PENDAHULUAN
keperluan. Baterai bisa kita temukan terutama pada peralatan elektronik seperti radio,
mainan, kamera, jam, laptop, telepon genggam, dan alatalat elektronik lainnya. Di USA
dan Eropa, pemakaian baterai diperkirakan 8 juta unit per tahun (Bernardes dk, 2004). Di
Jepang, sekitar 6 juta baterai diproduksi pada tahun 2004, sementara hampir 1 juta baterai
LIB pertama kali diproduksi oleh Sony Corp. pada 1991 dan menjadi sumber energi
portable yang sangat disukai oleh konsumen karena banyak keunggulan yang
ditawarkannya (Broussely dan Archdale, 2004). Berdasarkan data, produksi baterai LIB di
seluruh dunia mencapai 2,05 milyar unit pada tahun 2005 dan mencapai 4,6 milyar unit
pada tahun 2010 (Li dkk, 2009). Dari jumlah pemakaian tersebut diperkirakan limbah LIB
adalah 200 500 MT dengan kandungan logam 5 15% Co (Lee, 2003). Ketika limbah
LIB diproses dengan metoda yang tepat, logam berharga seperti Co dapat diambil kembali
(Shin dkk, 2005). Menurut metalbulletin.com (2014), harga Co dengan kualitas tinggi pada
bulan Juli 2014 mencapai $15-15,5 per lb. Nilai ini merupakan yang tertinggi sejak Januari
2012.
karena adanya bahan berbahaya di dalam limbah LIB, seperti logam berat dan elektrolit.
1
Kobalt (Co) yang masuk ke tubuh dalam jumlah besar akan merusak kelenjar gondok, sel
darah merah menjadi berubah, meningkatkan tekanan darah, pergelangan kaki menjadi
bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batukbatuk dan kondisi badan yang lemah.
Di samping itu, kobalt juga dapat mencemari lingkungan perairan dan tanah dalam waktu
yang cukup lama. Karena alasan-alasan tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk
Ada beberapa teknik dalam mendaur ulang LIB, yaitu pirometalurgi, bio-
karena tingginya kemurnian logam hasil daur ulang, kebutuhan energi yang rendah, dan
asam merupakan teknik yang penting dalam mendaur ulang logam dimana asam akan
membawa logam ke dalam larutan, dibantu oleh reduktan (seperti H2O2) yang mereduksi
logam sehingga lebih mudah larut. Di dalam larutan, logam lebih mudah dipisahkan
melalui teknik elektrokimia, pengendapan atau ekstraksi pelarut (Swain dkk, 2007).
Penelitian untuk mendaur ulang limbah LIB telah banyak dikembangkan. Chen dkk
(2011) meneliti proses daur ulang kobalt oksalat dari limbah baterai LIB. Sun dan Qiu
(2012) menggunakan oksalat organik sebagai leaching agent, sementara Pranalo dkk
(2010) mempelajari daur ulang logam dari larutan leaching menggunakan campuran solvent
extractant system. Wang dkk (2009) mengembangkan proses daur ulang logam melalui
leaching dengan HCl sementara Zhu dkk (2012) menyelidiki daur ulang logam melalui
2
Leaching agent yang menggunakan asam kuat akan melepaskan gas beracun, seperti
Cl2, SO3, serta NOx dan limbah larutan asam tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan.
larutan asam sitrat. Penelitian ini mengacu pada penelitian Li dkk (2010) yang mempelajari
leaching senyawa Co dengan menggunakan asam sitrat. Dengan informasi ini dapat
dilakukan langkah pengembangan terhadap daur ulang baterai LIB, sehingga diperoleh
Untuk memperjelas arah penelitian, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:
Berdasarkan kajian pustaka dapat disimpulkan bahwa telah banyak penelitian yang
mempelajari daur ulang limbah LIB melalui leaching dengan menggunakan jenis asam
yang berbeda. Li dkk (2010) telah mempelajari leaching dengan menggunakan asam sitrat.
3
Penelitian ini mengacu pada penelitian Li dkk (2010) dimana yang dipelajari adalah
pengaruh suhu dan jumlah penambahan H2O2 terhadap recovery leaching dengan metoda
pembongkaran dan pemisahan komponen LIB yang berbeda. Asam organik yang
digunakan adalah asam sitrat. Proses leaching ini juga menggunakan H2O2 sebagai
reduktan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan teknik
2. Bagi lingkungan, penelitian ini diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan dari