Anda di halaman 1dari 8

AUDIO - VIDEO

CAMERA
&
OPERASIONALNYA

OLEH

Heru Wahyu Widodo

CAMERAMAN
1. APA & SIAPA CAMERAMAN
Cameraman adalah profesi, sebuah profesi yang kini banyak
diminati masyarakat.
Sepert profesi lainnya, Cameraman harus profesional. Artinya harus
benar benar paham akan tanggung jawab terhadap profesi yang
disandangnya serta mampu dan mau melaksanakan setiap tuntutan
tugas profesi, baik atas perintah maupun adanya situasi yang
mengharuskan bertindak atas profesinya.

2. FUNGSI DAN KEDUDUKAN CAMERAMAN.


Secara umum cameraman berfungsi sebagai bagian dari unit
kerja atau stasiun televisi yang menaunginya, dengan melaksanakan
tugas shoting setiap obyek, kegiatan atau peristiwa, baik atas
penugasan maupun inisiatif dengan didasari tanggung jawab sebagai
pemegang profesi cameraman.
Sebagai bagian dari unit kerja dalam kegiatan produksi,
Cameraman berada dibawah kendali Produser dan Sutradara.

3. CAMERAMAN IDEAL.
a. Terampil :
Mampu menguasai teknis operasional dan memahami kondisi
peralatan, dalam hal ini camera yang dipergunakan.

b. Disiplin & Dedikasi.


Disiplin terhadap ketepatan waktu serta tugas yang diberikan, serta
bertanggung jawab terhadap keberhasilan tugas.
c. Sabar :
Profesi cameraman menuntut seseorang memiliki kesabaran
tinggi. Tidak jarang seorang Cameraman harus menunggu lama
untuk mendapatkan momentum/peristiwa yang baik.
d. Peka.
Mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap sebuah peristiwa
(untuk news), atau kepekaan dalam memahami urutan kegiatan
selanjutnya.

e. Aktif & Gesit :


Profesi cameraman menuntut seseorang harus gesit dan aktif
berkordinasi untuk mengetahui sebuah peristiwa/kegiatan
OPERATE CAMERA

CAMERA & FUGSINYA


Camera merupakan perangkat elektronik & mekanik yang dilengkapi
dengan alat perekam, baik direkam kedalam bentuk Cassete, Film maupun
Chip.
Fungsi umum camera adalah untuk mendokumentasi suatu peristiwa
atau kegiatan, yang bisa dipergunakan untuk kepentingan penyiaran
(Broadcast ) maupun dokumentasi pribadi. Sedangkan fungsi teknis adalah
membentuk bayangan gambar dari obyek yang sesungguhnya kedalam
material yang dipergunakan untuk menyimpan gambar.

JENIS CAMERA
Berdasar Standard Camera dibedakan kedalam dua golongan yaitu :
1. Broadcast Camera.
Camera dengan standard Video & Audio memenuhi standar untuk
kepentingan penyiaran Televisi.
2. Home Video Camera.
Camera untuk keperluan dokumentasi keluarga atau perusahaan.

Broad Cast Camera


Standar Broadcast ada 3 Kategori peruntukan, yaitu :
1. Camera Studio
Jenis Camera yang hanya diperguakan didalam/dengan system
Studio, baik studio dalam maupun luar studio.
2. ENG ( electrick news gettering ).
Jenis Camera untuk

3. EFP ( electrick field Production )


Jenis Camera ENG yang dapat dipergunakan/difungsikan
sebagai studio Camera, karena ada fasilitas GENLOCK yang
berfungsi untuk kesetaraan karacter teknis ( di-balancing )
PENGOPERASIONALAN CAMERA.
Penempatan/pengoperasionalan camera pada saat melakukan
shoting. Ada 2 cara penempatan camera, yaitu :
1. Tanpa pendukung Camera ( di Handle )
2. Dengan menggunakan pendukung Camera.
Tanpa Pendukung (HANDLE CAMERA)
Mengoperasionalkan camera tanpa menggunakan pendukung ( handle
camera) ada 3 cara,
1. Camera diposisikan diatas pundak
2. Camera dijepit diantara siku dan pinggang.
3. Camera dijinjing.
Cara handle disesuaikan dengan keperluan sudut pengambilan gambar
dari suatu obyek gambar untuk menciptakan hasil gambar yang bagus.

Dengan Menggunakan Pendukung.


Mengoperasionalkan camera dengan menggunakan pendukung handle
camera.
Pendukung Camera meliputi :
- Tripod. Dolly.
- Three Angle. - Pedestal.
- Camera Crane. Hand Held.

PERGERAKAN KAMERA

Pergerakan camera terbagi dalam tiga katagori.


1. Pergerakan camera dengan menggunakan alat bantu atau pendukung
yang meliputi :
a. Track in track out
Menggerakkan camera lengkap dengan pendukungnya kearah
depan / belakang.
b. Crab left crab right.
Menggerakkan camera lengkap dengan pendukungnya kearah
kanan / kiri.
c. Pedestal up pedestal down
Menggerakkan camera lengkap dengan pendukungnya keaatas
atau kebawah.
d. Travellng.
Menggerakkan camera lengkap dengan pendukungnya sesuai
kebutuhan/keinginan dalam mengapresiai kedalam hasil gambar
seluruh obyek gambar.

