PENDAHULUAN
Partisipasi politik dalam negara demokrasi merupakan unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari keterlibatan masyarakat, salah satunya dalam penyelenggaraan pemilihan
umum. Dalam Undang-undang tentang pemilihan umum pasal 1 ayat 6, yaitu pemberian
suara dan pemilihan umum adalah hak setiap warga negara yang memenuhi syarat untuk
memilih. Dari pasal tersebut, menyatakan bahwa setiap warga negara yang sudah memenuhi
syarat untuk memilih berhak memberikan hak suaranya.
Pemberian hak suara oleh masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah
satunya yakni media massa. Media massa sangat berperan dalam membentuk opini publik.
Dengan semakin berkembangnya informasi yang disampaikan media mengalami transformasi
yang begitu cepat, tidak hanya melalui media cetak tetapi sekarang sudah ada media
elektronik bahkan dapat dengan mudah diakses melaui internet. Dengan kemudahan tersebut,
masyarakat semakin sadar dengan keadaan yang terjadi disekitarnya, termasuk isu-isu politik
yang menghasikan beragam tanggapan publik baik positif maupun negatif. Masyarakat
memiliki hak untuk menikmati media massa, baik itu berakibat positif maupun negatif.
Kebebasan pers yang tertulis dalam Undang-undang RI Tahun 1999 tentang pers bab
2 pasal 4, yaitu: poin pertama, kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara;
kedua, terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan
penyiaran; ketiga, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak untuk
mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi; keempat, dalam
mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.
Dengan aturan tersebut media akan menampilkan berita apa pun yang memang dapat menarik
perhatian masyarakat meskipun berita yang ditayangkan berupa berita yang memperlihatkan
keburukan dari ranah-ranah tertentu salah satunya ranah perpolitikan di Indonesia yang
menayangkan kejahatan-kejahatan politik seperti korupsi dan perselingkuhan pajabat.
Permasalahan yang ada dalam ranah perpolitikan di Indonesia seakan-akan menjadi konsumsi
masyarakat sehari-hari, setiap hari media tidak pernah luput untuk menayangkan berita-berita
politik, termasuk pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat menjadi senjata
utama media untuk menarik massa agar menyaksikan tayangannya. Hal tersebut berakibat
pada penilaian masyarakat yang memandang negatif perpolitikan di Indonesia.
Seberapa besar hubungan berita politik dengan perilaku golput mahasiswa Fisip UNPAD?
1.3 Tujuan
Mengetahui Seberapa besar hubungan berita politik dengan perilaku golput mahasiswa
Fisip UNPAD.
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dunia ilmu
pengetahuan di bidang politik.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan agar masyarakat mengetahui apakah berita
politik mempengaruhi tingkat golput mahasiswa fisip unpad atau tidak
1.5 Kerangka pemikiran
POLITIK
MEMILI GOLPU
MEDIA MASSA H T
PERSEPSI
Jenis penelitian ini termasuk kepada penilitian Survey. Definisi penelitian survey
menurut Kerlinger dikutip oleh Sugiono (2004:7) mengemukakan bahwa : Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
dari sampel dipelajari dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun
psikologis.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat di kelompokkan menjadi dua
diantaranya:
2. data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka hasil-hasil penelitian
sebelumnya, instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yqang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk
itu sampel yang yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi politik merupakan unsur dinamis dari suatu sistem politik. Dalam
Komunikasi akan pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap adalah fundamental bagi
sosialisasi, partisipasi, dan pengrekrutan karena semuanya menentukan bentuk aktivitas
politik individu yang bersangkutan. (Rush dan Althoff, 1983: 243)
Rush dan Althoff (1983: 243), menyebutkan bahwa unsur dalam komunikasi terdiri
dari sumber (pesan atau informasi), pesan, penerima informasi (audiens) dan suatu proses
yang dikenal dengan umpan balik.
Media massa dapat dianggap sebagai sarana umum dari komunikasi politik. Peranan
media massa dalam komunikasi politik menggambarkan cara-cara tertentu yang mana seluruh
proses politik terintegrasi dengan jaringan komunikasi sosial yang lebih luas, dan pada
umumnya media massa itu sendiri mutlak bersifat politis ataupun padat dengan masalah-
masalah politik. (Rush dan Althoff, 1983: 246).
Feedback
Golput atau golongan putih adalah sebutan yang dialamatkan kepada orang yang
tidak mau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Atau sering pula didefinisikan kepada
sekelompok orang yang tidak mau memilih salah satu partai peserta pemilu. Intinya, Golput
adalah sebutan yang dialamatkan kepada sekelompok orang yang tidak menggunakan hak
pilihnya dalam pemilu untuk menentukan pemimpinnya (Badri Khaeruman, 2004: 69)
4. Himpunan Mahasiswa, berkaitan dengan kegiatan penalaran yang relevan atau sesuai
dengan bidang ilmunya.
