enzim peptidase,enzim berperan dalam mengurai senyawa peptide menjadi


senyawa asam amino.

5. Enzim renin,berperan sebagai pengurai senyawa kasein dan juga susu.

6. Enzim gelatinase,berperan dalam mengurai senyawa gelatin.

Golongan Enzim Esterase

Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan yang satu ini antara lain:

1. Enzim lipase,berperan dalam mengurai lemak menjadi senyawa gliserol dan juga
asam lemak.

2. Enzim fostatase,berperan dalam mengurai suatu ester dan mendorong terjadinya


pelepasan asam fosfor.

Macam-macam enzim ini bisa dijumpai di seluruh tubuh manusia.Masing-masing enzim


bekerja pada substrat tertentu baik itu yang bersifat asam maupun basa.Dengan
demikian, bisa disimpulkan bahwa enzim ini memiliki sisi yang aktif dimana ia
mempunyai gugus R residu asam amino yang spesifik.Menurut penelitian
lanjutan,enzim ini berupa koloid yang terbentuk dengan tujuan memperbesar
aktifitasnya.
Pembagian Enzim berdasarkan lokasinya:

Enzim plasma fungsional:


Enzim atau proenzim tertentu terdapat sepanjang waktu dlm sirkulasi individu
normal, substrat juga terdapat dlm sirkulasi dan melakukan fungsi fisiologis dlm darah
Contoh: Lipoprotein lipase, pseudokolinesterse, proenzim bekuan darah dan lisis
bekuan darah
umumnya disintesis dlm hati, konsentrasi dlm darah sama atau lebih tinggi
dibandingkan dlm jaringan

Enzim plasma non fungsional:


Tidak melakukan fungsi fisiologis dlm darah
Substrat sering tdk ada dlm plasma
Konsentrasi dlm darah individu normal berjutakali lebih rendah dibanding dlm
jaringan

Cara Kerja Enzim

Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan
laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk
reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar dibawah).

Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat.


Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk
kompleks baru dengan substrat yang lain. Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim
yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga
berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan.

Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya
molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat
bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci,
dan teori kecocokan yang terinduksi.

a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)

Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang
masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi
aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta
membebaskan enzim.

b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)

Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang
fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks,
enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali
bereaksi dengan enzim tersebut.

Lokasi Enzim:

Dalam sel hati:


Enzim-enzim glikolisis terletak dalam sitoplasma.
Enzim-enzim siklus asam sitrat terdapat dalam mitokondria.
Dalam sel pankreas,lambung,dan saliva.
Isozim : enzim yg mengkatalisa rx yg sama.
. Penyelidikan reaksi-reaksi metabolik dan
pengaturannya
2. Sebagai katalisator dalam industri yg
mensintesis hormon/antibiotik
3. Membantu dlm menegakkan diagnosa
krn kadar enzim pd keadaan patologik
tertentu dpt mengalami perub yg nyata
dlm darah ataupun jaringan, penyakit genetik
(endonuklease retriksi)
*. 4. Dalam pengolahan pangan, pertanian,
peternakan dan pd akv. Sehari-hari dirumah

Anda mungkin juga menyukai