2. Pergerakan camera dengan tidak menggerakkan alat bantu secara


menyeluruh, meliputi :
a. Panning left right
Menggerakkan arah camera kenan atau kekiri
b. Tilt up down.
Menggerakkan arah camera keatas atau kebawah
c. Swing
Menggerakkan arah camera seolah membentuk seperempat
lingkaran
d. Following.
Menggerakkan arah camera mengikuti pergerakan obyek
gambar.

3. Pergerakan hanya dilakukan pada bagian camera, yaitu lensa, yang


meliputi :
a. Change Focus
mengubah titik focus dari obyek satu ke obyek lainnya.
b. Fokus in focus out
Mengawali / mengakiri shot dengan merubah focus.

ANGLE (sudut pengambilan gambar)


Angle atau sudut pengambilan gambar ada 3 posisi, yaitu :
HIGHT ANGLE :
- Posisi Camera lebih tinggi daripada obyek.

LOW ANGLE :
- Posisi Camera lebih rendah dari obyek.
EYE LEVEL :
- Posisi Lensa Camera sejajar dengan MATA
obyek/manusia.

IMAGINER LINE
Imaginer Line atau garis imajinasi adalah garis semu yang menjadi pedoman
bagi seorang Cameraman dalam melakukan shoting untuk kesinambungan
gambar, agar gambar yang dihasilkan tidak lompat ( jumping).

LIGHTING / TATA CAHAYA.


Dalam dunia produksi audio visual, lighting atau cahaya hingga saat ini
dianggap sebagai dewa. Tanpa cahaya berarti tidak ada gambar.
Prinsip dasar tata cahaya yaitu :
Arah Camera harus searah dengan pancaran cahaya, baik cahaya matahari
atau cahaya buatan. Pada produksi video dengan tujuan/keinginan tertentu
tata cahaya terkadang bisa tidak searah dengan arah camera.

VIDEO
GAMBAR IDEAL
Gambar yang ideal yang dihasilkan oleh seorang kameraman harus
memuat tujuh unsur yang disini kami rangkai menjadi MISSCACA yang
terinci sebagai berikut :
1. Motivasi 5. Composisi
2. Informatif 6. Actual
3. Sound 7. Continuity.
4. Size 8. Art.

1. MOTIVASI
Gambar yang bagus dapat member/menjadi motivasi, baik motivasi
mengajak untuk mengikuti maupun mengajak untuk tidak mengkuti.

2. INFORMATIV.
Gambar bagus adalah gambar yang memuat informasi atau pesan, yang
dapat dengan mudah bisa dibaca/dipahami.

3. SOUND.
Gambar yang bagus dan dapat dinikmati dengan enak harus
dilengkapi/didukung adanya suara (sound).
Sumber suara terdiri dari :
- Original Sound.
- Ilustrasi.
- Sound Effect.

4. SIZE ( ukuran).
Standard ukuran Shot/ gambar, hingga saat ini mengacu pada standard
yang dikeluarkan oleh JICA ( Japan Internasional Cooperation Agency),
perusahaan industri Jepang.
Dan yang dipergunakan sebagai ukuran obyek adalah manusia dengan
tahapan ukuran atau size :
Ekstreem Close Up - Big Close Up - Close Up
Medium Close Up - Medium Shot - Bush Shot
Knee Shot - Full Shot - Medium Long Shot -
Long Shot - Exstreem Long Shot.

5. COMPOSISI .
Composisi adalah penempatan / keseimbangan obyek gambar dalam
frame.
Composisi ditentukan / dipengaruhi :
1. HEAD ROOM.
- ruang antara batas atas obyek gambar dengan frame
bagian atas.

2. LOOKING ROOM.
- ruang sudut pandang obyek gambar.
3. BALANCING.
- penempatan obyek lain mengisi
kekosongan ruang obyek gambar
utama.

6. ACTUAL.
Sedang hangat dibicarakan karena mempunyai nilai kepublikan yang
tinggi dan atau dapat mempengaruhi pola piker masyarakat.
Actual ada 2 kategori.
Gambar dari hasil liputan peristiwa yang baru atau sedang terjadi.
Gambar dari hasil liputan peristiwa yang sudah lama terjadi tetapi
peristiwa itu kembali ramai/hangat dibicarakan.

7. CONTINUITAS.
Sebuah gambar hasil liputan tidak dapat berdiri sendiri ( satu shot ), tetapi
terangkai dengan gambar sebelum atau sesudahnya sehingga
membentuk satu kesatuan alur cerita gambar, sehingga dapat dinikmati
dan diketahui pesan yang terkandung.

8. ART
Gambar (video), akan lebih menarik jika diberi sentuhan seni, Baik
sentuhan melalui sudut pengambilan, Variasi pergerakan camera
maupun penempatan obyek lain kedalam gambar menghiasi obyek
gambar utama.

***************************

Anda mungkin juga menyukai