Anda di halaman 1dari 3

1.

pengertian land reform


a. Landreform berasal dari dua kata yaitu land yang berarti tanah dan reform yang
berarti perombakan, sehingga dalam hubungan dengan hukum agraria, maksud danpengertian
Landreform adalah perombakan secara mendasar terhadap sistem pemilikan tanah.

b. DASAR HUKUM LAND REFORM

Beberapa landasan mengenai landreform yaitu:


1. Undang undang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan dasar pokok poko Agraria ( UUPA )
2. Undang undang No.2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil tanah pertanian.
3. Undang undang No.56 Prp tahun 1960 tentang penetapan luas tanah pertanian.
4. Peraturan Pemerintah No.224 tahun 1961 tentang pelaksanaan pembagian tanah dan pemberian
ganti kerugian ( jo. PP No.41 tahun 1964 dan PP No.4 tahun 1977 )

2.TUUAN LANDREFORM

a) Untuk mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani yang berupa
tanah dengan maksud agar ada pembagian hasil yang adil pula, dengan merombak struktur
pertanahan sama sekali secara revolusioner guna merealisir keadilan sosial
b) Untuk melaksanakan prinsip tanah untuk tani agar tidak terjadi lagi tanah sebagai objek
spekulasi dan objek pemerasan.
c) Untuk memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi setiap warga negara indonesia
baik laki laki maupun wanita yang berfungsi sosial. Suatu pengakuan dan perlindungan
terhadap privaat bezit, yaitu hak milik sebagai hak yang terkuat bersifat perseorangan dan turun
temurun tetapi bersifat sosial.
d) Untuk mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan pemilikan dengan menyelenggarakan
batas maksimum dan batas minimum untuk tiap keluarga. Sebagai kepala keluarga dapat seorang
laki laki ataupun wanita. Dengan, demikian mengikis pula sistem liberalisme dan kapitalisme
atas tanah dan memberikan perlindungan terhadap golongan ekonomis lemah.
e) Untuk mempertinggi produksi nasional dan mendorong terselenggarakannya pertanian yang
intensif secara gotong royong dalam bentuk koperasi dan bentuk gotong royong lainnya untuk
mencapai kesejahteraan yang adil dibarengi sitem perkreditan yang khusus di tujukan pada
golongan petani.
R Soeprapto menyatakan bahwa tujuan diadakan landreform di Indonesia yaitu:[8]
a) Pemerataan penguasaan / pemilikan tanah pertanian untuk meratakan hasil produksinya
b) Mengakhiri sistem kapitalisme dan feodalisme dalam penguasaan, pemilikan dan penguasaan
dibidang keagrariaan
c) Meningkatkan produksi pertanian
d) Meningkatkan taraf hidup petani dan rakyat pada umumnya
e) Meningkatkan harga diri para penggarap dan meningkatkan gairah kerja
f) Menghilangkan jurang pemisah antara golongan petani kaya dan miskin
Selain tujuan yang telah disampaikan diatas ada juga tujuan landreform lain yang hendak dicapai
untuk memperbaiki kehidupan rakyat tani yakni:

A. Tujuan Sosial Ekonomi


1) Memperbaiki keadaan sosial ekonomi rakyat dengan memperkuat hak milik serta memberi isi
fungsi sosial hak milik.
2) Memperbaiki produksi nasional khususnya sektor pertanian guna mempertinggi penghasilan dan
taraf hidup rakyat dengan penggunaan teknologi modern
Landreform dapat memperbaiki keadaan sosial ekonomi rakyat dengan memperkuat hak
milik dan memperbaiki produksi nasional khususnya sektor pertanian guna mempertinggi
penghasilan dan tarif hidup rakyat.
B. Tujuan Sosial Politik
1) Mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan pemilikan tanah secara luas
2) Mengadakan pembagian yang adil atas sumber penghidupan rakyat tani berupa tanah dengan
maksud agar ada pembagian yang adil atas hasilnya. Ini berarti setiap orang mempunyai
kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahtaeraankemajuan serta melepaskan diri dari
ketergantungan pada orang lain.
Dari tujan diatas diharapkan landreform sistem tuan tanah dapat dihapuskan dan
pemilikan tanah dalam skala besar dapat di batasi sehingga tanah dapat dibagikan secara adil
agar menjadi sumber sumber penghidupan rakyat tani.
C. Tujuan Sosial Psikologis
1) Meningkatkan kegairahan kerja para petani penggarap dengan jalan memberikan kepastian hak
mengenai kepemilikan tanah.
2) Memperbaiki hubungan kerja antara pemilik tanah dan penggarap.
3) Meningkatkan kepercayaan dan harga diri rakyat tani sesuai dengan harkat dan martabat sebagai
manusia.
Tujuan sosial psikologis ini dapat meningkatkan kegairahan kerja bagi petani penggarap
dengan jalan memberikan kepastian hak mengenai pemilikan tanah serta dapat memperbaiki
hubungan kerja antara pemilik tanah dengan penggarapnya.

3.Tanah objek landreform

Tanah kelebihan batas maksimum, yaitu tanah yang melebihi batas ketentuan yang boleh
dimiliki oleh seseorang atau satu keluarga. Luas batas maksimum ditentukan per daerah tingkat II
dengan memperhatikan faktor jumlah penduduk, luas daerah, dan sebagainya. Daerah tersebut
dibagi menjadi daerah yang tidak padat dengan pemilikan maksimum 20 hektare, cukup padat
maksimum 9 hektare dan sangaat padat maksimum pemilikannya 6 hektare.
Tanah absentee, yaitu tanah pertanian yang pemiliknya bertempat tinggal di luar kecamatan letak
tanah dan kecamatan tersebut letaknya tidak berbatasan.
Tanah bekas swapraja, yaitu tanah bekas wilayah kerajaan atau kesultanan, yang dengan UUPA
beralih menjadi tanah negara Republik Indonesia
Tanah negara lainnya yang merupakan tanah pertanian yang telah digarap rakyat yang ditegaskan
oleh Menteri (sekarang Menteri Negara Agraria/Kepala BPN) sebagai obyek landreform adalah :
Tanah yang terkena UU No. 1 Tahun 1958, yaitu tanah partikelir dan hak eigendom lebih 10 bouw
yang di jaman penjajahan dimiliki tuan tuan tanah
tanah bekas perkebunan (bekas hak erfpacht atau HGU)
Tanah bekas hak ulayat masyarakat hukum adat, bekas tanah kehutanan, dan tanah negara bebas

Untuk tanah yang ebrasal dari kelebihan maksimum, absentee, dan tanah swapraja, penegasannya
ditetapkan Kepala Kantah setempat. Sedangkan redistribusinya ditetapkan oleh Kepala Kanwil
BPN. Untuk tanah tanah yang berasal dari tanah yang langsung dikuasai negara, akan dijadikan
obyek landrefom harus ditegaskan telebih dahulu oleh Kepala BPN.

6. Kendala yang terjadi pada pelaksanaan landreform Di Indonesia


Pada pelaksanaan nya ada beberapa kendala yang terjadi dalam
melaksanakan landreform Di Indonesia, yaitu kurangnya kesadaran dan kemauan
dari elit politik untuk melaksanakan landreform, organisasi dari kaum petani yang
kuat, data yang tersedia untuk melakukan landreform yang kurang lengkap, dan
anggaran yang ada masih kurang dari kata memadai

Anda mungkin juga menyukai