6. FIBBA, wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa dalam kegiatan olah raga
basket.
7. Society, wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa dalam kegiatan musik
8. Pantera, wahana dan pengembangan diri mahasiswa dalam kegiatan pencinta alam.
9. Fisa (Fisip Swimma Aquatic), wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa dalam
kegiatan renang.
10. Legion of Enterpreneur (LE), wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa dalam
kegiatan kewirausahaan.
11. Paduan Suara Mahasiswa (PSM), wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa
dalam kegiatan panduan suara.
12. Persekutuan Mahasiswa Kristen, wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa
dalam kegiatan keagamaan Kristen yang terkait dengan akademik.
13. Protokoler FISIP UNPAD, wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa dalam
kegiatan manajemen acara baik formal maupun semi formal.
BAB IV
PEMBAHASAN
n=
Keterangan:
n= Jumlah Sampel
N= Populasi
Jika penduduk mahasiswa FISIP Unpad 2012 sebanyak 768 orang, maka penghitungan
n=
n=
n = 88,47
Jadi sampel yang didapat sebanyak 88 orang, itu berarti angket yang disebar sebanyak 88.
yang sebab perubahannya atau timbul variabel dependen. Dalam hal ini yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi
berikut:
Tabel
Teknik analisis data merupakan suatu cara bagaimana data diperoleh akan dianalisis
supaya tujuan penelitian dapat dicapai. Dalam metode survei ini kami menggunakan angket
sebagai instrumen penelitian. Dalam angket disajikan empat alternatif jawaban dengan
kategori jawaban yang berbeda. Responden mengisi alternatif jawaban sesuai dengan
Skor 3 : Setuju
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariate yang
digunakan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji
statistik yang digunakan khususnya adalah uji korelasi spearmen karena analisis ini
digunakan untuk mencari dan menguji hipotesis asosiatif atau hubungan. Semua analisi data
tersebut dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Program and Service Solution) versi 21.
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten)
dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan
N 10 10 10 10 10 10
N 10 10 10 10 10 10
N 10 10 10 10 10 10
N 10 10 10 10 10 10
Pearson ,645* ,583 ,667* -,429 1 ,821**
Correlation
x_5
Sig. (2-tailed) ,044 ,077 ,035 ,217 ,004
N 10 10 10 10 10 10
N 10 10 10 10 10 10
N 10 10 10 10
N 10 10 10 10
N 10 10 10 10
N 10 10 10 10
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 8 pernyataan yang harus dijawab oleh
responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 95 persen
(= 5 persen), derajat kebebasan (df) = n 2 = 30 2 = 28, didapat r tabel = 0,361. Jika r
hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation) lebih
besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005).
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan
pada Tabel 4.10 sebagai berikut
Diperoleh korelasi bivariat Pearson antara Skor Item dan Skor Total untuk masing-
masing item. Item x_4 kurang dari 0,632 sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya item x_4
tidak valid.
Uji reabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu
instrumen. (usman,2005)
N %
Valid 10 90,9
Total 11 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,848 8
Item-Total Statistics
Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,848, nilai ini kemudian kita
bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan
jumlah data (n) = 30, maka di dapat r tabel sebesar 0,361. Oleh karena nilai r = 0,848 > r
tabel = 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Setelah kami melaksanakan penelitian dengan menyebarkan angket dengan sampel
mahasiswa Fisip UNPAD angkatan 2012. Kami melakukan analisis untuk menguji seberapa
besar hubungan berita politik dengan perilaku golput mahasiswa Fisip Unpad angkatan 2012.
Berdasarkan analisis statistik yang kami lakukan, kami menemukan terdapat hubungan
hubungan berita politik dengan perilaku golput mahasiswa Fisip UNPAD.
Correlations
skor_X skor_y
N 88 88
N 88 88
r hitung = -0.016
= -0.148
Keputusan hipotesis
Nilai p value = 0.885 > sig (0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Rush, Michael dan Philip Althof. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian dan Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
Usia :
Jenis kelamin :
Angkatan :
Jurusan :
Pertanyaan Parameter
1. Anda sering menyaksikan berita politik di internet Sangat setuju (4)
Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
2. Anda sering menyaksikan berita politik di TV Sangat setuju (4)
Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
3. Anda sering membca berita politik di koran Sangat setuju (4)
Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
4. Ada berita tentang korupsi Sangat setuju (4)
Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
5. Ada berita tentang perselingkuhan pejabat Sangat setuju (4)
Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
6. Sikap anda terhadap golput dengan tidak datang Sangat setuju (4)
ke TPS Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
7. Sikap anda terhadap golput dengan memberikan Sangat setuju (4)
suara tidak valid Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)
8. Sikap anda terhadap golput dengan memberikan Sangat setuju (4)
suara kosong Setuju (3)
tidak setuju (2)
sangat tidak
setuju (1)