BAB II
LANDASAN TEORI
Organisasi adalah suatu badan terdiri dari kelompok orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah digariskan sebelumnya. Struktur organisasi
merupakan suatu gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja sama dari
orang-orang didalamnya serta tanggung jawab personil.
1) Pemilik Proyek/Owner
2) Perencana
3) Pengawas
4) Kontraktor
2.3. Pelaksana
Site manager adalah wakil dari project manager yang turut bertanggung
jawab atas berlangsungnya kegiatan proyek.
2.10. Mandor
B. Peralatan
Beberapa peralatan yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Kereta Sorong (Beko)
Alat jenis ini elektrik yang menggunakan tenaga listrik dan mempunyai
mata pemotong berbentuk piringan yang bergerigi. Alat ini digunakan untuk
memotong kayu dan papan yang berukuran besar maupun kecil.
4. Ember
5. Sekop
Sekop yang digunakan terbuat dari baja dengan ujungnya ada yang bulat
lancip dan persegi. Pegangan terbuat dari kayu, alat ini berfungsi sebagai alat
pencampur beton secara manual.
6. Peralatan Tangan
Peralatan tangan yang digunakan tukang pada proyek ini yakni sendok
spesi, martil, meteran, cangkul, gergaji, pahat, paku, kakak tua, dan lain-lain.
C. Bahan
1. Semen
Semen tipe I
Semen tipe II
Semen tipe IV
Semen tipe V
1) Warna
2) Berat jenis
3) Pengikat
2. Agregat
Agregat adalh unsur beton berupa butir-butir mkneral yang diperoleh dari
hasil diintgrasi alami batuan atau dari proses pemecahan batuan ditinjau dari
ukurannya, agregat terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Agregat halus
3. Air
Air yang diginakan untuk campuran beton paling baik adlah air
bersih yang memenuhi syartat air minum.
kurang dari tegangan tersebut. Jarak rusuk-rusuk tak boleh lebih dari 0,7
kali diameternya supaya dapat dipakai harus dijamin oleh pabrik
pembuatannya dengan mengeluarkan sertifikat.
Untuk kontruksi beton bertulang mutu dan kelas beton pada umumnya di
bagi dalam 3 kelas, sebagai berikut :
Kuat tekan beton adalah kekuatan tekan yang diperoleh dari hadil
pembebanan pada benda uji berbentuk kubus atau silinder.
it = M/W
dimana :
M = momen lentur
W = momen tahanan
2. Rangkak
3. Susut
4. Modus elastisitas
1) kontruksi beton bertulang, menurut PBI 1971, kontruksi beton bertulang harus
diperhitungkan terhadap pembebanan oleh.
2) Beban mati, yaitu berat beban sendiri struktur bangunan yang merupakan satu
kesatuan.
3) Beban hidup, yaitu beban yang berada didalam gedung akibat
pemakaian/penggunaan seperti berat orang, mesin-mesin, air hujan, dan peralatan
yang dapat berpindah.
4) Beban angin, yaitu beban yang bekerja akibat adanya pengaruh tekanan angin.
5) Beban gempa, yaitu beban yang bekerja pada bangunan akibat pengaruh gaya
gempa.
6) Beban khusus, yaitu beban-beban lain yang bekerja selain keempat jenis beban
diatas, seperti gaya rem pada kran, penurunan pondasi, dan gaya dinamis dari
mesin-mesin.
Yang dimaksud dengan beban tetap adalah gabuangan antara beban mati
dan beban hidup yang bekerja secara permanen pada bangunan. Sedangkan yang
dimaksud dengan beban sementsra adalah kombinasi anatara beban mati dan
beban hidup ditambah dengan beban angin, beban gempa, dan beban khusus,
dimana beban tambahan itu tidak bekerja secara permanen pada bangunan.
Banguan merupakan suatu bentuk hasil karya manusia yang dapat dilihat
dan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu yang memerlukan beberapa tahapan dalam
pelaksanaan pembuatannya. Beberapa tahap tersebut antara lain perencanaan dan
pelaksanaan. Perencanaan dan pelaksanaan merupakan dua hal yang sangat
mempengaruhi kekuatan dan kestabilan suatu kontruksi bangunan tidak mutlak
dapat disimpulkan sebagai kesalahan dalam perencanaannya.
Pada prinsip kontruksi bangunan terbagi atas dua bagian yaitu pekerjaan
beton dan pekerjaan penulangan atau pembesian. Pada pekerjaan balok dan pelat
terbuat dari beton bertulang yang dalam pelaksanannya harus memenuhi syarat-
syarat bahan yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik maka
pelaksanaan dan pengawasan proyek harus berorientasi kepada peraturan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
1. Pengertian Balok
umunya, balok penampang segi empat dan ada juga berpenampang lain.
Penampang segi empat panjang mempunyai daya dukung yang besar terhadap
beban yang bekerja. Ditinjau dari segi pembebananya, umumnya merupakan
beban yang vertical dan tegak terhadap penampang.
b = 1/12 x h
di mana :
h = tinggi balok induk
P = panjang bentang atau jarak antar kolom
B = lebar balok
Plat- plat beton bertulang biasanya dipakai sebagai lantai, atap dan
dinding dari gedung serta sebgai lanti jembatan. Kontruksi pelat biasanya
ditumpu oleh balok-balok beton monolit, balok baja, dinding secara langsung dsn
juga dapat diletakkan langsung diatas tanah pada keempat sisinya, sis terpendek
dari plat biasanya disebut Lx dan sisi terpanjang dari pelat biasanya disebut Ly.
Kolom
Pelat
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL SAKA MEDAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Lx Balok
Ly
Pelat yang ditumpu balok keempat sisinya, terbagi 2 berdsarkan beban yang dipikulnya
(Gunawan. T . Margaret, 1993) yaitu :
Pelat satu arah adalah suatu plat yang hamper semua beban bebannya
menuju balok (balok yang arah bentang yang lebih pendek atau Lx), dan hanya
sebagian kecil yang tersulur secara langsung kegelagar (arah bentang yang
lebih panjang Ly) sehingga dapat dianggap hanya dipikul oleh balok-balok atau
Ly
bentang terpendek saja. Syarat untuk pelat satu arah
> 2,5 menurut
Lx
PBI 1971
Ly
dengan bentang terpendek . syarat untuk plat dua arah yaitu :
Lx
Ly
2,5, menurt PBI 1971
2,5
Lx
Ly
Lx
Tulangan bagi
k
Tulangan pokok