Anda di halaman 1dari 19

ASSALAMU ALAIKUM

WR.WB

PENGOLAHAN LIMBAH TAHU

OLEH:

NURFITRIANI (09220140021)

METY YUSNITHA(09220140030)

MATERI:

Pengertian limbah
Jenis-jenis limbah
Proses produksi tahu
Limbah industri tahu
Karakteristik limbah industri tahu
Dampak limbah industri tahu
Pengolahan limbah padat industri tahu
Pengolahan limbah cair industri tahu

PENGERTIAN LIMBAH

limbah adalah bahan sisa atau buangan yang


dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumahtangga,
industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk
limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair
atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini
ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan
dikenal sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3).

JENIS JENIS LIMBAH


1. Limbah padat, yang lebih dikenal sebagai sampah. Bentuk fisiknya padat.
Definisi menurut UU No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan
seharihari dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Contoh: sisa-sisa
organisme, barang dari plastik, kaleng, botol, dll.

2. Limbah cair. Bentuk fisiknya cair. Contoh: air buangan rumahtangga, buangan
industri, dll.

3. Limbah gas dan partikel. Bentuk fisiknya gas atau partikel halus (debu).
Contoh: gas buangan kendaraan (dari knalpot), buangan pembakaran industri.
(Murni. 2011)

PROSES PRODUKSI TAHU

Proses produksi tahu di mulai dari pemilihan biji kedelai yang berkualitas yaitu bahan
baku biji kedelai yang sudah tua, kulit biji tidak keriput, biji kedelai tidak retakdan bebas dari
sisa-sisa tanaman, batu kerikil, tanah, atau biji-bijian lain. Kedelai yang digunakan biasanya
berwarna kuning, putih, atau hijau. Kemudian proses perendaman biji kedelai dalam bak atau
ember yang berisi air selama 3-12 jam. Setelah itu pencucian dan dilanjutkan dengan
penggilingan. Pada proses penggilingan diberi air mengalir agar bubur kedelai terdorong keluar.
Proses selanjutnya adalah perebusan bubur kedelai . Bubur kedelai yang telah terbentuk
kemudian diberi air, selanjutnya dididihkan dalam tungku pemasakan. Setelah mendidih sampai
5 (lima) menit kemudian dilakukan penyaringan. Dalam keadaan panas cairan bahan baku
tahu (bubur kedelai yang sudah direbus) kemudian disaring dengan kain blaco atau kain mori
kasar sambil dibilas dengan air hangat. Filtrat cair hasil penyaringan yang diperoleh kemudian
ditampung dalam bak. Kemudian filtrat yang masih dalam keadaan hangat secara pelan-pelan
diaduk sambil diberi asam (catu). Pemberian asam ini dihentikan apabila sudah terlihat
penggumpalan. Untuk menggumpalkan tahu bisa digunakan bahan-bahan seperti batu tahu
(sioko) atau CaSO4 yaitu batu gips yang sudah dibakar dan ditumbuk halus menjadi tepung,
asam cuka 90%, biang atau kecutan dan sari jeruk. Gumpalan tahu kemudian diambil dan
dituangkan ke dalam cetakan yang dialasi dengan kain dan diisi sampai penuh. Selanjutnya kain
ditutupkan ke seluruh gumpalan tahu dan dipres. . Setelah dirasa cukup dingin, kemudian tahu
dipotong-potong sesuai dengan keinginan konsumen dipasar.

KARAKTERISTIK LIMBAH INDUSTRI


TAHU

Karakteristik buangan industri tahu meliputi dua hal, yaitu


karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik Fisika meliputi
padatan total, padatan tersuspensi, suhu, warna, dan bau.
Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik
dan gas. Suhu air limbah tahu berkisar 37-45C, kekeruhan
535-585 FTU, warna 2.225-2.250 Pt.Co, amonia 23,3-23,5
mg/1, BOD5 6.000-8.000 mg/1 dan COD 7.500-14.000 mg/1.

DAMPAK LIMBAH INDUSTRI TAHU


Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan
tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan
fisika, kimia, dan hayati yang akan menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan karena menghasilkan zat
beracun. Bila dibiarkan, air limbah akan berubah
warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk.
Bau busuk ini mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila
air limbah ini merembes ke dalam tanah yang dekat
dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat
dimanfaatkan lagi. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai
maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan
akan menimbulkan gangguan kesehatan yang berupa
penyakit gatal, diare, kolera, radang usus dan penyakit
lainnya, khususnya yang berkaitan dengan air yang kotor
dan sanitasi lingkungan yang tidak baik.

GAMBAR PENCEMARAN LIMBAH


TAHU

LIMBAH INDUSTRI TAHU


Limbah industri tahu pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) bentuk limbah, yaitu:

Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil pembersihan kedelai
(batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain yang menempel pada kedelai) dan
sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu. Limbah padat yang
berupa kotoran berasal dari proses awal (pencucian) bahan baku kedelai dan
umumnya limbah padat yang terjadi tidak begitu banyak (0,3% dari bahan baku
kedelai
Limbah cair proses produksi tahu berasal dari proses perendaman, pencucian
kedelai, pencucian peralatan proses produksi tahu, penyaringan dan
pengepresan/pencetakan tahu. jumlah kebutuhan air proses dan jumlah limbah cair
yang dihasilkan dilaporkan berturut-turut sebesar 45 dan 43,5 liter untuk tiap
kilogram bahan baku kacang kedelai. Pada beberapa industri tahu, sebagian kecil
dari limbah cair tersebut (khususnya air dadih) dimanfaatkan kembali sebagai
bahan penggumpal. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri
pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang
disebut dengan air dadih (whey).

PENGOLAHAN LIMBAH PADAT


INDUSTRI TAHU
Limbah padat industri tahu meliputi ampas
tahu yang mengandung protein yang cukup
tinggi sehingga masih dapat dimanfaatkan
kembali. Ampas tahu masih mengandung protein
27 gr, karbohidrat 41,3 gr, maka dimungkinkan
untuk dimanfaatkan kembali menjadi kecap,
taoco, tepung yang dapat digunakan dalam
pembuatan berbagai makanan (kue kering, cake,
lauk pauk, kerupuk, dll).

PROSES PENGOLAHAN AMPAS


TAHU
Proses pembuatan tepung serat ampas tahu yaitu sejumlah
limbah padat tahu (ampas tahu), diperas airnya selanjutnya
dikukus 15 menit. Ampas yang sudah dikukus, diletakkan diatas
nyiru atau papan, selanjutnya dijemur diterik matahari ataupun
dikeringkan dengan oven. Apabila dilakukan pengeringan dengan
oven, dipakai temperatur 100oC selama 24 jam. Setelah kering
dihaluskan dengan cara digiling atau diblender dan diayak.
Simpan tepung tahu ditempat yang kering. Bentuk tepung seperti
ini tahan lama, dan siap menjadi bahan baku pengganti tepung
terigu atau tepung beras untuk berbagai makanan. Penambahan
bahan lain disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan
produk apa yang akan dibuat.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


INDUSTRI TAHU

Cara fisika
Merupakan metode pemisahan sebagian dari bahan pencemaran khususnya padatan
tersuspensi atau koloid dari limbah cair, yaitu dengan menggunakan metode filtrasi
dan pengendapan (sedimentasi).

Cara kimia
Merupakan metode penghilangan atau konversi senyawa-senyawa polutan dalam
limbah cair dengan penambahan bahan-bahan kimia atau reaksi kimia lainnya

Cara biologi
Pada dasarnya cara biologi adalah pemutusan molekul kompleks menjadi molekul
sederhana oleh mikroorganisme. Proses ini sangat peka terhadap faktor suhu, pH,
oksigen terlarut (DO) dan zat-zat inhibitor terutama zat-zat beracun. Mikroorganisme
yang digunakan untuk pengolahan limbah adalah bakteri, algae, atau

PROSES PENGOLAHAN
a. Sebagai sumber pupuk pertanian
Air limbah tahu yang mengandung zat organik oleh
industri langsung dibuang ke saluran irigasi dapat
dimanfaatkan untuk kesuburan tanah pertanian. Air
limbah tahu merupakan limbah organik mudah terurai
dan baik untuk pertanian. Biasanya para petani mencari
air untuk mengairi sawahnya dan memanfaatkannya.
Selain itu air limbah tahu juga berguna untuk tambahan
makanan ikan-ikan peliharaan disawah. Biasanya para
petani yang mengelola ikan disawah secara rutin dan terus
menerus mengaliri sawahnya untuk makanan ikan. Dan
hasilnya pun ikan cepat besar.Namun apabila konsentrasi
air limbah terlalu pekat, maka air limbah tahu dapat
menjadi sumber pencemaran air persawahan dan kolam
sehingga ikan- ikan yang dipelihara disawah dan dikolam
akan mati.

b. Gas bio.
Beberapa industri menggunakan bak
penampungan dalam pengelolaan air limbah
tahu. Bak-bak penampungan tersebut ada yang
dibuat sistem kedap udara/ rapat udara dan ada
yang sistem terbuka. Bak sistem kedap udara
dengan
proses
anaerobik
yang
dapat
menghasilkan gas alami (bio gas) yang kemudian
ditampung dengan drum kemudian gas tersebut
disalurkan melalui selang ke dapur yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan memasak.

WASSALAMU ALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai